Anda di halaman 1dari 5

Project Based Learning

Struktur dan Perkembangan Tumbuhan

Oleh:

Nama : Hadijah

Roni Valentino

Tio Pinta Agustina Tamba

Kelompok : 6 A (Enam)

LABORATORIUM BIOLOGI

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

PALANGKARAYA

2023
A. Latar Belakang
Terung (Solanum melongena L.) merupakan salah satu produk tanaman
hortikultura yang sudah banyak tersebar di Indonesia. Tanaman terung berasal
dari Sri Lanka dan India. Buahnya mempunyai beragam warna yakni ungu, hijau,
dan putih. Di Indonesia, terung sering disajikan dalam berbagai hidangan, mulai
dari sayuran berkuah hingga lalapan. Terung menawarkan berbagai manfaat
kesehatan yang baik bagi tubuh. Dengan kandungan gizi yang terkandung dalam
100 gram buah terung antara lain, adalah 24 kalori; 1,1 g protein; 0,2 g lemak; 5,5
g karbohidrat; 15 mg kalsium; 37mg fosfor; 0,4 mg besi; 30 mg vit A; 04 mg vit
B; 5 mg vit C; 92,7 mg air (Prasetyo, 2018).
Permintaan komoditas terung akan terus meningkat seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk dan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan, maka dari segi ekonomi terung sangat menguntungkan karena
jumlah permintaan sangat meningkat dan juga dari segi harga sangat
menguntungkan. Produktivitas tanaman terung di Indonesia pada tahun 2013
yaitu 545.646 ton mengalami kenaikan menjadi 557.040 ton pada tahun 2014.
Produksi terung di provinsi Jawa Timur sebesar 71.114 ton pada tahun 2014.
Meskipun produksi terung nasional tiap tahun cenderung meningkat namun
produksi terung di Indonesia masih rendah dan hanya menyumbang 1% dari
kebutuhan dunia (Simatupang, 2010). Produktivitas terung di Indonesia masih
lebih rendah dari produktivitas terung dunia yaitu 10 ton/ha dibandingkan dengan
China yang mampu mencapai produktivitas 35 ton/ha. Hal ini dapat disebabkan
oleh budidaya terung yang belum intensif dan masih bersifat sampingan serta luas
lahan budidaya yang masih sedikit (Prasetyo, 2018).
B. Tinjauan Pustaka
Terong (Solanum melongena L.) adalah tanaman sayuran yang tumbuh
didaerah subtropik dan tropik. Disebut brinjal di India, dan di Eropa disebut
aubergine. Tanaman ini yang sering dimanfaatkan adalah buahnya, dan dapat
ditemui di India, Bangladesh, Pakistan, China, Japan, dan Philippin. Popular
dengan sebutan Egypt di Prancis, Italy, dan United States (Asian Vegetable
Research and Development Center). Selain mengandung vitamin dan mineral,
karena Terong ungu (Solanum melongena L) mengandung antosianin, sehingga
memiliki daya tarik lebih, yakni terdapat antioksidan polifenol yang cukup
banyak. Warna ungu dari terong ungu (Solanum melongena L.) berasal dari salah
satu antosianin yang terdapat di dalam kulit yang bernama Delphinidine-3-
glucoside (Astuti, 2012).
Terung atau Terong (Solanum melongena L.) merupakan tanaman Hortik
yang ditanam untuk dimanfaatkan buahnya. Terong menjadi salah satu bahan
pangan yang mudah di dapat dan murah harganya, Terung juga mengandung
banyak khasiat bagi kesehatan karena dapat menurunkan kolesterol darah,
mengandung zat anti kanker, menjadi alat kontrasepsi. Terung juga mengandung
banyak vitamin dan gizi yang tinggi, seperti vitamin B-kompleks, thiamin,
pyridoxine, riboflavin, zat besi, phosphorus, manganese, dan potassium. Terung
adalah salah satu sumber makanan yang sangat dikenal oleh semua lapisan
masyarakat. Terung menjadi salah satu menu yang paling diminati berbagai
kalangan. Untuk membelinya pun tidak sulit karena tersedia dipasar pasar
maupun supermarket. Selain rasanya enak, terung juga bisa diolah menjadi
bermacam - macam menu masakan. Bahkan cara mengolahnya terbilang sangat
mudah (Hendri et al., 2015).
1. Bentuk Daun
Bentuk daun terong terdiri dari atas tangkai daun (petiolus) dan helaian daun
(lamina). Daun seperti ini lazim dikenal dengan nama daun bertangkai. Tangkai
daun berbentuk silindris dengan sisi agak pipih dan menebal dibagian pangkal,
panjangnya berkisar antara 5 –8 cm. Helaian daun terdiri atas ibu tulang daun,
tulang cabang, dan urat-urat daun. Ibu tulang daun merupakan perpanjangan dari
tangkai daun yang makin mengecil kearah pucuk daun. Lebar helaian daun 7 –9
cm atau lebih sesuai varietasnya. Panjang daun antara 12 -20 cm. Bagun daun
berupa belah ketupat hingga oval, bagian ujung daun tumpul, pangkal daun
meruncing, dan sisi bertoreh (Prasetyo, 2018).
2. Buah
Bentuk buah beragam yaitu silindris, lonjong, oval atau bulat. Warna kulit
ungu hingga ungu mengilap. Terong ungu merupakan buah sejati tunggal,
berdaging tebal, lunak, dan berair. Buah tergantung pada tangkai buah. Dalam
satu tangkai umumnya terdapat satu buah terong ungu, tetapi ada juga yang
memiliki lebih dari satu buah. Biji terdapat dalam jumlah banyak dan tersebar
didalam daging buah. Daun kelopak melekat pada dasar buah, berwarna hijau atau
keunguan. Buah terong ungu menghasilkan biji yang ukurannya kecil-kecil
berbentuk pipih dan berwarna coklat muda. Biji ini merupakan alat reproduksi
atau perbanyakan secara generatif (Prasetyo, 2018).
C. Metode
Karakterisasi tumbuhan dilakukan di Laboratorium Biologi. Metode yang
digunakan pada pengamatan ini adalah metode deskriptif, yaitu dengan
melakukan pengamatan mengenai bagian daun dan buah pada tumbuhan Terong
((Solanum melongena L.). Hal pertama yang dilakukan adalah dengan
melaksanakan studi literatur dengan topik pengamatan tumbuhan Terong
(Solanum melongena L.). Setelah di dapatkan jurnal yang tepat dan telah
dilaksanakan studi literatur, hal selanjutnya adalah melakukan pembuatan
makalah yang berisi informasi singkat mengenai tumbuhan Terong (Solanum
melongena L.) yang telah di dapat dari beberapa jurnal, lalu terdapat perencanaan
serta metode yang akan digunakan pada pengamatan ini.

D. Job Description (Pembagian Tugas Kelompok)


1. Hadijah : Review jurnal
2. Roni Valentino : Mencari jurnal yang akan dipakai
3. Tio Pinta A Tamba : PJ kelompok dan mereview jurnal
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, R. D. (2012). Dssc (Dye Sensitized Solar Cell) Dengan Senyawa Antosianin
Dari Kulit Terong Ungu (Solanum Melongena L) Sebagai Photosensitized.
Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas
Sebelas Maret: Surakarta.

Hendri, M., Napitupulu, M., & Sujalu, A. P. (2015). Pengaruh pupuk kandang sapi
dan pupuk NPK Mutiara terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung
ungu (Solanum melongena L.). Agrifor: Jurnal Ilmu Pertanian dan
Kehutanan, 14(2), 213-220.

Prasetyo, B. E. (2018). Keragaan Morfologi (Vegetatif dan Generatif) beberapa


Genotipe Terung (Solanum melongena L.) Hasil Eksplorasi Di Kecamatan
Poncokusomo, Malang, Jawa Timur. Thesis. University of Muhammadiyah
Malang.

Anda mungkin juga menyukai