OLEH :
KELOMPOK 1
AULIA MARDIAH
SESILIA BASOSO (2109200448201001)
A. Latar Belakang
Morfologi dari suatu jenis tumbuhan merupakan salah satu ciri yang mudah
diamati bahwa karakterisasi morfologi tanaman sangat penting untuk mendeteksi
sifat khusus yang di inginkan, mengidentifikasi aksesi yang terduplikasi, dan
penataan populasi untuk keperluan konservasi. Variasi morfologi yang terjadi
karena kondisi lingkungan menunjukkan bahwa suatu tumbuhan melakukan
proses adaptasi. Suatu populasi tumbuhan yang bersifat adaptif terhadap suatu
kondisi lingkungan tertentu disebut dengan ekotipe. Ekotipe yang berbeda dari
suatu populasi tumbuhan akan membentuk pola berdasarkan perubahan kondisi
lingkungan pada daerah distribusi geografis dari spesies tersebut. (Hadiyanti, N.
dkk. 2018)
Penggunaan data morfologi untuk karakterisasi keragaman genetik
memiliki keterbatasan karena sifat morfologi dipengaruhi oleh faktor lingkungan,
oleh karena itu identifikasi genetik secara molekuler diperlukan untuk melengkapi
keterbatasan tersebut. Keragaman genetik berdasarkan marka molekuler antara
lain dilihat dari pola pita proteinnya, karena protein merupakan ekspresi gen. Oleh
karena itu hasil elektroforesis protein total dapat menjadi teknik yang baik untuk
identifikasi keragaman genetic. (Hadiyanti, N. dkk. 2018)
Ketinggian tempat juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
variasi morfologi sehingga menyebabkan perubahan struktur vegetasi dan
distribusi jenis-jenis tumbuhan. Hasil pada suatu penelitian mengindikasikan
adanya kecenderungan faktor ketinggian tempat juga mempengaruhi kandungan
metabolit sekunder. Gradien ketinggian merupakan faktor yang menarik untuk
diteliti pada ekosistem pegunungan karena beberapa faktor iklim terkait baik
secara langsung maupun tidak langsung. Faktor-faktor tersebut berinteraksi satu
sama lain dan menciptakan kondisi lingkungan yang berbeda-beda. (Hadiyanti, N.
dkk. 2018)
B. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri morfologi genetika
tanaman Pepaya California Kultvar pada Agrowisata California Cialam Kec.
Konda, Kab. Konawe Selatan
C. Manfaat
Agar mahasiswa mengetahui ciri-ciri morfologi genetika tanaman Pepaya
California Kultvar pada Agrowisata California Cialam Kec. Konda, Kab. Konawe
Selatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Pepaya merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah. Pepaya
dapat tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim tropis. Tanaman pepaya oleh
para pedagang Spanyol disebarluaskan ke berbagai penjuru dunia. Negara
penghasil pepaya antara lain Costa Rica, Republik Dominika, Puerto Riko, dan
lain-lain. Pepaya merupakan salah satu buah tropika unggulan yang sangat
potensial untuk dikembangkan di Indonesia. (Agustina. (2017).
Pengembangan pepaya memerlukan ketersediaan benih secara
berkesinambungan, sebab peremajaan tanaman selalu diperlukan untuk
mendapatkan produksi yang baik. Selain itu kepentingan komersial, penanganan
benih pepaya juga sangat penting untuk pengelolaan plasma nutfah yang sampai
selama ini lebih banyak dikelola secara in situ, karena daya simpan benih pepaya
yang relatif singkat. Upaya memperpanjang daya simpan benih pepaya merupakan
salah satu permasalahan yang perlu dipecahkan. (Agustina. (2017).
Pepaya merupakan tanaman dari suku Caricaceae dengan Marga Carica.
Marga ini memiliki kurang lebih 40 spesies, tetapi yang dapat dikonsumsi hanya
tujuh spesies, diantaranya Carica papaya L, berdasarkan struktur klasifikasi
sebagai berikut :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Brassicales
Suku : Caricaceae
Marga : Carica
Jenis : Carica papaya L. (Agustina. (2017).
Pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh
hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunnya yang bentuk susunanya berupa
spiral pada batang pohon bagian atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai 6
yang panjang dan berlubang di bagian tengah. Bentuk buah bulat hingga
memanjang, dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah ketika muda hijau
gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Daging buah berasal dari
carpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah jingga.Bagian tengah buah
berongga. Biji-biji berwarna hitam atau kehitaman dan terbungkus semacam
lapisan berlendir (pulp) untuk mencegahnya dari kekeringan. (Agustina. (2017).
Pepaya diperbanyak dengan biji, biasanya biji yang digunakan adalah biji
yang berwarna hitam dan biji yang putih dibuang karena bersifat abortus, yakni
tidak mempunyai embrio dan mati sejak buah pentil, sehingga untuk menghasikan
tanaman pepaya yang sempurna sebaiknya biji yang akan dibiakkan diambil dari
buah pepaya yang telah matang dari pohon. Buah pepaya yang akan diambil
bijinya untuk bakal benih harus memenuhi persyaratan yaitu berasal dari jenis atau
varietas unggul, buahnya matang dipohon, dan bebas dari serangan hama ataupun
akibat pemeraman, tidak dianjurkan untuk diambil bijinya sebagai benih karena
akan menghasilkan turunan yang kurang baik. (Agustina. (2017).
C. Prosedur Kerja
1. Melakukan survei awal untuk menentukan pengambilan buah pepaya dan
pengamatan ciri perbedaan morfologi tanaman pepaya
2. Siapkan alat dan bahan saat akan melakukan pengamatan
3. Mengamati dan mengukur bentuk tanaman pepaya mulai dari tinggi tanaman,
diameter batang, panjang dan lebar daun, panjang pelepah, serta warna
(batang, pelepah dan daun)
4. Mengambil buah pepaya masak dengan bentuk dan ukuran yang berbeda-beda
disetiap lokasi
5. Pepaya yang diambil dikupas dan dibela lalu diamati bentuk biji dan rasa buah
dari masing-masing bentuk yang diambil
6. Membuat tabel hasil pengamatan mengenai bentuk buah, biji, warna buah
masak dan rasanya
7. Melakukan dokumentasi hasil pengamatan
8. Melakukan pengolahan dan analisis data
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Pepaya California Code C18 Code D12 Code D16
Panjang batang 190 cm 190 cm 129 cm
Diameer batang 31 cm 26 cm 28 cm
Panjang pelepah 66 cm 51 cm 63 cm
Warna pelepah Kecoklatan Kecoklatan Kecoklatan
Panjang daun 32 cm 17 cm 31 cm
Lebar daun 22 cm 14 cm 22 cm
Panjang buah 12 cm 21 cm 25 cm
Diameter buah 21 cm 24 cm 45 cm
Warna buah Kuning keoragean Orange Kuning kehijauan
Warna biji Keabu-abuan Keabu-abuan Keabu-abuan
Bentuk biji Bulat Lonjong Lonjong
Rasa buah Manis Sangat manis Kurang manis
B. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hadiyanti, N., dkk. (2018). Keragaman Beberapa Tumbuhan Ciplukan (Physalis Spp.)
Di Lereng Gunung Kelud, Jawa Timur. Berita Biologi, 17(2), 135-146.
Agustina. (2017). Kajian Karakterisasi Tanaman Pepaya (Carica papaya L.) Di Kota
Madya Bandar Lampung. Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
LAMPIRAN