Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERANAN BIOLOGI MOLEKULER DALAM BIDANG FARMASI

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3
INDRI
(2102200448201002)
Arnianti Melan
(2209200448201009)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN AVICENNA
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PERANAN
BIOLOGI MOLEKULER DALAM BIDANG FARMASI”.
Kemudian shalawat beriring salam marilah sama-sama kita sanjungkan ke pangkuan alam
Nabi Muhammad SAW dan segenap keluarga beserta para sahabat sekalian. Terima kasih penulis
ucapkan kepada dosen pengampu dan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
terselesainya makalah ini.
Saya harapkan makalah yang penulis susun ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi
mahasiswa/mahasiswi lainnya yang membaca makalah ini, sehingga dapat menambah wawasan kita
semua. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis sangat
mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca demi kesempurnaannya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi perkembangan pendidikan dimasa yang akan datang.

Kendari, 28 juli 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi perna biologi molekuler
B. peran ilmu biologi molekuler dalam bidang farmasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Biologi molekuler merupakan bidang ilmu yang penting untuk dipelajari oleh khalayak
ilmiah yang berkecimpung dalam bidang farmasi dan kedokteran, karena sel merupakan unit yang
terkecil dari kehidupan. Biologi sel dan molekuler telah menjadi salah satu area yang paling
mendasar dan penting dalam penelitian kedokteran.
Farmasi merupakan profesi di bidang kesehatan yang bertanggungjawab atas kualitas obat
dan penggunaan kliniknya. Pengertian lain yang lebih umum kita kenal, farmasi adalah ilmu yang
memelajari, mencampur, meracik formulasi obat, identifikasi, kombinasi, analisis dan
standarisasi/pembakuan obat serta pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan distribusinya
serta penggunaannya yang aman.
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh semua makhluk
untuk mencegah, meringankan maupun menyembuhkan penyakit. Dalam memformulasi suatu
sediaan obat, beberapa faktor perlu dipertimbangkan. Salah satu faktor tersebut adalah sifat fisika
kimia bahan obat dan bahan tambahan obat.

B. Rumusan masalah
1. apa saja peran ilmu biologi molekuler dalam bidang farmasi?

C. Tujuan
1. agar mahasiswa mampu memahami peranan ilmu biologi molekuler dalam bidang farmasi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi biologi molekuler

Biologi molekuler merupakan ilmu pengetahuan merupakan multi disiplin ilmu dari
biokimia, biologisel, dan genetika yang mempelajari aktivitas biologi pada level molekular,
termasuk interaksi antara perbedaan tipe DNA, RNA, protein, dan biosintesisnya.
Aktivitas atau mekanisme apa yang terjadi pada level molecular sangat penting untuk
dipelajari sehingga dapat menunjukkan gen apa yang mempengaruhi suatu penyakit genetik,
identifikasi gen, identifikasi DNA, identifikasi DNA forensik, terapi gen dalam mengobati, dan
mencegah penyakit dan sebagainya.
Farmasi merupakan profesi di bidang kesehatan yang bertanggungjawab atas kualitas obat
dan penggunaan kliniknya. Pengertian lain yang lebih umum kita kenal, farmasi adalah ilmu yang
memelajari, mencampur, meracik formulasi obat, identifikasi, kombinasi, analisis dan
standarisasi/pembakuan obat serta pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan distribusinya
serta penggunaannya yang aman.
Obat menghasilkan efek biologisnya melalui interaksi dengan konstituen molekuler sel.
Dengan beberapa pengecualian, seperti antasida dan agen pengkelat ion logam yang berinteraksi
dengan molekul kecil, sebagian besar obat berinteraksi dengan makromolekul seluler, yaitu
protein, asam nukleat, karbohidrat, lipid, dan kombinasinya. Di antaranya, protein, karena
keanekaragamannya dan peran kunci dalam metabolisme sel, membentuk kelas reseptor obat yang
dominan.

B. peran ilmu biologi molekuler dalam bidang farmasi

 Pembuatan Vitamin Sintetik


Vitamin sangat dibutuhkan oleh tubuh. Pemenuhan vitamin oleh tubuh dalam
asupan makanan sehari-hari kadang kala tidak dapat terpenuhi dengan baik. Tubuh
membutuhkan vitamin agar bisa bekerja secara baik, seperti misalnya pada proses
pertumbuhan, proses pencernaan, kemudian kesiapan mental yang ada dan juga sistem
daya tahan tubuh terhadap berbagai infeksi. Untuk mengatasi hal tersebut, diadakan
penelitian untuk mendapatkan atau membuat vitamin buatan. Asupan vitamin buatan ini
dapat disesuaikan dengan kebutuhan tubuh setiap individu. Kandungan asam lemak tak
jenuh memiliki manfaat bagi kesehatan manusia, di antaranya sebagai suplemen makanan
(Adeoti & Hawboldt, 2014), sebagai zat anti-inflamasi dan antiaritmia dengan efek
menguntungkan pada fungsi jantung.
 Pembuatan Vaksin
Vaksin merupakan antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi
dilemahkan, masih utuh bagiannya, yang telah diolah menjadi toksoid, protein
rekombinan yang apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan
spesifik secara aktif terhadap penyakit infeksi tertentu. Jika terjadi kerusakan dalam
pengelolaan, maka vaksin tidak dapat digunakan lagi (Permenkes, 2017). Vaksin
merupakan produk biologi yang sangat mudah rusak dan kehilangan potensi apabila tidak
dikelola dengan baik. Vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen) yang dapat
merangsang pembentukan imunitas (antibodi) sistem imun di dalam tubuh. Vaksinasi
sebagai upaya pencegahan primer sangat handal untuk mencegah penyakit melalui
tindakan vaksinasi. Penemuan beragam jenis vaksin pada saat ini akan dapat
mempermudah masyarakat dalam mencegah penyakit tertentu yang tidak dikehendaki
dengan memberikan vaksin pada tubuhnya dengan cara mendatangi Rumah Sakit atau
tempat praktik dokter.
 Pembuatan Antibiotik
Antibiotika adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme
(khususnya dihasilkan oleh fungi) atau dihasilkan secara sintetik yang dapat membunuh
atau menghambat perkembangan bakteri dan organisme lain. Antibiotik memiliki fungsi
sebagai pendukung dalam proses penyembuhan suatu penyakit tertentu yang ada di dalam
tubuh akibat infeksi bakteri. Pembuatan antibiotik biasa menggunakan cara rekayasa
genetika. Pemilihan terapi antibiotika yang rasional harus mempertimbangkan berbagai
faktor, antara lain faktor pasien, bakteri dan antibiotika. Terapi empiris diarahkan pada
bakteri yang dikenal menyebabkan infeksi yang bersangkutan.
 Pembuatan Hormon
Hormon merupakan getah/cairan yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung
diedarkan oleh darah. Kelenjar tersebut tidak mempunyai saluran khusus dan disebut
sebagai kelenjar endokrin/kelenjar buntu. Hormon berfungsi untuk untuk mengatur kadar
air (homeostatis), memacu pertumbuhan, reproduksi, proses metabolisme tubuh, dan
tingkah laku makhluk hidup. Hormon sintetik merupakan hormon yang sengaja dibuat
semirip mungkin dengan struktur kimiawi hormon pada makhluk hidup. Contohnya untuk
tumbuhan ada hormon pemacu pertumbuhan dengan hormon sintetik giberelin atau
hormon sintetik IAA/auxin untuk pemacu pertumbuhan pada ujung tunas.
 Pembuatan Enzim
Enzim merupakan katalis yang dapat mengubah laju reaksi tanpa ikut bereaksi.
Enzim bersifat khas (spesifik kerjanya) dan aktivitasnya dapat diatur. Enzim itu adalah
protein, walaupun ada beberapa senyawa yang dapat bertindak sebagai katalis, misalnya
RNA. Tiga sifat utama dari biokatalisator adalah menaikkan kecepatan reaksi,
mempunyai kekhususan dalam reaksi dan produk serta kontrol kinetik. Enzim memegang
peranan penting dalam proses pencernaan makanan maupun proses metabolisme zat-zat
makanan dalam tubuh. Aktivitas enzim dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
konsentrasi enzim, konsentrasi substrat, suhu dan pH. Enzim dapat berfungsi di luar sel
hidup sebagai katalis biologis secara in vitro. Aktivitas enzimatik terkait dengan struktur
protein karena enzim memiliki sisi aktif yang mengikat substrat. Penamaan enzim
biasanya mempunyai akhiran -ase. Di depan -ase digunakan nama substrat di mana enzim
itu bekerja, atau nama reaksi yang dikatalisis. Misal : selulase, dehidrogenase, urease, dan
lainlain.
 Terapi Gen
Teknologi terapi gen tidak terlepas dari prinsip rekayasa genetika untuk menghasilkan
GMO (Genetically Modified Organism) atau yang biasa dikenal sebagai organisme
transgenik. Ide untuk terapi gen cukup unik yaitu dengan menambahkan gen yang normal
ke bagian genom yang mengalami mutasi ataupun kerusakan sehingga fungsi gen tersebut
dapat diperbaik Proses rekayasa genetik pada teknologi terapi gen meliputi tahapan
berikut: isolasi gen target, penyisipan gen target ke vektor transfer, transfer vektor yang
telah disisipi gen target ke organisme yang akan diterapi, transformasi pada sel organisme
target. Gen target yang telah disisipkan pada organisme yang diterapi tersebut diharapkan
mampu menggantikan fungsi gen abnormal yang mengakibatkan penyakit pada penderita
Penggunaan terapi gen harus disesuaikan dengan jenis penyakit yang akan diterapi.
Penyakit dan hubungan genetiknya harus diketahui terlebih dahulu sebelum dilakukan
terapi gen. Apabila suatu gen yang terkait pada penyakit tertentu telah dapat
diidentifikasi, maka potensi penyakit tersebut untuk diterapi akan semakin besar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Biologi molekuler merupakan bidang ilmu yang penting untuk dipelajari oleh khalayak ilmiah
yang berkecimpung dalam bidang farmasi dan kedokteran, karena sel merupakan unit yang
terkecil dari kehidupan. Biologi sel dan molekuler telah menjadi salah satu area yang paling
mendasar dan penting dalam penelitian kedokteran.
Farmasi merupakan profesi di bidang kesehatan yang bertanggungjawab atas kualitas obat
dan penggunaan kliniknya. Pengertian lain yang lebih umum kita kenal, farmasi adalah ilmu yang
memelajari, mencampur, meracik formulasi obat, identifikasi, kombinasi, analisis dan
standarisasi/pembakuan obat serta pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan distribusinya
serta penggunaannya yang aman.
Obat menghasilkan efek biologisnya melalui interaksi dengan konstituen molekuler sel.
Dengan beberapa pengecualian, seperti antasida dan agen pengkelat ion logam yang berinteraksi
dengan molekul kecil, sebagian besar obat berinteraksi dengan makromolekul seluler, yaitu
protein, asam nukleat, karbohidrat, lipid, dan kombinasinya. Di antaranya, protein, karena
keanekaragamannya dan peran kunci dalam metabolisme sel, membentuk kelas reseptor obat yang
dominan.
Peran biologi molekuler dalam bidang farmasi adalah pembuatan obat-obatan yaitu
 Pembuatan Vitamin Sintetik
 Pembuatan Vaksin
 Pembuatan Antibiotik
 Pembuatan Hormon
 Pembuatan Enzim
 Terapi Gen
DAFTAR PUSTAKA

prof. Dr. Trina E. Tallei. (2018) biologi sel dan molekuler untuk farmasi dan kedokteran

Wahyuni. (2012) MODUL BIOLOGI Peranan Ilmu Biologi dalam Kehidupan Bidang Farmas

Wahyudi, I. A. (2015). RESENSI Biologi Molekular adalah Ilmu yang Menyenangkan dan
Mudah. Jurnal Teknosains, 4(2).

Widyastuti, D. A. (2016). Terapi Gen: Dari Bioteknologi Untuk Kesehatan. Al-Kauniyah, 10(1), 59-
72.

Anda mungkin juga menyukai