Anda di halaman 1dari 9

Makalah Imunologi

Kedudukan dan Peran Imunologi dalam Ilmu Kefarmasian

Dosen Pengampu:

Nila Rusdi Ayu, S.Farm, Apt

Disusun Oleh:

Mochamad Farhan Bastian

010718014

Institut Medika Drg. Suherman

JL. Raya Industri, Pasirgombong, Jababeka Cikarang – Bekasi


Telp. (021) 8904160 (Hunting)
Fax. (021) 8904159
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, Agustus 2019

Mochamad Farhan Bastian

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan 1

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Imunologi 2

2.2 Kedudukan dan Peran Imunologi Dalam Ilmu Kefarmasian 2

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan 5

DAFTAR PUSTAKA 5

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam suatu kehidupan didalam tubuh sering kita ketahui bahwa
didalamnya terdapat sistem imun yang dapat membantu tubuh kita untuk
melawan suatu penyakit yang ada didalamnya yang berasal dari luar maupun
dalam tubuh itu sendiri.
Sistem imun merupakan serangkaian dari molekul, sel dan organ yang
bekerja sama dalam mempertahankan tubuh dari serangan luar yang dapat
mengakibatkan penyakit, seperti bakteri, jamur dan virus. Kesehatan tubuh kita
tergantung pada kemampuan sistem imun untuk mengenali dan menghancurkan
serangan ini.
Sistem imun dalam tubuh menyediakan kekebalan terhadap suatu
penyakit yang disebut imunitas. Respon imun adalah suatu cara yang dilakukan
tubuh untuk memberi respon terhadap masuknya pathogen atau antigen tertentu
kedalam tubuh.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Peranan imunologi dalam bidang farmasi?
2. Tujuan imunologi dalam bidang farmasi?
3. Kaitan imunologi dengan biokimia dalam farmasi?
1.3 Tujuan
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Imunologi. Tugas ini disusun dengan mempelajari materi tentang “Kedudukan
dan Peran Imunologi dalam Ilmu Kefarmasian” dimana materi ini akan menjadi
sebuah pembelajaran kepada kita untuk mengetahui lebih dalam tentang
Kedudukan dan Peran Imunologi.

1
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Imunologi

Imunologi adalah ilmu yang mencakup kajian mengenai semua aspek sistem
imun (kekebalan) pada semua organisme. Imunologi memiliki berbagai penerapan
pada berbagai disiplin ilmu dan karenanya dipecah menjadi beberapa subdisiplin
seperti: malfungsi sistem imun pada gangguan imunologi (penyakit autoimun,
hipersensitivitas, defisiensi imun, penolakan allograft); karakteristik fisik, kimiawi,
dan fisiologis komponen-komponen sistem imun. Imunologi juga di katakan
sebagai suatu bidang ilmu yang luas yang meliputi penelitian dasar dan penerapan
klinis, membahas masalah antigen, antibody, dan fungsi-fungsi berperantara sel
terutama yang berhubungan dengan imunitas terhadap penyakit, reaksi biologik
yang bersifat hipersensitif, alergi dan penolakan jaringan asing.

Imunologi juga sangat erat kaitannya dengan Biokimia farmasi, dan di


defenisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai molekul di
dalam sel atau berbagai reaksi kimia yang terjadi di dalam sel hidup serta organisme
hidup beserta reaksi kimianya. Atau secara lebih formal biokimia dapat diartikan
sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari dasar komia kehidupan. Kemudian
ada lagi yang mengartikan bahwa biokimia merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari unsur-unsur kimia pembentuk sel hidup dan dengan reaksi serta proses
yang dijalaninya.

2.2 Kedudukan Dan Peran Imunologi Dalam Ilmu Kefarmasian

1. Pembuatan Vaksin
Dalam berkembangnya imunologi, vaksin merupakan yang pertama
ditemukan untuk membantu tubuh mengenali bahaya penyakit yang akan
datang. Seperti yang telah kita ketahui, vaksin terbuat dari virus yang telah
dirusak atau dikristalkan atau dalam kata lain virus yang telah dimatikan
sehingga tidak mampu untuk menyerang tubuh kita karena ia tidak
berbahaya lagi. Akan tetapi, tubuh tetap akan mengenalinya sebagai benda
asing yang berasal dari luar tubuh sehingga sistem pertahanan tubuh
menjadi aktif akibat adanya virus dari vaksin tersebut. Saat tubuh mengenali

2
adanya bahaya tersebut, butuh waktu beberapa hari untuk dapat menbentuk
sistem pertahanan yang kuat untuk dapat menyerang virus tersebut. Akan
tetapi, ketika virus yang sama (real virus) benar-benar menyerang tubuh
untuk yang kedua kalinya, sistem pertahanan tubuh akan merespon dengan
sangat cepat disebabkan karena sistem imun mempunyai memori yang dapat
mengingat bahwa tubuh pernah terserang oleh virus tersebut. Sehingga
tubuh dapat menghancurkannya dengan cepat.
2. Diagnosis Penyakit
Alam mendiagnosa suatu penyakit, ternyata dapat dilakukan dengan
mengecek antibodi terhadap virus/bakteri yang seseorang miliki. Antibodi
tersebut bisa menggambarkan seberapa parah kondisi orang yang terkena
virus tersebut.
3. Terapi
Jika antibodi terhadap virus/bakteri dapat digunakan untuk
mendeteksi atau mendiagnosa suatu penyakit, maka antibodi terhadap
toksin/bisa juga dapat dimanfaatkan. Antibodi terhadap toksin/bisa dapat
digunakan dalam terapi, contohnya seperti ketika seseorang tergigit oleh
ular yang memiliki bisa, maka antibodi terhadap bisa tersebut dapat
dimanfaatkan untuk menyembuhkannya.
4. Pembuatan Obat yang Mempengaruhi Respon Imun
Obat yang dapat mempengaruhi sistem imun yaitu Transfer
Factor. Pada awalnya, transfer factorini dicetuskan oleh Dr. Sherwood
yang menyatakan bahwa sistem imun seseorang yang pernah terkena
penyakit TBC dapat dipindahkan ke sistem imun seseorang yang belum
pernah terkena penyakit TBC melalui sel darah putih. Sehingga ketika itu,
para peneliti gencar untuk meneliti hal tersebut. Namun, suatu ketika
penelitian tersebut sempat terhenti karena 2 hal yaitu, ditemukannya
antibiotik yang harganya lebih murah dibandingkan dengan transfer
factor dan ditemukannya indikasi virus HIV serta Hepatitis C pada serum
darah yang sedang diteliti tersebut. Setelah berpuluh-puluh tahun, ternyata
terdapat dua orang ahli yang menemukan bahwa transfer factor diturunkan
dari setiap ibu kepada anaknya melalui plasenta dan kolostrum. Oleh karena

3
itu, ketika bayi baru lahir, penting sekali agar ia mendapaytkan ASI (3 hari
awal) yang mengandung kolostrum dari ibunya, jika tidak maka sistem
imunnya akan lemah dan mudah terserang penyakit.
5. Pembuatan Obat yang menginduksi Respon Imun
Obat yang menginduksi respons imun termasuk dalam golongan
hapten. Hapten merupakan suatu zat asing sejenis antigen tapi tidak dapat
merangsang respon imun kecuali jika berikatan dengan molekul pembawa
yang lebih besar seperti protein. Hapten diibaratkan sebagai antigen yang
cacat karena ia hanya bisa berikatan dengan produk hasil respons imun
(antibodi) namun tidak dapat menghasilkan antibodi. Lain halnya antibodi
yang akan menuju ke limfosit T terlebih dahulu, setelah itu baru ke Limfosit
B, Hapten langsung menuju ke Limfosit B untuk berikatan dengan antibodi
tanpa melalui Limfosit T.

4
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan


tubuh yang ada pada makhluk hidup. Peranan imunologi dalam bidang
ilmu kefarmasian sangat penting karena memiliki fungsi yang baik untuk
farmasi daintaranya adalah membuat vaksin yang akan diberikan kepada
makhluk hidup sebagai obat, untuk mendiagnosis suatu penyakit yang ada
didalam tubuh, memberikan terapi yang sesuai dan tepat untuk mengobati
penyakit didalam tubuh.

5
DAFTAR PUSTAKA

Bratawidjaja, Karnen Garna. Imunologi Dasar. Jakarta: Fakultas Kedokteran


Universitas Indonesia. 2009. p. 68.

Radji, Maksum. 2015. Imunologi dan Virologi Edisi Revisi. Jakarta: PT


isfi penerbitan

Anda mungkin juga menyukai