Anda di halaman 1dari 2

NAMA : IKA YUSSIA MAYLA CAHYANI EFFENDIE

NIM : 2100023215

KELAS : 1C

DOSEN : Dr. Apt., Laela Hayu Nurani, M.Si

Peran Biologi Seluler dan Molekuler di Bidang Farmasi

Biologi molekuler adalah ilmu yang mempelajari kehidupan sampai ke aras molekul,
seperti mempelajari membran plasma yang tersusun dari lipid bilayer (dua lapisan lemak), yang
terdapat pula protein transmembran serta karbohidrat yang melekat di permukaannya. Lipid yang
menyusun membran tersebut dalam bentuk phospolipid. Selain itu, biologi molekuler juga
merupakan pengkajian terhadap kehidupan organisme pada tingkat molekul . Dalam biologi
molekuler terdapat dua organisme yang dijadikan objek penelitian, yaitu organisme seluer dan
organisme uniseluler.

Biologi molekuler sendiri memiliki banyak peranan dalam bidang farmasi. Di sini akan
disebutkan beberapa peranan biologi molekuler.

Biologi molekuler berperan sebagai antibodi monoklonal. Antibodi monoklonal


adalah antibodi monospesifik yang dapat mengikat satu epitop saja. Antibodi monoklonal ini
dapat dihasilkan dengan teknik hibridoma. Teknik hibridoma merupakan fusi sel limfosit dan sel
kanker.

Biologi molekuler juga berperan dalam terapi gen. Terapi gen saat ini masih dalam tahap
pengembangsn, tetapi terapi gen ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit, contohnya kanker,
penyakit jantung, dan diabetes.

Yang ketiga yaitu berperan sebagai antibiotik. Antibiotic adalah segolongan molekul,
baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu
proses biokimia pada organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan
antibiotik khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun
dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi
terhadap mutan atau transforman.

Biologi molekuler berperan sebagai interferon. Interferon adalah protein alami yang
diproduksi tubuh sebagai respon tubuh dalam melawan senyawa berbahaya, seperti virus,
bakteri, atau kanker. Interferon juga tersedia dalam bentuk obat. Interferon dalam bentuk obat
bekerja dengan meningkatkan respon kekebalan tubuh dan menghambat pertumbuhan virus,
bakteri, atau kanker. Yang terakhir yaitu biologi molekuler juga berperan dalam teknologi
vaksin.

Selanjutnya, bagaimana peran bioteknologi dalam mewujudkan Sustainable Development


Goals? Sustainable Development Goals atau SDGs merupakan suatu rencana aksi global yang
disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan,
mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target
yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.

Sehingga dengan adanya bioteknologi dalam bidang farmasi dalam mewujudkan


beberapa tujuan dari Sustainable Development Goals, yaitu tujuan SDGs dalam bidang
kesehatan, yaitu tujuannya kesehatan yang baik dan kesejahteraan.

Anda mungkin juga menyukai