NAMA : Ika Yussia Mayla Cahyani Effendie

KELAS : 1C

NIM : 2100023215

DOSEN : Apt., Zainab, M.Si.

MINYAK BIJI KAPAS

Minyak biji kapas adalah minyak yang sudah dimurnikan dan diperoleh dari ekstraksi
Gossypium harbaceum Linn, berasal dari keluarga Malvaceae, secara hidrolik atau tekanan
lainnya.

Berikut ini cara membuat minyak dari biji kapas:

Setelah memisahkan biji kapas dari seratnya, lalu dikuliti dan dibersihkan dari cangkangnya.
Bijinya dikukus dan ditekan pada tekanan sekitar 1500 lb untuk menghasilkan sekitar 30%
minyak yang keruh dan berwarna kemerahan. Setelah itu minyak ini akan disempurnakan dengan
disaring untuk menghilangkan warna dan didinginkan untuk dapat menghilangkan stearin.

Minyak biji kapas memiliki karakteristik saat masih mentah berwarna kuning sampai merah tua
atau hitam dengan bau yang khas, memiliki berat jenis 0,92, bilangan penyabunan 192–200,
bilangan iod 100–115, dan zat yang tidak dapat disabunkan 0,6–2,0%. Minyak biji kapas halus
berwarna kuning pucat dengan rasa kacang yang hambar dan hampir tidak berbau. Minyak biji
kapas adalah jenis minyak semi-drying yang memiliki daya mongering yang lambat. Pada
pendinginan endapan olein atau gliserida cair dipisahkan dan dapat dikumpulkan lagi saat filtrasi
dalam kondisi dingin. Ketika digunakan untuk memalsukan minyak lain, keberadaannya dapat
dideteksi dengan uji semi-drying. Minyak biji kapas dinilai berdasarkan keasamannya. Minyak
olahan dinilai berdasarkan warna, bau, dan rasa.
Kegunaan minyak biji kapas sangatlah banyak, contohnya minyak biji kapas digunakan sebagai
pelarut untuk injeksi dan juga dapat dimakan. Minyak memiliki sifat mengurangi rasa sakit dan
digunakan dalam obat gosok. Dalam beberapa sediaan farmasi, sebagai pengganti minyak zaitun
dan dalam dosis besar dapat menjadi obat pencahar. Minyak bermutu rendah digunakan dalam
pembuatan sabun, pelumas, minyak tersulfonasi, dan lapisan pelindung. Salah satu produk miyak
biji kapas yang dikenal adalah minyak JP Massaj (Jamuna Pharma).