Anda di halaman 1dari 2

Nama : Salma Auliya Fatimah

NIM : 3820177181430

REVIEW JURNAL
PEMBUATAN SABUN CAIR DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKU MINYAK
JARAK (Castor oil) DENGAN VARIASI KONSENTRASI INFUSED OIL
TEH PUTIH (Camelia sinensis)

Sabun cair atau liquid soap adalah sabun yang memiliki bentuk cairan. Sabun cair
memiliki keunggulan dari sabun bentuk lain seperti mudah dibawa bepergian praktis, dan lebih
higienis karena sabun cair biasanya disimpan dalam wadah yang tertutup rapat.
Akan tetapi kebanyakan dari sabun cair yang beredar terbuat dari bahan-bahan kimia
seperti diethanolamine (DEA), Sodium Lauryl Sulfate (SLS), serta tryclosan yang dapat
menimbulkan efek negatif terhadap kulit manusia seperti menimbulkan iritasi. Sedangkan bahan
baku sabun yang terbuat dari alam masih jarang ditemukan dipasaran.
Salah satu bahan pembuatan sabun adalah minyak. Minyak yang dapat digunakan untuk
bahan pembuatan sabun adalah minyak jarak (castor oil). Minyak jarak atau minyak kastor
dihasilkan oleh biji tanaman jarak (Ricinus comunis L) yang komponen utamanya adalah
gliserida risinoleat yaitu sekitar 80-90%. Risinoleat memiliki dua gugus hidrofilik yaitu pada
garam terhidrolisisnya dan gugus hidroksidanya membuat sabun yang dihasilkan akan lebih
polar dibandingkan dengan sabun lemak lainnya yang berbahan baku gliserida. Minyak jarak
termasuk kategori superlatting oil. Minyak yang termasuk golongan ini memiliki nilai lebih
dalam melembabkan dan melembutkan kulit. Penambahan minyak jarak dalam pembuatan sabun
akan menghasilkan busa yang lembut.
Selain berfungsi untuk membersihkan kotoran yang ada di kulit, sabun dapat ditambah
dengan bahan penambah manfaat. Penambahan manfaat dalam sabun dapat dilakukan dengan
menambahkan bahan-bahan alam yang mengandung bahan aktif yang baik untuk kulit dan dapat
dilakukan dengan cara menginfus bahan alam tersebut ke dalam minyak yang akan digunakan
sebagai bahan pembuatan sabun yang biasanya disebut dengan infused oil. Infused oil dapat
dibuat dengan merendam bahan herbal dalam minyak dengan cara dingin (cold infusions) atau
cara panas (hot infusions).
Salah satu infused oil adalah teh putih. Teh putih (Camellia sinensis) banyak sekali
mengandung polifenol. Polifenol utama pada teh putih adalah katekin dan derivatnya. Manfaat
dari teh putih diantaranya sebagai antibakteri, antioksidan, antiaging, antikanker dan antiobesitas.
Aktivitas antibakteri ekstrak teh putih terhadap bakteri Gram positif dan negatif menunjukkan
hasil positif yang dapat menghambat bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Staphylococcus
epidermis yang jika dibiarkan dapat menyebabkan penyakit seperti bisul, jerawat, dan penyakit
lain pada kulit.

Anda mungkin juga menyukai