Anda di halaman 1dari 21

PEMBUATAN SABUN MANDI

PADAT

Disusun oleh :
Neng Suci Mardiyani
Novita Wulandari
Olivia Eka Merdekawati
Zatta Amalia Siregar

(136783)
(136791)
(136804)
(136908)

TUJUAN

PRINSIP

REAKSI

DASAR TEORI

ALAT DAN BAHAN

CARA KERJA

HASIL DAN
PEMBAHASAN

TUGAS

Tujuan

Mengetahui cara pembuatan sabun mandi padat


yang mempunyai nilai ekonomis.
Dapat menciptakan inovasi sabun mandi dengan
penambahan ekstrak bahan alami.
Mempu membuat sabun mandi padat atau
batangan yang dapat dijadikan sebagai salah
satu alternatif dalam membangun industri rumah
tangga.

Prinsip

Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari


alam, seperti minyak atau lemak yang direksikan
dengan bahan kimia lain yang disebut basa, yang
ditampilkan dalam bentuk yang menarik dengan
penambahan zat aditif, fragrance, dan pewarna.
Contoh bahan kimia basa, yaitu kalium hidroksida
(KOH) atau natrium hidroksida (NaOH).

Reaksi

C3H6(OOCR)3
(Minyak atau Lemak)

C3H6(OH)3
(Alkohol)
(gliserol)

panaskan

3 NaOH

(natrium hidroksida)

3 NaOOCR

(garam natrium asid lemak)


(sabun)

Dasar Teori
Sabun

mandi adalah surfaktan yang digunakan


dengan air untuk membersihkan, merawat dan
melindungi kulit. Sabun sendiri tidak pernah secara
aktual
ditemukan,
namun
berasal
dari
pengembangan campuran antara senyawa alkali
dan
lemak/minyak.
Sabun
mandi
biasanya
berbentuk padatan tercetak yang disebut sabun
batangan dan juga sabun dalam bentuk cair yaitu
sabun cair.
Ukuran normal pH kulit dalam keadaan sehat
biasanya
berkisar
4,5-6,5
maka
untuk
mempertahankan keadaan normal kulit tersebut
sebaiknya menggunakan sabun dengan pH yang
tidak jauh dari kondisi kulit.

Pada dasarnya sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari


bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan
bahan kimia lain yang disebut basa. Contoh bahan kimia basa,
yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH).
Sabun dihasilkan dari reaksi saponifikasi. Saponifikasi adalah
proses pembuatan sabun yang berlangsung dengan mereaksikan
asam lemak dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan
produk utama berupa garam karbonil (sejenis sabun) dan gliserol
(alkohol), sebagai produk samping.
Sabun dapat ditampilkan dengan berbagai bentuk menarik sesuai
dengan yang diinginkan.

Contoh Tampilan Sabun

Jenis-Jenis Minyak untuk Pembuatan Sabun


Tallow : lemak sapi atau domba yang dihasilkan oleh
industri pengolahan daging sebagai hasil samping.
Lard : minyak babi yang masih banyak mengandung asam
lemak tak jenuh seperti oleat (60 ~ 65%) dan asam lemak
jenuh seperti stearat (35 ~ 40%).
Palm Oil (minyak kelapa sawit) : minyak kelapa sawit
umumnya digunakan sebagai pengganti tallow Minyak kelapa
sawit dapat diperoleh dari pemasakan buah kelapa sawit.
Coconut Oil (minyak kelapa) : minyak nabati yang sering
digunakan dalam industri pembuatan sabun. Minyak kelapa
berwarna kuning pucat dan diperoleh melalui ekstraksi daging
buah yang dikeringkan (kopra).

Palm Kernel Oil (minyak inti kelapa sawit) : minyak inti


kelapa sawit diperoleh dari biji kelapa sawit

Palm Oil Stearine (minyak sawit stearin) : minyak sawit


stearin adalah minyak yang dihasilkan dari ekstraksi
asamasam lemak dari minyak sawit dengan pelarut aseton dan
heksana.

Marine Oil : berasal dari mamalia laut (paus) dan ikan laut.

Castor Oil (minyak jarak) : minyak ini berasal dari biji pohon
jarak dan digunakan untuk membuat sabun transparan.

Olive oil (minyak zaitun) : minyak zaitun berasal dari


ekstraksi buah zaitun.

Campuran minyak dan lemak : industri pembuat sabun


umumnya membuat sabun yang berasal dari campuran
minyak dan lemak yang berbeda.

Bahan Baku : Alkali

Jenis alkali yang umum digunakan dalam proses saponifikasi


adalah NaOH, KOH, Na2CO3, NH4OH, dan ethanolamines.

NaOH, atau yang biasa dikenal dengan soda kaustik dalam


industri sabun, merupakan alkali yang paling banyak digunakan
dalam pembuatan sabun keras.

KOH banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair karena


sifatnya yang mudah larut dalam air.

Bahan Pendukung
NaCl : NaCl merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan
sabun. Kandungan NaCl pada produk akhir sangat kecil karena
kandungan NaCl yang terlalu tinggi di dalam sabun dapat memperkeras
struktur sabun.
Bahan aditif : Bahan aditif merupakan bahan-bahan yang ditambahkan
ke dalam sabun yang bertujuan untuk mempertinggi kualitas produk
sabun sehingga menarik konsumen. Bahan-bahan aditif tersebut antara
lain : Builders, Fillers inert, Anti oksidan, Pewarna,dan parfum.

Sabun Padat
Sabun hasil reaksi dengan sodium hidroksida (NaOH) biasanya lebih
keras dibandingkan dengan penggunaan Potasium Hidroksida (KOH).
Reaksi
ini
biasa
disebut
[saponification reaction].

reaksi

Oil + 3 NaOH > 3 Soap + Glycerol

penyabunan

(saponifikasi)

Keunggulan Sabun Padat :


1.

Lebih ekonomis

2.

Lebih cocok untuk kulit berminyak

3.

Kadar pH lebih tinggi dibanding sabun cair

4.

Lebih mudah membuat kulit kering

5.

Sabun padat memiliki kandungan gliserin yang bagus untuk


mereka yang punya masalah kulit eksim

Kelemahan Sabun Padat:


1.

Boros air

2.

Jika untuk penyembuhan luka, sabun padat lebih


menghambat proses tersebut

3.

Ada kemungkinan terkontaminasi bakteri sehingga


kemungkinan timbul penyakit lebih besar

4.

Kurang praktis

Alat dan Bahan

Bahan :
40 gram NaOH
150 mL H2O
200 mL minyak
Pewangi
Pewarna

Alat :

Mixer
Gelas piala 600 mL
Gelas piala 250 mL
Batang pengaduk
Wadah pencetak

Cara Kerja

40 gram NaOH + 150 mL


H2O dicampurkan

Ditambahkan
pewangi dan
pewarna

Dimasukkan ke
wadah pencetak

Trace

Pengadukan

Diaduk dengan
mixer 30
menit

Ditutup rapat
dengan plastik

Didiamkan /
didinginkan
20 menit

Ditambahkan
200 mL minyak

Disimpan selama
7 hari sampai
sabun mengeras

Dari proses pembuatan sabun yang telah


dilakukan diperoleh sabun mandi dengan
pewangi ekstrak daun sirih.
Identifikasi sabun :
Bentuk
:
Padat
Warna
:
Merah muda
Bau
:
Bau khas daun sirih
Pewangi :
Ekstrak daun sirih

Has
il

Has
il

Sabun mandi adalah surfaktan yang digunakan

dengan air untuk membersihkan, merawat dan


melindungi kulit.
Pembuatan sabun menggunakan reaksi
saponifikasi.
Sabun mandi sendiri dapat dibagi menjadi
sabun cair dan padat yang memiliki
keuntungan dan kelemahan tersendiri.

Tugas

Diagram Alir
Balok

Diagram Alir
Proses

Anda mungkin juga menyukai