b. Lard
Lard merupakan minyak babi yang masih banyak mengandung asam
lemak tak jenuh seperti oleat (60 ~ 65%) dan asam lemak jenuh seperti
stearat (35 ~ 40%). Jika digunakan sebagai pengganti tallow, lard harus
dihidrogenasi parsial terlebih dahulu untuk mengurangi
ketidakjenuhannya. Sabun yang dihasilkan dari lard berwarna putih dan
mudah berbusa.
Minyak inti kelapa sawit diperoleh dari biji kelapa sawit. Minyak inti
sawit memiliki kandungan asam lemak yang mirip dengan minyak kelapa
sehingga dapat digunakan sebagai pengganti minyak kelapa. Minyak inti
sawit memiliki kandungan asam lemak tak jenuh lebih tinggi dan asam
lemak rantai pendek lebih rendah, daripada minyak kelapa.
Marine oil berasal dari mamalia laut (paus) dan ikan laut. Marine oil
memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang cukup tinggi, sehingga
harus dihidrogenasi parsial terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai
bahan baku.
Minyak ini berasal dari biji pohon jarak dan digunakan untuk
membuat sabun transparan.
Sabun adalah satu senyawa kimia tertua yang pernah di kenal .Sabun di buat dari campuran
senyawa alkali (NaOH,KOH) dan minyak( Trigliserida).
Trigliserida terdiri dari tiga gugus asam lemak yang terikat pada gugus gliserol. Asam lemak
terdiri dari rantai karbon panjang yang berakhir dengan gugus asam karboksilat pada
ujungnya. Gugus asam karboksilat terdiri dari sebuah atom karbon yang berikatan dengan
dua buah atom oksigen. Satu ikatannya terdiri dari ikatan rangkap dua dan satunya
merupakan ikatan tunggal. Setiap atom karbon memiliki gugus asam karboksilat yang
melekat, maka dinamakan “tri-gliserida”. ( Andry 2008 )
Apabila trigliserida direaksikan dengan alkali (sodium hidroksida atau kalium hidroksida),
maka ikatan antara atom oksigen pada gugus karboksilat dan atom karbon pada gliserol akan
terpisah. Proses ini disebut “saponifikasi”. Atom oksigen mengikat sodium yang berasal dari
sodium hidroksida sehingga ujung dari rantai asam karboksilat akan larut dalam air. Garam
sodium dari asam lemak inilah yang kemudian disebut sabun. Sedangkan gugus OH dalam
hidroksida akan berikatan dengan molekul gliserol, apabila ketiga gugus asam lemak tersebut
lepas maka reaksi saponifikasi dinyatakan selesai. Reaksi tersebut sebagai berikut :
Trigliserida biasanya disebut juga “fat” atau lemak jika berbentuk padat pada suhu kamar,
dan disebut minyak (oil) bila pada suhu kamar berbentuk cair. Trigliserida tidak larut dalam
air, hal ini dapat dibuktikan bila kita mencampurkan air dan minyak, akan terlihat keduanya
tidak akan bercampur. ( Anonim, 2008 )
Sabun disebut sodium stearat dengan rumus kimia C17H35COO – Na + dan merupakan
hydrocarbon rantai panjang dengan 10 sampai 20 atom Carbon. Dapat digunakan untuk
membersihkan karena bersifat polar, merupakan komponen ionik yang larut dalam air dan
tidak larut dalam larutan organik, yaitu minyak.
Lemak dan minyak yang digunakan untuk membuat sabun terdiri dari 7 asam lemak yang
berbeda. Apabila semua ikatan karbon dalam asam lemak terdiri dari ikatan tunggal disebut
asam lemak jenuh, sedangkan bila semua atom karbon berikatan dengan ikatan rangkap
disebut asam lemak tak jenuh. Asam lemak tak jenuh dapat dikonversikan menjadi asam
lemak jenuh dengan menambahkan atom hydrogen pada lokasi ikatan rangkap. Jumlah asam
lemak yang tak jenuh dalam pembuatan sabun akan memberikan pengaruh kelembutan pada
sabun yang dibuat. (Fatriani 2009)
http://koboykampus16.blogspot.co.id/2015/04/safonifikasi-ester-dan-pembuatan-sabun.html