Anda di halaman 1dari 33

SABUN MANDI PADAT

LIFEBUOY SABUN MANDI TS TOTALPROTECT


80G
Sodium palmate, sodium palm
kernelate, water, glycerin, perfume,
sodium lauryl sulfate, sodium chloride,
sodium carbonate, triclocarban,
pentasodium pentetate, glyceryl
laurate, tetrasodium etidronate,
terpineol, tetrasodium EDTA, thymol,
sodium hydroxide, trisodium NTA,
curcuma aromatica root oil, PEG-40
hydrogenated castor oil, trideceth-9,
magnesium nitrate,
methylchloroisothiazolinone,
magnesium chloride,
methylisothizoline, CI 11680, CI 12490.
DETTOL SABUN MANDI ANTI BAKTERI
ORIGINAL 105G
Bahan aktif: Chloroxylenol
0.3% w/w. Komposisi:
Sodium palmate, sodium
cocoate, pine oil, titanium
dioxide, silicone emulsion,
talc, AOS, pegment yellow
1.
SABUN MANDI LUX VELVET TOUCH 85 G

Sodium Palmate, Sodium Palm


Kemelate, Water, Glycerin,
Perfume, Sodium Chloride,
Titanium Diaxide, Cetearyl Alcohol,
Cetearyl Glucoside, Sericin, Prunus
Armeniaca (Apricot), Kernel Oil,
Prunus Avium (Sweet Cherry) Seed
Oil, Vitis Vinitera (Grape)Seed Oil,
Xanthan Gum, Disadium EDTA,
Phenoxyethanol, Potassium
Sorbate, Disodium Distyrylbiphenyl
Disulfonate, Tetrasodium EDTA,
Tetrasodium Etidronate
Sabun pada umumnya dikenal dalam dua wujud,
sabun cair dan sabun padat. Perbedaan utama
dari kedua wujud sabun ini adalah alkali yang
digunakan dalam reaksi pembuatan sabun. Sabun
padat menggunakan natrium hidroksida/soda
kaustik (NaOH), sedangkan sabun cair
menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai
alkali. Selain itu, jenis minyak yang digunakan
juga mempengaruhi wujud sabun yang dihasilkan.
Komposisi

Bahan
• Minyak lemak
Kimia
• Alkali
Sabun • Bahan pendukung

Mandi

Padat
Minyak/Lemak
Minyak/lemak merupakan senyawa lipid yang
memiliki struktur berupa ester dari gliserol. Pada
proses pembuatan sabun, jenis minyak atau
lemak yang digunakan adalah minyak nabati
atau lemak hewan. Perbedaan antara minyak
dan lemak adalah wujud keduanya dalam
keadaan ruang. Minyak akan berwujud cair pada
temperatur ruang (± 28°C), sedangkan lemak
akan berwujud padat.
Jenis-jenis Minyak
Tallow.
• Tallow adalah lemak sapi atau domba yang
dihasilkan oleh industri pengolahan daging
sebagai hasil samping. Tallow dengan
kualitas baik biasanya digunakan dalam
pembuatan sabun mandi dan tallow dengan
kualitas rendah digunakan dalam pembuatan
sabun cuci. Oleat dan stearat adalah asam
lemak yang paling banyak terdapat dalam
tallow. Jumlah FFA dari tallow berkisar antara
0,75-7,0 %. Titer pada tallow umumnya di
atas 40°C. Tallow dengan titer di bawah 40°C
dikenal dengan nama grease.
Lard.
Lard merupakan minyak babi yang
masih banyak mengandung asam lemak
tak jenuh seperti oleat (60 ~ 65%) dan
asam lemak jenuh seperti stearat (35 ~
40%). Jika digunakan sebagai pengganti
tallow, lard harus dihidrogenasi parsial
terlebih dahulu untuk mengurangi
ketidakjenuhannya. Sabun yang
dihasilkan dari lard berwarna putih dan
mudah berbusa
Palm Oil (minyak kelapa sawit).
Minyak kelapa sawit umumnya digunakan
sebagai pengganti tallow. Minyak kelapa sawit
dapat diperoleh dari pemasakan buah kelapa
sawit. Minyak kelapa sawit berwarna jingga
kemerahan karena adanya kandungan zat
warna karotenoid sehingga jika akan
digunakan sebagai bahan baku pembuatan
sabun harus dipucatkan terlebih dahulu. Sabun
yang terbuat dari 100% minyak kelapa sawit
akan bersifat keras dan sulit berbusa. Maka
dari itu, jika akan digunakan sebagai bahan
baku pembuatan sabun, minyak kelapa sawit
harus dicampur dengan bahan lainnya.
Coconut Oil (minyak kelapa).
Minyak kelapa merupakan minyak nabati
yang sering digunakan dalam industri
pembuatan sabun. Minyak kelapa
berwarna kuning pucat dan diperoleh
melalui ekstraksi daging buah yang
dikeringkan (kopra). Minyak kelapa
memiliki kandungan asam lemak jenuh
yang tinggi, terutama asam laurat,
sehingga minyak kelapa tahan terhadap
oksidasi yang menimbulkan bau tengik.
Minyak kelapa juga memiliki kandungan
asam lemak kaproat, kaprilat, dan kaprat.
Palm Kernel Oil (minyak inti kelapa
sawit).

Minyak inti kelapa sawit diperoleh dari biji


kelapa sawit. Minyak inti sawit memiliki
kandungan asam lemak yang mirip
dengan minyak kelapa sehingga dapat
digunakan sebagai pengganti minyak
kelapa. Minyak inti sawit memiliki
kandungan asam lemak tak jenuh lebih
tinggi dan asam lemak rantai pendek
lebih rendah daripada minyak kelapa.
Palm Oil Stearine (minyak sawit stearin).
Minyak sawit stearin adalah
minyak yang dihasilkan dari
ekstraksi asam-asam lemak dari
minyak sawit dengan pelarut
aseton dan heksana. Kandungan
asam lemak terbesar dalam
minyak ini adalah stearin
Marine Oil.
Marine oil berasal dari
mamalia laut (paus) dan ikan
laut. Marine oil memiliki
kandungan asam lemak tak
jenuh yang cukup tinggi,
sehingga harus dihidrogenasi
parsial terlebih dahulu
sebelum digunakan sebagai
bahan baku
• Castor Oil (minyak jarak). Minyak ini berasal
dari biji pohon jarak dan digunakan untuk
membuat sabun transparan.
Olive oil (minyak zaitun).
Minyak zaitun berasal dari
ekstraksi buah zaitun. Minyak
zaitun dengan kualitas tinggi
memiliki warna kekuningan.
Sabun yang berasal dari
minyak zaitun memiliki sifat
yang keras tapi lembut bagi
kulit.
Campuran minyak dan lemak.
Industri pembuat sabun umumnya
membuat sabun yang berasal dari
campuran minyak dan lemak yang
berbeda. Minyak kelapa sering
dicampur dengan tallow karena
memiliki sifat yang saling melengkapi.
Minyak kelapa memiliki kandungan
asam laurat dan miristat yang tinggi
dan dapat membuat sabun mudah
larut dan berbusa. Kandungan stearat
dan dan palmitat yang tinggi dari tallow
akan memperkeras struktur sabun.
Alkali
Jenis alkali yang umum digunakan dalam proses saponifikasi
adalah NaOH, KOH, Na2CO3, NH4OH, dan ethanolamines.
NaOH, atau yang biasa dikenal dengan soda kaustik dalam
industri sabun, merupakan alkali yang paling banyak
digunakan dalam pembuatan sabun keras.

KOH banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair karena


sifatnya yang mudah larut dalam air. Na2CO3 (abu
soda/natrium karbonat) merupakan alkali yang murah dan
dapat menyabunkan asam lemak, tetapi tidak dapat
menyabunkan trigliserida (minyak atau lemak).
Bahan pendukung
Bahan baku pendukung digunakan untuk
membantu proses penyempurnaan sabun hasil
saponifikasi (pegendapan sabun dan
pengambilan gliserin) sampai sabun menjadi
produk yang siap dipasarkan.
 NaCl.

NaCl merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan sabun.


Kandungan NaCl pada produk akhir sangat kecil karena kandungan
NaCl yang terlalu tinggi di dalam sabun dapat memperkeras
struktur sabun. NaCl yang digunakan umumnya berbentuk air
garam (brine) atau padatan (kristal). NaCl digunakan untuk
memisahkan produk sabun dan gliserin. Gliserin tidak mengalami
pengendapan dalam brine karena kelarutannya yang tinggi,
sedangkan sabun akan mengendap. NaCl harus bebas dari besi,
kalsium, dan magnesium agar diperoleh sabun yang berkualitas.
 Bahan aditif.

Bahan aditif merupakan bahan-bahan yang


ditambahkan ke dalam sabun yang bertujuan
untuk mempertinggi kualitas produk sabun
sehingga menarik konsumen. Bahan-bahan aditif
tersebut antara lain : Builders, Fillers inert, Anti
oksidan, Pewarna,dan parfum.
• Builders
Builders digunakan untuk melunakkan air sadah dengan cara
mengikat mineral mineral yang terlarut pada air, sehingga bahan
bahan lain yang berfungsi untuk mengikat lemak dan membasahi
permukaan dapat berkonsentrasi pada fungsi utamanya. Builder
juga membantu menciptakan kondisi keasaman yang tepat agar
proses pembersihan dapat berlangsung lebih baik serta
membantu mendispersikan dan mensuspensikan kotoran yang
telah lepas. Yang sering digunakan sebagai builder adalah
senyawa senyawa kompleks fosfat, natrium sitrat, natrium
karbonat, natrium silikat atau zeolit.
• Filler innert (bahan pengisi).
Bahan ini berfungsi sebagai pengisi dari seluruh campuran
bahan baku. Pemberian bahan ini berguna untuk
memperbanyak atau memperbesar volume. Keberadaan
bahan ini dalam campuran bahan baku sabun semata mata
ditinjau dari aspek ekonomis. Pada umumnya, sebagai
bahan pengisi sabun digunakan sodium sulfat. Bahan lain
yang sering digunakan sebagai bahan pengisi, yaitu tetra
sodium pyrophosphate dan sodium sitrat. Bahan pengisi ini
berwarna putih, berbentuk bubuk, dan mudah larut dalam
air.
• Pewarna.
Bahan ini berfungsi untuk memberikan warna
kepada sabun. Ini ditujukan agar memberikan
efek yang menarik bagi konsumen untuk
mencoba sabun ataupun membeli sabun dengan
warna yang menarik. Biasanya warna-warna
sabun itu terdiri dari warna merah, putih, hijau
maupun orange.
• Parfum
Parfum termasuk bahan pendukung. Keberadaaan parfum
memegang peranan besar dalam hal keterkaitan
konsumen akan produk sabun. Artinya, walaupun secara
kualitas sabun yang ditawarkan bagus, tetapi bila salah
memberi parfum akan berakibat fatal dalam penjualannya.
Parfum untuk sabun berbentuk cairan berwarna kekuning
kuningan dengan berat jenis 0,9. Dalam perhitungan, berat
parfum dalam gram (g) dapat dikonversikan ke mililiter.
Sebagai patokan 1 g parfum = 1,1ml.
Pada dasarnya, jenis parfum untuk sabun dapat dibagi ke
dalam dua jenis, yaitu parfum umum dan parfum ekslusif.
Parfum umum mempunyai aroma yang sudah dikenal umum
di masyarakat seperti aroma mawar dan aroma kenanga.
Pada umumnya, produsen sabun menggunakan jenis parfum
yang ekslusif. Artinya, aroma dari parfum tersebut sangat
khas dan tidak ada produsen lain yang menggunakannya.
Kekhasan parfum ekslusif ini diimbangi dengan harganya
yang lebih mahal dari jenis parfum umum. Beberapa nama
parfum yang digunakan dalam pembuatan sabun
diantaranya bouquct deep water, alpine, dan spring flower.
PERBANDINGAN
Pada umumnya ketiga sabun yang dipaparkan
memiliki komposisi yang hampir sama terutama
pada sabun LUX dan sabun Lifebuoy sedangkan
sabun Dettol memiliki komposisi yang lebih
sederhana dan memiliki zat aktif antiseptik dan
disinfektan yakni Chloroxylenol 0.3%
UJI KARAKTERISTIK MUTU SABUN MANDI
PADAT
Standart Nasional Indonesia Untuk Sabun
Mandi Padat (SNI 06-3532-1994)

Pengujian untuk standar sabun untuk


mengetahui kualitas sabun diperlukan beberapa
pengujian. Adapun pengujian sabun
berdasarkan SNI 06-3532-1994 dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
No Uraian Satuan Tipe I Tipe II Superfat
1 Kadar air % Maks 15 Maks 15 Maks 15
2 Jumlah asam lemak % >10 64 - 70 >70
3 Alkali bebas (dihitung sebagai % Maks 0,1 Maks 0,1 Maks 0,1
NaOH)
4 Asam lemak bebas atau lemak % < 2,5 < 2,5 2,5 - 7,5
netral
5 Minyak mineral - Negatif Negatif Negatif
Jaminan mutu sabun mandi padat
Stabilitas Sabun Mandi Padat
Sabun yang belum dipakai dapat disimpan pada tempat
dengan sirkulasi udara yang baik, kering, dan terhindar dari
paparan sinar matahari secara langsung, sejuk, dan tidak lembab.
Jangan menyimpan sabun didalam kulkas karena bersifat lembab.
Sebenarnya, sabun tidak memiliki masa kadaluarsa yang pasti.
Jika disimpan dengan benar, justru sabun akan menjadi semakin
padat, karena kadar airnya menguap. Ini akan membuat sabun
menjadi lebih awet ketidak dipakai dan tidak mudah lembek. Dan
semakin lama, sabun akan semakin lembut di kulit. Karena
kandungan airnya yang berkurang, ukurannya juga menjadi lebih
kecil.
Jaminan mutu kemasan sabun mandi padat

Fungsi kemasan harus memenuhi persyaratan sebagai


berikut:
• Kemampuan/daya membungkus yang baik untuk
memudahkan dalam penanganan, pengangkutan,
distribusi, penyimpanan dan penyusunan/
penumpukan.
• Kemampuan melindungi isinya dari berbagai risiko
dari luar, misalnya perlindungan dari udara
panas/dingin, sinar/cahaya matahari, bau asing,
benturan/tekanan mekanis, kontaminasi
mikroorganisme.
• Kemampuan sebagai daya tarik terhadap konsumen.
Dalam hal ini identifikasi, informasi dan penampilan
seperti bentuk, warna dan keindahan bahan kemasan
harus mendapatkan perhatian.
• Persyaratan ekonomi, artinya kemampuan dalam
memenuhi keinginan pasar, sasaran masyarakat dan
tempat tujuan pemesan.
• Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai
dengan norma atau standar yang ada, mudah dibuang,
dan mudah dibentuk atau dicetak.
Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut maka
kemasan harus memiliki sifat-sifat :
• Permeabel terhadap udara (oksigen dan gas lainnya).
• Bersifat non-toksik dan inert (tidak bereaksi dan menyebabkan
reaksi kimia) sehingga dapat mempertahankan warna, aroma,
dan cita rasa produk yang dikemas.
• Kedap air (mampu menahan air atau kelembaban udara
sekitarnya).
• Kuat dan tidak mudah bocor.
• Relatif tahan terhadap panas.
• Mudah dikerjakan secara massal dan harganya relatif murah.

Anda mungkin juga menyukai