Anda di halaman 1dari 114

LIPID

Deff : Lipid =Lemak, minyak dan lilin adalah ester dari alk
dengan asam lemak berantai panjang.

Lemak dan minyak alkoholnya adalah gliserol. Lilin


alkoholnya mempunyai BM yang lebih tinggi

Lemak pada suhu kamar berupa padat.


Minyak pada suhu kamar berupa cair.
Lilin pada suhu kamar berupa padat dengan titik leleh yang
lebih tinggi.

Secara kimia minyak dan lemak adalah gliserida dari as


lemak:
Rumus:
CH2 - O - CO - R R = asam lemak.
CH - O - CO - R’
CH2 - O - CO - R”
CONTOH ASAM LEMAK YANG UMUM DIJUMPAI:
 Caproi : CH3(CH2)4COOH Myristic : CH3(CH2)12COOH
 Caprilic : CH3(CH2)6COOH Stearic : CH3(CH2)14COOH
 Capric : CH3(CH2)8COOH Palmitic : CH3(CH2)16COOH
 Lauric : CH3(CH2)10COOH Arachidic: CH3(CH2)18COOH

 Oleic : CH3(CH2)7CH = CH(CH2)7COOH


 Linoleic : CH3(CH2)4CH = CHCH2 = CH(CH2)7COOH
 Linolenic :
CH3CH2CH=CH2CH2CH=CHCH2=CH(CH)7COOH
SUMBER DAN CARA MENDAPATKANNYA:
 Tanaman (nabati) – Peras tekanan tinggi
 (m. stabil) - Dalam keadaan dingin (cold pressed oil) virgin oil
 - Dalam keadaan panas (hot pressed oil)
 - Ekstraksi dengan pelarut organik.
 Minyak cair kecuali cacao.
 Hewan (hewani) Lemak dipisah dari jaringan lain.dilelehkan
 disaring diputihkan dengan ozon.

 Minyak nabati sering disebut minyak stabil dan sering


diklasifikasikan sebagai minyak kering, semi kering dan
minyak tidak kering.
 Klasifikasi ini berdasarkan kemampuannya menyerap oksigen
dari udara.
 Oksigen memenuhi ikatan rangkap untuk membentuk oksida
yang dapat berpolimerisasi menjadi lapisan keras.
 Sifat ini sangat penting dalam industri cat.
 Minyak tidak kering dapat digunakan sebagai minyak pelumas.

TES KUALITAS :
 Tes nilai asam / angka asam
 Jumlah asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak.
 Anka penyabunan / saponifikasi.
Jumlah mgr potasium hidroksida yang diperlukan untuk
menyabunkan asam lemak dari 1 gr lemak/minyak.
 Angka Richard-Meisel.
Jumlah ml 0,1 larutan potasium hidroksida yang diperlukan
untuk menetralkan asam lemak larut air yang diperoleh dengan
hidrolisa 5 gr lemak.
 Angka Yodin Menunjukkan ketidak jenuhan.
 Konstanta fisik lainnya seperti:
 titik cair.
 indek bias
 grafitasi spesif
 Penggunaan
 Farmasi
 Pambawa medicated soaps
 Sebahagian kecil berkhasiat obat (ol. Choulmogra sebagai
obat Lepra dan Tuberculosis)
 Makanan berkalori tinggi dan minyak goreng.

 Industri dan seni.


 Sabun
 Cat, vernis dll.
 MINYAK STABIL.
 1. Species : Prunus amygdalus Batsch.
 Famili : Rosaceae.
 Simplisia : Sweet Almond Oil – minyak almon manis.
 Prunus adalah nama klasik dari pohon Plum.
Amigdalus bahasa Yunani yang berarti pohon Almond
 Tanaman berasal dari Asia kecil, Iran dan Syria dan
dihasilkan didaerah tropis.
 Juga dikenal minyak almond pahit yang mengandung
Amygdalin dan menghasilkan juga minyak menguap.
 Yang dimakan hanya almond manis sedangkan yang
pahit setelah perendaman dalam air untuk
mendapatkan minyak menguap.
 Minyak diperoleh secara peras.
 Isi :
 Minyak 45 – 50% yang komponennya adalah;
 Oleat 77%. Palmitat 5%
 Linoleat 17%, Miristat 1%.
 Kegunaan
 Emolient & Bahan kosmetika.
 2. Species : Arachis hipogea. Linne.
 Famili : Leguminosae.
 Simplisia : Biji masak Peanut oil. -minyak kacang
tanah.
 Berupa tanaman rendah tahunan yang berasal dari
Brazilia,
 Berbuah polong yang terletak didalam tanah. Ada
beberapa macam varietas.
 Minyak berasal dari hasil perasan dari bijinya.
 Kadang-kadang disebut Arachis oil.
 Minyak berupa cairan tidak berwarna atau
kekuningan, bau seperti kacang dengan rasa lembut.
 Isi:
 M.lemak 45%: Oleat 65%.- Linoleat 18-30%- Palmitat
8-10%
 stearat, arachidat, behenat, dan lignoserat total 12%
 Protein 20% -- Thiamin HCl
 Kegunaan: -Pelarut injeksi.-minyak makan-
pelumas-pembuat sabun.
 3.Species : Zea mays. Linne.
 Famili : Graminae.
 Simplisia : Biji (embrio) minyak
jagung – Corn oil.
 Dipenggilingan embrio dipisahkan dari amilumnya.
 Mendapatkan minyaknya dgn tekanan dan
pemanasan.
 Minyak berupa cairan jernih , kuning terang dengan
bau dan rasa yang khas memusingkan.
 Isi:
 Terdiri dari camp. Gliserida yang terdiri dari:
o Linoleat 50%. o Palmitat 10%
 Oleat 37%. o Stearat 3%
 Penggunaan.
 Pelarut injeksi
 Minyak makan.
 Jika dihidrogenasi, sebagai shortening in baking kue
 4. Spcies : Olea europea Linne.
 Famili : Oleaceae.
 Simplisia: Buah masak. Olive oil – M. zaitun – Sweet oil
 Olea – oliva (latin – olaion (Yunani) = minyak.
 Tanaman berupa pohon > 10 meter, mempunyai umur yang panjang,
berasal dari Palestina
 Minyak diperoleh dgn cara perasan buah yang telah dikuliti sbb:
 Muti I diperoleh dengan perasan tekanan rendah.
 Mutu II. Dilanjutkan dengan tekanan yang lebih tinggi.
 Mutu III. Dilanjutkan dengan + air panas bertekanan yang lebih tinggi
lagi.

 Dikenal 2 macam minyak yaitu Varietas Turkish dan Italia yang juga
berbeda komposisi minyaknya, cairan berwarna kuning pucat atau
kuning kehijauan, berbau lemas namun khas, rasa lembut agak pedas.

 Isi: * Varietas Turkish - Minyak dengan komposisi:
 Asam oleat 75%. Asam palmitat 10%. Asam linoleat 9%.
 Sedikit asam stearat, myristat, linoleat .
 * Varietas Italia - Minyak dengan komposisi:
 Asam oleat 65% .Asam palmitat 15%.Asam linoleat 15%.
sedikit komponen lainnya.
 Penggunaan: o Laxant. - Linement - Dental cemen - Plester -
 o Pembuat sabun - Minyak goreng (minyak slada)
 5. Species : Recunus communis Linne
 Famili : Euphorbiaceae.
 Simplisia: Biji Minyak Astor. (ol.resini) (castor oil)
 Biji astor adalah biji yang masak, Recinus – Latin --- Kutu
(hama) karena benih mirip kutu.
 Minyak diperoleh dengan cara peras dingin.
 Lalu dipanaskan untuk menghilangkan albumin yang
beracun.
 Minyak merupakan cairan kental, transparan hampir tidak
berwarna tau kuning pucat.
 Bau sedikit memusingkan serta rasa lembut dan khas.
 Tumbuh pada iklim sedang dan tropis, pohon sampai 15 m
 Buah berupa kapsul dengan 3 rongga, tiap rongga
mengandung biji.
 Berasal dari India. Penghasil India, Amerika Latin, Afrika,
Eropa dan A.S bagian selatan.
 Telah dipakai sebagai obat sejak abad ke 18.
 Isi
 Minyak 45 – 55 % (triglikosid)
 triricinolein. 75%
 cinoleoglycerida

 Protein 20%
 Alkaloid.

 Resin.

 Juga mengandung Alergen yang memnyebabkan alergi bagi


yang sensitf terletak pada fraksi protein.
 Kegunaan.
 Katartic purgativ

 Minyak pelumas

 Pembuat sabun

 Bahan pembakaran internal mesin.

 Dosis 15 – 60 ml.
 6. Species : Sesamum indicum. Linne
 Famili : Pedaliaceae
 Simplisia: Biji Sesami oil .
 Sesamum, bahasa Yunani , yaitu nama asli dari tanamannya,
indicum sehubungan dengan habitatnya di India.
 Berupa tanaman herba tahunan + 1 meter,
 Asal Asia Selatan, penghasil Afrika, Hindia timur dan barat,
A.S.
 Bijinya kecil, datar, oval, kuning atau coklat kemerahan dengan
rasa manis berminyak.
 Minyak diperoleh secara perasan. berupa cairan kuning pucat,
hampir tidak berbau dan berasa lembut.

 Isi :
 Minyak 45 – 55% komp:
 - Oleat dan linoleat aa 4 - Palmitat 9%. - Stearat 4%.
 Protein 25% & getah 4

 Kegunaan:
 Bahan pembantu dalam bidang farmasi , Pel. Injeksi., Laxantif.
 Demulcen dan emulien
 7. Spcies : Cocos nucifera. Linne.
 Famili : Palmae.
 Simplicia: Buah Coconut oil - minyak kelapa
 Cocos, bahasa Yunani yang berarti “berry” atau “pill” Nucifera, bahasa
Latin “buah”.
 Copra adalah kernel masak yang dikeringkan dgn sinar mata hari.
 Tanamannya semua kita telah tahu. OK.
 Minyaknya diperoleh secara perasan.
 Kadang-kadang minyak mudah tengik karena mengandung asam-
asam bebas yang dapat dihilangkan.minyak berwarna kuning pucat
sampai tak berwarna.
 Pada suhu diatas 28OC cair, pada 20OC setengah padat dan 15OC padat
dan rapuh.
 Isi:
 Copra mengandung minyak 65%.
 Kernel segar mgd minyak 30-40%. Yang komponennya.:
 Laurat 50%. Myristat 20%. Palmitat 10%. Caprilat 9%.
 Caproat 8%.Stearat 3%.
 Penggunaan:
 minyak makan, pembuat sabun, untuk permen coklat, bahan dasar
salep. kosmetik
 8. Species. Linnum usitatisinum. Linne
 Famili : Linaceae.
 Simplisia : Biji Linseed atau Flaxseed Oil (ol.lini)
 Linnum dari kata Latin = benang,ini berhubungan dengan serat
yaitu serat Rami, Usitatisinum , nama Latin = sangat
bermanfaat.
 Tanaman bersifat tanaman tahunan yang dipanen didaerah
sedang dan tropis, baik serat ataupun bijinya.
 Penghasilnya adalah A.s, Eropa, Kanada dan Ameroka Latin.

 Tanaman Rami
 Batang Biji

 Serat kulit Jerami Minyak 0 Bungkil


 Benang linen Kertas Cat, pernis makanan
sapi
 tali, kain, perma dll minyak cat,
 dani, handuk dll sabun

 Minyak diperoleh dari buah yang masak, yang dipenen dengan
mesin otomatis pada ladang pertanian modern dengan
pemerasan panas.
 Minyak berupa cairan berwarna kuning, bau khas, rasa tidak
enak, dibiarkan diudara terbuka akan berwarna gelap, dengan
rasa dan bau yang lebih keras.
 Isi
 Minyak 30–40%. -
=Linpleat 50%
=Oleat 22%.
=Linoleat 12% dll
 Protein
 Gom

Kegunaan:
 Demulcent catartic
 Luka bakar
 Minyak cat.
 Dengan pengolahan tertentu digunakan sbg minyak
makan
MINYAK NABATI YANG UMUM DI KONSUMSI

 Selain minyak kelapa juga:


 9. Species : Elaeis guineensis Jack
 Famili : Palmae.
 Simplisia : Daging buah ( minyak sawit )
 Berasal dari Afrika Barat.
 Banyak ditanam di Amerika Selatan (Brazil) Asia Tenggara (Indonesia,
Malaysia,) Afrika (Nigeria, Zaire dan Camerun.)
 Tinggi batang 15 – 30 meter.
 Buah kemerah-merahan. Tiap tandan terdapat 1000-2000 buah.
 Buah dikempa tau diekstraksi dengan pelarut tertentu akan didapatkan
“Palm Kernel Oil”
 Sifat mirip minyak kelapa pada temperatur sedang berupa padat.
 Mengandung karoten sehingga minyak berwarna merah tajam (red oil).

 Isi:
 Minyak lemak dengan komposisi;
 Miristat 0,5-2%, linoleat 6,5%, oleat 36-44%, palmitat 41-47%, stearat 5,5-6%.

 Penggunaan:
 Minyak goreng
 Pembuat sabun
 Pembuat margarin.
10. Species : Heliantus annus. (bunga mata hari)
 Famili : Asteraceae.
 Simplisia : Biji (minyak biji bunga mata hari) (SUNFLOWER
OIL)
 Berasal dari Amerika Utara.
 Tanaman herba dengan bunga yang khas besar
berwarna kuning.
 Tiap tangkai bunga mengandung banyak biji.
 Daun besar cordotum.

Isi :
 Minyak lemak 20 – 30% dengan komposisi:
 Palmitat 3-10%,
 stearat 1-10%,
 oleat 14-15%, linoleat 55-75%
 a-linoleat dibawah 0,3%.

Kegunaan:
 Minyak makan (diet lemak).
 11. Species : Glycine soya. Siebold at Zucarini (Kacang kedele)
 Famili : Leguminosae.
 Simplisia.: Biji masak Soybean oil. Minyak kedele.
 Tanaman tahunan, dgn buah polong yang mengandung 2 – 5 biji.
 Minyaknya diperoleh cara tekanan.
 Tepung Soybean adalah tepung yang dari kedele yang telah
dihilangkan minyaknya (didekortikasi)digunakan pendeteksi kadar
nitrogen urea dalam darah dengan reaksi enzimatis dari urease yang
terdapat dalam tepung soybean.
 Bungkil Soybean untuk makanan ternak yang kaya akan protein dan
juga pospor dan potasium.
 Soybean berfungsi sebagai sumber lecithin yang dipisahkan dari
minyaknya, sebagai pengotrol lemak dalam tubuh.
 Merupakan minyak kering.

 Isi :- Minyak 20% dengan komponennya:


 Linoleat 50%. Oleat 30%. Linolenat 7% Palmitat dan stearat 14%.(asam
jenuh)
 Karbihidrat 35%.
 Protein 50%.
 Enzim ureaceae.
 Kegunaan: Untuk bahan cat, sumber lecithin dan bahan dasar steroid.
 Tidak digunakan sebagai makanan secara oral hanya se-
 12. Species : Gossypium hirsutum Linne
 Famili : Malvaceae.
 Simpl : Cottonseed oil - minyak biji kapas. (cottonseed
oil)
 Minyak diperoleh secara tekanan panas.
 Minyak berwarna kuning pucat.
 Tidak berbau dan berasa lembut.
 Bila diperlakukan dengan tekanan dingin maka pada
minyak akan ikut zat gosypol (0,6%)yang beracun,
 sebaliknya dapat dihilangkan dengan perlakuan
alkali, sebelum dijadikan makanan ternak gosypol
dihilangkan dulu.
 Isi: - Minyak 30%:
 Linoleat 40%. Oleat 30%. Palmitat 20%. Myristat 3%,
Stearat, arachidat aa 1%
 Kegunaan
 Pelarut injeksi. Dan pembuat sabun
 LEMAK DAN SENYAWA LAINNYA.
 LEMAK DAN SENYAWA LAINNYA.
 MINYAK LEMAK UNTUK OBAT.
 13. Species Theobroma cacao Linne (coklat)
 Famili : Sterculiaceae.
 Simplisia : Cacao seed atau cacao bean (biji
coklat) Olium cacao
 Theobroma --Yunani -- “makanan dewa” Cacao --
Astek -- pohon.
 Cacao telah lama dimanfaatkan oleh suku Astek dan
Mexico, kemudian dibudidayakan di Amerika.

 Tanaman berupa pohon dengan tinggi mencapai 12


meter.

 Berasal dari Mexico, namun secara luas


dibudidayakan di daerah tropis, seperti di Indonesia.
 Buah besar dan berdaging, warna kuning atau kemerahan.
 Mengandung lima baris biji masing-masing terdiri 10 atau 12 biji.
 Penghasil coklat dinia adalah, Equador, Mexico, Trinidat,
Amerika tengah, Brazil Afrika Selatan, Srilagka, Folipina,
Malaisia dan Indonesia.

 Biji dipisahkan, dibiarkan berfermentasi, yang berobah dari


putih menjadi coklat pekat pekat kemerahan.

 Dijemur kemudian baru diolah sesuai dengan kebutuhan.

 Warna merah dari biji disebabkan oleh “cacao red” yang


terbentuk oleh peristiwa fermentasi gliseridanya.

 Jika bijinya dipanggang, theobromin yang terdapat pada


karnelnya masik kedalam kulit, yang kemudian digunakan
sebagai sumber senyawa turunan xanthin.

 Minyak diperoleh dari biji panggang yang disebut Minyak


Theobroma, atua Cacao Buter Cocoa Buter ,berupa zat padat
putih kekuningan, berbau sedikit memusingkan dan rasa lembut
seperti coklat, mencair pada suhu 30-35OC.
 Isi :
 Minyak 35-50%
 Oleat 37%, Stearat 34%, Palmitat 26%, Linoleat 2%
 Pati 15%.
 Protein 15%.
 Theobromin 1-4%
 Coffein 0,07-0.36%.

Kegunaan:
 Bahan dasar supositoria.
 Bahan makanan dengan pengolahan tertentu seprti:
 Cacao/coklat, tepung yang diperoleh dari biji panggang.
 Sirup cacao dan permen
 15. Species : Sus crofa L var domestikus Gray
 Famili : Suide.
 Simplisia : Lemak murni abdomen babi. (ADEPS SUILUS)

 Lemak diambil dari abdomen babi yang kemudian dimurnikan.


 Pemisahan dilakukan dengan mengempa pada temp 00C akan memisah
Adeps murni (adeps oil)
 Campuran padat berupa stearin

Isi:
 Minyak lemak dengan komposisi:
 Oleat 48%, palmitat 28%, actadecadienat 11%, stearat 9%,
Miristat 3%.

Penggunaan:
 Emolien
 Dapat tengik + Benzoin (menyan)1% disebut Adeps benzoin)
 Anti busa
 Lubrican.
 16. Species : Ovis aries Linne LANOLIN
 Famili : Bovidae
 Simplisia : Lemak murni bulu domba

 Adalah substansi seperti lemak dari bulu domba.


 Mengandung 25-30% air, disebut juga Hydrous Wool Fat.
 Masa seperti salep, putih kekuningan, sedikit berbau dan khas.
 Dipanaskan akan memisahkan air pada lapisan bawah.

 Isi.
 Unsur utama kholesterol
 Ester asam lano palmitat, lanoserat, carnaubat, oleat, myristat.

 Kegunaan:
 Dasar salep yang dapat menyerap air.
 Pemakaian obat external lainnya.
 Contactan allergennic pada orang yang hyperseneitif
 Bahan dalam cream kosmetik dan cream kulit.
 Anhidrous Lanolin adalah lanolin yang telah dihilankan airnya
hingga tinggal taklebih dari 0,25% air, yang digumnakan sebagai
dasar salep yang lebih kuat menyerap air. Dan juga akan bersifat
emulient.
 LILIN (waxes)
 Definisi: - Ester yang terbentuk akibat
kondensasi dari asam berikatn lurus dengan
berat molekul tinggi dengan alkohol berat
molekul tinggi terutama berikatan lurus.
 Pada tanaman:
 Ditemukan pada didingsel bahagian luar dari
epidermis, terutama pada buahn daun yang
fungsinya sebagai pelindung terhadap
penetrasi atau menghalangi kehilangan air
 Lilin dalam bidang farmasi digunakan untuk
memperkeras salep dan cream kosmetik.
 Dalam industri dan seni digunakan sebagai
lapisan pelindung.
 Contoh-contoh lilin.
 SPERMACETI.
 Species : Phycetes macoocephalus Linne
 Famili : Physeterridae.
 Simplisia : # Adalah lilin yang diperoleh dari kepala ikan paus

 Physetes --- bahasa Yunani berarti pipa peniup, --- semburan air
ikan paus. Macoocephalus --- Yunani berarti kepala besar.
 Ikan ini tersebar luas dilaut tropis dan sub tropis. Terutama
samudra Pasifik dan Hindia. Panjang mencapai 20 meter. Kepala
besar, 1/3 dari tubuhnya, diameter 9 meter.
 Bahagian depan craniumnya terdapat rongga yang mengandung
cairan minyak yang jumlahnya 10-12 barel.
 Dengan pendinginan cairan spermaceti sebanyak 10-12% akan
memisah, dimurnikan dengan kompresi, dicuci dengan alkali
lemah dan panas.
 Spermaceti yang murni dibekukan
 Pemerian:
 Berbentuk massa yang agak keras dan tembus cahaya
mempunyai keretakan kristal berkilau seperti mutiara.
 Bau memusingkan dengan rasa lembut.
A
 Komposisi spermaceti:
 Terdiri dari campuran hexadecyl ester dari asam lemak:
 Hexadecyl dodecanoat (cetyl laurat)
 Hexadecyl tetradecanoat (cetyl myristat)

 Hexadecyl hexadecanoat (cetyl palmitat)

 Hexadecyl decanoat (cetyl stearat)


 Semuanya paling sedikit 85% dari total ester.


 Kegunaan:
 Bahan pembantu bidang farmasi seperti dalam bedak cream.
 Mempunyai sifat emolient.

 Bahan lain:
 Syntetik Spermaceti adalah sutau campuran ester dari alkohol
lemak jenuh dan asam lemak jenuh yang dibuat secara sintetis,
 Pembuatan sintetis ini dapat menyelamatkan sejumlah ikan
paus.
 Cetyl alkahol adalah campuran alkohol padat yang terdiri dari
terutama cetyl alkohol atau 1-hexadecanoat, yang digunakan
sebagai bahan pembantu dalam pengemulsi dan bahan pengeras
 LILIN LEBAH (BEESWAX)
 Species : Apis Mellifera Linne
 Famili : Apidaceae.
 Simplisia : Beeswax – Yellow Wax – Lilin lebah.
 Adalah lilin yang telah dimurnikan dari sarang lebah.
 Dihasilkan dalam sel-sel pada permukaan ventral dari empat segmen
terakhir pada abdomen lebah pekerja.
 Dimurnikan dengan mencairkannya dalam air, dan disaring beberapa
kali, dan dibiarkan mengeras.
 Lilin berbentuk padat.
 Warna kuning sampai coklat keabuan.
 Bau seperti madu dengan rasa khas.
 Didinginkan menjadi agak rapuh dan retak-retak yang kabur.
 Isi :
 Alkyl ester dari asam lemak dan asam wax 72% terutama myricyl
oalmitat, asam wax bebas 14% terutama asam cerotat dan sejenisnya.
Hidrokarbon 12%, unsur-unsur lainnya termasuk polon dan propolis
yang menentukan warna lilin.
 Kegunaan:
 Bahan pengeras dan bahan Cerata.
 Oinment dan dalam bedak cream. (lilin yang telah diputihkan)
 Keperluan industri.
 CARNAUBA WAX.
 Species : Copernicia prunifera Mueller.
 Famili : Palmae
 Simplisia: Lilin Carnauba – Carnauba Wax.
 Diperoleh dari daun.
 Tanaman tumbuh didaerah Brazil dan Argentina.
 Lilin diperoleh dengan memanaskan daun, lilin
dipisah dan dimurnikan.

 Isi :
 Alkyl ester asam wax 80% terutama myricyl cerotate,
alkohol
 Mono stearat bebas 10%, lakton, resin dll.

 Kegunaan:
 Pabrik lilin, pernis wax, polishes perabot dan kulit
 Pengganti lilin lebah.
 . Species : Lycopodium clavatum. Linne.
 Famili : Lycopodiaceae.
 Simplisia : Spora.
 Diperoleh dengan mengguncang-guncang strobile
masak, spera yang jatuh ditampung dengan kain.
Lycopodiumdari bahasa Yunani berarti ‘mirip kaki
srigala’. Penghasil utama adalah india, juga Kanada
dan Uni Soyet. Lycopodium adalah bubuk kuning
pucat yang ringan, tidak berasa dan hampir tidak
berbau, mengapung di air tetapi tidak terbasahi, cepat
terbakar jika dilemparkan ke lidah api, diameter 25-
40 mikron.

Isi :
 Lemak 50 %. Komponen - Oleat 55%
- Hexadec-9-enoat 30%

Kegunaan
 - Penabur dalam pembuatan tablet.
 - Sebahagian besar pembuat kembang api dan
 Adalah: Suatu zat yang berbau spesifik yang terdapat pada
beberapa tanaman, karena sifatnya yang mudah menguap
disebut juga:
 Minyak menguap.
 Minyak etheris.
 Essential oil.(bau yang harum)
 Pemerian:
 Tidak bewarna, atau sedikit bewarna kuning.
 Teroksidasi oleh udara – warna menjadi gelap.
 Disimpan pada wadah kering terisi penuh ditempat dingin dan
tertutup rapat.
 Terdapatnya didalam tanaman:
 (Tergantung pada jenis tanamannya, misalnya pada)
 Rambut kelenjer (pada Famili Labiatae).
 Sel parenchim yang mengalami perobahan (Famili piperaceae)
 Pada tabung2 minyak “vitae” ( famili Umbeliverae)
 Saluran schizogen dan saluran schizolizogen (Pinaceae dan
Rutaceae). Dll.
 Terbentuknya;
 Langsung dari protoplasma dari penguraian
lapisan2 mengandung resin pada diding sel
 Hidrolisa dari glikosida tertentu.

 Bahagian yang mengandung m.a


 (tergantung juga dari jenis tanamannya)
 Pada selusuh jaringan tanaman, (mis, Coniferum)
 Pada cortex dan daun, ( mis, Cinamomum)
 Pada pericarp dari fruktus, (mis, Cubeba)
 Pada kulit buah, (mis, Citrus)
 Pada bunga, (mis, mawar)

 Kegunaan oleh tanaman:


 Pengusir serangga, (insekta repelent)
 Penarik serangga (untuk penyerbukan)
 Perbedaan
antara:
 MINYAK ATSIRI MINYAK LEMAK
 Mudah menguap Tidak menguap
 Kena udara berubah warna Kena udara menjadi tengik
 Tidak meninggalkan noda bila
diteteskan pada kertas Meninggalkan noda

 Sifat-sifat m.a.
 Optis aktif.
 Bau spesifik.
 Larut dalam pelarut organik.
 Tidak larut dalam air, tapi yang terlarut cukup
untuk memberikan bau
 Dialam bercampur dengan zat organik lainnya.
Seperti senyawa hidrokarbon, alkohol,keton dll.
 Cara-cara memperoleh m.a:
 1. Destilasi uap (agak tahan pemanasan)
 Langsung (bahan satu bejana dengan air), ini untuk bahan yang tahan
dididihkan, biasanya yang berbentuk serbuk kering.
 Tak langsung (uap dialirkan dari bejana lain), ini untuk bahan yang tidak
tahan dididihkan dengan air, baik untuk bahan segar.
 2. Destilasi kering (tahan pemanasan) tanpa memakai / penambahan
air
Khusus untuk ol.empereumatika, dari destilasi kayu.(bentuk ter)
 3. Enfluarage (untuk bahan tak tahan panas) mis: bunga ros.
 Cara: taburkan bahan diatas lempeng yang telah dilapisi m.lemak,
biarkan beberapa lama, ulangi beberapa kali sampai m.lemak
jenuh akan m.a. ekstraksi dengan alkohol sehingga m.a
terpisah.
 4. Cara peras (juga untuk yang tidak tahan pemanasan)
 5. Penarikan dengan pelarut organik untuk mendapatkan aroma tidak
berobah dari aslinya

 Komponen m.a. Bahagian yang mencair disebut oleopten.


Bahagian yang padat disebut streopten

 Contoh: Oleum menthepiperithae,maka minyaknya seb oleoptennya


Sebagai stereoptennya adalah komponennya yaitu Timol dan
 Pemisahan komponen m.a.
 Minyak atsiri terdiri dari campuran berbagai
macam komponen:
Merendahkan temperatur, dgn ini akan dapat
dokristalkan stereoptennya.
 Penyulingan bertingkat sesuai dengan titik didih
masing-masing komponen.
 Rekristalisasi bertingkat dengan pelarut yang tepat.
 Kromatografi gas.
 Pemisahan dengan reaksi kimia tertentu.
 Gol asam bebas dengan Natrium karbonat.
 Senyawa bersifat basa dengan HCl, terjadi endapan.
 Fenol-fenol dengan NaOH, akan terbentuk fenolat.
 Pemakaian m.a
 Carminativ (penambah nafsu makan)
 Bumbu masak.
 Corigen odoris.
 Antiseptik.
 Efek pengobatan.

 Kimia minyak atsiri :


 Minyak atsiri adalah suatu campuran beberapa
senyawa kimia yang kadang kala sangat
komplek.
 Penggolongan m.a biasanya adalah berdasarkan komponen
utama yang dikandungnya, hal ini disebabkan karena :

 M.a terdiri dari senyawa2 turunan terpen2.

 Pembentukan senyawa2 yang membangun m.a. secara alami


terjadi melalui proses oksigenasi terpen2 tersebut.

 Senyawa-senyawa yang teroksigenasi inilah nantinya yang


menyebabkan bau yang karakteristik dari m.a. dan membentuk
senyawa-senyawa alkohol, aldehid, keton, fenol, eter fenolik, ester
dan oksida.

 Berdasarkan golongan itu pulalah m.a digolongkan .yaitu;


 Golongan Hidrokarbon,
 alkohol,
 aldehid,
 keton,
 fenol,
 eter fenolik,
 oksida dan
 golongan ester.
 Biaosintesis.
 Tergantung dari senyawa pembentuk minyak atsiri tersebut
 Turunan-turunan terpen yang terbentuk melalui jalur asam asetat – mevelonat.
 Senyawa-senyawa aromatis yang terbentuk melalui jalur asam
skhimat – fenilpropanoat

 I. GOLONGAN HIDROKARBON.
 Dalam m.a golongan ini terdapat komponen senyawa
Hidrokarbon. Senyawa ini terdiri dari terpen2 yang tidak
teroksigenasi seperti mono terpen, sesqui terpen dan diterpen.

 Contoh:
 Mono siklik terpen: Di siklik terpen. Sisqui terpen
 Limonen o Pinen o Kadinen
 Terpenolen o Sabinen o Zingiberen
  terpinen o Tuyen o Selinen
  felandren
 1. Species : Piper nigrum. L (merica hitam) (black papper)
 Famili : Piperaceae.
 Simplisia : Fructus
 Tanaman berkayu yang memanjat, perenial.
 Asal dari Vietnam, India dan dibudidayakan didaerah tropik
lainnya.
 A.S mengimport sekitar 40 juta ton/tahun.
 Diambil dari buah yang belum sempuna masak.
 Dikeringkan pada sinar mata hari atau panas buatan.

 Isi :
 M.Atsiri 1 – 1,2%.
 Chavisin 1%
  dan  pinen.
 Dipenten.
  phelandren
 Limonen
 Pati 50%
 Minyak lemak 1%
 Alkaloida piperin 4,5 – 8% penyebab rasa pedas.
 Pemakaian:
 Bumbu masak.
 Iritansia.
 Stimulansia.
 Obat demam.
 Karena banyak dipakai maka sering
dipalsukan dengan:
 Kulit merica itu sendiri.
 Cabe
 Amilum.
 Serbuk gergaji.
 Kapur.
 Gipsum.
 2. Species : Pinus palustris.
 Famili : Pinaceae.
 Simplisia: Oleo resin (getah)
 Getah merupakan hasil sekret dari batang.
 Minyak atsiri diperoleh dari destilasi uap oleo
resinnya yang disebut Oleo therebentinae atau
terpentin.
 Pinus adalah tanaman berkayu yang tinggi yang
tumbuh di hampir seluruh dunia.

 Pemerian minyak terpentin:


 Cairan tak berwarna.

 Bau khas atau karakteristik.

 Rasa karakteristik, tajam dan tak enak.


 Isi :
 Minyak atsiri :
 pinen 64% ---memutar kekanan
 β pinen 33% ---memutar kekiri.
 Dipenten.
 Metil carvikol.
 Terpinolen.

 Pemakaian:
 Lokal iritan.
 Antiseptik lemah dan insektisida
 Diuretik.
 Antelmentik.
 Pembuat kamfer sintetik (pinen)
 Pelarut cat.
 Semir sepatu.
Reactived Turpentin Oil.
 Adalah minyak terpentin yang telah dimurnikan lagi
dengan penyulingan dari larutan natrium hidroksida
dalam air.
 Minyak ini digunakan untuk pemakaian Internal:
yaitu untuk:
 Lokal iritan.
 Ekspektoran.
 Diuretik.
 Antiseptik saluran kencing.
 Antelmentik. Dosis lazim 0,3 m
II. GOLONGAN ALKOHOL.
Alkohol yang terdapat dalam minyak atsiri ini dapat digolongkan
atas:
- Alkohol asiklik. Alkohol mono terpen. Alkohol sisqui terpen.
Diantaranya yang terpenting adalah:
geraniol, citronelol, linalool, mentol, borneol, santalol, ginggerol.
Sebagai precusor dalam biosintesa golongan alkohol ini adalah
asam asetat.
1. Species. : Mentha piperita. L
Famili : Labiatae.
Simplisia :
 Selam proses pengeringan banyak sekali minyak yang hilang,
maka untuk pengambilan minyak dipakai bahan segar. Folia.
(oleum mentha piperita)(ol.menthepip)=minyak permen

 Disebut juga American pepermin oil.


 Diambil bagian yg diatas tanah yang sedang berbunga, pada
jaringan muda terbentuk senyawa menthofuran berbau tak
enak, maka diambil tanaman yang sedang berbunga.
 Tanaman herba, perenial. Penyebaran dgn umbi.
 Asal Eropah dan banyak di Amerika Serikat & Kanada.

 Juga ada yang dari Jepang dgn Spc: Mentha arvensis.L


 Minyak pepermin Jepang hanya digunakan untuk suber mentol
karena bau yang kurang tapi kadar mentol tinggi
 Mentol sintetik dapat dibuat dari hidrogenasi timol dan dari
senyawa pinen
 Mentol alam berbentuk l. mentol (memutar kekiri) sedangkan
sintetis memutar kekanan (d) dan rasemik (d dan l)
 Diperkirakan 54% minyak permen digunakan untuk permen
karet, 9% untuk gula2, 6% pasta gigi dan 6% untuk jelli.
 Pemerian:
 Tak berwarna atau kuning pucat. Bau permen yang tajam. Rasa
pedas yang diikuti rasa dingin bila udara dikeluarkan dari mulut.

 Isi :
 Ol. menthepip 1%:
 mentol bebas 50 – 78%
 mentol ester 5 – 20%
 acetaldehid, As.asetat, as.valeret,  pinen & felandren

 Pemakaian:
 - M.Atsiri:
 Karminatif
 Pengharum
 Stimulant
 - Mentol.:
 Topikal untuk: counter iritan, antiseptik. Dan stimulant.
 Dalam untuk : Depresan terhadap jantung
 INTERKONVERSI TERPEN-TERPEN DALAM PEPERMIN
 (proses bio genetik)

 O

piperitenon

O O
 piperiton pulegon

jaringan
 muda
 tanaman

O
 menton O menthofuran
 (bau tak enak)

O
 O O – C – CH3
 Mentol metil salisilat
 Skema ini dimulai dari keton tak jenuh piperitenon sampai terbentuk senyawa-
senyawa alkohol jenuh mentol melibatkan reaksi-reaksi oksidasi,reduksi siklitasi.
 Mentofuran hanya terbentuk pada jaringan muda, sehingga megurangi mutu dari
ol. Menthepip.
 2. Species : Elettaria cardamomum. L (gardamunggu)
 Famili : Zingiberaceae
 Simplisia: Fructus ( ol. Cardamommi.)
 Herba perenial, tinggi 2 – 3 meter, daun panjang, bunga berwarna putih
kehijauan bertangakai pendek.
 Buah berbentuk kapsul dengan panjang 1-2 cm berwarna coklat terang
 Dikeringkan pada sinar mata hari.
 Minyak didapat dengan penyulingan uap.
 Asal Malabar, banyak dibudidayakan di Guatemala, Srilangka dan
Indonesia.

 Isi :
 Minyak menguap 3 – 6%:
 Bornrol.
 Limonen.
 Sineol.
 d.  terpineol
 Terpinil asetat.

Pemekaian.:
 Pengharum.
 Stimulan.
 Karminatif
 Bumbu masak/rempah.
 Pembuat tct cardamomi.
 3. Species : Rosa galica. L.
 damascena. M.
 alaba. L.
 centifolia
 Famili : Rosaceae.
 Simplisia : Bunga (Petala rosa) ol. Rosarum.
 III. GOLONGAN ALDEHID.
 Terdiri dari:
 Aldehid siklik.
 Aldehid asiklik.
 Aldehid aromatik.

 Contoh :
 Geranial.
 Citronelal.
 Sinamil aldehid.
 Vanillin.
 Beberapa simplisia yang penting:
 Kayu manis.
 Kulit jeruk manis / pahit / lemon.
 Minyak badam pahit.
 Minyak citronella.
 1. Species : Cinamommun Burmanii ( Kayu manis )
 Lurerii
 Zeylanicum.
 Cassiae.
 Famili : Lauraceae.
 Simplisia : Cortex (kulit manis)

 Cinamom dari bahasa Arab – kayu manis.


 Diambil dari yang berumur 6 tahun keatas.
 Batang dikuliti, dibersihkan dandikeringkan pada sinar mata
hari.
 Daun dan ranting bisa untuk disuling minyaknya (cassia oil)
 Banyak dibudidayakan di Srilanka, Asia Tenggara, Indonesia.
 Tiap negara penghasil mempunyai perbedaan rendemen minyak.

 Isi :
 Minyak menguap 2 – 6%:
 Sinamil aldehid 80% - 95%.
 Senyawa-senyawa terpen dll.
 Manitol(rasa manis)
 Coumarin
 Tanin.

Pemakaian:
 Flaforing agent.
 Carminatif.
 Anti septik.
 Bumbu masak.
 2. Species : Andropogon nordus. L (sereh wangi = serai)
 Famili : Graminae.
 Simplisia : Folia (Ol. Citronella)

 Tanaman asli Indonesia yang juga banyak dibudidayakan di


Srilanka, florida Amerika Serikat.
 Berupa tanaman perdu.
 Minyak diperoleh dengan destilasi uap.

 Isi :
 M. atsiri :
 Geranial (citral)
 Citronelal

 Pemakaian :
 Parfumeri.
 Insektisida
 Obat gosok
 3. Species : Citrus lemon. L
 Famili : Rutaceae.
 Simplisia: Kulit jeruk masak segar.
 Berasal dari India utara
 Tanaman berupa pohon hijau, tak terlalu besar dengan daun berkilat.
 Kulit buah berwarna kuning, diamil dngan memarut.

 Cara-cara memperoleh m. atsiri:


 Kulit buah diparut, lalu diperas dengan kantong2 kanvas, minyak yang
dihasilkan keruh, kemudian dibiarkan mengendap (didekantasi)

 Proses “sponge”, jeruk dikupas, kulitnya dipotong-potong, minyaknya


yang keluar diserap dengan sponge.

 Buah seluruhnya ditekan dengan memutar pada wadah berbentuk


piring yang diberi jarum logam (mirip diblender) minyak yang keluar
ditampun (India).

 Langsung dengan mesin2 yang kerjanya mirip No 3. Italia)


 Dengan tekanan sangat tinggi, kemudian disentrifugal dengan cepat.
 Penyulingan uap, ini tidak dipakai pada sediaan farmasi.
 Isi :
 M. atsiri :
 d. limonenen 90%
 Citral 4% (terpenting)
 Citronelal.
 Geranil asetat.
 Hesperidin.
 Zat pahit.
 Zat mirip tanin
 Ca Oxalat.
Persyaratan: minyak lemon yang berbau terebitinat tidak boleh
lagi dipakai (bau ini disebabkan penguraian terpen atau
pemalsuan)
 Pemalsuan : # Dengan m. terpentin.
 # Dengan senyawa terpen.
 Pemakaian :
 Flafor.
 Stimulant
 Karminatif.
 Aromaticum
 IV. GOLONGAN KETON.
 Mono siklik keton.
 Disiklik terpen keton.
 Non terpen keton.
 Sebagai prekusornya mevelonat dan as.asetat
 1. Species : Cinamommum camphora.
 Famili : Lauraceae.
 Simplisia : Kayu, ranting, daun dan akar. (Ol. Camphora)
 Minyak didapat dengan destilasi uap.
 Tanaman berupa pohon, berasal dari daerah laut
tengah.
 Penghasil adalah Srilanka, Brazil, Jamaica, Florida,
California.
 Dari minyaknya bisa diisolasi campher alam dgn cara:
 Sentrifugasi , lalu disublimasi.
 Minyak langsung disublimasi pada temperatur
tertentu.
 Kamper alam bersifat optis aktif sedangkan yang
sintetis tidak optis aktif.
 Rotasi optik spesifik kamper alam adalah + 41O dan +
43O
 Kamper sintetis bisa dibuat dari senyawa pinen:
 Prinsipnya; pinen ----- ester bornil,dihidrolisa ------
isobornil , dioksidasi ----- kamper.

 Isi
 M.atsiri :
 Kamfer
 Borneol.

 Pemakaian :
 Antipiretik.
 Obat gatal2
 Anti infeksi.
 V. GOLONGAN FENOL.
 Didapat secara destilasi uap.
 Didapat secara destilasi kering.
 A. Didapat secara destilasi uap.
 Biosintesa dimulai dari as. Mevalonat dan as. Asetat.
 1. Species : Thymus vulgaris.
 Famili : Labiatae.
 Simplisia : Herba thymi.
 Tanaman berupa semak. Berasal dari Spanyol dan
Italia.
 Telah dibudidayakan secara intensif di Jerman,
Perancis Spanyol, Inggris dan Amerika Serikat.
 Dipanen bulan Mei atau Juni, kemudia dikeringkan
dengan hati2.
 Isi :
 M.menguap :
 Timol.
 Carvacrol.
 p. simen.
 Borneol.
 Linalool.
 Resin.
 Tanin.
 Gum.
 Timol ada yang didapat dari ol.thymi dan ada yang sintetis.
 Dari ol.thymi diperoleh 2 cara:
 Pendinginan ------ kristal timol.
 Mereaksikan dengan larutan NaOH ----- timolat + air. Kemudian
direaksikan dengan suatu basa ----- timol bebas dan dimurnikan.
 Pemerian.:
 Bentuk kristal kasar.
 Bau aromati dengan rasa pedas.
 Mudah disublimasi.
 Pemakaian :
 Anti bakteri dan anti jamur (obat luar) 0.1 – 1%
 2. Species : Eugenia caryophylata. (cengkeh)
 Famili : Myrtaceae.
 Simplisia : Bunga. (ol. Caryophili).
 Cengkeh adalah tanaman pohon dengan tinggi 15 meter.
 Asal Malabar, dibudidayakan di Indonesia, Madagaskar, India Barat
dan Zamzibar.
 Bunga dikumpulkan ketika warna hijau telah menjadi merah muda.
 Dikeringkan pada sinar mata hari.Akan kehilangan berat 2/3 nya.
 Suplai dunia terbesar adalah dari Zamzibar + 4/5 nya.

 Isi :
 M. atsiri 14 – 20%: dari berat kering. 70 – 90% Eugenol.
 Asam gallotanat dan Asam oleonat.
 Vanilin.

 Pemakaian :
 Flafor.
 Obat sakit gigi.
 Antiseptik.
 Karminativ.
 Untuk pembuat vanilin dari kadar eugenol tinggi.
 65% untuk rokok.
 B. Didapat dari destilasi kering. Disebut
OleumEmpireumatika.
 1. Species : Betula pendula.
 Famili : Betulaceae.
 Simplisia : Kayu dan kulit kayu. (Kreosot)
 Dengan penyulingan kayu ini didapat sejenis “ter”,(terbrech)
yang disebut ol. Rusci. Kental, coklat kehijauan dan bau spesifik.
 Kemudian ol. Rusci disuling uap sehingga didapatkan “Kreosot”
(suatu senyawa fenol yang didapatkan dari ter kayu)

 Pemerian:
 Cairan seperti minyak, .
 Hampir tak berwarna atau berwarna kuning.
 Berbau tajam. Rasa membakar.
 Dapat bercampur dengan alkohol, eter dan minyak lemak.

 Isi :
 Kreosot. (camp senyawa fenol)
 Guayakol.
 Kreosot.
 Pemakaian:
 Ol.Rusci untuk obat luar berbtk lotio sbg antiseptik parasitisit.

 Kegunaan
 Kreosot untuk disinfektan dan ekspektorant
 2. Species : Pinus palustris.
 Famili : Pinaceae.
 Simplisia : Kayu.
 Pemerian:
 Cairan sangat kental.
 Warna coklat kehitaman.
 Bau karakteristik.
 Rasa pedas.

 Isi :
 Terpentin yang mengandung bahan2 resin.
 Sedikit campuran terpentin, asam asetat dan metil alkohol.

 Pemakaian:
 Iritasi lokal (local iritant).
 Antiseptik.
 Ekspektorant.

 Pada penyulingan didapatkan 4 macam
produk:
 Destilat air dengan jumlah 10-20% sebahagian
besar merupakan senyawa asam asetat, metil
alkohol dan aseton.
 Destilat berminyak 10-15% terdiri dari
senyawa mesitilen, toluen, kumen, ksilen dan
menten (didapat pada suhu 150OC
 Destilat berminyak yang didapat pada suhu
150O-250OC yang lebih berat dari destilat no
2. merupakan minyak kreosot yang terdiri dari
senyawa2 fenol, kreosot, parafin, naftalen dll.
 masa yang resinous jumlah 50-65% zar-zat
yang menimbulkan bau ter.
 VI. GOLONGAN ETER FENOLIK.

 Didalam minyak atsiri juga terdapat beberapa senyawa eter
fenolik, diantaranya yang terpenting a.l:
 Anetol pada ol. Anisi.
 Miristisin pada minyak pala.
 Sedang biosintesanya dimulai dari fenil alanin.
 1. Species : Pinpinella anisum. (Adas)
 Famili : Umbelliferae.
 Simplisia : Buah kering (anisi fructus) (ol. Anisi) (m. Adas)
 Tanaman herba.
 Asal sia Kecil, Mesir dan Yunani dibudidayakan di Jerman,
Spanyol, Italia dan sekarang juga di Indonesia.
 Minyak didapat dengan destilasi uap.

 Species : Illicium ferum juga menghasilkan minyak atsiri yang


disebut Chinese Star Anise Oil karena penghasilnya Cina.
 Species : Illicium religiosum (japanis Star Anise oil), sangat
beracun karena mengandung zat yamhg disebut anoninum.

 Isi :
 m. atsiri :80 – 90%.
 Metil carvicol.
 p. metoxi fenil aceton.

 Kegunaan:
 Flaforing agent.
 Carminativ. Dosis 0.1 ml.
 2. Species : Myristica fragran. (pala)
 Famili : Myrtaceae.
 Simplisia : Biji. (ol. Miristica).
 Tanaman pohon asal Malabar dan pulau sekitarnya.
 Dibudidayakan didaerah tripis lainnya termasuk Indonesia.
 Dapat berbuah sepanjang tahun.
 Bahagian pericarpnya kaya akan daging buah.
 Biji dikeluarkan dan bahagian luar biji disebut mace / maces.
 Biji dan maces dikeringkan dengan sinar mata hari.

 Isi :
 M.atsiri 8 – 15% ;
 Miristin
 Safrol.
 M. lemak 25 – 40%.
 Sedikit protein.

 Pemakaian:
 Flafor.
 Bumbu masak.
 Obat diare pada kanker usus.
 Halusinogen pada dosis 15 gram.
 VII. GOLONGAN OKSIDA.
 Biosintesa dimulai dari asam mevelonat seperti, Sineol dimulai
dari penggabungan 2 mol asam mevalonat.
 1. Species : Chenopodium ambrosoides, var Anthelmeticum.
 Famili : Chenopodiaceae.
 Simplisia : Duah. (ol.Chenopodii).
 Berasal dari India Barat, banyak ditanam di A.S
terutama daerah Myriland
 Minyaknya juga dikenal dengan nama Baltimore oil.
 Minyaknya juga terdapat pada daun dan bunga.
 Isi : Minyak atsiri 1 – 2% (buah):
CH3
 Askaridol 60 – 80%
 p. simen. +/- 20% O
 l. limonen.
 d. kamfen. O
 Penggunaan : Obat cacing : - Cacing gelang
 - cacing pita CH
 CH3 CH3
 2. Species : Eucalyptus globulus. (ol. Eucalypti)
 Malaleuca leucadenron. (ol. Minyak kayu puti).
 Famili : Myrtaceae.
 Simplisia : Daun. Bentuk pohon mirip beda pada daun dan
bunga
 Eucalypti kayu puti
 Tanaman pohon asal Australia timur dan Tasmania.
 Banyak dibudidayakan di Eropah Selatan, California dll.
 Kayu puti ada dibudidayakan di Indonesia.
 Didapat dengan destilasi uap.

 Isi :
 M. atsiri 3 – 6% mengandung
 Eukaliptol (sineol) 70% untuk ol. Eukaliptus.
 Eukaliptol (sineol) 40 – 50% untuk ol. Kayu puti.
 Eucalipten
 d. pinen
 Harsa.
 Zat pahit.

 Pemakaian:
 Flafor.
 Antiseptik.
 Ekspektorant.
 Diaporitikum. (o.gosok)
 VIII. GOLONGAN ESTER.
 Berbagai senyawa ester terdapat didalam
minyak atsiri diantaranya adalah ester2
asetat dari
 Borneol,

 terpineol,

 geraniol (suatu alkohol).

 Dalam praktek minyak wangi ada yang


dibiarkan beberapa lama agar terjadi proses
esterifikasi dalam minyak tersebut yang dapat
memperbaiki bau minyak wangi.
 Biosintesa dimulai dari asam sinamat.
 1. Species : Gaulteria procumbens.
 Famili : Ericaceae.
 Simplisia : Folia.
 Simplisia disebut juga Winter green, Teaberry Checkerberry.
 Tanaman semak perenial dengan batang ramping menjalar atau
terbenam didalam tanah.
 Tanaman ini biasanya terdapat di A.S, Kanada.
 Bau karakteristik aromatik.
 Minyak mempunyai kandungan utama metil salisilat.
 Metil salisilat juga ada yang dibuat sintetis.
 Produk-produk metil salisilat harus mencantumkan asalnya
apakah dari tanaman atau sintetis
 M.atsiri didapat dengan destilasi uap dengan nama:
 Gauteria oil.
 Winter green oil.
 Betula oil.
 Sweet Birch oil.

 Isi :
 M.atsiri yang mengandung 98% metil salisilat.
Penggunaan ;
 Lokal iritan.

 Flafor.

 Antiseptik.

 Anti reumatik.
 2. Species : Lavandula angustifolia. Miller.
 Lavandula vera. DeCandolle
 Famili : Labiatae.
 Simplisia : Flos (bunga) minyak lavender.
 Bunga telah digunakan sejak zaman Romawi sebagai
pengharum air dalam bak mandi.
 Sampai sekarang bunga dan minyak masih digunakan
sebagai pengharum.
 Berasal dari Italia, perancis, Spanyol dan Afrika timur
laut dan dibudidayakan di AS, Inggris dan Swedia.
 Minyak diperdapat dengan penyulingan uap bunga,
didapat minyak lavender (Lavender Oil).
 Bunga yang dihasilkan di daerah Mediterania
mempunyai kualitas yang lebih baik dari daerah lain
yang hawanya lebih dingin.

 Isi :
 Minyak atsiri 0,8 – 2,8%.
 L. linalil asetat 30 – 60%
 Geraniol.
 L-linalool.
 Limonen.
 Senyawa seskuiterpen.
 Senyawa ester dari asam butirat.

 Pemakaian :
 Parfumeri.
 Corigenodoris.
 RESIN DAN RESIN KOMBINASI
 Resin : Suatu senyawa kimia yang komplek, amorf, biasanya
terbentuk dalam saluran / rongga schizogen dan schizolizigen.
Jadi merupakan hasil akhir dari suatu metabolisme

 Terbentuknya dalam tanaman adalah hasil oksidasi dari


terpan.

 Sifat fisika : Keras, transparan


 Bila di[anaskan jadi lembek.

 Sifat kimia: merupakan campuran yang komplek dari-


 Resin acid
 resin alkohol.
 Recinotanol
 Resenes dan
 Ester.
 - Larut dalam air.
 Kegunaan: Bidang farmasi dan teknik.
 Resin juga sering ditemui dalam bentuk campuran
dengan senyawa lain:
 Oleo resin , yaitu campuran resin dengan minyak
menguap.
 Contoh; Resin terpentin
 Canada balsem.
 Copaiba.
 Aspidium
 Cubeba
 Capsicum.

 Gum Resin, yaitu campuran resin dan Gum


 Oleo Gum Resin, yaitu campuran minyak menguap,
gum dan resin
 Contoh, Assa foetida. (oleo resin)
 Gamboge. (oleo resin)
 Myrhae. (oleo gum resin)
 Balsam, Campuran resin dengan asam
sinamat / benzoat, atau campuran keduanya,
atau ester kedua asam ini.
 Contoh : Benzoin
 Peru Balsem
 Tolu Balsem
 Styrax

 Glyco Resin, Kombinasi resin yang


berbentuk glikosidal.
 Contoh : Ipomoea.
 Yalap.
 Padophylum.
 Resin.
 -Suatu senyawa yang keras, setelah dimurnikan tidak larut
dalam air, larut dalam pelaryt organik.
 - Bila dipanaskan jadi lembek.
 - Setelah dilarutkan dalam pelarut organik, bila dipanaskan akan
tinggal berupa filem.
 - Bila dibakar terbentuk nyala yang berasap.
 Resin acid, sebahagian besar terdiri dari oxyacid, yaitu
kombinasi asam karboksilat dengan phenol.
 Dalam bentuk esternya dengan alkali terjadi penyabunan
membentuk suatu masa berupa suspensi koloidal dimana garam
dari suspensi ini dikenal dengan Recenat (recenates)

 Guna , untuk pernis dan pembuat sabun.


 Contoh Recenat: abietic acid yang terdapat dalam Rocin /
Colophony.
 Copaivic acid ……………………. Copaiba.
 Guaiaconic acid …………………. Guaiac.
 Pimeric acid ……………………... Burgundi
 Sandaracolic acid ……………….. Sandarac
 Comniforic acid ………………….. Myrhae.
 Resin alkohol, adalah suatu komplek dari alkohol bermolekul
tinggi dikenal dengan nama Resinotanol.
 Resinol adalah alkohol bermolekul tinggi dalam bentuk bebas /
ester dengna asam-asam aromatik yang sama seperti asam
benzoat, salisilat, cynamat.
 Resinotanol memberikan hasil positif dangan FeCl3, sedangkan
recinol memberikan reaksi negatif.
 Contoh recinotanol:
 Contoh recinol: - Benzo recinol ( dari benzoin.)
 - Storesinol ( dari Storax )
 - Guayac resinol ( dari Guaiyac resin)
 Recenes: Suatu substansi alam yang komplek
 Merupakan suatu senyawa yang netral / komplek dan
tidak mempunyai sifat kimia yang khas, yaitu berupa
garam / ester.
 Contoh: Alban dan fluapil ......... Gutta perca.
 Damarresen ................ Damar.
 Olibanoresen .............. Olibanum.
 Dll.
 Cara-cara memperoleh resin:
 1. ekstraksi dengan alkohol kemudian diendapkan dengan air.
 Contoh: resin yalapa.
 Resin scamoni.
 Resin podophylum.
 Resin Ipomoea.
 2. Dengan memisahkan minyaknya dari oleo resin.
 Contoh: Resin dari terpentin.
 Copaiba resin dari Copaiba.
 3. Dengan memanaskan bahagian tanaman yang mengandung resin.
 Contoh: Guayac resin dari Guayac wood.
 4. Mengumpulkan resin yang telah diekskresikan, baik yang keluar
secara
alamiah ataupun dengan melukai tanaman.
 Contoh: Burgundy.
 Mastic.
 Sandarak.
 5. Mengumpulkan resin baku. (fosil-fosil resin.)
 Contoh : Copal.
 Damar.
 Species yang menghasilkan Resin.
 Species : Pinus palustris. Miller.
 Famili : Pinaceae
 Simplisia : Rosin / colophony.
 Dalam perdagangan dijumpai dalam berbagai bentuk mulia dari yang
bagus (pucat) sampai yang sangat kotor, hampir hitam. Yang dipakai
dalam farmasi yang transparan.
 Rosin adalah suatu masa yang bulat-bulat kecil dan sangat kelat.
 Transparan, kadang2 juga berubah jadi kuning.
 Rapuh / mudah pecah.
 Bau terebentinat.
 Larut dalam pelarut organik.
 Biasanya bercampur dengan minyak menguap.
 Larutan dalam alkohol bila ditambahkan air akan terbentuk masa
seperti susu.
 Dipanaskan dengan air akan mencair dan menjadi masa yang lengket.
 Isi: - abietic acid. Anhidrat 80 – 90%. Bila ditambah alkohol mudah
dikristalkan.
 -. Silvic acid.
 - Sapinic acid.
 - Pimaric acid.
 - Resenes.
 Isi: - abietic acid. Anhidrat 80 – 90%. Bila ditambah
alkohol mudah dikristalkan.
 -. Silvic acid.
 - Sapinic acid.
 - Pimaric acid.
 - Resenes.

 Pemakaian.- pembuat plester.


 - ointmen.
 - diuretic hewan.
 Teknik: - Untuk pembuat cat.
 - tinta.
 - sabun.
 - pembersih lantai dll.
 Spcies lain : Padophylum emodi. Wallich.
 Yang dikenal dengan Indian padophylum yang banyak tumbuh
didaerah perg. Himalaya.
 Menghasilkan lebih banyak resin 12%. Dan padophylotoxinnya 2x lebih
banyak.

 Cara memperoleh:
 Perkolasi dengan alkohol, dipekatkan kemudian dibiarkan mengendap,
dicuci dengan air 2x dan dikeringkan....serbuk.
 Sifat: serbuk amorf warna kuning kehijauan atau coklat hitam.
 Warna berobah jadi gelap bila dipanaskan 25oC
 Ringan, Rasa pahit, mengiritasi selaput lendir.
 Pemakaian:- Camp Tct Benzoin untuk Luar.
 Tumor
 inhibitor.
 Drastic Purgatif.

 Isi: - abietic acid. Anhidrat 80 – 90%. Bila ditambah alkohol mudah
dikristalkan.
 -. Silvic acid.
 - Sapinic acid.
 - Pimaric acid.
 - Resenes.
TANIN
 Tanin merupakansenyawa yang komplek berbentuk
amorf, biasanya terdiri dari campuran polifenol, yang
tersebar luas dalam tanaman , seperti daun, buah
yang belum matang , batang dan kulit kayu.
 Sifat-sifat Tanin :
1. Dalam air membentuk larutan koloidal yang
bereaksi asam
2.Mengendapkan larutan gelatin dan larutan
alkaloid.
3.Tidak dapat mengkristal.
4. Mengendapkan protein dan dapat membentuk
komplek dengannya.
5.Mengendapkan logam2 berat.
6.Rasa sepat.
7. Tidak berwarna sampai coklat.
8. BM 500 – 20.000
9. Bentuk amorf.
KEGUNAAN BAGI TANAMAN
 Belum diketahui dengan pasti, diduga:
 Pematangan buah.
 Sumber asam buah.
 Anti septik bagi tanaman.

 Kesimpulan:
 Tanin merupakan hasil akhir suatu metabolisme
yang berfungsi sebagai pelindung tanaman yang
akhirnya disimpan sebagai produk akhir.
KEGUNAAN TANIN
 Dalam industri
1. Penyamak kulit
2. Pembuat tinta.
3. Pewarna.
4. Reagen pendeteksi gelatin, protein alkaloid dan logam berat.

 Dalam Farmasi
1. Adstringen.
2. Diuretik.
3. Anti hipertensi.
4. Anti bakteri dan virus
5. Anti oksidan.
6. obat luka bakar.
7. Antidot alkaloid.
PEMBAGIAN TANIN
1. Katekol tanin
2. Pirogalol tanin.

Perbedaan
Katekol tanin Pirogalol tanin
Dipanaskan. katekol pirogalol
Dipanaskan dgn HCl lar; plobapen (merah) asagalat/asam elegat
FeCl3 lar, hijau lar. Biru
Aqua Brom terbentuk endapan tdk terb endapan
Epicatechin (EC) Epikatekin (EC)

Epigallocatechin (EGC)
CONTOH TANAMAN YANG MENGANDUNG
PIROGALOL TANIN
 Species : Uncaria gambir
 Famili : Rhanoceae
 Simplisia: Gambir ---- Pale catechu.
Adalah getah yang diperoleh dari daun dan ranting
yang direbus kemudian dikempa, airnya lalu
dikeringkan.
Isi ; - Asam katechu tannat 22-50%.
- Pyrokatekol.
- Catekhin.
- Gambir fluoresen.
- Catechu red.
Kegunaan:
- Adstringen
- Pencelup kain.
- Anti oksidan.
- Penyamak kulit.
- Obat tradisional.
 Species : Querkus infectoria. Oliver
 Famili : Fagaceae.
 Simplisia : Nut Gall / Gallae (tonjolan).
Terbentunya Gall/tonjolan

 1. telur serangga diletakkan pada tanaman ini, berkembang.


Terbentuk larva yang mengeluarkan sejenis enzim dan dengan
cepat larva akan dikelilingi oleh amylum.

 2. larva jadi kepompong sebahagian amilum akan digantikan oleh


asam gallat dan tanin.

 3. setelah insekta bersayap hampir seluruh gall ini telah


digantikan oleh asam tannat dan sedikit an gallnya menjadi lebih
rapuh yang disebut asam gallat.

 4. jika insekta baru telah muncul pada gall ini akan terbentuk
suatu lobang dirongga tengahnya, maka udara akan masuk
sehingga asam tannatnya akan teroksidasi menjadi produk yang
tidak larut, disebut White Gall dalam perdagangan.
 Isi
 - asam tannat (utama) 50 – 70%
 - asam gallat 2 – 9%
 - asam ellegat
 - pati dan resin

 Kegunaan.
 # Sumber asam tannat yang digunakan untuk:
 - Pembuat tanin.
 - Pencelup kain.
 - Pembuat tinta.
 # Adstringen.
 Asam Tannat / asam gallotannat / tannin.
 adalah tanin yang diperoleh dari Nut Gall:
 - berbentuk tepung,
 - diekstrak dengan campuran eter, alkohol dan air, cairan
dipisahkan menjadi 2 bahagian, lapisan encer mengandung
asam gallotanin (asam tannat) dan lapisan eter mengandung
asam gallat bebas.
Komposisi:
asam tannat bukanlah senyawa tunggal yang homogen, namun terdiri dari
campuran ester dari asam gallatan glukosa dengan campuran yang sangat berfariasi
tergantung sumbernya.
Sifat:
- amorf, berkilau, coklat terang sampai putih kuning
- bau memusingkan , rasa menggigit.
- larut dalam air, alkohol dan aseton.tak larut dalam eter, CCl3, benzen
Kegunaan:
- adstringen.
- obat luka bakar dan luka kecil.
- antidot alkaloid.

Anda mungkin juga menyukai