Definisi
“Enteral” artinya berhubungan dengan usus. Istilah pengobatan enteral menggambarkan
obat-obatan yang diberikan ke dalam saluran pencernaan termasuk secara oral (PO), rektal (PR),
atau melalui selang seperti selang nasogastrik (NG), selang nasointestinal (NI), atau gastrostomi
endoskopi perkutan (PEG) tabung. (Ernstmeyer, K., & Christman, E. (2021). General Survey for
Nursing, In Nursing Skills [Internet]. Chippewa Valley Technical College.)
(Noviani, N., & Nurilawati, V. (2017). Farmakologi. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.)
https://www-sciencedirect-com.translate.goog/topics/nursing-and-health-professions/enteral-
drug-administration?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=wapp
Absorpsi obat meliputi proses obat dari saat dimasukkan ke dalam tubuh, melalui jalurnya
hingga masuk ke dalam sirkulasi sistemik. Pada level seluler, obat diabsorpsi melalui beberapa
metode, terutama transport aktif dan transport pasif. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi
absorsi obat:
a. Metode absorpsi
Transport pasif: Transport pasif tidak memerlukan energi, sebab hanya dengan proses
difusi obat dapat berpindah dari daerah dengan kadar konsentrasi tinggi ke daerah
dengan konsentrasi rendah. Transport pasif dapat terjadi selama molekul-molekul kecil
dapat berdifusi sepanjang membran dan berhenti bila konsentrasi pada kedua sisi
membran seimbang.
Transport Aktif: Transport aktif membutuhkan energi untuk menggerakkan obat dari
daerah dengan konsentrasi obat rendah ke daerah dengan konsentrasi obat tinggi.
(Noviani, N., & Nurilawati, V. (2017). Farmakologi. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.)