Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

FAKTOR MEMPENGARUHI ABSORBSI

Dosen pengampuh:

FANNYLAIRIN DJALA, S.KEP., M.BIOMED

Disusun oleh:

Nama: REIN T LAYUHIBU

Nim: 22020038

Prodi: D3KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) HUSADA MANDIRI POSO


PRODI DIII KEBIDANAN

TA.2023/2024
Apa yang dimaksud dengan absorbsi? Dalam ilmu kimia, adalah Penyerapan fenomena
fisika atau kimia yang berproses dimana atom molekul atau ion memasuki fase ruah – bahan cair atau
padat adapun faktor-faktor Absorbsi dibawah ini:

 Luas permukaan yang dalam kontak dengan cairan/peralut bertambah kecil partikel,
bertambah luas permukaan total, dan bertambah mudah larutan (Joenoes, 2002)\

 Aliran darah bergantung pada cara pemberiannya, tempat pemberian obat adalah saluran
cerna (mulut sampai dengan rectum), kulit, paru, otot, dan lain – lain (Setiawati, 2008)
 Nyeri dan stress dan makanan yang padat, pedas, dan berlemak dapat memperlambat
masa pengosan lambung sehingga obat lebih lama berada didalam lambung

 Motilitas sel pencernaan adalah up take makanan (atau bahan lain) dari saluran
pencernaan. Salah satu bahagian yang penyusun saluran pencernaan adalah usus yang
terdiri dari usus halus dan usus besar.

 Bentuk obat Dalam istilah farmasi, bentuk obat disebut sebagai sediaan. Sediaan obat
ini bisa berbentuk padat, semipadat, cair, maupun gas. Bentuk sediaan obat akan
berpengaruh terhadap jumlah takaran dan kecepatan kerja bahan aktif di dalamnya sampai
diserap oleh tubuh.

- Rapid rate ( detik-menit) :


 Sublingual, Penempatan di bawah lidah memungkinkan obat berdifusi ke dalam
anyaman kapiler dan secara langsung masuk ke dalam sirkulasi sistemik.
Keuntungannya adalah obat melakukan bypass melewati usus dan hati dan tidak
diinaktivasi oleh metabolisme. Pemberian ini hanya mungkin untuk obat yg dapat
diabsorpsi dengan mudah dan tidak untuk obat
 intravaskular (IV), Obat menghindari saluran cerna dan oleh karena itu
menghindari metabolisme first pass oleh hati. Obat langsung masuk ke dalam
sistemik dan mencapai target site, oleh karena itu obat yang disuntukkan tidak
dapat diambul kembali misalnya dengan emesis sehingga rentan terjadi over
dosis. Selain itu memiliki resiko hemolisis, kontaminasi, dan reaksi tidak
diinginkan karena pemberian obat konsentrasi tinggi ke dalam plasma.
 Inhalasi (melalui paru-paru), Inhalasi (umumnya berupa aerosol) memberikan
pengiriman obat yang cepat melewati permukaan luas dari saluran nafas dan
epitel paru-paru, yang menghasilkan efek hampir sama cepatnya dengan IV.
Cocok untuk zat dalam bentuk gas. Dengan luas perukaan alveolar besar (70 –
100 m2), selain mengabsorpsi zat berupa zat dapat juga mengabsorpsi cairan dan
zat padat. Utamanya untuk terapi lokal dalam daerah saluran pernafasan.at yang
memiliki rasa tidak enak
 intravaskular (IV), Obat menghindari saluran cerna dan oleh karena itu
menghindari metabolisme first pass oleh hati. Obat langsung masuk ke dalam
sistemik dan mencapai target site, oleh karena itu obat yang disuntukkan tidak
dapat diambul kembali misalnya dengan emesis sehingga rentan terjadi over
dosis. Selain itu memiliki resiko hemolisis, kontaminasi, dan reaksi tidak
diinginkan karena pemberian obat konsentrasi tinggi ke dalam plasma.
 Inhalasi (melalui paru-paru), Inhalasi (umumnya berupa aerosol) memberikan
pengiriman obat yang cepat melewati permukaan luas dari saluran nafas dan
epitel paru-paru, yang menghasilkan efek hampir sama cepatnya dengan IV.
Cocok untuk zat dalam bentuk gas. Dengan luas perukaan alveolar besar (70 –
100 m2), selain mengabsorpsi zat berupa zat dapat juga mengabsorpsi cairan dan
zat padat. Utamanya untuk terapi lokal dalam daerah saluran pernafasan.

-Intermediate rate (1-2 jam) :


• oral Cara pemberian yang paling sering dengan berbagai alasan . Beberapa obat
diabsorpsi di lambung, namun duodenum sering merupakan jalan masuk utama
sirkulasi sistemik karena permukaan absorpsinya lebih besar. Metabolisme langkah
pertama oleh usus atau hati membatasi efikasi banyak obat ketika diminum per oral.
Makanan dalam lambung memperlambat waktu pengosongan lambung sehingga obat
dihancurkan oleh asam. Pada usus luas permukaan penyerapan memungkinkan
penyerapan (absorpsi) dapat lebih cepat dan sempurna, karena dicapai melalui lipatan
mukosa, jonjot mukosa, dan kripta mukosa serta mikrovili.
• intramuskular (IM), Umumnya obat berupa larutan dalam air atau preparat depo
khusus sering berupa suspensi dalam vehikulum. Absorpsi obat dalam air cepat,
sedangkan absorpsi preparat depo lambat. Setelah vehikulum berdifusi keluar dari
otot, obat tersebut mengendap pada tempat suntikan. Kemudian obat melarut
perlahan-lahan memberikan suatu dosis sedikit demi sedikit untuk waktu yang lebih
lama.
• subkutan (SC), Hanya boleh digunakan untuk obat yang tidak menyebabkan iritasi
jaringan. Absorpsinya biasanya terjadi secara lambat dan konstan sehingga efeknya
bertahan lama. Mengurangi resiko yang berhubungan dengan suntikan intravaskular.

- Slow rate (Jam-Hari) :


• rectal, lima puluh persen aliran darah dari rektum memintas sirkulasi portal
(melalui hati ß biasanya pada rute oral), sehingga biotransfortasi obat oleh hati
dikurangi. Bagian obat yang diabsorpsi dalam 2/3 bagian bawah rektum langsung
mencapai vena cava inferior dan tidak melalui vena porta. Keuntungan pemberian
melalui rektal (juga sublingual) dl mencegah penghancuran obat oleh enzim usus atau
pH dalam lambung. Rute rektal juga berguna untuk obat yang menginduksi muntah
jika diberikan secara oral atau jika penderita mengalami muntah munta
TUGAS 2
FARMAKODINAMIK Apa yang di maksud dengan studi tentang pengaruh obat terhadap jaringan
tubuh ? ilmu yang mempelajari pengatuhan obat dengan seluruh aspeknya baik sifat kimiawi,maupun
fisiknya ,kegiatan fisiologi,resorpsi dan nasibnya dalam organisme hidup. Cara kerja obat sebagai
berikut:

ONSET (MULA KERJA)

a).Absorpsi Dimenhydrinate diapsorpsi baik setelah konsumsi per oral. Efek obat oral di
mulai dalam waktu 15 sampai 30 menit, dengan kosentrasi puncak tercapai dalam waktu satu
jam .masa keja obat sekitar 4 samapai 6 jam

PEAK (PUNCAK)

b).Distribusi dimenhydrinate di distribusikan keseluruh jaringan tubuh ,melewati sawar


plasenta,dan di ekskresikan ke ASI.70 sampai 85 % obat berikatan dengan protein
plasma.volume di distribusi di laporkan sebesar 3 samapi 4 I/kg.

C).Duration (Lama kerja) METABOLISME Dimenhydrinate dimetabolisme secara ekstensif


di hepar.terdapat tiga metabolik yang di hasilkan,yaitu dinfenil-metoksi-etilamin,asam difenil-
metoksi -aseta,dan difenil-metoksi-N-metilanin.

D). waktu paruh Eliminasi,waktu paruh dimenhydrinate adalah sekitar 5 sampai 8


jam.sebagian besar dimenhydrinate di keluarkan oleh tubuh,melalui urin,dalam bentuk
metabolik

Anda mungkin juga menyukai