Pendahuluan
Dosis obat yg
diberikan
absorpsi
distribusi farmakokinetik
Konsentrasi obat obat dalam
dalam sistem sistemik jaringan distribusi
el
im
in
as
i
Konsentrasi obat
Pada tempat kerja ekskresi obat
Efek farmakologi
farmakodinamik
Respon klinik
toksisitas efikasi
Proses2x farmakokinetik:
Absorpsi
Distribusi
metabolisme
eliminasi
menentukan
Definisi:
sebagai fraksi dari obat yang tidak berubah yang
mencapai sirkulasi sistemik setelah diberikan melalui
cara pemberian tertentu.
Dosis i.v. suatu obat: ketersediaan hayatinya = 1
Untuk obat yang diberikan secara per oral: ketersediaan
hayatinya bisa kurang dari 100% karena disebabkan 2
hal:
1. absorpsinya yg tidak lengkap
2. eliminasi first-pass
a. Tingkat absorpsi:
setelah pemberian scr oral, suatu obat bisa diabsorpsi
secara tidak lengkap, ex: hanya 70% dosis digoksin yg
mencapai sirkulasi sistemik, disebabkan krn:
- kurangnya absorpsi mll usus, dan sebagian digoksin
mengalami metabolisme oleh bakteri di usus.
Hati (metabolisme)
Sistem sistemik
note: hati adalah alat yg bertanggung jawab atas metabolisme obat sebelum
sampai ke sistem sistemik, selain itu hati juga dapat mengeluarkan obat
ke dalam empedu. Hal ini akan dp tmengurangi ketersediaan hayati obat
Lambung
Obat spt asetosal dan barbital, yang bersifat
asam lemah, hanya sedikt sekali teruarai
menjadi ion dalam lingkungan asam kuat di
lambung, sehingga absorpsinya baik sekali di
dalam organ ini.
Sebaliknya, basa lemah terionisasi baik pada
pH lambung dan hanya sedikit diabsorpsi,
seperti; alkaloida dan amfetamin.
Usus halus
1. Reaksi perombakan
-oksidasi : alkohol, aldehid, asam dan zat hidrat arang
dioksidasi menjadi CO2 dan air. Sistem enzim oksidatif
terpenting di dalam hati adlah cytochrom P 450, yang
bertanggung jawab thd banyaknya reaksi perombakan
oksidatif.
- reduksi: mis. Kloralhidrat direduksi menjadi trikloretanol,
vit C menjadi dehidroaskorbat .
- hidrolisa: molekul obat mengikat suatu molekul air dan
pecah menjadi dua
bagian mis. Penyabunan ester oleh esterase, gula oleh
karbohidrase, dan asam karboamida oleh amidase
Sitokrom P450
adalah monooksigenase, yang setelah
mengaktifkan oksigen molekuker (O2),
memindahkan 1 atom oksigen ke substrat,
dan 1 atom lagi direduksi menjadi air
1. Konsentrasi
Kecepatan biotransformasi akan bertambah
bila konsentrasi obat meningkat.
Hal ini berlaku sampai titik dimana
konsentrasi menjadi demikian tinggi hingga
seluruh molekul enzim yg melakukan
pengubahan ditempati terus menerus oleh
molekul obat, shg tercapai kecepatan
biotransformasi yang konstan.
2. Fungsi hati
pada gangguan fungsi hati, metabolisme dapat
berlangsung lebih cepat atau lebih lambat, shg efek
obat akan lebih lemah atau lebih kuat.
3. Usia
pada bayi yang baru dilahirkan, semua enzim hati
belum terbentuk lengkap, sehingga reaksi
metabolismenya lebih lambat. Untuk menghindarkan
overdose, obat perlu diturunkan dosisnya.
Sebaliknya ada obat2xan yang metabolismenya pd
anak2x berlangsung llebih cepat, spt obat
antiepilepsi fenitoin, fenobarbital, karbamazepin
4. Manula
mengalami kemunduran pada banyak proses
fisiologisa a.l.: fungsi ginjal, enzim2x hati
berkurang, yg dpt menyebabkan
terhambatnya biotransformasi, yg sering
berefek keracunan
a. Permeabilitas membran
untuk masuk ke suatu organ, obat harus menembus semua
membran yang memisahkan organ itu dari tempat pemberian obat
Membran sel:
t.d suatu lapisan lipoprotein (lemak dan protein) yang
mengandung lapisan lipoprotein, yg mengandung banyak pori
kecil dan berisi air.
zat lipofil (=suka lemak); mudah larut dalam lemak dan tidak
bermuatan listrik, lebih mudah melintasi membran sel
dibandingkan dengan zat2x hidrofil yg bermuatan listrik..
b. Pengikatan protein plasma
sebagian obat didalam darah, diikat secara reversibel pada
protein plasma. Zat yg bersifat asam, terikat terutama pada
albumin. Ikatan obat dgn protein plasma, spt albumin,
mengurangi jumlah obat yg bebas dalm darah. Molekul obat
bebas, mencapai keseimbangan diantara darah dan jaringan,
jadi, penurunan obat dalam serum, menunjukkan penurunan
obat yg dapat masuk ke organ
c. Depot penyimpanan
obat-obatan lipofilik seperti tiopental yang bersifat sedatif
berakumulasi dalam lemak. Obat-obat ini dibebaskan secara
perlahan dari penyimpanan lemak. Jadi orang yg gemuk dapat
disedasi lebih lama drpd orang yg kurus yg diberikan dosis
tiopental yg sama. Obat pengikat kalsium, seperti antibiotik
tetrasiklin, berakumulasi dalam tulang dan gigi.
Volume distribusi
limfa
. ccs
i.m
i.v Sirkulasi
obat darah
Tempat
kerja
or
al
lambung
metabolit
ginjal