Anda di halaman 1dari 25

Konsep Dasar Farmakologi,

Farmakodinamik,
Farmakokinetik

Elis Susilawati, M.Si.,Apt


Fakultas Farmasi
UBK, 2020
Pendahuluan
Farmakologi:Pharmacon(Obat)&Logos(IlmuPen
getahuan)  Ilmu yang mempelajari obat dan
cara kerjanya pada sistem biologi.
Obat
Merupakan semua zat, baik kimiawi, hewani
maupun nabati yang dalam dosis layak dapat
menyembuhkan, meringankan atau mencegah
penyakit berikut gejalanya.
(Ida Lisni, 2020)
Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan proses farmakodinamika


2. Menjelaskan fase-farmasetik,
farmakokinetik dan farmakodinamik

3. Mengidentifikasi dua proses yang terjadi


sebelum obat diabsorbsi dalam usus
4. Menguraikan proses farmakokinetik
Pokok Materi

• Farmasetik

• Farmakokinetik

• Farmakodinamik
Uraian Materi

Farmasetik

Fase Obat Farmakokinetik

Farmakodinamik
Fase Farmasetik
Fase yang dipengaruhi antara lain oleh cara
pembuatan obat, bentuk sediaan obat dan zat
tambahan yang digunakan.
Tablet terdegradasi  granul  Partikel kecil
pelepasan zat aktif  Zat aktif terdisolusi 
absorpsi
Larutan ˃suspensi ˃serbuk ˃kapsul ˃ tablet ˃tablet
salut
1. Disintegrasi  Pemecahan tablet atau pil menjadi
partikel- partikel yang lebih kecil
2. Disolusi  Tablet dipecah ke dalam partikel-partikel
kecil supaya dapat larut kedalam cairan
Farmakokinetik

1. Absorpsi

2. Distribusi

3. Metabolisme atau Biotransformasi

4. Ekskresi dan Eliminasi


Absorpsi
Proses masuknya obat kedalam sirkulasi sistemik.
a. Kelarutan  Kecepatan melarut dari suatu obat akan
menentukan kecepatan absorpsi obat.
b. pH  derajat keasaman atau kebasahan Obat yang
bersifat asam lemah akan mudah menembus membrane
sel pada suasana asam atau obat relative tidak terionisasi.
Aspirin mudah menembus membrane lambung dari pada
membrane usus .
d. Tempat Absorpsi : kulit, membrane mukosa ,lambung dan
usus halus.
e. Sirkulasi Darah  Obat baiknya diberikan pada daerah
yang kaya akan sirkulasi darah. Pemberian melalui
sublingual lebih cepat diabsorpsi dari subkutan (sirkulasi
darah kurang)
Distribusi

• Merupakan proses dimana obat berada dalam cairan


tubuh dan jaringan tubuh.
• Kecepatan distribusi dipengaruhi oleh aliran darah,
afinitas obat pada jaringan dan protein.
• Faktor lain yang mempengaruhi distribusi obat
adalah fungsi kardiovaskuler.
• Organ (jantung, ginjal, hati) yang mendapat suplai
darah lebih banyak atau cepat akan menerima obat
lebih banyak dan cepat dari organ lain (tulang,abses).
• Pada saat obat masuk kesirkulasi sistemik, sebagian
besarakan terikat oleh protein plasma
(albumin),ikatan ini membentuk molekul besar
sehingga tdk dapat menembus membran.
• Hanya obat bebas yg mencapai sasaran dan mengalami
metabolisme sehingga mudah diekskresikan.
• Berkurangnya obat bebas(tidak terikat) akan
menyebabkan pelepasan obat yang terikat oleh protein,
jadi terjadi keseimbangan yg dinamis. Perbandingan
obat bebas dan obat terikat menentukan durasi obat
• Obat lipofil mempunyai afinitas yang tinggi terhadap
jaringan, sehingga cenderung terakumulasi, apabila
aliran darah sedikit dijaringan,makadistribusi obat
terhambat. Pemberian obat yang terlalu cepat
berpotensi menimbulkan toksik.
Metabolisme atau Biotransformasi

• Merupakan reaksi perubahan zat kimia dalam jaringan biologis yang


dikalisis oleh enzim menjadi metabolitnya. Hati merupakan organ
utama tempat metabolisme obat.
• Kebanyakan metabolisme menggunakan enzim sitokrom P450
(hepardanGI)

• Waktu Paruh
Dilambangkan dengan t½ adalah waktu yang dibutuhkan oleh separuh konsentrasi
obat untuk dieleminasi. Suatu obat akan melalui beberapa kali waktu paruh
sebelum lebih dari 90% obat dieleminasi.
Eksresi dan Eliminasi

• Rute utama dari eliminasi obat adalah melalui ginjal,


rute- rute lain meliputi empedu, feses, paru-paru,
saliva, keringat, dan air susu ibu. Obat bebas, yang
tidak berikatan, yang larut dalam air, dan obat-obat
yang tidak diubah, difiltrasi oleh ginjal.
Farmakodinamika
Mempelajari efek obat dalam tubuh atau jaringan
hidup atau mempelajari pengaruh obat terhadap
fisiologi tubuh.
a. Berinteraksi dengan reseptor
Reseptor dapat berupa protein, asam nukleat, enzim,
karbohidrat atau lemak. Semakin banyak reseptor yg
diduduki maka intensitas efek semakin meningkat
b. Berinteraksi dgn enzim
Obat dapat menimbulkan efek karna mengikat enzim yg
dikeluarkan oleh tubuh.
Obat DM: memperbanyak insulin
c. Kerja non spesifik
Obat yang bekerja tanpa mengikat reseptor. Misalnya 
alcohol mendenaturasi protein, norit mengikat racun atau
bakteri
Farmakodinamika

1. Mula, Puncak dan Lama Kerja Obat

2. Efek Samping, Reaksi yang merugikan

dan Efek Toksik


Farmakodinamika

1. Mula, Puncak dan Lama Kerja Obat

Pada waktu obat memasuki


Mula
plasma dan berakhir sampai
Kerja
mencapai MEC

Terjadi pada saat obat Puncak


mencapai konsentrasi tertinggi Kerja
dalam darah atau plasma

Dapat memakan waktu Lama


beberapa jam atau hari Kerja
Farmakodinamika

2. Efek Samping, Reaksi yang Merugikan dan


Efek Toksik

Efek samping adalah efek fisiologis yang tidak


berkaitan dengan efek obat yang diinginkan.

Efek Toksik adalah suatu obat dapat


diidentfikasi melalui pemantauan batas
terapetik obat tersebut dalam plasma
Perjalanan Obat
1. Proses pemberian obat dapat
dilakukan dengan cara oral
(melalui mulut), topikal (dioleskan
melalui kulit), inhalasi (melalui
hidung), intramuskular
(disuntikan ke otot), subkutan
(disuntikkan ke bawah kulit ), dan
intravena (disuntikan ke
pembuluh darah).

2. Distribusi zat obat diedarkan


keseluruh tubuh melalui
pembuluh darah.

3. Disintegrasi proses hancurnya


obat didalam lambung.
Perjalanan Obat
3. Proses metabolisme
pertemuan antara zat obat
dengan zat kekebalan tubuh.
Disini zat racun dalam obat
akan dilumpuhkan sedangkan
zat obat yang bermanfaat
akan diolah sehingga
berhasiat sebagai obat.

4. Eksresi proses pembuangan


zat obat yang tidak diserap
oleh tubuh. Biasanya melalui
kencing, keringat , kotoran. Air
liur, atau air susu ibu

Anda mungkin juga menyukai