Anda di halaman 1dari 6

Nama : ANITA SRI WIDIYANTI

NPM : 191FK01012

Kelas : 1C D3 Keperawatan

Dosen : Hikmat, AMK., S.Pd., S.Kep., Ners., M.Kes

Prosedur Mengatur Posisi Klien/Mobilisasi

1. Apakah prosedur pada video (youtube) sudah benar? Berikan alasannya!


Jawab : menurut saya prosedur pada video tersebut masih terdapat beberapa kekurangan,
seperti perawat tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan, tidak
memakai masker dan sarung tangan, juga pada saat memposisikan pasien pada posisi
supine seharusnya bantalnya dilepas sehingga kaki, leher, kepala, abdomen dan dada
pasien lurus terlentang, pada posisi sims juga perawat tidak membantu mendorong tubuh
paisen, tidak memberikan/menempatkan bantal dibawah lengan klien (gunanya agar
mencegah rotasi internal bahu), dan tidak menempatkan bantal pasir atau penyokong foot
drop berlawanan pada kakai pasien.
2. Buat SOP tindakan keperawatan tersebut!
1. Tujuan
1.1 Mengatur posisi klien dalam berbagai posisi
1.2 Memberikan rasa aman dan nyaman bagi klien
1.3 Membantu klien untuk memudahkan tindakan perawatan, pemeriksaan dan
pengobatan
1.4 Membantu klien untuk mempercepat posisi perbaikan/rehabilitas
1.5 Mengurangi penekanan bagian tubuh tertentu pada satu sisi

2. Ruang lingkup:
2.1 Indikasi
Klien yang memerlukan posisi khusus untuk prosedur perawatan/tindakan tertentu
2.2 Kontra indikasi
Klien dengan fraktur tulang belakang dan pelvic pada daerah tertentu
3. Definisi
3.1 Mengatur posisi : mengubah posisi tertentu di tempat tidur, meja pemeriksaan, meja
operasi atau tempat lain untuk keperluan pemberian asuhan keperawatan/pengobatan
3.2 Posisi supine : cara berbaring klien dengan kepala dan kaki sejajar/lurus
3.3 Posisi fowler : cara berbaring klien dengan posisi setengah duduk, dengan bagian
badan diangkat 45−60˚ dan lutut ganjal dengan bantal
3.4 Posisi semi fowler : cara berbaring klien dengan bagian badan diangkat 45−60˚
3.5 Posisi trendelenburg : membaringkan klien dengan kepala lebih rendah daripada kaki
3.6 Posisi sims : membaringkan klien dengan posisi miring dan setengah telungkup untuk
maksud tertentu sehingga berat badan klien ditempatkan pada ilieum anterior,
humerus dan klavikula
3.7 Posisi dorsal recumbent : membaringkan klien dengan posisi terlentang dengan lutut
ditekuk dan telapak kaki menapak diatas tempat tidur, sedangkan kedua belah pada
direnggangkan
3.8 Posisi lithotomi : posisi klien yang berbaring terlentang dengan menarik kedua
kakinya mendekati bagian bokong sementara kedua telapak kaki saling berhadapan
dan kedua belah lutut saling berjauhan dengan disanggah oleh stand bed ginekologi
3.9 Posisi genu pectoral : membaringkan posisi klien dengan posisi menungging, kedua
kaki ditekuk dan dada menempel pada kasur, wajah dipalingkan ke satu sisi
3.10Posisi prone : cara yang dilakukan untuk membuat posisi pasien prone (telungkup)
ara yang dilakukan untuk membuat posisi pasien prone (telungkup)
3.11Posisi lateral : posisi berbaring pada salah satu sisi bagian tubuh dengan kepala
menoleh ke samping
4. Prosedur
4.1 Pelaksanaan
4.1.1 Pastikan kebutuhan klien untuk mengubah posisi
4.1.2 Persiapan klien:
4.1.2.1 Sampaikan salam (lihat SOP komunikasi terapetik)
4.1.2.2 Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
4.1.3 Persiapan lingkungan: jaga privacy klien
4.1.4 Persiapan alat:
4.1.4.1 Tempat tidur/tempat tidur khusus
4.1.4.2 Bantal (sesuai kebutuhan)
4.1.4.3 Selimut mandi (sesuai kebutuhan)
4.1.4.4 Footboard (penahan kaki)
4.1.4.5 Stand ginekologi
4.1.5 Cuci tangan (lihat SOP mencuci tangan)
4.1.6 Dekatkan peralatan
4.1.7 Atur tempat tidur pada posisi yang tepat
4.1.8 Lakukan prosedur mengatur posisi sesuai yang dibutuhkan

4.1.9 Posisi Supine


1. Atur tempat tidur
2. Pastikan kepala, leher, dada, abdomen dan kaki lurus
3. Posisikan lengan disamping tubuh klien dengan telapak tangan pronasi

4.1.10 Posisi Fowler


1. Atur posisi klien supine
2. Dekatkan kepala kebagian kepala tempat tidur
3. Atur tempat tidur sampai setengah duduk dengan disangga oleh bantal
yang disusun menurut kebutuhan klien dan sangga dibawah lutut dengan
satu bantal
4. Jika tempat tidur khusus (functional bed), atur tempat duduk setengah
duduk (45−60˚) dan dibawah lutuh ditinggikan sesuai kebutuhan
5. Klien disandarkan kembali dan pasang penahan kaki diujung klien
6. Kedua lengan ditopang dengan bantal

4.1.11 Posisi Sim


1. Tempatkan pasien pada posisi terlentang ditengah tempat tidur serta atur
tempat tidur datar
2. Abduksikan sedikit satu lengan dari tubuh klien dan lengan yang lain
diposisikan silang didada
3. Dorong tubuh klien arah sims kiri dengan tangan dominan ke arah posisi
lengan yang agak menjauh, sedangkan tangan mendominan menahan
tubuh klien agar tidak jatuh saat di dorong
4. Posisikan lateral dengan sebagian abdomen berada ditempat tidur
5. Tempatkan bantal kecil dibawah kepala
6. Tempatkan bantal dibawah lengan klien serta fleksikan. Bantal harus
menyangga dari tangan sampai siku (mencegah rotasi internal bahu)
7. Tempatkan bantal dibawah tungkai yang fleksi, dengan menyongkong
tungkai setinggi panggul (mencegah rotasi internal panggul dan aduksi
kaki)
8. Tempatkan bantal pasir atau penyongkong foot drop berlawanan dengan
kaki klien

4.1.12 Posisi Dorsal Recumbent


1. Posisikan klien terlentang
2. Pakaikan selimut mandi dan lepaskan pakaian bagian bawah klien (jika
untuk pemeriksaan)
3. Tekukkan lutut, paha direnggangkan serta telapak kaki sejajar tempat tidur
dengan menapak pada tempat tidur

4.1.13 Posisi Lithotomi


1. Baringkan klien dengan posisi terlentang (supinasi)
2. Pasang selimut mandi dan lepaskan pakaian bagian bawah klien /9jika
untuk pemeriksaan)
3. Pasang kedua standar kaki ginekologi
4. Angkat kaki klien yang terjauh keatas standar kaki
5. Angkat kaki klien yang terdekat keatas standar kaki yang lainnya
6. Jika tidak ada standar ginekologi tarik kedua kaki klien dengan menekuk
lutut
4.1.14 Posisi Trendelenberg
1. Posisikan klien terlentang tanpa bantal dan dibawah lipatan lutut diberi
bantal
2. Tinggikan tempat tidur klien dibagian kaki dengan menggunakan balok
3. Tempatkan bantal sebagai penahan diantara kepala klien dan ujung tempat
tidur
4. Jika tempat tidur khusus (functional bed), putarkan handle pengatur,
kemudian atur ketinggian bagian kaki tempat tidur sesuai kebutuhan

4.1.15 Posisi Genu Pectoral


1. Angkat bantal dari tempat tidur
2. Instruksikan klien untuk posisi pronasi
3. Tempatkan tangan klien menekuk sejajar dengan bahu
4. Tekukkan kedua lutut dan tempelkan dada klien ke tempat tidur sehingga
posisi klien menungging
5. Pasang selimut mandi dan lepaskan pakaian bagian bawah klien (jika
untuk pemeriksaan)

4.1.16 Posisi Semi Fowler


1. Klien didudukan
2. Atur tempat tidur sampai kurang dari setengah duduk dengan disangga
oleh bantal yang disusun menurut kebutuhan klien
3. Jika tempat tidur khusus (functional bed), atur tempat tidur kurang dari
setengah duduk (30−45˚)
4. Klien disandarkan kembali dan pasang penahan kaki diujung kaki klien
5. Kedua lengan ditopang dengan bantal

4.1.17 Posisi Lateral


1. Baringkan klien terlentang mendatar ditengah tempat tidur

2. Gulingkan pasien hngga posisinya miring


3. Letakkan bantal dibawah kepala dan leher klien
4. Fleksikan bahu bawah dan posisikan ke depan sehingga tubuh tidak
meopang pada bahu tersebut
5. Letakkan bantal di bawah lengan atas
6. Letakkan lengan bawah sejajar bahu dan leher
7. Letakkan bantal dibawah paha dan kaki atas sehingga ekstremitas
bertumpu pararel dengan permukaan tempat tidur
8. Letakkan bantal guling di belakang punggung klien untuk menstabilkan
posisi

4.1.18 Posisi Prone


1. Atur tinggi tempat tidur pada posisi dasar yaitu posisi datar. Ambil semua
bantal dan perlengkapan
2. Lain yang digunakan pada posisi sebelumnya.
3. Bantu pasien dalam posisi telungkup
4. Hadapkan kepala klien di satu sisi, letakkan bantal kecil di bawah kepala
tetapi tidak sampai bahu
5. Letakkan bantal kecil di bawah perut mulai dari diafragma sampai krista
iliaka
6. Letakkan bantal di bawah kaki mulai dari lutut hingga tumit

4.1.19 Atur kembali posisi sesuai kenutuhan


4.1.20 Evaluasi respon klien dan rencana tindak lanjut
4.1.21 Sampaikan salam terminasi
4.1.22 Cuci tangan sesuai dengan SOP mencuci tangan
4.1.23 Dokumentasikan hasil tindakan

Anda mungkin juga menyukai