191FK01012
1C
2019−2020
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS
No Register : Klp : 11
I. BIODATA
1. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Gol darah :B
Alamat : Kp. Cijaga Rt/Rw : 002/003 Desa Baranangsiang Kecamatan Cipongkor
Kabupaten Bandung Barat
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. N
Umur : 48 tahun
Hubungan dgn
Klien : Suami
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kp. Cijaga Rt/Rw : 002/003 Desa Baranangsiang Kecamatan Cipongkor
Kabupaten Bandung Barat
3. Diagnosa medis: Ca laring
II. ANAMNESE
1. Keluhan Utama (Alasan MRS):
Saat masuk Rumah sakit : adanya benjolan didaerah leher yang semakin hari semakin
sulit untuk makan
Saat pengkajian : klien mengatakan sulit menelan dan tidak dapat makan dengan
makanan biasa
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang memiliki
penyakit Ca Laring
b. Pola eliminasi
No Pemenuhan Eliminasi BAK/BAB Dirumah Di rumah sakit
1 Jumlah/waktu - -
2 Warna - -
3 Bau - -
-
4 Konsistensi -
5 Masalah Eliminasi - -
6 Cara mengatasi masalah - -
d. Personal hygiene
No Personal Hygiene Di Rumah Di rumah sakit
1 Frekuensi Mencuci rambut - -
2 frekuensi mandi - -
3 Frekuensi Gosok gigi - -
4 Keadaan kuku - -
e. Aktivitas lain
No Aktivitas yang dilakukan Di Rumah Di rumah sakit
- - -
7. Riwayat Psikologis
a. Status emosi
- Bagaimana ekspresi hati dan perasaan klien : klien memiliki perasaan yang
sedih karena riwayat penyakit yang diderita
- Tingkah laku yang menonjol : klien memiliki tingkah laku yang aktif namun
sekarang menjadi pendiam karena aktivitas yang terbatas
- Suasana yang membagahiakan klien : yaitu ketika klien berkumpul dan diberi
dukungan oleh keluarganya
- Stressor yang membuat perasaan klien tidak nyaman : yaitu pada saat
penyakit yang diderita klien tidak sembuh-sembuh
b. Gaya komunikasi
Klien tampak hati-hati dalam berbicara dengan pola komunikasi yang lambat, klien
tidak menolak untuk diajak berkomunikasi, klien berkomunikasi dengan jelas dan
tidak menggunakan bahasa isyarat.
c. Pola interaksi
Klien hanya berespon hanya kepada orang terdekat, seperti teman, keluarga dan
orang-orang yang dipercaya seperti perawat, klien berinterkasi dengan aktif dengan
kepribadian terbuka.
d. Pola pertahanan
Keluarga selalu memberikan dukungan kepada klien agar mengurangi stres.
e. Dampak dirawat di rumah sakit
Secara fisik, klien tidak mengalami perubahan tetapi secara psikologisnya pada saat
dirumah klien mempunyai perasaan khawatir dan sedih, lalu ketika dirumah sakit
perasaannya berubah menjadi tenang karena penyakitnya sudah ditangani.
c. Pemeriksaan rambut
Pada saat di inspeksi, rambut klien tidak rontok, warna rambut hitam, bentuk-bentuk
rambut klien simestris, kebersihan rambut klien bersih
Pada saat di palpasi, tidak ada luka dan nyeri tekan, tidak ada keluhan yang
dirasakan oleh klien.
b. Pemeriksaan mata
Pada saat di inspeksi, mata klien lengkap dan simetris, tidak eksoftalmus juga tidak
endoftalmus. Pada bagian palpebra tidak ada oedeme, tidak ada ptosis, tidak ada
peradangan, tidak ada luka atau lesi juga tidak ada benjolan. Bulu mata pasien tidak
rontok. Konjungtiva normal tidak ada perubahan warna, refleks pupil normal, tidak
terdapat peradangan pada kornea.
1) Pemeriksaan visus
Tanpa snellen card: ketajaman penglihatan (baik/kurang)
d. Pemeriksaan hidung
1) Inspeksi dan palpasi
Pada saat di inspeksi bentuk tulang hidung normal, posisi septum nasal normal
tidak ada pembengkokan. Tidak ada perdarahan, tidak ada kotoran, tidak ada
pembengkakan dan tidak ada pembesaran.
f. Pemeriksaan wajah
Pada saat di inspeksi ekspresi wajah klien tegang, namun tidak ada kelumpuhan
pada otot-otot fasialis
g. Pemeriksaan leher
Dengan inspeksi dan palpasi amati dan rasakan:
Pada saat di inspeksi terdapat benjolan pada leher klien namun tidak ada
pembesaran pada kelenjar tiroid, dan tidak ada pembesaran pada vena jugularis
Pada saat di palpasi: tidak ada pembesaran kelenjar limfe,tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, posisi trakea (simetris/tidak simetris)
7. Pemeriksaan jantung
a. Inspeksi
Letus cordis (+/-)
b. Palpasi
Palpasi pada dinding torak teraba: (lemah/ kuat/ tidak teraba)
c. Perkusi
Batas-batas jantung normal adalah:
Batas atas : (N = ICS II)
Batas bawah : (N = ICS V)
Batas kiri : (N = ICS V mid Clavikula Sinistra)
Batas kanan : (N = ICS IV Mid sternalis Dextra)
d. Auskultsai
BJ I terdengar (tunggal/ganda), (keras/lemah), (reguler/irreguler)
BJ II terdengar (tunggal/ganda), (keras/lemah), (reguler/irreguler)
BJ tambahan : BJ III (+/-), gallop rhythm (+/-), murmur (+/-)
e. Keluhan lain terkait dengan jantung
8. Pemeriksaan abdomen
Pada saat di inspeksi bentuk abdomen simetris,tidak ada lesi. Pada saat di auskultasi
bising usus 12x/menit. Pada saat di perkusi abdomen sebelah kiri (lambung)
tympani. Pada saat di palpasi terdapat nyeri tekan pada abdomen tengah sejajar
dengan pusar.
Palapasi ginjal :
Bimanual diskripsikan : tidak ada nyeri pada saat di tekan, tidak ada pembesaran ,
(N= ginjal tidak teraba)
Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan klien abdomen:
9. Pemeriksaan genetalia
a. Genetalia wanita
Inspeksi: pada saat di inspeksi rambut pubis kototr, tidak ada lesi, tidak eritema,
tidak ada keputihan, tidak ada peradangan, tidak ada sumbatan pada lubang uretra.
2) Reflek pathologis
Bila dijumpai ada kelumpuhan ekstrimitas, pada kasus kasus tertentu
g. Keluhan lain yang terkait dengan klien neurologis : tidak ada keluhan lain
13. Pemeriksaan Laboratorium
a) Darah lengkap
Leukosit : 6,90 /ml ( N: 5.500-10.000/nl)
Eritrosi : 1,3juta ( N : 1,2 juta-1,5 juta nl)
Trombosit: 253,000b ( N; 150.000 -350.000/nl)
Haemoglobin : 12,8 gr/dl ( N: 11,0 – 16,3 gr/dl)
Haematokrit : 3,7 gr/dl ( N: 35,0 -50gr/dl)
b) Kimia darah
Ureum : 37,6 mg/dl (N; 10-50mg/dl)
Creatinin : 0,9 mg/dl (N: 07-1,5mg/dl)
SGOT : 14 (N: 2-17)
SGPT : 16 (3-19)
BUN : 24 mg/dl (N: 20- 40/10 -20 mg/dl )
Bilirubin : 1,0 mg/dl (N: 1,0 mg/dl)
Total protein: 7,7 mg/dl (N: 6,7 – 8,7mg/dl)
GD puasa: 100 mg/dl (N: 100 mg/dl)
GD j 2pp: 150 mg/dl (N: 140 -180mg/dl)
c) Analisa elektrolit
Natrium : 125 mmol/l (N: 136 -145mmol/l)
Kalium : 3,0 mmol/l (N: 3,5 -5,0 mmol/l)
Clorida : 95 mmol/l (N: 98 – 106mmol/l)
Calsium : 7,0 mg/dl (N: 7,6 -11,0 mg/dl)
Phospor : 2,0 mg/dl (N: 2,5 -7,07mg/dl)
V. Diagnosa Prioritas
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b.d sulit menelan.
6. Anjurkan
6. Untuk mengurangi
makan dalam
rasa mual
keadaan hangat
7. Kolaborasi
7. Untuk
dengan dokter
menghilangkan
dalam
mual/muntah
pemberian obat
antiemetik
Observasi
10.15 TTV
Hasil:
TD:130/60 mmHg
P:80x/menit
R:20x/menit
S:36,5°C
Anjurkan
11.20 klien makan
sedikit-
sedikit tapi
sering
Hasil: klien mau
mengikuti anjuran
perawat
Berkolaborasi
12.00 dengan
dokter gizi
dalam
pemberian
obat
pantoprazole
2x1 amp
Hasil: pantoprazole
2x1 amp diberikan