A DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERNAPASAN (TB PARU) DI RUANG ISOLASI KELAS III
BLUD RSUD KOTA BAUBAU
A. PENGKAJIAN
No RM : 074374
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Pendidikan: SMA
Alamat : Pasar Wajo
Pekerjaan : Petani
Suku Bangsa : Buton/Indonesia
Bahasa yan digunakan : Bahasa Indonesia
Status Perkawinan : Belum menikah
b. Identitas Penanggung Jawab Klien
Nama : Ny. W
Umur :60 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
26
Badan terasa panas, mual, nafsu makan berkurang, muntah (-), badan terasa lemah sejak
± 2 minggu sampai saat ini, batuk berdahak (+), serta nyeri pada perut dengan:
P: Adanya Distensi Abdomen
Q: Nyeri seperti di iris-iris/tersayat-sayat,bertambah nyeri ketika batuk
R: Lokasi nyeri terbatas pada perut kanan atas
S : Skala nyeri 1-10 = 5 (skala Sedang)
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
- Klien mengatakan belum pernah dirawat di RS sebelumnya dengan penyakit yang
sama ataupun penyait lainnya.
- Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit TB dan berobat ke dokkter praktek,
klien minum obat selama 6 bulan dan dinyatakan sembuh.
- Tidak ada riwayat alergi terhadap obat dan makanan.
- Klien mempunyai kebiasaan merokok sejak usia muda dan berhenti merokok + 5
tahun yang lalu sejak menderita penyakit TB Paru.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Klien mengatakan bahwa ibunya menderita penyakit yang sama yaitu TB Paru dan
sementara dalam proses pengobatan.
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan seperti DM, penyakit
jantung dan penyakit lainnya
- Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai alergi baik obat-obatan maupun
makanan.
Genogram:
? ? ? ?
600
35
3 32
27
Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
= Klien
= Ikatan Perkawinan
= Tinggal Serumah
X = Meninggal
28
4. Diet
5. Pola Eliminasi
29
No Kebiasaan Di Rumah Di Rumah Sakit
1. Mandi 2x sehari Belum pernah mandi
2. Keramas 1x sehari Belum pernah keramas
3. Sikat gigi 2x sehari Kumur-kumur sehabis makan
4. Potong kuku 1x sebulan Kuku masih pendek dan bersih
9. Pola Perseptual
Penglihatan : Kedua bola mata normal melihat, klien dapat membedakan
warna, tidak memakai kaca mata.
Pendengaran : Tidak ada kelainan pada pendengaran, Klien dapat
mendengarkan percakapan dn mendengarkan tes detak jarum
jam.
Penciuman : Penciuman baik, klien dapat membedakan bau yang dikenali
klien seprti parfum,balsem.
Pengecapan : Baik, klien masih dapat membedakan rasa asam, asin, manis
dan pahit.
10. Pola Persepsi Diri
1. Status emosi : - Klien mampu mengendalikan emosinya
- Klien tampak tegang
2. Konsep diri :
Body Image : Klien mengetahui kondisi penyakitnya bisa menularkan ke orang
lain.
Peran : -Klien seorang bujang, dalam kesehariannya ia bekerja
mengumpulkan uang untuk membantu ibunya.
-Setelah sakit klien tida bisa membantu ibunya lagi.
Ideal diri : Sikap klien masih sesuai standar prilaku.
Hagra diri : Klien merasa sangat dihargai dalam keluarganya karena selama
opname keluarga klien selalu mendampingi dan memberi support
untuk kesembuhannya.
11. Pola Peran dan Hubungan
- Dalam kesehariannya klien mencari nafkah untuk membantu ibunya tetapi
setelah sakit perannya tidak bisa dijalani
30
- Hubungan klien dengan keluarga sebelum dan setelah sakit tidak berubah,
tetap harmonis.
7. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4, V5, M6
TTV : TD : 130/90 mmHg
Nadi : 100x/ menit
Pernapasan : 24 x/ menit
Suhu : 39o C
Keadaan Umum : batuk tidak efektif, tampak lemah, merintih kesakitan dan ekspresi
wajah meringis
b. -Kepala
Inspeksi : >Bentuk Kepala Mesochepal
, warna rambut hitam,distribusi merata, tidak tampak adanya lesi dan
pembengkakkan.
Palpasi : Tidak teraba adanya massa.
-Mata
Inspeksi: >Mata simetris kiri dan kanan
>Tidak tampak edema palpebra
>Sclera tidak ikterus
>Konjungtiva kemerahan
Palpasi: -
31
-Telinga
Inspeksi : >Telinga simetris kiri dan kanan
>Tidak tampak adanya peradangan
>Gendang telinga utuh
Palpasi :>Tidak ada nyeri tekan
> Tidak teraba adanya massa/peradangan
-Hidung
Inspeksi : >Lubang hidung simetris kiri dan kanan
>Tidak ada perdarahan hidung
>Tampak adanya secret pada kedua hidung
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada sinus
-Mulut : >Jumlah gigi utuh
>Tampak adanya karies gigi
>Tidak adanya peradangan gusi
Tenggorokan:
Inspeksi : >Tidak tampak peradangan tonsil, faring dan kelenjar tiroid
>Tidak tampak peninggian vena jugularis
Palpasi :> Tidak teraba pembesaran limfe
>Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid
c. Thoraks
- Paru
Perkusi : Sonor
- Jantung
Perkusi : Pekak
32
dan gallop
d. Abdomen
e. Estremitas
9. Program terapi
IVFD RL 20 tetes / menit
Injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam/IV
Injeksi Ranitidin 50 mg/8 jam/IV
Injeksi Ketorolac 30 mg/8 jam/IV
Injeksi Dexamethason 5 mg/8 jam/IV
Injekksi Antrain 1 gr/8 jam/IV
33
OAT/ hari/Oral
Pengelompokan Data
a. Data Subyektif:
1. Klien mengatakan batuk berdahak
2. Klien mengatakan sesak napas sudah berkurang
3. Klien mengatakan demam
4. Klien mengatakan mual
5. Klien mengatakan nafsu makan berkurang
6. Klien mengatakan sesaknapas bertambah bila beraktivitas
7. Klien mengatakan merasa lemah sejak ± 2 minggu sebelum masuk RS sampai saat ini
8. Klien mengatakan nyeri perut
P: Adanya distensi abdomen
Q: Nyeri seperti diiris-iris, bertambah nyeri ketika batuk
R: Lokasi pada perut kanan atas
S: Skala 1-10 = 5 (nyeri sedang)
T: Nyeri dirasakan hilang timbul
b. Data Obyektif
1. Klien tampak batuk tidak efekktif
2. Ronchi +/+
3. Kulit teraba hangat
4. Klien tampak merintih kesakitan
5. Ekspresi wajah meringis
6. Klien tampak tegang
7. Klien tampak mual/ingin muntah
8. Turgor kkulit menurun
9. KU lemah
10. Kekuatan otot 4 4
4 4
11. IMT: 15,79 (kategori kurus)
12. TTV: TD = 130/90 mmHg
HR = 100x/ menit
RR = 24 x/ menit
T = 39oC
Analisa Data
No Data Subyekti Etiologi Masalah
34
1. DS:- Klien Mengatakan sesak Ketidakefektif
Mikobacterium Tuberkulosa
napassudah berkurang an bersihan
- Klien mengatakan batuk jalan napas
Menetap dijaringan paru
berdahak
Peradangan bronkus
DO: -Klien tampak batuk tidak efektif
-Klien tampak agak sesak Pertahanan primer tidak
-Ronchi +/+ adekuat
Pembentukkan tuberkel
Ketidakefektifan bersihan
jalan napas
Mempengaruhi hipothalamus
Hipertermia
3. Ds:-Klien mengatakan nyeri perut Mikobakterium tuberkulosa Nyeri akut
P: Adanya distensi abdomen
Q: Nyeri seperti diiris-iris / berta Produk sputum berlebihan
mbah nyeri ketika batuk
R: Lokasi nyeri pada perut kanan Batuk menetap/terus-
atas menerus
Do:-Klien tampak merintih kesakitan
-Ekspresi wajah meringis Distensi abdomen
-Klien tampak tegang
35
Merangsang ujung-ujung
syaraf sekitar untuk
mengeluarkan bradikinin
dan serotinin
Menghasilkan substansi P
(di MS)
Thalamus
Dipersepsikan nyeri
4. DS: -Klien mengatakan mual Produk sputum berlebihan Ketidakseimba
-Klien mengatakan nafsu ngan Nutrisi
Batuk menetap/terus-
makan berkurang menerus kurang dari
-Klien mengatakan nyeri perut kebutuhan
DO: -Klien tampak mual/ingin muntah Distensi abdomen tubuh
-Turgor kulit menurun
-KU lemah Mual,muntah
-IMT: 15,79 (kategori kurus)
Intake nutrisi kurang
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
5. DS: -Klien mengatakan sesak napas Intake nutrisi kurang+Suplai Intoleransi
Bertambah ketika berakktivitas oksigen yang tidak aktivitas
-Klien mengatakan merasa lemah seimbang
Sejak ± 2 minggu sebelum
Masuk RS sampai saat ini Tubuh kurang nutrisi dan
oksigen
DO: -TTV: TD= 130/90 mmHg
HR= 100x/menit Tubuh keletihan(cepat
36
RR= 24x/menit capek)
-KU lemah
-Kekuatan otot 4 4 Intoleransi aktivitas
4 4
Prioritas Masalah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
37
R: Lokasi nyeri pada perut kanan atas
Do:-Klien tampak merintih kesakitan
-Ekspresi wajah meringis
-Klien tampak tegang
4. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubunggan dengan intake
inadekuat yang ditandai dengan:
DS: -Klien mengatakan mual
-Klien mengatakan nafsu
makan berkurang
-Klien mengatakan nyeri perut
DO: -Klien tampak mual/ingin muntah
-Turgor kulit menurun
-KU lemah
-IMT: 15,79 (kategori kurus)
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan dan ketidakseimbangan antara suplay
dan kebutuhan oksigen yang ditandai dengan:
DS: -Klien mengatakan sesak napas
Bertambah ketika berakktivitas
-Klien mengatakan merasa lemah
Sejak ± 2 minggu sebelum
Masuk RS sampai saat ini
38
39
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
40
sehingga mudah
dikeluarkan.
4. Meningkatkan
ekspansi paru, ventilasi
maksimal membuka
area atelektasis dan
peningkatan gerakkan
sekret agar mudah
dikeluarkan.
5. Menurunkan
kekentalan sekret
lingkaran ukuran
lumen trakeabronkial,
berguna jika terjadi
hipoksemia, pada
kovitas yang luas.
2. Hipertermia Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji suhu tubuh klien. 1. Mengetahui
berhubungan dengan keperawatan selama 3x 24 2. Beri kompres pada lipat paha dan aksila peningkatan suhu
proses inflamasi jam diharapkan suhu tubuh 3. Pertahankan pemberian cairan intra vena tubuh dan
kembali normal dengan 4. Beri/anjurkan klien untuk banyak minum air memudahkan
kriteria hasil: putih ± 2000 ml / hari (sesuai toleransi). intervensi.
1. Suhu tubuh dalam ren 5. Anjurkan klien untuk menggunakan pakaian 2. Tindakan kompres
tang normal (36-37o C) tipis dan mudah menyerap keringat. dapat mengontrol
41
2. HR dan RR dalam rentang 6. Kolaborasi dengan medis dalam perpindahan panas.
normal pemberianantipiretik. 3. Cairan infus dapat
3. Tidak ada perasaan pusing mengganti cairan
tubuh yang hilang
akibat evaporasi
4. Untuk mengganti
cairan tubuh yang
hilang aibat evaporasi.
5. Pemberian rasa
nyaman dan pakaian
yang tipis mudah
menyerap keringat dan
tidak merangsang
peningkatan suhu
tubuh.
6. Cairan dan anti pireti
untu menurunkan
panas tubuh pasien.
3. Nyeri akut Setelah dilakukan tindaan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara 1. Mengetahui skala nyeri
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 komprehensif termasuk lokasi, dan memudahkan
adanya distensi jam diharapkan nyeri dapat karakteristik,durasi, frekuensi, kualitas, dan penentuan intervensi
abdomen berkurang atau terkontrol faktor presipitasi. 2. Membantu dalam
dengan kriteria hasil: 2. Observasi reaksi non verbal dan mengidentifikasi
42
1. Mampu mengontrol nyeri ketidaknyamanan. derajat
dengan tehnik non 3. Atur posisi pasien yang nyaman. ketidaknyamanan.
farmakologi 4. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi napas 3. Posisi yang nyaman
2. Melaporan nyeri dalam. akan membantu
berkurang dengan 5. Kolaborasi dengan medis dalam pemberian memberi kesempatan
menggunakan manajemen analgetik sesuai indikasi untuk relaksasi.
nyeri 4. Membantu/mengontrol
3. Mampu mengenali nyeri mengalihkan rasa
(skala, intensitas, nyeri,memusatkan
frekuensi dan tanda nyeri) kembali perhatian dan
4. Ekspresi wajah ceria meningkatkan koping.
5. Obat analgetik dapat
membantu mengurangi
nyeri pasien.
4. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan 1. Catat status nutrisi klien: turgor kulit, timbang 1. Untuk mendefinisikan
nutrisi kurang dari keperawatan selama 3x24 berat badan, kemampuan menelan, adanya derajat masalah dan
kebutuhan tubuh jam diharapkan nutrisi bising usus, riwayat mual/muntah. intervensi yang tepat.
berhubungan dengan adekuat dengan kriteria 2. Kaji ulang pola diet klien yang disukai /tidak 2. Membantu intervensi
intake inadekuat hasil: disukai kebutuhan yang
1. Adanya peningkatan berat 3. Anjurkan bedrest. spesifik meningkatkan
badan sesuai dengan 4. Edukasi tentang manfaat oral hygiene. intake diet klien.
tujuan. 5. Anjurkan makan sedikit dan sering dengan 3. Membantu menghemat
2. Berat badan ideal sesuai makanan tinggi protein dan karbohidrat. energi khusus saat
43
dengan tinggi badan. 6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk demam terjadi
3. Adanya peningkatan menentukan komposisi makanan. peningkatan metabolik.
fungsi pengecapan. 7. Kolaborasi dengan medis dalam pemberian 4. Meningatkan
obat penekan produksi asam lambung dan pengetahuan tentang
antiemetik manfaat oral hygiene.
5. Memaksimalkkan
intake nutrisi dan
menurunkan iritasi
gaster.
6. Memberikan bantuan
dalam perencanaan
diet dengan nutrisi
adekuat untuk
kebutuhan metabolik
dan diet.
7. Dapat mencegah
munculnya gejala-
gejala gangguan
pencernaan.
5. Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan tindakan 1. Evaluasi respon klien terhadap aktifitas, catat 1. Menetapkan
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 adanya dispnea, peningatan kemampuan/kebutuhan
keletihan dan jam diharapkan mampu kelemahan/keletihan. klien, memudahkan
ketidakseimbangan melakukan aktifitas dalam 2. Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas pemilihan intervensi.
44
antara suplay dan batas yang ditoleransi secara bertahap sesuai kemampuan. 2. Melatih kemampuan
kebutuhan oksigen dengan kriteria hasil: 3. Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana beraktifitas.
1. Berpartisipasi dalam pengobatan dan perlunya keseimbangan 3. Menurunkan stres dan
aktifitas fisik tanpa aktifitas dan istirahat. rangsangan berlebihan.
disertai peningatan 4. Libatkan keluarga dalam membantu ADL 4. Meminimalkan
tekanan darah, nadi dan klien dan membantu klien beraktifitas kelelahan dan
RR. membantu
2. Mampu melakukan keseimbangan suplay
aktifitas sehari-hari (ADL) dan kebutuhan osigen.
secara mandiri
PERAWATAN HARI I
45
2. Mengatur posisi klien semi fowler O: - Klien tampak batuk
Hasil: - Klien tampak agak
Klien mengatakan lebih nyaman sesak
Klien mengatakan A: Masalah belum
08.35 sesak lebih berkurang lagi teratasi
3. Menganjurkan pasien banyak minum air putih P: Intervensi 1-5
Hasil: dilanjutkan.
46
dikompres teratasi
3. Mempertahankan pemberian cairan intra vena P: Intervensi 1-6
Hasil: dilanjutkan
08.45 Infus RL 20 Tetes/menit
4. Menganjurkan klien untuk banyak minum air
putih
Hasil:
08.50 Klien minum air hangat ± 2 gelas
5. Anjurkan klien untuk menggunakan pakaian tipis
dan mudah menyerap keringat.
Hasil:
09.10 Klien tampak mengganti pakaian dengab
pakaian tipis dan mudah menyerap keringat.
6. Kolaborasi: Pemberian antipiretik.
Hasil:
Injeksi Antrain 1 gr/ IV
7. Mengobservasi kembali suhu tubuh klien
Hasil:
13.00 Klien mengatakan panas berkurang
Kulit masih teraba hangat
Suhu: 37,8o C
47
16.00
3. Nyeri akut Senin, 21/03/2020 Senin, 21/03/2020
09.30 1. Mengkaji nyeri secara komprehensifHasil: 16.00 S: Klien mengatakan
Klien mengatakan nyeri pada perut kanan atas masih nyeri dengan
hilang timbul seperti diiris-iris bertambah nyeri skala: 4
ketika batuk dengan skala nyeri sedang (skala 5). O: - Klien tampak
2. Mengobservasi reaksi non verbal dan meringis
ketidaknyamanan. -Ekspresi wajah
09.35 Hasil: tegang
Klien tampak merintih A: Masalah belum
kesakitan terasi
Hasil:
Klien mengatakan lebih nyaman
10.00
dengan posisi yang diberikan
4. Mengajarkan teknik distraksi dan
relaksasi napas dalam
Hasil:
Klien dapat mempraktekkan teknik
10.05
relasasi napas dalam
Klien dapat melakukan teknik berbincang
48
dengan perawat dan keluarga
5. Kolaborasi dengan medis dalam pemberian
pemberian analgetik
sesuai indikasi
Hasil:
11.00 Injeksi ketorolak 30 mg/IV
4. Ketidakseimba Senin, 21/03/2020 Senin, 21/03/2020
ngan nutrisi 09.40 1. Mengkaji pola diet pasien termasuk makanan 16.00 S: - Klien mengatakan masih mual
kurang dari kesukaan / tidak disukai - Klien mengatakan tidak ada nafsu
kebutuhan Hasil: makan
tubuh Klien mengatakan tidak ada nafsu makan O: - Klien tampak mual/ingin muntah
Klien mual saat makan - IMT: 15.79
2. Menganjurkan klien makan sedikit-sedikit A: Masalah belum teratasi
10.30 dengan frekuensi sering P: intervensi 1-5 dilanjutkan
Hasil:
Klien bersedia makan sesuai anjuran
3. Edukasi tentang manfaat oral hygiene
10.40 Hasil:
Klien paham dan bersedia mebersihkan mulut,
gigi, dan lidah
4. Menganjurkan klien untuk bedrest
10.45
Hasil:
49
10.50 5. Klien bersedia untuk istirahat.
11.00 6. Kolaborasi pemberian obat penekan produksi
asam lambung
Hasil:
Injeksi ranitidin 50 mg/IV
16.00 7. Mengakaji kembali pola nutrisi
Hasil:
Klien mengatakan mual berkurang
Klien mengatakan bisa menghabiskan ½ poersi
yang diberikan
8. IMT: 15,79
5. Intoleransi Senin, 21/03/2020 Senin, 21/03/2020
aktivitas 10.15 1. Mengobservasi respon klien terhadap aktivitas, 16.00 S: Klien mengatakan masih agak
catat adanya dispnoe, peningkatan sesakbila beraktivitas
kelemahan/kelelahan O: - KU lemah
Hasil: -Kekuatan otot 4 4
Klien nampak kelelahan dan agak sesak setelah 4 4
dari WC -TD: 140/90
10.20 2. Menjelaskan pentingnya istirahat dalam rencana -HR: 94x/menit
pengobatan dan perlunya keseimbangan aktivitas -RR: 24x/ menit
dan istirahat. A: Masalah belum
Hasil: teratasi
P:Intervensi dilanjutkan
50
Klien paham dengan penjelasan yang diberikan.
10.25 3. Menganjurkan klien untuk melakukan aktivitas
secara bertahap.
Hasil:
Klien bersedia mengikuti sesuai anjuran
4. Melibatkan keluarga dalam membantu klien
10.35 beraktifitas.
Hasil:
Keluarga selalu membantu dalam pemenuhan
ADL klien.
5. Mengkaji ulang aktivitas klien
16.00 Hasil:
Klien mengatakan masih sesak bila beraktivitas
KU lemah
TD: 140/90
HR: 94x/menit
RR: 24x/menit
Kekuatan otot 4 4
44
PERAWATAN HARI II
51
NO DX Hari/Tgl/Jam Implementasi Keperawatan Paraf Hari/Tgl/Jam Evaluasi Paraf
Keperawatan
1. Ketidakefektif Selasa, 22/03/2020 Selasa,22/03/2020
anjuran P: Intervensi
52
Injeksi Ceftriaxon 1 gr/IV
13.00 6. Mengkaji ulang fungsi pernapasan
Hasil:
Klien mengatakan batuk berkurang
Klien mengatakan lendir berkurang
Klien mengatakan tidak sesak
Ronchi +/+
Tampak klien batu efektif
2. Hipertermia Selasa, 22/03/2020 Selasa, 22/03/2020
53
Hasil:
16.00 Klien mengatakan sudah tidak panas
Klien mengatakan lebih nyaman
Kulit tidak teraba hangat lagi
T: 36,7
54
sesuai indikasi
Hasil: Injeksi ketorolak 30 mg/IV
5. Mengkaji ulang skala nyeri
11.00 Hasil:
- Klien mengatakan sudah tidak nyeri
- Kien mengatakan mengontrol nyeridengan
15.00 tehnik napas dalam dan berbincang dengan
keluarga
- Ekspresi wajah tenang
4. Ketidakseimba Selasa, 22/03/2020 Selasa, 22/03/2020
ngan nutrisi 09.30 1. Mengkaji pola makan klien 16.00 S: - Klien mengatakan masih mual
kurang dari Hasil: - Klien mengatakan tidak ada nafsu
kebutuhan Klien mengatakan tidak ada nafsu makan makan
tubuh Klien mengatakan malas makan O: - Klien tampak mual/ingin muntah
55
12.00 hygiene
Hasil:
Klien mengatakan telah menyikat gigi
Gigi klien tampak bersih
4. Menganjurkan klien untuk banyak istirahat
12.50 Hasil:
Klien tampak berbaring/istirahat
5. Kolaborasi pemberian obat penekan produksi
asam lambung dan antiemetik
13.00 Hasil:
Injeksi ranitidin 50 mg/IV
6. Mengkaji kembali pola nutrisi
Hasil:
- Klien mengatakan mual berkurang
16.00 - Klien mengatakan bisa menhabiskan ½ porsi
yang diberikan
- IMT: 15,79
5. Intoleransi Selasa, 22/03/2020 Selasa, 22/03/2020
aktivitas 11.40 1. Mengobservasi respon klien terhadap aktivitas 15.30 S: Klien mengatakan
Hasil: masih lemah
Klien mengatakan tidak sesak Klien mengatakan
Klien mengatakan masih lemah tidak sesak
56
Kekuatan otot: 5 5 O: - KU lemah
5 5
11.55 3. Menganjurkan pesian untuk melakukan aktivitas -Kekuatan otot 4 5
secara bertahap 4 4
Hasil: -TD: 130/90
Klien bersedia melakukan sesuai anjuran -HR: 84
11.58 4. Melibatkan keluarga dalam membantu klien -RR: 20x/ menit
memenuhi ADL A: Masalah belum
Hasil: teratasi
57
NO DX Hari/Tgl/Jam Implementasi Keperawatan Paraf Hari/Tgl/Jam Evaluasi Paraf
Keperawatan
1. Ketidakefektif Rabu, 23/03/2020 Rabu, 23/03/2020
58
14.00 - Klien mengatakan lendir berkurang
- Ronchi +/+
ngan nutrisi 09.30 1. Mengkaji pola makan klien 16.00 S: - Klien mengatakan
kurang dari Hasil: nafsu makan
kebutuhan Klien mengatakan tidak mual meningkat
tubuh IMT: 15,7 - Klien mengatakan bisa
10.00 menghabis
2. Menganjurkan mempertahankan kebersihan
mulut kan porsi makan
Hasil: yang diberikan
Hasil:
11.30
Klien bersedia makan banyak
4. Mengkaji kembali pola nutrisi klien
Hasil:
Klien mengatakan nafsu makan meningkat
16.00
Klien mengatakan bisa menghabiskkan porsi
makan yang diberikan
59
IMT: 15,79
Intoleransi Rabu, 23/03/2020 Rabu, 23/03/2020
aktivitas 10.30 1. Mengobservasi respon klien terhadap aktivitas 16.00 S: Klien mengatakan tidak sesak lagi
Hasil: saat beraktivitas
Klien mengatakan sudah tidak sesak
Klien mengatakan lebih kuat O: -Kekuatan otot 5 5
Kekuatan otot 5 5 5 5
5 5 -TD: 120/80
2. Menganjurkan pasien untuk melakukan aktivitas -HR: 80x/menit
11.10 secara bertahap -RR: 20x/ menit
Hasil: A: Masalah teratasi
Klien bersedia melakukan sesuai anjuran P:Intervensi dihentikan
Hasil:
3. Mengkaji ulang aktivitas klien
Hasil:
16.00
Klien mengatakan tidak sesak lagi
Saat berativitas
TD: 120/80
HR: 80x/menit
RR: 20x/menit
60