FARMAKODINAMIK dan
KELOMPOK II :
1. ANGGI PUTRI KIRANA
2. CHINDY MAHRISKHA ANDRIANI
3. RINI SUPRIANI
4. SYIFA SHESING EFNINDA
5. VALENTINA
6. DIANA SARI
• Farmakodinamik adalah ilmu yang mempelajar iefek
obat terhadap biokimia, fisiologis dan mekanisme
kerja obat.
• Proses bergabungnya obat dengan sel disebut
sebagai “aksiobat”, sedangkan proses selanjutnya
disebut “efek obat”.
FARMAKODINAMIK
Tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam
farmakodinamik ialah:
Mekanisme Obat
• Reseptor spesifik termasuk enzim terlibat dalam
metabolik esensial atau proses regulatori (misal,
dihydrofolate reductase, acetylcholinesterase);
protein yang terlibat dalam transport (misal,
sodium-potassium adenosine triphosphatase)
atauproses struktural (misal, tubulin); dan asam
nukleat (misal, DNA) yang terlibat dalam sintesis
protein seluler, reproduksi, dan aktivitas
metabolik lainnya.
• Tipe reaksi reseptor dari kerja obat
a) Tipe 1
aktivasi, inaktivasi, atau perubahan dari enzim intraseluler.
Karena enzim mengkatalisis hampir semua fungsi seluler, maka
obat yang merangsang perubahan dapat sangat meningkatkan
atau menurunkan kecepatan metabolisme seluler.
b) Tipe 2
merubah permeabilitasmembran sel terhadap salah satu atau
lebih ion-ion.
c) Tipe 3
mungkin memodifikasi sintesis, pelepasan, atau inaktivasi
neurohormon(misal, acetylcholine, norepinephrine, serotonin) yang
mengatur beberapa proses fisiologik.
2. Aksi obat nonreseptor
Secara relatif beberapa obat bekerja melalui
mekanisme lain daripada bergabung dengan receptorsite
pada sel-sel. Mekanisme kerja obat tersebut adalah:
a. Antasid, yang bekerja secara secara kimia
untukmenetralisir asam hidroklorikyangdiproduksi
oleh sel-sel parietal lambung dan dengan demikian
meningkatkan pH cairan lambung.
b. Osmotic diuretics (misal, mannitol),
yangmeningkatkan osmolaritas plasmadan
mendorongair keluar dari jaringan kedalam
pembuluh darah.
c. Obat-obatan yang secara struktural mirip dengan nutrien
yang diperlukan oleh sel-sel tubuh(misal, purine,
pyrimidine) dan yang dapat dimasukkan kedalam unsur-
unsur pokok seluler, seperti asam nukleat. Hal ini dapat
mengganggu fungsi normal sel. Beberapa obat anti kanker
bekerja melalui mekanisme ini.
d. Metal chelating agents, yang dikombinasi dengan toxic
metals (misal, timah) untukmembentuk kompleks yang
dapat lebih siap untuk diekskresi.
3. Dosis Obat
• Penghitungan dosis melibatkan penggunaan proses
matematikal untuk menentukan jumlah pengobatan yang tepat
untuk diberikan kepada pasien.
• Ketepatan dalam penghitungan adalah penting untuk menjamin
keamanan pasien.
• Terdapat tiga sistem pengukuran yang digunakan untuk
menghitung dan memberikan pengobatan :
1. Sistem Metrik
Sistem metrik adalah sistem desimal, yang didasarkan pada
perkalian 10; semua unit diperoleh melalui perkalian atau
pembagian dengan 10, 100, atau 1000. Awalan (prefix)
metrik menunjukkan bagian (porsi) dari unit yang
dipertimbangkan. Sebagai contoh, milliliter adalah 1/1000
dari liter; centimeter adalah 1/100 dari meter, dan microgram
adalah 1/1.000.000 dari gram.
2. Sistem Apoteker
Sistem apoteker, sekarang jarang digunakan, yang meliputi ukuran
yang disebut grain, minim, dram, ounce, pount, pint, dan quart.
Cara penulisannya tidak biasa dan berbeda dari cara penulisan
dalam sistem lainnya.
3. Sistem Rumah Tangga
Sistem rumah tangga, dengan ukuran tetes, sendok teh, sendok
makan, dan cangkir, adalah jarangdigunakan dalam tatanan
perawatan kesehatan tetapi mungkin digunakan oleh pasien di
rumah mereka.
• Farmakokinetik adalah bidang studi yang
mempelajari bagaimana tubuh kita memanipulasi
obat. Bidang ilmu ini mencoba memahami prinsip-
prinsip dari dosis obat, distribusi dan durasi kerja
obat. Farmakokinetik, dalam arti sempit, adalah
perjalanan obat melalui tubuh. Bagaimana obat
yang kita telan melalui mulut kita dapat mencapai
infeksi yang terletak pada kaki kita? Dan
bagaimana kita membersihkan obat dari dalam
tubuh kita?
FARMAKOKINETIK
• Terdapat empat proses dari farmakokinetik:
(1) absorpsi
(2) distribusi
(3) metabolisme
(4) ekskresi.
a) Absorpsi
• Absorpsi adalah proses yang terjadi dari waktu obat memasuki
tubuh sampai waktu ia memasuki pembuluh darah untuk
bersirkulasi. Mula kerja obat adalah sangat ditentukan oleh
kecepatan absorpsi; intensitas ditentukan oleh tingkat absorpsi.
• faktor yang mempengaruhi kecepatan dan tingkat absorpsi obat,
meliputi bentuk dosis, rute pemberian, aliran darah ke tempat
pemberian, fungsi gastrointestinal, adanya makanan atau obat lain,
dan variabel lainnya.
b) Bioavailabilitas
• Istilah bioavailabilitas digunakan untuk menggambarkan bagian dosis
obat yang diberikan yang mencapai sirkulasi. Jika obat diberikan
secara intravenous maka bioavailabilitas akan mencapai 100%; jika
diberikan secara per-oral maka hanya sebagian yang mungkin
mencapai sirkulasi.
• Pemberian obat per-oral adalah cara yang paling umum
dan paling mudah dan biovailabilitas melalui rute ini
tergantung pada beberapa faktor:
1. Absorpsi.
Absorpsi mungkin sempurna atau tidak sempurna dan mungkin
dipengaruhi oleh kecepatan pengosongan lambung, adanya dan
tidak adanya makanan dalam lambung dan, kadang-kadang, oleh
interaksi dengan obat lain atau penyakit saluran gastrointestinal.
2. First pass effect
beberapa obat akan dimetabolisme (dipecah) karena mereka
melewati liver sehingga hanya sebagian dari jumlah obat yang
betul-betul mencapai sirkulasi. Pembersihan obat yang melewati
liver ini disebut firstpass effect.
• faktor-faktor yang menentukan konsentrasi obat dalam
darah.
1. Dosis
2. Rute pemberian
3. Distribusi obat
4. Kecepatan eliminasi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Absorpsi, Distribusi,
Metabolisme, Dan Ekskresi Obat