Pasal 106
HAK ASASI (pasal 4-8) TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH KEWAJIBAN (pasal 9-13)
(pasal 14-20)
• Menghormati hak
Hak memperoleh pelayanan • Tersedianya akses terhadap orang lain dalam upaya
kesehatan yang aman, informasi, edukasi, dan fasilitas memperoleh
bermutu, dan terjangkau. pelayanan kesehatan. lingkungan yang sehat,
baik fisik, biologi,
Hak mendapatkan • Memberdayakan dan maupun sosial.
informasi dan edukasi mendorong peran aktif
tentang kesehatan masyarakat dalam segala
bentuk upaya kesehatan.
UNDANG-UNDANG Pasal 106 Sediaan farmasi dan alat
NO 36 TAHUN 2009 kesehatan hanya dapat diedarkan
tentang KESEHATAN setelah mendapat IZIN EDAR
MANFAAT
Pasal 4 ayat (1)
PERMENKES 62/2017 Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In
tentang Izin Edar Alat Vitro dan PKRT yang diproduksi, diimpor, dirakit
Kesehatan, Alat Kesehatan dan/atau dikemas ulang, yang akan diedarkan
RESIKO
Diagnostik In Vitro dan PKRT di wilayah Negara Republik Indonesia harus
memiliki Izin Edar.
SANKSI:
UU 36 Tahun 2009 Pasal 197 bahwa Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi
atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alkes yang tidak memiliki izin edar
dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp
1.500.000.000,-
Permenkes 62/2017 Pasal 63 ayat (1) dan (2) bahwa Pelanggaran terhadap ketentuan
dalam Peraturan Menteri ini dapat diberikan sanksi administrative berupa peringatan
tertulis; penghentian sementara kegiatan; dan pencabutan Izin Edar.
PERMENKES No. 1191 Tahun 2010
tentang penyalur alat kesehatan
Pasal 5 ayat 1:
Penyaluran alat kesehatan hanya dapat
dilakukan oleh PAK, Cabang PAK, dan toko alat
kesehatan.
• Pasal 589
• Fungsi :
• a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penilaian, inspeksi, standardisasi dan sertifikasi alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;
• b. pelaksanaan kegiatan di bidang penilaian, inspeksi, standardisasi dan sertifikasi alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah tangga;
• c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian, inspeksi, standardisasi
dan sertifikasi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;
• d. penyiapan pemberian bimbingan teknis di bidang penilaian, inspeksi, standardisasi dan
sertifikasi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;
• e. evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian, inspeksi,
standardisasi dan sertifikasi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga; dan
• f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
TUJUAN PEMBERIAN IZIN EDAR ALAT KESEHATAN DAN PKRT
n
untuk menjamin Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang memenuhi standar dan/atau
persyaratan keamanan, mutu, dan kemanfaatan untuk melindungi
masyarakat,
20%
Derajat
Kesehatan
40%
KOMPETENSI FASYANKES
Teori Blum, 1974
30% SISTEM
SARANA, SUMBER DAYA
PRASARANA & AKREDITASI PEMBIAYAAN PELAYANAN
MANUSIA
ALAT & RUJUKAN
KOMPETENSI
MANAJERIAL
LISENSI -
SERTIFIKASI
KLASIFIKASI ALAT KESEHATAN
High
Risk
Low
Risk
MANFAAT Setiap alat kes harus evidence base thdp
AMAN
kemanfaatannya
MUTU
•2 Need Assessment
•3 Good Procurement
•4 Good Maintenance
A
• VARIABLE
DATA LENGKAP TERISI SEMUA
K
ANALISIS GAP
Need Assessment
REGISTRASI
PRODUK
R & D, Clinical Study
Procurement
Maintenance
DISTRIBUTOR
PRODUSEN
IJIN PAK
SERTIFIKAT PRODUKSI CDAKB/GDP
CPAKB/ISO 13485
E-CATALOQUE ALAT KESEHATAN
25
PENGADAAN ALAT KES MELALUI E-CATALOQUE
E Watch alkes adalah system pengawasan alkes Nasional yang dibangun oleh Kementrian
Kesehatan , merupakan suatu System pelaporan elektronik dari kejadian yang tidak
diinginkan akibat penggunaan alkes di fasilitas pelayanan kesehatan
Hasil pelaporan akan ditindaklanjuti oleh Tim Pengawas Nasional Alkes dan merupakan
informasi untuk pertimbangan dalam pengadaan alat kes di fasyankes .
JKN
e-Cataloque
ALATKES
Pengadaan alkes
Penerimaan alkes
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016
Tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alkes
1 • Menjamin ketersediaan
sediaan farmasi dan alkes
• Menkeu • Menristek
DIKTI
• Menperin
3 • Mendorong penguasaan
teknologi dan inovasi 7 8 9
• Standar Pelayanan
Minimal bid. Kesehatan
Kebutuhan • Meningkatnya cakupan
Alkes pelayanan kesehatan
• Jumlah Fasyankes
meningkat
Keb ijakan
pengem-
bangan
“Peluang Pemenuhan
industri
Kebutuhan Alkes Dalam Negeri” Alkes
66.1
% PEMENUHAN**
57.9
48.2 51.3
66.6
48.5 51.6 58.3
50.82 54.18 61.2 69.44
A B C D
3 Mutu Layanan
STRATEGI PEMENUHAN STANDAR ALAT-
KESEHATAN DII FASYANKES (20200 -–2024)
3 5 7
1 2 Optimalisasi
pemanfaatan Peningkatan 6 Memper-
Peningka Optimalisasi teknologi 4 kapasitas dan
kelembagaan
kuat
tan dan informasi Mendorong koordinasi
dlm Peningkatan BPFK dalam
kapasitas sinkronisasi pemanfaatan pemenuhan
perencanaan, fungsi
Dinas sumber kapasitas PRODUKSI persyaratan
monitoring, pembina
Kesehatan daya SDM di DALAM dan/atau
evaluasi serta teknis
& Fasilitas pembiayaan faskes dlm
pelaporan pelaksanaan NEGERI perizinan
Kesehatan : DAK, APBD,
pemenuhan upaya untuk lintas sektor
APBN, pengujian,
dlm proses SPA pemelihara-
PHLN, KBPU,
(Perencanaan kalibrasi dan pemenu- (izin
perencana- Cukai Rokok,
berbasis an SPA profisiensi han SPA di lingkungan,
an CSR dsb di
elektronik– SPA di unit / fasyankes radiasi
pemenuhan daerah penguji
SPA SIPERMON – pengion,
ASPAK) daerah dan
swasta dsb)
PERKEMBANGAN RUMAH SAKIT
DII INDONESIA
Jumlah RS di Indonesia 2799 2818
2228 2408 2487 2600
2.818
RumahSakit
TAHUN 2018
1.616
Eka Hospital
RSUPN dr. Ciptomangunkusumo
26
RSUP dr. Hasan Sadikin RS Premier
Tersertifikasi RS Awal Bros RSUP dr. Sardjito
RSUP Sanglah
86 39 Akreditasi Nasional
Eka Hospital
RS Siloam Lippo Village RS Premier Jatinegara RS Siloam
127 RS Premier Bintaro
RS Siloam Kebon Jeruk
RS Pondok Indah
RS Puri Indah
RumahSakit
RS Mata Kedoya JEC
RS Awal Bros Bekasi
Tersertifikasi
PERDANA DASAR MADYA UTAMA PARIPURNA RS Swasta Kemenkes TNI
Akreditasi Internasional
E ALAT
PERSENTASE
BERDASARKAN SUMBER PENDANAANN TAHUN 2019
HIBAH, 1.09%
KSO, 1.28% JKN, 0.27%
APBD, 11.51%
APBN, 43.63%
SWADANA/BLU,
40.97%