PAPER
OLEH :
180301109
AGROTEKNOLOGI II B
F A K U L T A S P E R T A N I A N
2019
KERAGAMAN GENETIK DAN POTENSI PENGEMBANGAN KECIPIR
PAPER
OLEH :
Disetujui oleh :
Asisten Koordinator
F A K U L T A S P E R T A N I A N
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan paper ini tepat pada
waktunya.
Adapun judul dari paper ini adalah “Keragaman Genetik dan Potensi
Ir. Eva Sartini Bayu, M.P ; Prof. Rosmayati ; Dr. Diana Sofia Hanafiah, S.P.,MP ;
Dr. Khairunnissa Lubis, S.P., M.P ; Ir. Revandy Iskandar Muda Damanik, M.Sc.
Ph.D; Ir. Emmy Harso Khardinata, M. Sc; Lutfi Aziz Mahmud Siregar, S.P.,
M.Sc., Ph.D serta abang kakak asisten yang telah membantu penulis dalam
Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga paper ini
bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang………………………………………………………….1
Tujuan Penulisan……………………………………………………….. 2
Kegunaan Penulisan……………………………………………………. 3
TINJAUAN PUSTAKA
Syarat Tumbuh…………………………………………………………6
Iklim………………………………………………………….6
Tanah…………………………………………………………7
KESIMPULAN………………………………………………………………17
ii
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..18
LAMPIRAN
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
ada karena di dalamnya terdapat banyak suatu kelompok yang beraneka ragam
yang dinamakan makhluk hidup. Makhluk hidup adalah suatu kelompok yang
saling berorganisasi dan saling memiliki ketergantungan satu sama lain baik yang
sejenis maupun berbeda jenis sehingga saling membutuhkan satu sama lain.
sekelas anda, dapat dipastikan tidak ada seorangpun yang persis sama dengan
anda, baik dari penampilan wajah maupun sifat lainnya (Sudjadi, B. 2005).
Setiap makhluk hidup memiliki ciri khas. Ciri khas tersebut ada yang sama
dan ada yang berbeda degan makhluk hidup lain. Berdasarkan persamaan dan
menjadi satu kelompok. Perbedaan atau variasi dan persamaan yang tampak di
antara makhluk hidup dalam kelompok itulah yang dijadikan dasar untuk
yang masih dalam satu familia. Keanekaragaman hayati tingkat jenis (antar
yang merata, misalnya:satu tempat terdapat 3 jenis burung dan satu jenis ular,
1
dianggap secara teksonomi lebih beranekaragam dibanding dengan tempat lain
dalam satu jenis. Variasi mahluk hidup dapat terjadi akibat perkawinan sehingga
susunan gen keturunannya berbeda dari susunan gen induknya . selain itu, variasi
mahluk hidup dapat pula terjadi karena interaksi gen dengan lingkungan (Fadlin,
R. 2012).
baru berproduksi tinggi, maka sebagai populasi dasar (populasi awal) haruslah
mempunyai variabilitas besar dengan rata-rata produksi yang relatif tinggi pula.
Keragaman dapat juga diartikan sebagai perbedaan yang dimiliki oleh setiap
Tujuan Penulisan
Indonesia.
2
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
3
TINJAUAN PUSTAKA
secara ilmiah :
Kindom : Plantae
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Subfamily : Faboideae
Genus : Psophocarpus
Species : P. tetragonolobus
Batang yang dimiliki oleh setiap tanaman berbeda – beda termasuk juga
kecipir. Tanaman kecipir ini memiliki batang berwarna hijau dan tidak memiliki
kayu. Batang tersebut berbentuk silindris dan beruas – ruas. Biasanya panjang
batang pada kecipir sekitar 4 meter. Batang tanaman kecipir ini merambat
Daun yang dimiliki oleh tanaman kecipir berwarna hijau dan termasuk
dalam daun majemuk, yang mana daun tersebut memiliki tiga anak daun yang
Daun tersebut tidak rontok, bentuknya meruncing pada ujungnya. Tulang daun
(Prayoga, A. 2014).
4
Warna bunga kecipir adalah hijau hingga merah keunguan gelap. Bunga
Kelopak demam tabung sepanjang 4 – 6 mm. Warna mahkota bunganya baru, biru
atau lonjong panjang dengan ukuran sekitar 4 cm X 3,5 cm. Bunga kecipir
kuntum tumbuh dari ketika daun. Tangkai karangan bunga tersebut berukuran 5 –
(Andre, L. 2016)
Buah pada kecipir memilki warna hijau ketika masih berusia muda dan
akan berwarna hitam ketika tua atau kering. Biasanya biji pada setiap buah
tersebut dapat di panen mulai umurnya 3 bulan hingga 1 tahun (Prayoga, A. 2014)
Akar yang dimiliki oleh tanaman kecipir banyak yang panjang, kadang
akar tersebut menjalar di dekat permukaan tanah, ada juga akar yang menebal
umbi tersebut dapat di panen ketika usianya sekitar 7 – 8 bulan (Andre, L. 2016).
5
Syarat Tumbuh
Iklim
dataran tinggi (sampai ketinggian 1.600 m dpl) dapat ditanami. Jenis tanah tak
menjadi masalah. Kecipir bisa hidup di tanah dengan bahan organik rendah,
lempung, berpasir, maupun tanah kering. Daya tahan kecipir terhadap kekeringan
Tanaman Kecipir dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun pada daerah
berhawa panas dan sedang dengan temperatur sekitar 15°C hingga 32°C.
Tanaman kecipir dapat tumbuh pada daerah dataran rendah hingga ketinggian
2000 mdpl. Kondisi tanah yang baik untuki menanam kecipir ini yaitu tanah yang
memiliki kandungan bahan organik yang rendah, memiliki struktur berbasir atau
lempung. Tanaman kecipir ini dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang subuh
ataupun tanah yang kurus karena tanaman ini tahan terhadap kekeringan
(Bambang, S. 2015)
ini merupakan tanaman tropis. Kecipir dapat ditanam di dataran rendah maupun
dataran tinggi hingga ketinggian 2.000 m dpl. Iklim yang sesuai adalah iklim
kering dengan suhu udara 15-32°C, kelembapan udara 50-90%, pH tanah 5,50-
6,50, curah hujan tahunan 2.500 mm, dan sinar matahari penuh (Krisnawati, A.
2014)
Kecipir dapat hidup pada tanah dengan bahan organik rendah, tanah
berlempung, berpasir, dan tanah kering. Tanaman ini juga memiliki toleransi yang
6
baik terhadap kekeringan sehingga berpeluang dikembangkan pada musim
Tanah
persiapan lahan yang tepat dapat menghasilkan kualitas keciir yang baik. Kecipir
2014).
tanah gembur. Beri pupuk kandang pada tanah, kemudian buat lahan menjadi
panjang lahan yang hendak ditanami. Antarguludan dibuat parit kecil. Jarak antar
guludan bisa dikira-kira. Tak perlu lebar asal bisa dilewati manusia saja. Setiap
guludan nantinya hanya dibuat menjadi satu baris tanaman. Lubang tanam dibuat
Masukkan 2-3 biji ke setiap lubang Waktu yang tepat untuk menanam kecipir
ialah di awal musim hujan. Namun, bila terpaksa akhir musim hujan juga dapat
Namun, hingga kini kecipir belum dibudidayakan secara meluas, hanya sebagai
maupun keuntungan dari budi daya kecipir. Hal ini berbeda dengan di negara lain
Nigeria, dengan potensi hasil 35,50 40 t polong muda/ha atau setara dengan 4,50
7
Jarak tanam yang diperlukan adalah 20 cm x 20 cm dalam barisan dan
merambat sehingga pada saat mulai keluar sulur harus disiapkan tiang bambu
berbentuk teralis dengan jarak antar tiang 1.5 – 2 m, bagian tengah tiang diberi
maka sebelum ditanam biasanya biji direndam dalam air hangat lalu kulitnya
dipotong sedikit untuk memudahkan air meresap ke dalam biji. Benih kecipir
8
KERAGAMAN GENETIK DAN POTENSI PENGEMBANGAN KECIPIR
Tenggara dan Asia Selatan, meliputi India, Sri Lanka, Bangladesh, Myanmar,
Bangladesh merupakan dua negara yang memiliki varietas kecipir paling banyak
(Nyoman, I. 2014).
memiliki daya jual tinggi di daerah dataran tinggi. Banyaknya jumlah varietas dan
kecipir dengan teknik budi daya maju telah dilakukan di Myanmar. Di India,
tanaman ini diperkenalkan pada tahun 1799 dan hanya dibudidayakan di daerah
Tripura, Assam, dan kawasan daerah selatan lainnya. Saat ini, petani di hampir
Bali), dan biraro (Ternate). Di beberapa negara, kecipir dikenal dengan nama goa
bean, winged bean, four angled bean (Inggris), dambala (bahasa Sinhala, Sri
9
Lanka), kacang botol (Malaysia), sigarillas (bahasa Tagalog, Filipina), sirahu
agronomis pada karakter ukuran dan bentuk daun, warna bunga, ukuran dan warna
polong, ukuran dan tekstur permukaan sayap, warna dan bentuk biji, ukuran umbi,
dan warna batang. Sementara itu, ragam sifat fisiologisnya meliputi waktu yang
dibutuhkan biji untuk berkecambah, umur berbunga, umur masak, dan lama
pembentukan umbi. Variasi juga ditemukan pada kandungan protein, minyak, dan
terdapat di Thailand, yakni mencapai 500 aksesi, diikuti oleh Bangladesh dengan
200 aksesi. Ragam kecipir di Indonesia cukup banyak dan diperkirakan tidak
kurang dari 100 aksesi, namun hingga kini belum dilakukan koleksi. Mengingat
(Nyoman, I. 2014).
potensi yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik. Keberadaan kecipir di berbagai
tinggi pada jenis yang dijumpai di daerah-daerah tersebut yaitu pada karakter
pertumbuhan tanaman, bentuk helai daun, warna bunga, warna sayap polong,
10
Pengelolaan plasma nutfah tanaman meliputi eksplorasi, konservasi,
observasi terhadap karakter yang bersifat kualitatif, seperti warna bunga, warna
daun, dan bentuk daun. Oleh karena itu, pada kelompok sifat kualitatif dikenal
adanya kategori-kategori sifat dari suatu deskriptor. Sifat kuantitatif adalah sifat
panjang daun, umur panen, dan diameter bunga (Kurniawan et al. 2006).
dari nama-nama lokal kecipir yang muncul di berbagai daerah. Di Jawa Barat
daun, warna bunga, warna sayap polong, bentuk polong, sampai warna biji tua
(Handayani, T. 2013)
Sebagai salah satu kekayaan hayati Indonesia, tanaman kecipir hamper tak
tanaman ini tidak dibudidayakan secara luas dan masih dilakukan secara
1993, kecipir dijual secara luas di pasar kecil sampai supermarket, tetapi budidaya
11
Kecipir merupakan tanaman semusim tetapi umumnya dibiarkan menjadi
tahunan dengan cara dipangkas. Tanaman ini mampu tumbuh dari dataran rendah
sampai dataran tinggi, dan dapat beradaptasi dengan baik pada kondisi lingkungan
yang kering. Budidaya kecipir umumnya dilakukan secara tradisional pada areal
dibiarkan merambat pada pagar atau tanaman kayu lain (Handayani, T. 2013).
Padahal melihat potensinya, tanaman kecipir ini sangat perlu untuk terus
yang kekurangan air, tanaman ini bisa menjadi salah satu alternatif tanaman
atas dibiarkan, sangat dimungkinkan pada suatu saat nanti kecipir lokal menjadi
daerah maupun oleh masyarakat lokal itu sendiri. Ada beberapa cara untuk dapat
menyelamatkan dan melestarikan kecipir lokal ini, yaitu: Sosialisasi dari pihak
T. 2013).
oleh petani maupun pihak pemerintah daerah dengan cara pemeliharaan tanaman
12
kecipir lokal di pekarangan rumah, di kebun kantor penyuluhan pertanian yang
kecipir lokal dapat terus terjaga dan dimanfaatkan secara berkelanjutan, baik
Melepas kecipir lokal ini sebagai varietas lokal dan mendaftarkan kecipir
Pelepasan dan Penarikan Varietas, yang dimaksud dengan varietas lokal adalah
varietas yang telah ada dan dibudidayakan secara turun temurun oleh petani, serta
berkelanjutan, yaitu “Save it, know what it is, and use it sustainably”. Selain itu,
penelitian lanjutan terhadap tanaman ini, mengenai pusat koleksi plasma nutfah,
13
Multifungsi Tanaman Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.)
tanah dan pupuk hijau karena memiliki pertumbuhan yang cepat dan termasuk
sebagai tanaman pengikat nitrogen dari udara yang baik. Dengan demikian, budi
penyubur tanah, tanaman kecipir berpotensi sebagai bahan pakan ternak, obat, dan
antinutrisi dalam biji kecipir antara lain adalah tripsin dan kimotripsin inhibitor,
karena daun, bunga, polong muda, biji, dan umbinya dapat diolah menjadi bahan
makanan kaya zat gizi, yang dapat dikembangkan sebagai pangan fungsional
rendah, namun tergolong sebagai sayuran yang bermanfaat bila ditinjau dari
kandungan vitamin dan mineralnya. Biji kecipir juga memiliki kandungan minyak
(edible oil) yang tinggi (15-20%), yang hanya dapat disaingi oleh kedelai dan
14
kacang tanah. Biji kecipir yang telah masak memiliki kandungan protein 29- 40%
dan beberapa asam amino esensial yang bermanfaat bagi kesehatan (Farhan,
R.2011)
Hingga saat ini, belum ada varietas kecipir yang dilepas oleh pemerintah.
bernutrisi prima dan sumber protein nabati dan berbagai asam amino esensial
belum dilakukan. Ciri pemertela kecipir telah dibuat oleh IBPGR, dan panduan
15
Upaya pengembangan kecipir di Indonesia terbuka lebar karena tanaman
ini merupakan tanaman tropis. Kecipir dapat ditanam di dataran rendah maupun
dataran tinggi hingga ketinggian 2.000 m dpl. Iklim yang sesuai adalah iklim
kering dengan suhu udara 15-32°C, kelembapan udara 50-90%, pH tanah 5,50-
6,50, curah hujan tahunan 2.500 mm, dan sinar matahari penuh (Hayati, A.2016)
kecipir berbunga ungu yang polongnya berukuran pendek (15-20 cm), dan 2)
kecipir berbunga putih dengan ukuran polong yang panjang (30-40 cm) dan biji
relatif kecil. Kecipir yang banyak ditanam di Indonesia adalah yang berpolong
Kecipir bukan tanaman asli Indonesia dan diperkirakan berasal dari pantai
Pada kurun waktu 1980-1990, kecipir telah tersebar di seluruh kawasan tropis
(Krisnawati, A. 2014)
16
KESIMPULAN
daun, warna bunga, warna sayap polong, bentuk polong, sampai warna biji
tua.
agronomis pada karakter ukuran dan bentuk daun, warna bunga, ukuran
dan warna polong, ukuran dan tekstur permukaan sayap, warna dan bentuk
tanah dan pupuk hijau karena memiliki pertumbuhan yang cepat dan
bernutrisi prima dan sumber protein nabati dan berbagai asam amino
17
DAFTAR PUSTAKA
Semarang.
University Press.
Universitas Padjajaran.
Farhan, R. 2011. Teknik Persilangan pada Tanaman Kecipir. Bandung : PT. Nusa
18
Hanafi, D. 2011. Persilangan Sendiri dan Persilangan Buatan Selfing.
Nyoman, I. 2014. Teknologi Tepat Guna Panduan Praktis Tanaman Sayuran dan
Padjajaran.
Mulawarman.
19
Sudjadi, B. 2015. Persilangan Pada Tanaman Umbi-umbian dan Kacang-
20