LAPORAN
OLEH:
P R O G R A M ST U D I A G R O T E K N O L O G I
FAKULTASPERTANIAN
2022
KULTUR ANTHER PADA TANAMAN PEPAYA (Carica papaya L.)
LAPORAN
OLEH:
Laporan sebagai Salah Satu Syarat untuk dapat Memenuhi Komponen Penilaian
di Praktikum Bioteknologi Pertanian Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan
Diperiksa Oleh :
Asisten Korektor
(Ajifa Anshari)
180301014
P R O G R A M ST U D I A G R O T E K N O L O G I
FAKULTASPERTANIAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan ini pada
waktunya.
Adapun judul dari laporan ini adalah “Kultur Anther Pada Tanaman
Pepaya (Carica Papaya L.)” yang merupakan salah satu syarat untuk memenuhi
Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP., M.Sc., dan Ir. Revandy Iskandar Muda
Damanik, M.Sc., Ph.D selaku dosen mata kuliah Bioteknologi Pertanian, serta
kakak asisten yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
Penulis
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .................................................................................................1
Latar Belakang ............................................................................................1
Tujuan Penulisan .........................................................................................2
Kegunaan Penulisan ....................................................................................2
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
mampu melakukan penyerbukan silang. saat ini kultur anther merupakan salah
satu dari teknik-teknik kultur jaringan dan merupakan teknik yang sangat
menjanjikan untuk pemuliaan tanaman dan telah diaplikasikan secara meluas pada
tanaman serealia dan beberapa tanaman lain (Sopory dan Munshi, 2016).
homozigot haploid ganda yang dapat digunakan sebagai tetua persilangan maupun
tanaman donor untuk tujuan produksi benih dalam waktu yang lebih singkat.
teknik ini dibatasi oleh rendahnya induksi kalus androgenik dan regenerasi
tanaman. Pembelahan cepat pada dinding jaringan anther dapat terjadi, tetapi
menghasilkan tanaman yang tidak seragam dalam ploidinya (Chiang et al. 2015).
anther karena teknik ini selalu menghasilkan tanaman homozigot dan populasi
tanaman yang seragam. Baik kultur anther maupun mikrospora belum pernah
banyak. Sedangkan nutrisi pada media instan modifikasi CSA memiliki formula
yang lebih kompleks. Formula nutrisi yang kompleks membuat cendawan uji
komponen sederhana yang dapat diserap sel. Dengan demikian nutrisi yang
menjadi sulit karena bakteri dapat tumbuh dan berkembang secara sistemik,
dengan menempati sel-sel parenkim dan ruang antarsel pada seluruh jaringan
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mempelajari dan
Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
Sumatera Utara dan sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Pepaya berasal dari daerah tropis Amerika Tengah dan Hindia Barat
bangsa Portugis pada abad ke-16 tanaman ini tersebar sampai ke Afrika, Asia
(Hamzah, 2014).
tangkai daun dan tangkai buah. Bentuk batang pada tanaman pepaya yaitu
berkas tangkai daun. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus yaitu arahnya
bagian tepi bergigi. Diameter daun berkisar 20-75 cm. Daun papaya ditopong
oleh tangkai daun yang berongga dengan panjang sekitar 20-100 cm. Daun
(radix primaria), karena akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang
bercabang- cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Bentuk akar bulat dan
Pepaya keluar dari ketiak daun, tunggal atau dalam rangkaian. Bunga
benang sari yang fertil. Dengan demikian ada pohon betina dan pohon jantan
(pohon gantung), dan pohon sempurna sesuai dengan bunga yang dikandung.
tangkai adalah bunga jantan. Bunga jantan ini memiliki ciri-ciri putik atau
bakal buah yang tidak berkepala karenanya tidak dapat menjadi buah,
ujung biasanya meruncing. Warna buah pepaya ketika muda berwarna hijau
gelap, dan setelah masak berwarna hijau muda hingga kuning. Daging buah
Bagian tengah buah pepaya berongga dengan biji buah berwarna hitam atau
dari kekeringan. Biji yang digunakan untuk ditanam diambil dari tengah
Iklim
basah. Di indonesia tanaman ini dapat tumbuh didaerah dataran rendah sampai
(Soedirdjoatmodjo, 2015).
26°C, suhu minimum 15°C dan suhu maksimal 43°C . Curah hujan yang sesuai
untuk tanaman pepaya berkisar antara 1.5000-2.000 mm per tahun (Kalie, 2015).
Tanah
Tanaman pepaya dapat tumbuh diberbagi jenis tanah, namun tanah yang
ideal untuk pertumbuhan pepaya pada lokasi tanah yang gembur dan subur
dengan ketersediaan unsur hara yang cukup serta drainase dan aerasi yang baik
dan memiliki tingkat ke asaman tanah berkisar antara 6-7 (Warisno, 2013).
menahan air. Derajat keasaman tanah (pH) yang ideal bagi pertumbuhan pepaya
berkisar 6-7 (pH netral). Kondisi drainase yang buruk akan merusak pertanaman
(Fardilawati, 2018).
tanaman ini. Air menggenang dapat mengundang penyakit jamur perusak akar
hingga tanaman layu (mati). Apabila kekeringan air, maka tamanan akan kurus,
6
daun, bunga dan buah rontok. Tinggi air yang ideal tidak lebih dalam daripada 50
Kultur anter (anther culture) sering juga disebut kultur haploid. Jika
serbuk sari yang digunakan sebagai sumber eksplan maka disebut kultur serbuk
sari (pollen culture). Kultur serbuk sari ini lebih tepat disebut kultur haploid
dibanding dengan kultur anter. Kultur haploid lain adalah kultur ovul, dimana
jumlah kromosom yang sama dengan jumlah kromosom garnet (N). Jadi tidak
harus sama dengan kromosom dasar. Untuk tanaman diploid (2N), jumlah
kromosom garnet (N) adalah sama dengan kromosom dasar, tetapi untuk tanaman
tetraploid (4 N) maka jumlah kromosom garnet adalah dua kali kromosom dasar
cahaya dari tanaman donot; sangat menentukan keberhasilan kultur ini. Faktor ini
juga sangat spesifik untuk masing-masing dari tanaman, umur tanaman donor.
berbunga, serta fase perkembangan serbuk sari. Untuk berbagai tanaman yang
berbeda-beda. Pada tembakau, fase yang baik adalah pada waktu serbuk sari
mulai membelah atau fase pollen grain mitosis (PGM). Pada serealia pada fase
kondisi monohaploid, baik sifat dominan ataupun resesif. Seleksi pada level
haploid jauh lebih mudah dibanding dengan level ploidi yang tinggi Penggandaan
jantan supe.r; yang sudah terlihat hasilnya misal pad a asparagus yang
menghasilkan rebung dalam jumlah tinggi. Tanaman diploid atau tetraploid dapat
Hal yang perlu diperhatikan dalam kultur anther adalah penentuan tingkat
perkembangan polen (umur fisiologi bunga dihitung sejak terbentuk bakal bunga)
yang paling tepat untuk digunakan sebagai eksplan sehingga terjadi androgenesis
melalui kultur anther (namun ada kemungkinan tanaman berasal dari jaringan
sporofitik), kultur polen (namun keberhasilan rendah), dan kultur ovul. Sejak
Anthera pepaya berasal dari kuncup bunga jantan tanaman pepaya dengan
3 macam ukuran, yaitu besar (bunga tua), sedang (setengah tua), dan kecil
(muda). Ukuran bunga tersebut berkolerasi dengan umur bunga Dari hasil yang
diperoleh terlihat bahwa semakin lama pengamatan, semakin sedikit warna bunga
8
jantan pepaya yang kuning, dan beralih berwarna coklat, selain itu juga semakin
tua bunga jantan maka semakin besar ukuran bunga, semakin berwarna kuning
Penyebab utama matinya dari anthera pepaya pada praktikum ini adalah karena
Sei Limbat Kec. Selesai Kab. Langkat, pada hari Jumat, 25 Maret 2022 s/d
sebagai alat untuk mengambil bahan, Kertas coklat atau aluminium sebagai
sebagai bahan umtuk kultur anther, Wortel sebagai bahan untuk kultur kalus,
Kedelai sebagai bahan untuk kultur embrio, Dan Pucuk Merah sebagai bahan
praktikum dan proses pembelajaran dan buku sebagai media untuk menulis
Prosedur Praktikum
Sterilisasi Eksplan
Penanaman Eksplan
diatas bunsen
4. Dibka tutup botol kultur dengan menggunakan pinset lalu bakar luar dan
sampai rapat
8. Disemprot alkohol
mengalir
aqua sebanyak 3x
12
aqua sebanyak 3x
bunsen
bunsen
13
11 Disemprot alcohol
cukup
Pembahasan
memiliki sifat yang sama dengan induknya. Hal ini sesuai dengan literatur
Nugroho, (2016) yang menyatakan bahwa Kultur anter (anther culture) sering
juga disebut kultur haploid. Jika serbuk sari yang digunakan sebagai sumber
eksplan maka disebut kultur serbuk sari (pollen culture). Kultur serbuk sari ini
lebih tepat disebut kultur haploid dibanding dengan kultur anter. Kultur haploid
lain adalah kultur ovul, dimana sebagai sumber eksplannya adalah ovul. Kultur
adalah tanaman yang memiliki jumlah kromosom yang sama dengan jumlah
kromosom garnet (N). Jadi tidak harus sama dengan kromosom dasar. Untuk
tanaman diploid (2N), jumlah kromosom garnet (N) adalah sama dengan
garnet adalah dua kali kromosom dasar (N=2X). Dengan demikian istilah haploid
14
=X).
dilakukan pada tanaman yang mulai berbunga. Hal ini sesuai dengan literatur
donot; sangat menentukan keberhasilan kultur ini. Faktor ini sangat spesifik
tembakau, fase yang baik adalah pada waktu serbuk sari mulai membelah
atau fase pollen grain mitosis (PGM). Pada serealia pada fase gase berinti
dominan ataupun resesif. Hal ini sesuai dengan literatur Gunawan, (2012)
resesif. Seleksi pada level haploid jauh lebih mudah dibanding dengan level
tinggi. Tanaman diploid atau tetraploid dapat dilepas sebagai kultivar baru.
bunga dihitung sejak terbentuk bakal bunga) yang paling tepat untuk
ini sesuai dengan literatur Krikorian, (2015) yang menyatakan bahwa Hal
bunga) yang paling tepat untuk digunakan sebagai eksplan sehingga terjadi
rendah), dan kultur ovul. Sejak pertengahan tahun 1960, kultur anther dari
endopoloiploidi.
pepaya pada praktikum ini adalah karena adanya kontaminasi dari bakteri
16
dan cendawan. Hal ini sesuai dengan literatur Wiendi, (2017) yang
tanaman pepaya dengan 3 macam ukuran, yaitu besar (bunga tua), sedang
(setengah tua), dan kecil (muda). Ukuran bunga tersebut berkolerasi dengan
umur bunga Dari hasil yang diperoleh terlihat bahwa semakin lama
pengamatan, semakin sedikit warna bunga jantan pepaya yang kuning, dan
beralih berwarna coklat, selain itu juga semakin tua bunga jantan maka
semakin besar ukuran bunga, semakin berwarna kuning pekat, dan semakin
matinya dari anthera pepaya pada praktikum ini adalah karena adanya
dengan induknya.
tanaman donor sangat menentukan keberhasilan kultur ini. Faktor ini sangat
3. Keuntungan dari tanaman haploid adalah: Semua sifat ditampilkan dalam kondisi
4. Hal yang perlu diperhatikan dalam kultur anther adalah penentuan tingkat
perkembangan polen (umur fisiologi bunga dihitung sejak terbentuk bakal bunga)
yang paling tepat untuk digunakan sebagai eksplan sehingga terjadi androgenesis
(uninukleat).
5. Penyebab utama matinya dari anthera pepaya pada praktikum ini adalah karena
Chiang, M.S., S. Frechette, C.G. Kuo, C. Chong and S.J. Delafield. 2015.
Embryogenesis and Haploid Plant Production from Anther Culture of
Cabbage. Can. J. Plant Sci. 65:1033-1037.
Purwaningdyah, Yunia Galih; dkk. 2015. “Efektivitas Ekstrak Biji Pepaya (Carica
papaya, L.) sebagai Antidiare pada Mencit yang Diinduksi Salmonella
typhimurium”. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol. 3, No.4.
Sopory, S.K. and M. Munshi. 2016. Anther culture. In Mohan Jain, S., S.K.
Sopory and R.E. Veileux (Eds). In Vitro Haploid Production in Higher
Plants. Kluwer Academic Publishers. Dordrecht/Boston/London.
p.1:145-176.