Anda di halaman 1dari 18

GEJALA PENYAKIT KANKER/BINTIK HITAM PADA

TANAMAN MANGGA (Mangifera indica) YANG DISEBABKAN


OLEH BAKTERI Xanthomonas citri pv. mangifera indica

LAPORAN

OLEH :
RANI SIJABAT
200301179
GRUP B

LABORATORIUM MIKOLOGI DAN BAKTERIOLOGI


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
GEJALA PENYAKIT KANKER/BINTIK HITAM PADA
TANAMAN MANGGA (Mangifera indica) YANG DISEBABKAN
OLEH BAKTERI Xanthomonas citri pv. mangifera indica

LAPORAN

OLEH :
RANI SIJABAT
200301179
GRUP B

Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Memenuhi Komponen Penilaian
di Laboratorium Mikologi dan Bakteriologi, Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan

Asisten Korektor

( Deni Andani )
NIM : 180301156

LABORATORIUM MIKOLOGI DAN BAKTERIOLOGI


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada

waktunya.

Adapun judul laporan ini adalah “Gejala Penyakit Kanker/Bintik

Hitam Pada Tanaman Mangga (Mangifera indica) Yang Disebabkan Oleh

Bakteri Xanthomonas citri pv. mangifera indica” yang merupakan salah satu

syarat untuk melengkapi komponen penilaian pada Praktikum Dasar Hortikultura

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen penanggung jawab, yaitu:

Irda Safni,SP,MCP,Ph.D yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan sangat diharapkan demi

perbaikan penulisan mendatang. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, September 2022

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

PENDAHULUAN

Latar Belakang .................................................................................. 1


Tujuan Praktikum .............................................................................. 2
Kegunaan Penulisan .......................................................................... 2

TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Praktikum .......................................................... 7


Bahan dan Alat Prosedur ................................................................... 7
Prosedur ............................................................................................ 7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil .................................................................................................. 8
Pembahasan ....................................................................................... 8

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

ii
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mangga (Mangifera indica) merupakan tanaman yang berasal dari India.

Namun, tanaman mangga di Indonesia bukanlah tanaman asing bagi masyarakat.

Mangga di Indonesia merupakan komuditas ekspor. Namun, tumbuhan tidak

selamanya dapat terlepas dari serangan organisme pengganggu tanaman

(Pradana et al., 2018).

Masalah kerusakan tanaman akibat serangan penyakit telah merupakan

bagian budidaya pertanian sejak manusia mengusahakan pertanian ribuan tahun

yanglalu. Manusia (Petani) dengan sengaja menanam tanaman untuk dipungut

hasilnya bagi pemenuhan keperluan sandang dan pangan. Kuantitas dan kualitas

pangan terus meningkat sesuai dengan perkembangan kehidupan dan kebudayaan

manusia. Namun pada setiap usaha pertanian, petani selalu mengalami gangguan

oleh pesaing-pesaing yang berupa binatang, patogen dan gulma yang ikut merusak

tanaman yang diusahakannya. Karena itu,pengganggu, perusak, pesaing dan

pemakan tanaman tersebut kemudian dianggap sebagai musuh manusia yang

disebut sebagai OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) dan bersifat parasit

(Solikin,2022).

Serangan organisme pengganggu tanaman tersebut berupa hama,

penyakit,dan juga gulma yang biasa menyerang padi dan mangga dalam hal

perebutan nutrisi, sinar matahari, dan lain-lain yang diperlukan oleh tanaman.

Serangan yang terjadi akan menurunkan produktivitas tanaman secara signifikan

apabila tidak ditangani dengan serius. Oleh karena itu setiap faktor yang

mempengaruhi tingkat produksinya sangat penting diperhatikan (Budi,2009).


2

Ada beberapa hipotesis yang dapat digunakan untuk menjelaskan terjadinya

wabah tersebut yaitu (a) adanya perubahan ekstrinsik atau faktor lingkungan seperti

iklim (cuaca, suhu, kelembaban, cahaya, curah hujan); (b) adanya perubahan

intrinsik serangga seperti genetik serangga, sejarah kehidupan serangga hama; (c)

adanya perubahan level trofik di alam serta (d) peranan musuh alami (Supartha,

2011). Salah satu komponen penting yang mengganggu produktivitas tanaman

mangga adalah serangan hama dan penyakit. Penyakit adalah patogen (bakteri,

virus, jamur) yang menyebabkan tanaman menjadi tidak normal, menjadi sakit atau

mati. Penyakit adalah patogen (bakteri, virus, jamur) yang menyebabkan tanaman

menjadi tidak normal, menjadi sakit atau mati (Budi,2009).

Pada praktikum ini akan dilakukan pengamatan langsung terhadap gejala

tanaman yang menunjukkan penyakit pada tanaman mangga (Mangifera indica)

dan akan mengidentifikasinya berdasarkan gejala yang ditimbulkan.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui tentang
“Gejala Penyakit Kanker/Bintik Hitam Pada Tanaman Mangga (Mangifera indica)
Yang Disebabkan Oleh Bakteri Xanthomonas citri pv. mangifera indica”

Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan dari laporan ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi komponen penilaian pada praktikum di Laboratorium Mikologi
dan Bakteriologi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara, Medan dan sebagai sumber informasi bagi pihak yang
membutuhkan.
3

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Mangga (Mangifera indica)

Mangga adalah nama sejenis buah, begitu juga dengan nama pohonnya. Buah

Mangga atau biasa disebut mempelam dan dalam bahasa ilmiahnya adalah

Mangifera indica. Buah ini termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari

35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae (Pracaya, 2011).

Tanaman mangga (Mangifera indica) tumbuh dalam bentuk pohon berbatang

tegak, bercabang banyak, serta rindang dan hijau sepanjang tahun. Tinggi tanaman

dewasanya bisa mencapai 10-40 m dengan umur bisa mencapai lebih dari 100

tahun. Morfologi tanaman mangga terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga.

Bunga menghasilkan buah dan biji yang secara generatif dapat tumbuh menjadi

tanaman baru (Pracaya, 2011).

Dalam tatanama sistematika (taksonomi) tumbuhan, adapun tanaman

tersebut yakni tanaman mangga (Mangifera indica) diklasifikasikan sebagai

berikut : Kingdom : Plantae; Sub divisi: Angiospermae; Kelas : Dicotyledonae ;;

Famili : Anacardiaceae ; Genus: Mangifera ; Spesies : Mangifera indica.

Ordo : Sapindales; Divisi : Spermatophyta (Pracaya, 2011).

Syarat Tumbuh Tanaman Mangga (Mangifera indica)

Iklim

Tanaman mangga (Mangifera indica) mempunyai daya adaptasi yang tinggi,

baik didataran rendah maupun dataran tinggi, dengan keadaan volume curah hujan

sedikit atau banyak. Tetapi untuk memperoleh produksi mangga yang tinggi

membutuhkan temperatur, curah hujan, keadaan awan dan angin yang sesuai untuk

syarat pertumbuhan tanaman mangga (Rohmaningtyas, 2010).


4

Temperatur untuk pertumbuhan optimum yang cocok pada yang satu ini

yakni tanaman mangga (Mangifera indica) antara 24-27ºC. Suhu tersebut

memungkinkan pertumbuhan vegetatif dengan hasil yang baik. Temperatur yang

rendah akan menyebabkan kerusakan bagi tanaman mangga muda (umur lima

tahun). Namun ada juga tanaman mangga yang masih tahan terhadap suhu rendah,

tetapi tidak dapat berproduksi dengan baik (Gunawan, 2003).

Volume curah hujan mempengaruhi pertumbuhan tanaman mangga dan

proses produksi pembentukan bunga dan buah. Waktu musim bunga dan masa

berbuah mulai masak tidak ada hujan, tanaman akan tumbuh dengan baik dan

proses produksi akan berlangsung dengan baik pula. Sebaliknya apabila waktu

musim bunga banyak turun hujan, berawan dan banyak kabut proses pembentukan

buah akan terganggu. Curah hujan yang dibutuhkan sebanyak 1000 mm per tahun

(Gunawan, 2003).

Mangga merupakan tanaman- tanaman berbunga ramiflorous, yaitu berbunga

pada batang, cabang dan ranting. Bunga tersebut tumbuh pada titik-titik tertentu

yang dari tahun ke tahun akan muncul pada titik yang sama keluarnya bunga lebih

banyak di bagian tengah-tengah dahan dibandingkan dengan diujungnya, sehingga

kita dapat melihat tanaman mangga terinduksi pembungaan atau tidak dari

perubahan mata tunas pada batang, dahan atau rantingnya. Tanaman yang tidak

terinduksi, tidak terlihat perubahan mata tunas pada batang, dahan atau ranting

tanaman, sedang pada tanaman yang terinduksi akan terlihat pengembungan

ditempat mata tunas (Rosmaina, 2013).


5

Penyakit Kanker/Bintik Hitam Oleh Bakteri Xanthomonas citri pv. mangifera


indica

Gejala utama bercak-bercak hitam bakteri mangga muncul pada daun dan

buah, tetapi ranting dan cabang juga dapat terpengaruh pada kasus yang parah.

Awalnya, luka kecil berwarna hitam dan berair muncul pada daun. Bercak-bercak

ini dikelilingi oleh tepian menguning dan dibatasi oleh pembuluh daun. Ketika

penyakit berkembang, bercak-bercak mengering dan daun kemungkinan

berguguran, yang mengarah pada perontokan daun (Susanti, 2017).

Pada tahap awal, bercak-bercak ringan berair muncul pada buah yang

terinfeksi. Selanjutnya, bercak-bercak berevolusi menjadi kawah berbentuk bintang

berwarna gelap, mengeluarkan getah menular yang memikat patogen oportunistik.

Infeksi ringan menyebabkan penurunan kualitas buah, sedangkan buah-buah yang

terinfeksi parah bisa berjatuhan. Luka bisa muncul dan mengakibatkan cabang dan

batang menjadi hitam dan retak, yang selanjutnya dapat melemahkan stabilitas

pohon(Susanti, 2017).

Penyebab Penyakit Kanker/Bintik Hitam

Penyakit ini disebabkan oleh jenis bakteri Xanthomonas citri. Bakteri ini

dapat bertahan hingga 8 bulan di jaringan hidup. Bakteri ini menginfeksi pohon

melalui luka dan lubang alami. Patogen ini dapat menyebar dari pohon ke pohon

atau di antara lahan dengan dorongan hujan angin atau melalui alat yang digunakan

untuk kegiatan pemeliharaan seperti pemangkasan. Selain itu, penyebaran bisa

terjadi melalui bahan tanaman yang terinfeksi atau melalui kontak dalam kasusnya

pada buah. Suhu yang paling menguntungkan untuk infeksi bercak-bercak hitam

bakteri adalah antara 25 dan 30 °C. Kelembaban yang tinggi juga menyebabkan
6

infeksi. Penahan angin atau penanaman spesies pohon dengan daun-daun lebat di

sekitar kebun dapat mengurangi penyebaran penyakit ini (Tanzil,dkk,2022).

Pengendalian Penyakit Kanker/Bintik Hitam

Penyemprotan secara teratur dengan produk-produk yang mengandung

tembaga oksiklorida telah terbukti efektif dalam mencegah dan menghilangkan

infeksi. Pemberian zat-zat pengendali hayati seperti Acinetobacter baumanii pada

pohon yang terinfeksi juga dapat secara efektif mengurangi populasi X. citri (

Matius,2014).

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan

bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Semprotan yang mengandung

thiophanate-methyl atau benzimidazole dapat diterapkan untuk mengendalikan

bercak-bercak hitam bakteri pada mangga ( Matius,2014).


7

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum

Adapun praktikum dilaksanakan di Jl. Pasar VII, Gang Ria No.10, Beringin,

Medan Selayang, 25-37,5 mdpl yang dilakukan Pada tanggal Minggu,18

September 2022 s/d selesai.

Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanaman

mangga (Mangifera indica) sebagai bahan pengamatan untuk mengetahui jenis

penyakit apa yang menyerang tanaman mangga tersebut.

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah google(internet)

sebagai alat untuk mengetahui /menjelajah informasi untuk mengetahui jenis

apakah penyakit tanaman mangga tersebut ; Handphone untuk mendokumentasikan

hal apa yang terdapat pada tanaman mangga tersebut supaya nantinya dapat

diidentifikasi.

Prosedur Percobaan

Adapun prosedur percobaan yang diterapkan untuk dilaksanakannya

identifikasi penyakit pada tanaman mangga ialah sebagai berikut :

1. Dicari tanaman mangga (Mangifera indica) yang terlihat keadaannya

memburuk/rusak

2. Di foto tanaman tersebut untuk bahan identifikasi masalah apa yang ada pada

tanaman tersebut

3. Dicari dari sumber internet tentang gejala apa yang ada pada tanaman mangga

tersebut dan dilakukan pembahasan dan dikumpulkan dalam bentuk video


8

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

NO GAMBAR KETERANGAN
1 Gejala utama bercak-bercak hitam

bakteri mangga muncul pada daun dan

buah, tetapi ranting dan cabang juga

dapat terpengaruh pada kasus yang

parah.

2 Penyakit kanker yang disebabkan oleh

patogen yakni Xanthomonas pv. citri,

merupakan penyakit utama yang

disebabkan oleh bakteri pada mangga

(Davies et al 2003).

3 Bakteri ini menginfeksi pohon melalui

luka dan lubang alami. Patogen ini

dapat menyebar dari pohon ke pohon

atau di antara lahan dengan dorongan

hujan angin atau melalui alat yang

digunakan dalam proses kegiatan

pemeliharaan seperti pemangkasan.


9

Pembahasan

Pertumbuhan dan produksi mangga yang optimal membutuhkan jenis tanah

berpasir, lempeng atau agak liat. Keadaan tanah yang ideal untuk tanaman mangga

adalah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, draisenya baik, dan pH

optimum antara 5,5-6,0. Jenis tanah Aluvial mempunyai pengaruh baik terhadap

kualitas buah (Rohmaningtyas, 2010).

Tanaman mangga dapat tumbuh sampai pada ketinggian tempat lebih

kurang1.300 m dari permukaan laut. Jika kita ingin mengusahakan tanaman

mangga dengan produksi optimal, sebaiknya mangga ditanampada suatu areal yang

memiliki ketinggian maksimal 500 m di atas permukaan laut (Rohmaningtyas,

2010).

Pertumbuhan dan produksi mangga yang optimal membutuhkan jenis tanah

berpasir, lempeng atau agak liat. Keadaan tanah yang ideal untuk tanaman mangga

adalah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, draisenya baik, dan pH

optimum antara 5,5-6,0. Jenis tanah Aluvial mempunyai pengaruh baik terhadap

kualitas buah(Rohmaningtyas, 2010).

Bercak-bercak hitam bakteri mangga muncul pada daun dan buah, tetapi

ranting dan cabang juga dapat terpengaruh pada kasus yang parah. Awalnya, luka

kecil berwarna hitam dan berair muncul pada daun. Bercak-bercak ini dikelilingi

oleh tepian menguning dan dibatasi oleh pembuluh daun. Ketika penyakit

berkembang, bercak-bercak mengering dan daun kemungkinan berguguran, yang

mengarah pada perontokan daun(Susanti, 2017).

Pada tahap awal, bercak-bercak ringan berair muncul pada buah yang

terinfeksi. Selanjutnya, bercak-bercak berevolusi menjadi kawah berbentuk bintang


10

berwarna gelap, mengeluarkan getah menular yang memikat patogen oportunistik.

Infeksi ringan menyebabkan penurunan kualitas buah, sedangkan buah-buah yang

terinfeksi parah bisa berjatuhan. Luka bisa muncul dan mengakibatkan cabang dan

batang menjadi hitam dan retak, yang selanjutnya dapat melemahkan stabilitas

pohon(Susanti, 2017).

Penyakit ini disebabkan oleh jenis bakteri Xanthomonas citri. Bakteri ini

dapat bertahan hingga 8 bulan di jaringan hidup. Bakteri ini menginfeksi pohon

melalui luka dan lubang alami. Patogen ini dapat menyebar dari pohon ke pohon

atau di antara lahan dengan dorongan hujan angin atau melalui alat yang digunakan

untuk kegiatan pemeliharaan seperti pemangkasan. Selain itu, penyebaran bisa

terjadi melalui bahan tanaman yang terinfeksi atau melalui kontak dalam kasusnya

pada buah. Suhu yang paling menguntungkan untuk infeksi bercak-bercak hitam

bakteri adalah antara 25 dan 30 °C. Kelembaban yang tinggi juga menyebabkan

infeksi. Penahan angin atau penanaman spesies pohon dengan daun-daun lebat di

sekitar kebun dapat mengurangi penyebaran penyakit ini (Davies et al 2003).

Pengendalian Penyakit Tanaman Mangga (Mangifera indica )

Beberapa teknik pengendalian telah banyak dikembangkan, seperti

penggunaan gibberellic acid (GA), yaitu membuat penampilan buah-buahan tidak

matang sehingga lalat buah enggan meletakkan telur pada buah (Jessica,2007).

Atraktan merupakan zat yang bersifat menarik (lure), mengandung bahan aktifmetil

eugenol (C12H24O2). Penggunaanmetil eugenol sebagai atraktan lalat buah tidak

meninggalkan residu pada buah dan mudah diaplikasikan pada lahan yang luas.

Karena bersifat mudah menguap, daya jangkau atau radiusnya cukup jauh,
11

mencapai ratusan bahkan ribuan meter, bergantung pada arah angin (Sarwono 2003;

Priyono 2004)

Penyemprotan secara teratur dengan produk-produk yang mengandung

tembaga oksiklorida telah terbukti efektif dalam mencegah dan menghilangkan

infeksi. Pemberian zat-zat pengendali hayati seperti Acinetobacter baumanii pada

pohon yang terinfeksi juga dapat secara efektif mengurangi populasi X. citri.

(Sarwono 2003; Priyono 2004)

Selalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan

bersama dengan perlakuan hayati jika tersedia. Semprotan yang mengandung

thiophanate-methyl atau benzimidazole dapat diterapkan untuk mengendalikan

bercak-bercak hitam bakteri pada mangga (Sarwono 2003; Priyono 2004)


12

KESIMPULAN

Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Gejala

utama bercak-bercak hitam bakteri tanaman mangga (Mangifera indica ) muncul

pada daun dan buah, tetapi ranting dan cabang juga dapat terpengaruh pada kasus

yang parah. Awalnya, luka kecil berwarna hitam dan berair muncul pada daun.

Bercak-bercak ini dikelilingi oleh tepian menguning dan dibatasi oleh pembuluh

daun. Infeksi ringan menyebabkan penurunan kualitas buah, sedangkan buah-buah

yang terinfeksi parah bisa berjatuhan. Luka bisa muncul dan mengakibatkan cabang

dan batang menjadi hitam dan retak, yang selanjutnya dapat melemahkan stabilitas

pohon. Penyakit ini disebabkan oleh jenis bakteri Xanthomonas citri. Bakteri ini

dapat bertahan hingga 8 bulan di jaringan hidup. Pengendalian dialkukan denagan

penyemprotan secara teratur dengan produk-produk yang mengandung tembaga

oksiklorida telah terbukti efektif dalam mencegah dan menghilangkan infeksi.


13

DAFTAR PUSTAKA

Tanzil,dkk.2022. "Inventory of Pest and Disease in Mango Plants (Mangifera


indica)." Jurnal Pertanian Tropik

Pradana et al., 2018. "Sistem Pakar Pendeteksi Hama dan Penyakit Tanaman
Mangga Menggunakan Metode Iterative Dichotomiser Tree (ID3)." Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN

Solikin.2020. "Deteksi Penyakit Pada Tanaman Mangga Dengan Citra Digital:


Tinjauan Literatur Sistematis (SLR)." Bina Insani Ict Journal

Pracaya.2011. Bertanam mangga. Penebar Swadaya Grup

Budi.2009."Beberapa aspek perbaikan penyemprotan pestisida untuk


mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman." Agritech: Jurnal
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Rohmaningtyas.2010. Dampak variasi iklim terhadap produktivitas mangga


(Mangifera indica) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Diss. Universitas
Brawijaya

Gunawan.2003. Deteksi Penyakit Pada Tanaman Mangga Dengan Citra Digital:


Tinjauan Literatur Sistematis (SLR)." Bina Insani Ict Journal

Rosmaina.2013. Health Secret of Mango. Elex Media Komputindo,

Susanti.2017."Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman


Mangga(Mangifera indica)Dengan Algoritma Depth First Search Berbasis
Mobile."

Matius,2014 .Petunjuk teknis pembangunan kebun buah-buahan (Lembo) oleh


kepala adat. P31-UNMUL, 2014.

Davies et al. 2003. Sistem Diagnosa Penyakit Tanaman Mangga Menggunakan


Metode Bayesian Network. Diss. Universitas Brawijaya

Jessica,2007. . "Review Jurnal UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TANAMAN


MANGGA (Mangifera indica L)."

Sarwono 2003; Priyono 2004. Mendeteksi Hama Tanaman Buah


Mangga.Universitas Brawijaya.

Hanudin,Budiarto K., and Marwoto B.2018. "Potensi beberapa mikroba pemacu


pertumbuhan tanaman sebagai bahan aktif pupuk dan pestisida
hayati." Jurnal Litbang Pertanian
14

Sastrahidayat,Rochdjatun I.2014. Penyakit Tanaman Buah-Buahan. Universitas


Brawijaya Press.

Pradasari, Hernandia Tri. .2019.Isolasi Dan Karakterisasi Isolat Jamur Endofit


Jeruk Lemon Serta Uji Aktivitas Antibakteri Metabolit Sekundernya
Terhadap Xanthomonas Axonopodis. Diss. Universitas Brawijaya.

Setiawan, Anton, and Wibisono S .2018. "Case Based Reasoning Untuk


Mendiagnosa Penyakit dan Hama Pada Tanaman Mangga Menggunakan
Algoritma Similaritas Sorgenfrei."

Herdiyanto, Asep Ardi. 2019. Sistem Diagnosa Penyakit Tanaman Mangga


Menggunakan Metode Bayesian Network. Diss. Universitas Brawijaya.

Swastika, I, W. 2014. Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Utama Pada


Tanaman Mangga (Mangifera indica) Dan Pengendaliannya di Kota
Denpasar.

Sunarjono, H. 1990. Ilmu Produksi Tanaman Buah-Buahan. Sinar Baru, Bandung.

Fitriyanto, Gatot, Azhar N.A., and Kurniawan M. 2016. "Mendeteksi Hama


Tanaman Buah Mangga Dengan Metode Certainty
Factor." SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE

Nikmah .2016. Laporan Praktikum Perlindungan Tanaman. Program Studi


Agrotekologi. Fakultas Pertanian. Universitas Jember. Jember

Anda mungkin juga menyukai