(Mangifera indica L)
Oleh :
184110271
AGROTEKNOLOGI 6 D
FAKULTAS PERTANIAN
PEKANBARU
2021
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah
nya, sehingga kami dapat menyelesaikan paper kami yang berjudul " APLIKASI
Paper ini kami susun dengan masimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan paper kami ini. Untuk itu
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi penyusunan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
kami berharap kepada semua pihak agar memberikan saran dan kritik, agar kami
Akhir kata, kami berharap semoga paper ini dapat memberikan mafaat dan
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
I. PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................................3
IV. PENUTUP......................................................................................................18
4.1 Kesimpulan....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Lalat Buah............................................................................................................9
2 .Penggerek buah..................................................................................................11
3. Wereng Mangga.................................................................................................12
I. PENDAHULUAN
populer di dunia, berasal dari Asia Tenggara, serta menjadi tanaman buah yang
nilai nutrisi yang tinggi, ekstrak buah mangga menunjukkan adanya sifat
sifat ini mangga dapat dikonsumsi sebagai functional food atau makanan
Komposisi buah mangga 80% air dan 15% sampai 20% gula, serta berbagai
keanekaragaman, hal ini dapat dilihat secara morfologi daun, bunga dan buah
yang kesemuanya mempunyai bentuk atau bangun, ukuran dan warna yang
Menurut data BPS, pada tahun 2016 jumlah produksi mangga di Indonesia
sebesar 1,8 juta ton. kemudian pada tahun 2017 meningkat menjadi 2,2 juta ton
dan terus meningkat di tahun 2018 menjadi sebanyak 2,6 juta ton. Tingginya
jumlah produksi mangga berada di Provinsi Jawa Timur sesuai dengan luas panen
yang begitu besar. Jumlah produksi mangga di Provinsi Jawa Timur sebanyak
1.059.326 ton.
2
Tak hanya luas panen dan juga produksi yang terus mengalami peningkatan,
melainkan produktivitas dari komoditas mangga pun juga mengalami hal yang
sama. Tercatat, pada tahun 2016 komoditas mangga memiliki nilai produktivitas
sebesar 11,22 ton per hektare. Terjadi sedikit penurunan di tahun 2017 sebesar
10,96 ton per hektare kemudian melonjak di tahun 2018 menjadi sebesar 12,94
kerusakan atau kematian, maka semua bentuk kehidupan di dunia akan terganggu.
Gangguan itu dapat berupa hama maupun penyakit. Hama tanaman dalam arti luas
serangga hama (pest) (Rukmana 2002). Hama yang merusak tanaman secara
Penyakit tanaman adalah kondisi dimana sel dan jaringan tanaman tidak
berfungsi secara normal yang ditimbulkan karena gangguan secara terus menerus
oleh agen patogenik atau faktor lingkungan (abiotik) dan akan menghasilkan
1.2 Tujuan
terhadap tanaman mangga dapat bertambah dan untuk menambah wawasan petani
harinya.
4
Hama, penyakit, dan gulma tanaman merupakan salah satu faktor pembatas
dalam usaha peningkatan produksi pertanian. Oleh karena itu, apabila tanaman
padi terserang hama dan penyakit, maka perlu dilakukan tindakan pemberantasan
produksi dan pelestarian lingkungan maka sistem pengendalian OPT tetap harus
mengarah dan berpegang pada prinsip bahwa sistem pengendalian pada suatu
lebih luas yaitu sebagai suatu sistem pengelolaan populasi hama yang
konsep ini dikenal dengan konsep Pengendalian Hama Terpadu (Khalid dan
Yusuf, 2009).
seseorang yang tak kuat atau lemah terhadap suatu ancaman atau gangguan yang
tanaman dari ancaman atau gangguan yang dapat merusak, merugikan, atau
5
mengganggu proses hidupnya yang normal, sejak pra-tanam sampai pasca tanam
(Djafaruddin, 1996)
Pembasmi hama dan penyakit menggunakan pestisida dan obat harus secara
hati – hati dan tepat guna. Pengunaan pertisida yang berlebihan dan tidak tepat
justru dapat menimbulkan bahaya yang lebih besar. Hal itu disebabkan karena
pestisida dapat menimbulkan kekebalan pada hama dan penyakit. Oleh karena itu
pengguna obat – obatan anti hama dan penyakit hendaknya diusahakan seminimal
dan sebijak mungkin. Dan ada juga menggunakan musuh alami, contohnya adalah
Musuh tikus itu ialah Ular, Burung hantu, dan elang. Sayangnya binatang –
binatang tersebut ditangkapi oleh manusia sehingga tikus tidak lagi memiliki
pemangsa alami. Akibatnya, jumlah tikus menjadi sangat banyak dan menjadi
berasal dari bahasa Tamil, yaitu mangas atau man-kay. Dalam bahasa botani,
mangga disebut Mangifera indica L. yang berarti tanaman mangga berasal dari
Buah manga selain memiliki sifat rasa yang manis dan menyegarkan,
ternyata buah manga juga mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi
kesehatan tubuh. Hancuran daging buah mangga kaya akan gizi, mengandung
berbagai vitamin dan mineral (Setyadjit dkk., 2005). Buah mangga sebagai bahan
makanan terdiri dari 80% air dan 15-20% gula serta berbagai macam vitamin,
Tanaman mangga terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah. Batang
tanaman mangga yang masih muda terbentuk dari kulit yang amat tipis disebut
kulit ari atua epidermis, kemudian kulit ini dirubah menjadi lapisan gabus. Bila
pohon bertambah tua, lapisan ini tidak tumbuh lagi, melainkan pecah-pecah.
Karena dibagian sebelah dalam kulit timbul lapisan gabus baru. Di dalam lapisan
kayu ini terdapat pembuluh kayu yang berfungsi membawa zat makanan dari akar
keatas. Di dalam lapisan kulit terdapat pembuluh lapisan yang membawa zat
makanan dari daun ke tempat lain. Bunga mangga dapat melakukan penyerbukan
sendiri karena tepung sari yang jatuh pada tampuk berasal dari pohon itu sendiri.
Hal ini menyebabkan mangga disebut tanaman berumah satu. Bunga mangga
terdiri dari beberapa bagian dasar bunga, kelopak, daun bunga, benang sari dan
kepala putik. Bunga mangga dalam keadaan normal, adalah bunga majemuk yang
tumbuh dari tunas ujung. Tunas yang asalnya bukan dari tunas ujung tidak
terdiri atas dua bagian yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan daun
bertulangtulang dan berurat-urat antara tulang daun dan urat tertutup daging daun.
Daun mangga diselimuti oleh kulit tipis yang tidak mudah terlihat oleh mata
telanjang yang dinamakan kulit ari, di kulit ari ini terletak mulut daun atau
7
cm, lebar daun antara 3,22 – 6,04 cm luas daun antara 30,20 – 101,10 cm2
Buah mangga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu kulit, daging dan biji.
Komposisi buah mangga terdiri dari kulit buah dengan bobot berkisar antara 11-
18%, biji 14-22% serta daging buah yang berkisar antara 60-75% dari berat buah.
Komponen utama buah mangga terdiri dari air, karbohidrat (dalam bentuk gula)
dan vitamin. Komponen lain terdiri dari berbagai macam asam, protein, mineral,
zat warna, tannin dan zat-zat volatile (ester) yang memberikan bau harum (khas).
rendah maupun dataran tinggi, dengan keadaan volume curahhujan sedikit atau
temperatur, curah hujan, keadaan awan danangin yang sesuai untuk syarat
Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung pasir
dan lempung dalam jumlah yang seimbang. Derajat keasaman tanah (pH tanah)
yang cocok adalah 5,5-7,5. Jika pH di bawah 5,5 sebaiknya dikapur dengan
2010).
a. Lalat Buah
Lalat buah merupakan salah satu hama yang sangat merugikan pada
tinggi, intensitas serangannya mencapai 100%. Oleh karena itu, hama ini
(Kuswandi, 2001).
jumlah panen). Buah yang diserang sindat lalat buah akan membusuk,
tersedia pakan yang melimpah dan didukung oleh iklim yang ideal (Putra,
1997).
10
kuning
buah
pecah. Ulat ini langsung menggerek biji buah akibatnya buah akan busuk
dan jatuh. Lubang gerekan dapat menjadi sumber penyakit. Panjang ulat
yang masih muda sampai agak tua, yang di tandai dengan adanya kotoran
samping buah yang biasanya mengeluarkan geta. Bila buah dibelah akan
kemudian memusnahkannya
cairan pada daun mangga, pucuk-pucuk muda dan buah muda, sehingga
mudah rontok. Hama ini muncul pada saat peralihan musim kemarau ke
a. Antraknosa
atau jamur. Penyakit ini dapat menyerang pada ranting, daun, bunga dan buah.
terlihat adanya becak-becak berwarna coklat tua pada bagian tanaman yang
terserang, daun dan bunga yang terserang menjadi kering dan gugur. Apabila
Memperbaiki drainase
15
b. Diplodia
jamur yang menyerang pada batang dan ranting. Umumnya diawali adanya luka
blendok dan dimusim hujan luka berkembang sampai ke jaringan kayu. Gejala
pada batang yang terserang adalah kulit luarnya tampak seperti pecah-pecah,
mengeluarkan cairan coklat kehitaman, makin lama luka melebar dan kulit
Karangploso, 1997).
dengan klorox
Mengupas kulit batang atau ranting yang terserang, lalu dioles dengan
Apabila gejala muncul pada saat buah masih muda, maka segera disemprot
dengan fungisida Kocide
c. Jamur Upas.
terbungkusnya ranting atau cabang dengan jamur upas, bagian atas ranting yang
cabang yang terkena. Jika serangan sudah parah potong cabang tersebut dan
cichoracearum. Cendawan ini merupakan salah satu penyakit yang penting pada
tanaman mangga dan dapat mengurangi hasil 5-20 persen. Gejalanya adalah
pertumbuhan jamur bubuk berwarna putih. Pada tahap selanjutnya dari penyakit,
jamur dapat menutupi area jaringan yang luas. Daun dan buah yang lebih tua
Mimba, koanin dan asam askorbat dapat mencegah infeksi parah. Ini
tepung
III. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hama dan penyakit pada tanaman mangga (Mangifera indica) dengan pestisida,
DAFTAR PUSTAKA