DAN PENYAKIT
PENGENALAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Pengendalian hama dan penyakit ini.
Dalam penyusunannya, saya mengucapkan terimakasih kepada bapak
petani dan dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan informasi yang
begitu banyak kepada penulis.
Meskipun saya berharap isi dari laporan praktikum saya ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas makalah praktikum
laporan pengendalian hama dan penyakit ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan
praktikum saya ini bermanfaat.
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
DAFTAR TABEL....................................................................................
A. Tabel 1. ....................................................................................... 5
DAFTAR TABEL....................................................................................
A. Gambar 1. ................................................................................... 6
B. Gambar 2. ................................................................................... 8
C. Gambar 3. ................................................................................... 10
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Tujuan.......................................................................................... 2
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
biologis, kimia, dan manual. Pemberantasan ini sangat perlu sekali karena gulma,
hama, penyakit, dan nematoda akan menyebabkan kerugian yang sangat besar.
Gulma yang menyerang tanaman yang ada di kalampangan adalah rumput
teki, marsilea crenata, fuirena ciliaris, centrosema pubesces, alternanthera sessilis,
linderma procumbens,hydrolea zeylanica. Gulma ini menyerang tanaman jagung,
kacang panjang, bayam, dan kemangi. Hama yang menyerang tanaman adalah
tungau, ulat grayak, belalang, capung, kepik, dan walang sangit. Penyakit tanaman
yang ada adalah terjadinya klorosis pada daun tanaman jagung dan terjadinya
karat pad daun kacang panjang. Dan nematode yang terdapat pada perakaran juga
menghambat pertumbuhan tanaman.
B. Tujuan
BAB II
2
TINJAUAN PUSTAKA
3
Penyakit tanaman dapat didefinisikan sebagai penyimpangan sifat normal
yang menyebabkan tanaman tidak dapat melakukan kegiatan fisiologis seperti
biasanya (Martoredjo, 1989).
Penyakit tumbuhan dapat disebabkan oleh faktor biotik dan abiotik.
Penyebab penyakit yang bersifat biotik umunya parasitik pada tumbuahn, dapat
ditularkan, dan disebut penyakit biogenik. Adapun penyakit yang bersifat abiotik
tidak parasit, tidak menular, dan biasa disebut penyakit fisiogenik. Penyebab yang
parasitik terdiri dari beberapa golongan seperti virus, viroid, fitoplasma bakteri,
cendawan, riketsia, protozoa, nematode dan tumbuhan tingkat tinggi (Triharso.
1996).
Penyakit bisa muncul karena disuatu tempat ada tanaman, pathogen serta
lingkungan. Ini yang disebut segitiga penyakit dimana munculnya penyakit karena
tiga faktor itu. Salah satu faktor tidak ada atau tidak memenuhi syarat maka
penyakit tidak akan muncul. Syarat yang harus dipenuhi oleh ketiga faktor agar
muncul penyakit adalah tanaman harus peka, penyebab penyakit harus virulen
(fitdan ganas), dan lingkungan mendukung (Nasution, 2008).
4
BAB III
HASIL PENGAMATAN
5
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hama
Hama Belalang
6
a. Klasifikisasi Belalang
Kingdom :Animalia
Filum :Artropoda
Kelas :Insecta
Ordo :Orthoptera
Family :Acrididae
Genus : Dissosteira
Spesies : Dissosteira Corelina
b. Morfologi Belalang
Tubuh insect dibagi atas 3 bagian yaitu kepala, dada dan abdomen. Toraks
terdiri dari 3 segmen yang jelas, masing-masing mempunyai sepasang kaki. Jadi
insect adalah hewan berkaki enam. Sebagian besar dari insect, jika dewasa, juga
mempunyai satu atau dua pasang sayap pada toraks. Mereka mempunyai sepasang
antenna di kepala. Pertukaran gas dilakukan dengan suatu system pipa trakea,
yang menembus ke setiap bagian tubuh. Anggota tubuh yang bersegmen,
bercakar, berpasangan tidak hanya dipergunakan untuk lokomosi, tetapi juga
untuk pencernaaan makanan.
Tiga segmen yang meliputi toraks terdiri dari anterior, prothorax,
mempunyai dorsal lebar (pronotum). Pada segment yang tengah, mesothorax dan
posterior, beerukuran kecil. Pada mesothorax dan metathorax masing-maasing
terdapt sayap. Pada 3 bagian thorax terdapat kaki, yang masing-masing kaki
terdiri dari bagian longitudinal.
Toraks terdiri dari 3 segmen yang jelas, masing- masing mempunyai sepasang
kaki. Jadi insecta adalah hewan berkaki enam. Sebagian besar dari insecta, jika
dewasa, juga mempunyai satu atau dua pasang sayap pada toraks. Dan pada
insecta mempunyai sepasang antenna.
Kepala merupakan bagian depan dari tubuh serangga dan berfungsi untuk
pengumpulan makanan dan manipulasi, penerima rangsang dan otak (perpaduan
7
syaraf). Struktur kerangka kepala yang mengalami sklerotisasi disebut sklerit.
Sklerit-sklerit ini dipisahkan satu sama lain oleh sutura yang tampak sebagai alur.
Kutikula pada kepala mengalami penonjolan ke arah dalam, membentuk rangka
kepala bagian dalam, yang disebut tentorium. Pada kepala terdapat dua organ
penerima rangsang yang tampak jelas yaitu mata tunggal dan antena. Mata terdiri
dari dua jenis mata majemuk dan tunggal.
Sepasang antena terdapat pada salah satu ruas kepala di atas mulut yang
dapat digerak-gerakkan. Antena merupakan alat penting yang berfungsi sebagai
alat perasa dan alat pencium. Ruas pertama antena yang disebut skapus melekat pa
kepala. Ruas kedua disebut pedisel dan ruas-ruas berikutnya secara keseluruhan
disebut flagelum.
B. Penyakit
8
lain. pada beberapa kajian, nematoda dikategorikan sebagai hama karena cara
merusaknya sama dengan hama.
a. Morfologi
Paling umum dari penyakit ini adalah adanya bercak berwarna coklat tua,
berbentuk oval sampai bulat, berukuran sebesar biji wijen, pada permukaan daun,
pada pelepah atau pada gabah. Gajala khas penyakit ini adalah adanya bercak
coklat pada daun berbentuk oval yang merata di permukaan daun dengan titik
tengah berwarna abu-abu atau putih. Titik abu-abu di tengah bercak merupakan
gejala khas penyakit bercak daun coklat di lapang. Bercak yang masih muda
berwarna coklat gelap atau keunguan berbentuk bulat. Pada varietas yang peka
panjang bercak dapat mencapai panjang 1 cm.
Bercak terutama pada daun, tetapi dapat pula terjadi pada tangkai malai,
bulir, dan batang. Bercak muda berbentuk bulat kecil, berwarna coklat gelap.
Bercak yang sudah tua berukuran lebih besar (0,4 - 1 cm x 0,1 0,2 cm),
berwarna coklat pada pusat kelabu. Kebanyakan bercak mempunyai warna kuning
di sekelilingnya. Dan bila serangan menghebat seluruh permukaan bulir dapat
tertutup massa konidia dan tangkainya.
b. Siklus Hidup
9
gejala yang berat dapat terlih ada daun bendera. Menurut Palmer dan Supriaman
(1979) gejala mulai tampak 2-4 minggu setelah padi dipindah, dan gejala paling
berat tampak lebih kurang satu bulan sebelum panen.
C. Gulma
Gulma Alang-alang
a. Klasifikasi Alang-alang
b. Morfologi Alang-alang
10
Daun (Folium)
Daun tidak lengkap yang disebut daun pipih, terdiri dari upih daun (vagina)
dan helaian daun (lamina), bangun daun bangun pita (ligulatus), ujung daun
runcing (acutus), tulang-tulang daun sejajar atau lurus (rectinervis), tapi daun rata
(integer), daging daun tipis seperti kertas (papyraceus), warna daun hijau dengan
permukaan atas lebih gelap dari permukaan bawah, sifat permukaan atas licin
(laevis), permukaan licin (laevis), upih daun berwarna putih keunguan, ada lidah-
lidah atau ligula pada perbatasan upih daun dengan helaian daun.Tepi daun
diselubungi rambut, pangkal daun lebih lebar dan di bagian ujungnya menyempit;
terdapat lapisan ligula, panjangnya 1 mm; daun memiliki bentuk menggaris-
lanset, pipih, lurus, terdapat bulu-bulu panjang yang halus di bagian pangkal daun.
Batang (Caulis)
Batang rumput (calmus), batang tidak keras, bentuk bulat (teres).Batang
tumbuh pendek dan bercabang dan memanjang di dalam tanah, dan dari ujungnya
dapat tumbuh tunas baru.Lidah-lidah atau ligula pada batas antara pelepah dan
helaian daun lelihatan jelas, berguna untuk menahan air hujan agar tidak terjadi
kemungkinan pembusukan, sekam tidak tersusun spiral. Rumpun tumbuh tegak,
tingginya dapat mencapai 0.1-1.2 (-3 m), terdapat 1-4 (-8) nodus di tiap rumpun,
rumpun tidak bercabang, solid dan biasanya terdapat bulu di tiap buku-bukunya.
Akar (Radix)
Sistem perakaran berupa system serabut, yang muncul dari nodus atau buku-
buku batang.Panjangnya 5 cm, system perakaran ini ditunjang oleh rimpang
yang kuat, sehingga alang-alang sulit dicabut. Rimpang yang tumbuh secara
agresif, tumbuhan tahunan (perennial) yang kuat dengan percabangan terbenam
dalam tanah (yang panjangnya dapat mencapai 1 m), berdaging, rimpangnya
bersisik.
Bunga (Flos)
Perbungaan berupa bulir majemuk, silindris, spikelet berpasangan, bunga
banci.warnanya putih, mudah diterbangkan angin, agak menguncup, panjang 6-28
11
cm, pada satu tangkai terdapat dua bulir, letak bersusun, yang terletak di atas
adalah bunga sempurna dan yang terletak di bawah adalah bunga mandul, panjang
anak bulir sekitar 3-4 mm, pada pangkal bulir terdapat rambut alus panjang dan
padat, warnanya putih, benang sari seringkali dua, kepala sari putih atau ungu,
tangkai putik dua, kepala putik panjang, warna ungu, muncul pada ujung anak
bulir.
Buah (Fructus)
Buah berjenis buah bulir, berup bulir-bulir kecil bertangkai pendek tidak
berjarum, berpasang-pasangan pada ujung sumbu malai, kedua-duanya
bertangkai, pada kaki terdapat rambut-rambut putih mengkilat yang
berkarang.Buah yang masak warna coklat, berguna untuk melayang. (Steenis,
1958) .
Biji (Semen)
Biji jarang, panjang sekitar 1 mm, warnanya coklat tua.Biji yang sudah tua
mudah diterbangkan angin, tersebar dan yang akhirnya menjadi tumbuhan baru.
BAB V
KESIMPULAN
12
Adapun kesimpulan yang dapat disimpulkan dari kegiatan praktikum ini adalah :
1. Suatu organisme bisa dikatakan menjadi hama apabila mengganggu
pertumbuhan dan mempengaruhi produksi/hasil dari tanaman utama.
2. Untuk mencegah tanaman agar tidak terserang penyakit tersebut harus
mengenal gejala serangan, jenis patogen, siklus hidup, dan cara penyebaran serta
cara pengendaliannya.
3. Pengendalian OPT dapat dilakukan dengan cara kultur teknis, hayati,
mekanis/fisik, kimiawi, genetik, dan secara regulasi atau tata peraturan.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
13
Cotton dan Wilbur, 1974. Biologi, identification and control of root knot
nematodes (Meloidogyne spp) International Carolina Meloidogyne
Project. Printed by Nor
Harianto, 2009. Pengenalan dan Pengendalian Hama-Penyakit Tanaman Kakao.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao.Jember.
Martoredjo, T, 1989. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan Bagian Dari
Perlindungan Tanaman. Andi Offset, Yogyakarta.
Nasution, Ahmad Sanusi. 2008. Pengenalan Patologi/Penyakit
Tumbuhan.http://sanoesi.wordpress.com/2008/12/17/pengenalan-
patologipenyakit-tumbuhan/ Diakses 07 Desember 2014.
Pranata, 1982. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya, Jakarta.
Triharso. 1996. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada
UniversityPress, Yogyakarta.
Nasution, Ahmad Sanusi. 2008. Pengenalan Patologi/Penyakit
Tumbuhan.http://sanoesi.wordpress.com/2008/12/17/pengenalan-
patologipenyakit-tumbuhan/ Diakses 07 Desember 2014.
14