Anda di halaman 1dari 4

Nama : Defri Martin

NIM : 15.04.027

Tugas : HPT (Review Jurnal)

Volume 10, Nomor 1, Februari 2014

Halaman 1–7

DOI: 10.14692/jfi.10.1.1

Pengendalian Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit

secara Kultur teknis dan Hayati

Hari Priwiratama, Agus Eko Prasetyo, Agus Susanto

*Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan 20158

ABSTRAK

Pengendalian penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh


Ganoderma boninense secara kultur teknis dapat dilakukan melalui beberapa
metode. Empat seri percobaan lapangan dilakukan untuk menentukan keefektifan
pengendalian kultur teknis yang meliputi sanitasi sumber inokulum,
sistem penanaman hole in hole, pembedahan dan pembumbunan, dan pembuatan
parit isolasi. Percobaan sanitasi sumber inokulum terdiri atas sanitasi sisa-sisa
akar dan penggunaan lubang tanam besar, penggunaan lubang tanam besar dan
sistem tanam ulang standar sebagai pembanding. Percobaan sistem tanam hole in
hole terdiri atas penanaman dengan sistem hole in hole dan penanaman standar
sebagai pembanding. Percobaan pembedahan dan pembumbunan terdiri atas
pembedahan dan pembumbunan disertai aplikasi teer dan Trichoderma,
pembedahan dan pembumbunan disertai aplikasi Trichoderma, pembumbunan
disertai aplikasi Trichoderma, dan sebagai pembanding ialah tanaman terserang
tanpa perlakuan. Percobaan parit isolasi digunakan untuk membandingkan antara
perlakuan parit isolasi dan tanpa parit isolasi. Insidensi penyakit busuk pangkal
batang diamati setiap tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat metode
pengendalian secara kultur teknis dapat mencegah infeksi G. boninense pada
tahap awal perkembangan kelapa sawit. Sanitasi inokulum mampu mencegah
infeksi G. boninense hingga 2 tahun setelah perlakuan (TSP), sistem hole in hole
mampu menekan perkembangan penyakit busuk pangkal batang hingga 7 TSP,
pembedahan dan pembumbunan mampu memperpanjang masa hidup tanaman
terinfeksi hingga 3, TSP dan parit isolasi mampu mencegah penularan penyakit
hingga 2 TSP.Kata kunci: hole in hole, insidensi penyakit, parit isolasi,
pembedahan, pembumbunan, sanitasi

PENDAHULUAN

Ganoderma adalah jamur busuk putih. Organisme penyebab kerugian


ekonomi minyak sawit OP) di berbagai daerah di dunia termasuk Tenggara (SE)
Asia (Corley dan Tinker, 2003). Di mana penulis saat ini telah dipertimbangkan
pengalaman dapat penyakit tanaman membentuk komponen utama perekonomian
pedesaan seluruh basah tropis dataran rendah Selatan, Asia Tenggara dan Oseania
(Banjir et al., 2000a). Premis dasar dari tinjauan ini adalah bahwa penting untuk
mengontrol penyakit Ganoderma mempertimbangkan khusus sebagai jamur busuk
putih. Ini dapat terpadu dengan pendekatan lain. Istilah membusuk putih''berasal
dari jamur khususnya merendahkan lignin komponen kayu putih sambil
membiarkan selulosa terekspos. Biasanya serangan jamur mungkin sudah lemah
OP sebagai

Ganoderma jarang rusak serius menginfeksi pohon A. Sebuah contoh


klasik adalah Ganoderma adspersum, yang menyebabkan jantung membusuk dari
beech dan pohon lainnya. Jamur disebarkan oleh spora dan tumbuh di jaringan
tak-hidup, yang memperlemah pohon menjadikannya rentan terhadap angin
kerusakan. Mekanisme yang tepat untuk kontrol untuk OP mungkin akan memulai
atas jika titik fundamental ini diakui (Paterson et al., 2.000). Secara umum
Ganoderma dari udara membentuk spora yang masuk ke luka yang disebabkan
oleh penumpahan cabang, dan lain-lain. Karakteristik tubuh berbuah pelepasan
sejumlah besar demikian spora melestarikan penyakit pada jumlah luas spora
pemakaian dari basdiocarps dapat diperoleh dari untuk menunjukkan dengan jelas
fenomena di Ganoderma Jamur di pohon dan jalur metabolik dari selulosa
biodegradation. Ganoderma jelas milik-Nya, ''Grup 4-jamur yang menurunkan
lebih bandel polymers'' (Deacon, 1997) polimer''(Deacon, 1997). Jamur yang
efisien pendaur ulang bukan patogen per se, dan dasarnya adalah penyakit adalah
suatu bentuk biodeterioration diperpanjang. Bunga berlimpah bioaktif metabolit
sekunder dihasilkan oleh genus yang mungkin memiliki peran dalam penyebaran
infeksi penyakit, selain itu terkait dengan obat (Paterson, 2006b), Meskipun hal
ini di luar lingkup tinjauan masa kini. Masih banyak untuk belajar tentang etiologi
penyakit dan epidemiologi dari OP, yang dapat dibantu dengan lebih memahami
dasar proses biokimia. Ada mengikuti diskusi di luar biasa busuk putih proses.

METODE PENELITIAN

Metode pencegahan dan pengendalian serangan penyakit busuk pangkal


batang ini kami melakukan percobaan di areal perkebunan kelapa sawit di daerah
Propinsi Riau, yaitu dengan metode pengendalian secara biologis. Prinsip utama
pada pengendalian secara biologis ini adalah memperhatikan tingkat
keseimbangan ekosistem areal perkebunan kelapa sawit.

Permasalahan utama penyebaran serangan penyakit busuk pangkal batang adalah


areal perkebunan kelapa sawit sudah terkontaminasi oleh penyakit, jadi tanaman
kelapa sawit sesehat apapun yang ditanam di areal tersebut tetap akan terserang
penyakit. Maka pada perlakuan kami memanfaatkan musuh alami dari jamur
Ganoderma yaitu agenhayati Trichoderma.Sp.

Untuklangkah pengendalian Percobaan kami lakukan dengan cara menaburkan


Jamur Trichoderma.Sp sebanyak 100-200 gram disekitar perakaran pohon pokok
kelapa sawit yang sudah terserang.
Sedangkan pada langkah pencegahan bagi pohon pokok kelapa sawit yang belum
terserang juga dilakukan perlakuan yang sama yaitu menaburkan Jamur
Trichoderma.Sp sebanyak 100-200 gram disekitar perakaran pohon pokok kelapa
sawit. Pada saat setelah perlakuan ini yaitu selama 3 (tiga) bulan tidak dilakukan
pengendalian gulma dengan memakai herbisida, selanjutnya bulan ke empat
setelah perlakuan ini dibolehkan mengendalikan gulma dengan herbisida.

HASIL PENELITIAN

Hasil percobaan selama 3 (tiga) bulan yang kami lakukan yaitu


(1) pohon pokok kelapa sawit yang masih menunjukan gejala seperti poin 1 dan
2 diatas dapat sembuh dengan baik, yaitu mulai membukanya pucuk daun muda
dan tumbuh normal kembali. (2) namun pada pohon pokok kelapa sawit
yang menunjukan gejala seperti poin 3 diatas, tidak berhasil dikendalikan, maka
harus dimusnahkan dari areal perkebunan sebab bisa menjadi sumber penyakit
selanjutnya. (3) pada pohon pokok kelapa sawit yang belum ada gejala terserang
BPB akan terlindungi dengan adanya perlakuan penaburan jamur
Trichoderma.Sp. Karena jamur Trichoserma.sp menjadi musuh alami dari
penyebaran spora jamur Ganoderma yaitu dengan menginfeksi hifa jamur
Ganoderma sehingga jamur Ganoderma menjadi matimati

Anda mungkin juga menyukai