Pengendalian Penyakit Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit
secara Kultur teknis dan Hayati
Hari Priwiratama, Agus Eko Prasetyo, Agus Susanto
*Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan 20158
ABSTRAK
Pengendalian penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh
Ganoderma boninense secara kultur teknis dapat dilakukan melalui beberapa metode. Empat seri percobaan lapangan dilakukan untuk menentukan keefektifan pengendalian kultur teknis yang meliputi sanitasi sumber inokulum, sistem penanaman hole in hole, pembedahan dan pembumbunan, dan pembuatan parit isolasi. Percobaan sanitasi sumber inokulum terdiri atas sanitasi sisa-sisa akar dan penggunaan lubang tanam besar, penggunaan lubang tanam besar dan sistem tanam ulang standar sebagai pembanding. Percobaan sistem tanam hole in hole terdiri atas penanaman dengan sistem hole in hole dan penanaman standar sebagai pembanding. Percobaan pembedahan dan pembumbunan terdiri atas pembedahan dan pembumbunan disertai aplikasi teer dan Trichoderma, pembedahan dan pembumbunan disertai aplikasi Trichoderma, pembumbunan disertai aplikasi Trichoderma, dan sebagai pembanding ialah tanaman terserang tanpa perlakuan. Percobaan parit isolasi digunakan untuk membandingkan antara perlakuan parit isolasi dan tanpa parit isolasi. Insidensi penyakit busuk pangkal batang diamati setiap tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat metode pengendalian secara kultur teknis dapat mencegah infeksi G. boninense pada tahap awal perkembangan kelapa sawit. Sanitasi inokulum mampu mencegah infeksi G. boninense hingga 2 tahun setelah perlakuan (TSP), sistem hole in hole mampu menekan perkembangan penyakit busuk pangkal batang hingga 7 TSP, pembedahan dan pembumbunan mampu memperpanjang masa hidup tanaman terinfeksi hingga 3, TSP dan parit isolasi mampu mencegah penularan penyakit hingga 2 TSP.Kata kunci: hole in hole, insidensi penyakit, parit isolasi, pembedahan, pembumbunan, sanitasi
PENDAHULUAN
Ganoderma adalah jamur busuk putih. Organisme penyebab kerugian
ekonomi minyak sawit OP) di berbagai daerah di dunia termasuk Tenggara (SE) Asia (Corley dan Tinker, 2003). Di mana penulis saat ini telah dipertimbangkan pengalaman dapat penyakit tanaman membentuk komponen utama perekonomian pedesaan seluruh basah tropis dataran rendah Selatan, Asia Tenggara dan Oseania (Banjir et al., 2000a). Premis dasar dari tinjauan ini adalah bahwa penting untuk mengontrol penyakit Ganoderma mempertimbangkan khusus sebagai jamur busuk putih. Ini dapat terpadu dengan pendekatan lain. Istilah membusuk putih''berasal dari jamur khususnya merendahkan lignin komponen kayu putih sambil membiarkan selulosa terekspos. Biasanya serangan jamur mungkin sudah lemah OP sebagai
Ganoderma jarang rusak serius menginfeksi pohon A. Sebuah contoh
klasik adalah Ganoderma adspersum, yang menyebabkan jantung membusuk dari beech dan pohon lainnya. Jamur disebarkan oleh spora dan tumbuh di jaringan tak-hidup, yang memperlemah pohon menjadikannya rentan terhadap angin kerusakan. Mekanisme yang tepat untuk kontrol untuk OP mungkin akan memulai atas jika titik fundamental ini diakui (Paterson et al., 2.000). Secara umum Ganoderma dari udara membentuk spora yang masuk ke luka yang disebabkan oleh penumpahan cabang, dan lain-lain. Karakteristik tubuh berbuah pelepasan sejumlah besar demikian spora melestarikan penyakit pada jumlah luas spora pemakaian dari basdiocarps dapat diperoleh dari untuk menunjukkan dengan jelas fenomena di Ganoderma Jamur di pohon dan jalur metabolik dari selulosa biodegradation. Ganoderma jelas milik-Nya, ''Grup 4-jamur yang menurunkan lebih bandel polymers'' (Deacon, 1997) polimer''(Deacon, 1997). Jamur yang efisien pendaur ulang bukan patogen per se, dan dasarnya adalah penyakit adalah suatu bentuk biodeterioration diperpanjang. Bunga berlimpah bioaktif metabolit sekunder dihasilkan oleh genus yang mungkin memiliki peran dalam penyebaran infeksi penyakit, selain itu terkait dengan obat (Paterson, 2006b), Meskipun hal ini di luar lingkup tinjauan masa kini. Masih banyak untuk belajar tentang etiologi penyakit dan epidemiologi dari OP, yang dapat dibantu dengan lebih memahami dasar proses biokimia. Ada mengikuti diskusi di luar biasa busuk putih proses.
METODE PENELITIAN
Metode pencegahan dan pengendalian serangan penyakit busuk pangkal
batang ini kami melakukan percobaan di areal perkebunan kelapa sawit di daerah Propinsi Riau, yaitu dengan metode pengendalian secara biologis. Prinsip utama pada pengendalian secara biologis ini adalah memperhatikan tingkat keseimbangan ekosistem areal perkebunan kelapa sawit.
Permasalahan utama penyebaran serangan penyakit busuk pangkal batang adalah
areal perkebunan kelapa sawit sudah terkontaminasi oleh penyakit, jadi tanaman kelapa sawit sesehat apapun yang ditanam di areal tersebut tetap akan terserang penyakit. Maka pada perlakuan kami memanfaatkan musuh alami dari jamur Ganoderma yaitu agenhayati Trichoderma.Sp.
Untuklangkah pengendalian Percobaan kami lakukan dengan cara menaburkan
Jamur Trichoderma.Sp sebanyak 100-200 gram disekitar perakaran pohon pokok kelapa sawit yang sudah terserang. Sedangkan pada langkah pencegahan bagi pohon pokok kelapa sawit yang belum terserang juga dilakukan perlakuan yang sama yaitu menaburkan Jamur Trichoderma.Sp sebanyak 100-200 gram disekitar perakaran pohon pokok kelapa sawit. Pada saat setelah perlakuan ini yaitu selama 3 (tiga) bulan tidak dilakukan pengendalian gulma dengan memakai herbisida, selanjutnya bulan ke empat setelah perlakuan ini dibolehkan mengendalikan gulma dengan herbisida.
HASIL PENELITIAN
Hasil percobaan selama 3 (tiga) bulan yang kami lakukan yaitu
(1) pohon pokok kelapa sawit yang masih menunjukan gejala seperti poin 1 dan 2 diatas dapat sembuh dengan baik, yaitu mulai membukanya pucuk daun muda dan tumbuh normal kembali. (2) namun pada pohon pokok kelapa sawit yang menunjukan gejala seperti poin 3 diatas, tidak berhasil dikendalikan, maka harus dimusnahkan dari areal perkebunan sebab bisa menjadi sumber penyakit selanjutnya. (3) pada pohon pokok kelapa sawit yang belum ada gejala terserang BPB akan terlindungi dengan adanya perlakuan penaburan jamur Trichoderma.Sp. Karena jamur Trichoserma.sp menjadi musuh alami dari penyebaran spora jamur Ganoderma yaitu dengan menginfeksi hifa jamur Ganoderma sehingga jamur Ganoderma menjadi matimati