Anda di halaman 1dari 16

Makalah

HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Produksi
Tanaman Pangan 1 yang diampu oleh Ibu Ir. Ernita, MP.

Disusun oleh :

LOLA REGITA (214120096)

Semester / Kelas : 4E

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam, karena berkat rakhmat dan
hidayah-Nya lah penulis telah berhasil menyelesaikan makalah dengan judul
“HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN” . Shalawat dan salam tak lupa selalu
kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhamad Rasulullah SAW beserta
keluarganya, para sahabatnya, para tabi'in, para tabi'ut tabi'in, serta kita semua
umatnya hingga akhir zaman. Penulisan makalah ini sesungguhnya adalah
sebagian dari syarat untuk mendapatkan nilai semester pada mata kuliah
Kewarganegaraan. Oleh sebab itu penulis berusaha dengan sungguh-sungguh
untuk menghasilkan karya yang terbaik menurut kemampuan penulis demi untuk
meraih nilai yang terbaik pula.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa


penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Pada kesempatan ini
pula penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi
untuk memperbaiki dan meningkatkan agar penulisan makalah ini bisa menjadi
lebih baik lagi. Akhir kata penulis hanya bisa berdo'a semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi kita semua. Amin amin ya Robbal alamin.

Pekanbaru, 21 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

1. 1. Latar Belakang.......................................................................................1

1. 2. Tujuan Penulisan...................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

2. 1 Pengertian Hama....................................................................................3

2. 2 Pengertian Penyakit Tanaman...............................................................4

2. 3 Jenis – Jenis Penyakit Tanaman............................................................8

2. 4 Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman........................................10

BAB III..................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan 12

3.2 Saran 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
3. 1. Latar Belakang

Tumbuhan memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan mahluk


hidup lainnya, terutama manusia dan hewan. Apabila tumbuhan mengalami
gangguan sehingga terjadi penghambatan pertumbuhan yang menyebabkan
kerusakan atau kematian, maka semua bentuk kehidupan di dunia akan terganggu.
Organisme pengganggu tanaman terdiri dari hama, mikroorganisme patogenik,
dan gulma.

Pengganggu tanaman tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada setiap


tahapan pertumbuhan tanaman. Upaya pengendalian organisme pengganggu
tanaman telah dikembangkan melalui perbaikan teknik bercocok tanam,
penggunaan tanaman tahan, penggunaan agens biokontrol seperti antagonis,
parasitoid dan predator, maupun secara kimiawi dengan penggunaan pestisida.

Sejak mengenal cara bercocok tanam, manusia telah menyadari bahwa


tanamannya sering mengalami gangguan alami yang bersifat menghambat,
merusak, menghancurkan, atau menyebabkan kegagalan panen. Bahkan di
beberapa tempat, seseorang mungkin sama sekali tidak dapat melakukan budi
daya tanaman tertentu karena adanya gangguan yang bersifat sangat ekstrim.

Gangguan hama dan penyakit pada tumbuhan dapat dialami oleh berbagai
sistem organ pada tumbuhan. Hama dan penyakit merupakan cekaman biotis
yang dapat mengurangi hasil dan bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Oleh
karena itu untuk mendapatkan hasil panen yang optimum dalam budidaya padi,
perlu dilakukan usaha pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian Hama
Terpadu (PHT) merupakan pendekatan pengendalian yang memperhitungkan
faktor pengendalian ekologi sehingga pengendalian dilakukan agar tidak terlalu
mengganggu keseimbangan alami dan tidak menimbukan kerugian besar.
Hama dan penyakit utama pada lahan sawah irigasi berturut –turut yaitu
tikus, wereng coklat, penggerek batang, tungro, Hawar Daun Bakteri (HDB), dan
keong mas.

Masalah kerusakan tanaman akibat serangan organisme pengganggu


tanaman (OPT) telah menjadi perhatian manusia sejak awal kegiatan budidaya
tanaman. Kegiatan budidaya tanaman, atau disebut juga sistem produksi
pertanian, meliputi kegiatan-kegiatan: penyiapan dan pengolahan lahan, pemilihan
bibit atau benih, penanaman, perawatan tanaman, pengelolaan air, pemupukan,
pengendalian gulma, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pemanenan,
dan pengelolaan hasil panen. Pengendalian OPT merupakan faktor terpenting
untuk mendapatkan produksi pertanian yang optimal. Oleh karena itu upaya
manusia untuk mengendalikan OPT merupakan salah satu bagian terpenting
dalam kegiatan budidaya tanaman.

Penyakit tanaman dapat menimbulkan kerugian secara langsung karena


penyakit tanaman mengurangi kuantitas dan kualitas hasil, serta meningkatkan
biaya produksi. Kerugian tersebut selanjutnya dapat menyebabkan terjadinya
serangkaian kerugian tidak langsung yang dirasakan oleh masyarakat. Biaya
produksi yang tinggi menyebabkan para konsumen terpaksa membayar harga
yang lebih tinggi.Gangguan yang ditimbulkan oleh masing-masing OPT dapat
terjadi sejak benih mulai ditanam sampai dengan masa panen hingga
penyimpanan hasil di dalam tempat penyimpanan atau gudang. Rumusan
Masalah

- Apa itu hama pada tanaman ?


- Apa itu penyakit pada tanaman ?

3. 2. Tujuan Penulisan

- Agar pembaca mengetahui hama pada tanaman


- Agar pembaca mengetahui penyakit pada tanaman

2
BAB II

ISI

3. 3. Pengertian Hama

Hama dan penyakit, keduanya merupakan penyebab terjadinyakerusakan.


Tetapi bila dilihat dari penyebab dan hasil kerjanya,makaantara hama dan
penyakit memiliki perbedaan.Hama adalah perusak tanaman pada akar, batang,
daun atau bagiantanaman lainya sehingga tanaman sehingga tanaman tidak
dapattumbuh dengan sempurna atau mati.

Hama dalam arti luas adalah semua bentuk gangguan baik pada manusia,
ternak dan tanaman. Pengertian hama dalam arti sempit yang berkaitan dengan
kegiatan budidaya tanaman adalah semua hewan yang merusak tanaman atau
hasilnya yang mana aktivitas hidupnya ini dapat menimbulkan kerugian secara
ekonomis.

Adanya suatu hewan dalam satu pertanaman sebelum menimbulkan


kerugian secara ekonomis maka dalam pengertian ini belum termasuk hama.
Namun demikian potensi mereka sebagai hama nantinya perlu dimonitor dalam
suatu kegiatan yang disebut pemantauan (monitoring). Secara garis besar hewan
yang dapat menjadi hama dapat dari jenis serangga, moluska, tungau, tikus,
burung, atau mamalia besar. Mungkin di suatu daerah hewan tersebut menjadi
hama, namun di daerah lain belum tentu menjadi hama (Dadang, 2006).

Ciri-ciri hama antara lain sebagai berikut:

1) Hama dapat dilihat oleh mata telanjang


2) Umumnya dari golongan hewan (tikus, burung, serangga, ulat dan
sebagainya).
3) Hama cenderung merusak bagian tanaman tertentu sehingga tanaman
menjadi mati atau tanaman tetap hidup tetapi tidak banyak memberikan
hasil

3
4) Serangan hama biasanya lebih mudah di atasi karena hamanya tampak
oleh mata atau dapat dilihat secara langsung.

Hama yang menyerang organ tumbuhan umumnya adalah hewan. Secara garis
besar, hama tanaman dikelompokkan menjadi tiga kelompok sebagai berikut:

- Kelompok hewan menyusui (mamalia), seperti tikus.


- Kelompok serangga (insekta) seperti belalang.
- Kelompok burung (aves), seperti burung pipit.

Tabel I. Jenis-jenis hewan yang tergolong hama

No Jenis hewan Tanaman yang diserang


1 Tupai (Callosciurus natatus) Buah kelapa
2 Padi dan biji rumput-rumputan
Burung gereja (Passermontanus,Oates)
lainnya
3 Codot(Cynopterus spinx,Vahl) Buah dan sari bunga
4 Tanaman palawija (mengisap
Kumbang cula (Xylotrupes Gideon,L)
cairan)
5 Kumbang kelapa (Oryctesrhinoceros); Pucuk batang kelapa atau daun
ulat artona muda
6 Lalat buah Buah-buahan
7 Penggerek batang jagung
Batang dan biji jagung
(Pyraustanubilalis, Huber)
8 Ulat penggerek beras (Cicrococis
Biji padi/beras
Punctiferalis, Guen)
9 Ulat daun pisang(Erionota thyrax,L) Daun pisang
10 Wereng cokelat(Nephotettrix viscens) Tanaman padi
11 Batang dan daun muda tanaman
Tikus
padi
12 Belalang Tanaman padi

3. 4. Pengertian Penyakit Tanaman

Penyakit tumbuhan telah ada sejak dahulu kala, mungkin sejak munculnya
dunia tumbuh-tumbuhan di atas bumi ini. Gejala bercak daun ditemukan pada
fosil daun yang berasal dari zaman purba. Orang Yunani dan Yahudi (500 – 280
SM) meyakini bahwa penyakit tanaman merupakan hukuman atas dosa yang

4
dilakukannya. Pada saat itu, penyakit tumbuhan juga sudah dihubungkan dengan
cuaca atau iklim yang buruk.

Penyakit adalah sesuatu yang menyebabkan gangguan pada tanaman


sehingga tanaman tidak bereproduksi atau mati secara perlahan-lahan. Tanaman
dikatakan sakit apabila ada perubahan atau gangguan pada organ-organ tanaman.

Masalah penyakit tumbuhan selalu bermunculan setiap saat. Selain


penyakit-penyakit yang sudah sering menimbulkan masalah setiap musim tanam,
sering dijumpai penyakit-penyakit yang belum dikenal sebelumnya. Sering timbul
pertanyaan mengapa sekarang terdapat lebih banyak penyakit tumbuhan daripada
waktu yang silam.

Tanaman yang sakit menyebabkan pertumbuhan danperkembangannya


tidak normal. Penyakit tanamandisebabkan oleh mikroorganisme misalnya jamur,
virus, dan bakteri. Selain itu penyakit tanaman dapat disebabkan karena
kekurangan salah satu atau beberapa jenis unsur hara.

Ciri-ciri penyakit antara lain sebagai berikut :

- Penyebab penyakit sukar dilihat oleh mata telanjang.


- Penyebab penyakit antara lain mikroorganisme (virus, bakteri, jamur atau
cendawan) dan kekurangan zat tertentu dalam tanah.
- Serangan penyakit umumnya tidak langsung sehingga tanaman mati secara
perlahan-lahan.

Beberapa kemungkinan timbulnya penyakit-penyakit baru adalah:

 Penyebaran yang lebih meluas dari suatu penyakit (lama).


Semakin maju dan luasnya aktivitas perdagangan dan pengangkutan bahan-
bahan tanaman memungkinkan pemasukan penyakit dari daerah lain melalui
bahan-bahan tanaman tersebut. Jika suatu tanaman memasuki suatu daerah
baru, cepat atau lambat penyakit-penyakitnya akan berkembang juga. Pada
awal tahun 1950 di Indonesia berkembang penyakit baru pada daun teh yaitu

5
cacar daun teh (Exobasidium vexans). Penyakit tersebut telah dikenal lama di
perkebunan teh di Srilanka dan India Selatan, yang kemungkinan sumber
infeksinya berasal dari daerah Assam di India Timur Laut.
 Penggunaan varietas tanaman yang baru.
Perbaikan varietas tanaman seringkali diupayakan untuk mendapatkan jenis
tanaman yang memberikan hasil yang tinggi, baik kuantitas maupun kualitas.
Dalam hal ini seringkali sifat-sifat lainnya dikesampingkan, termasuk sifat
ketahanan terhadap hama dan penyakit. Bertambahnya tanaman yang rentan
di dalam suatu populasi tanaman akan menyebabkan bertambah besarnya
kerugian karena penyakit tertentu. Selain itu memungkinkan munculnya jenis
penyakit baru yang disebabkan oleh munculnya strain (ras) baru dari suatu
patogen.
 Perubahan cara bercocok tanam.
Intensifikasi pertanian merupakan upaya untuk mencukupi kebutuhan
makanan penduduk. Penanaman secara intensif mencakup antara lain
penanaman satu jenis tanaman pada hamparan yang luas (monokultur),
pengairan dan pemupukan yang lebih tinggi, jarak tanam yang lebih rapat,
dan sering digunakan jenis tanaman dengan daya hasil tinggi meskipun rentan
terhadap hama dan penyakit. Tindakan tersebut sangat mempengaruhi
kemampuan penyakit untuk berkembang. Intensifikasi perkebunan karet di
Brasil menimbulkan munculnya penyakit hawar daun Amerika Selatan (South
American leaf blight/SALB) yang disebabkan oleh Microcyclus ulei.
Penyakit tersebut tidak pernah menimbulkan masalah ketika tanaman karet
masih berada di habitat asalnya, yaitu hutan-hutan di Amazon.

Tanda-tanda tanaman yang terkena penyakit adalah sebagai berikut :

 Layu, tanaman yang layu karena sakit berbeda dengan yang kekurangan
air. Kamu dapat mengujinya dengan menyiram tanaman dengan air. Jika
tanaman tetap layu setelah disiram air, kemungkinan ada bagian akar dan
jaringan dalam batang yang rusak oleh bakteri atau virus.

6
 Rontok, bila kerontokan terjadi pada daun, ranting, buah, dan bunga secara
bersamaan dapat dipastikan bahwa tanaman tersebut menderita sakit.
Penyebabnya dapat karena parasit, nonparasit, atau serangan hama.
 Perubahan warna, misalnya daun menjadi berwarna kuning, redup, atau
hijau pucat dalam jumlah banyak mengindikasikan bahwa tanaman itu
sakit. Tetapi perubahan warna pada daun juga dapat disebabkan oleh
rusaknya klorofil atau karena kekurangan cahaya matahari.
 Daun berlubang, biasanya diawali oleh bercak berbentuk lingkaran,
kemudian kering dan terbentuk lubang.
 Kerdil, terjadi pada daun, buah, atau bagian lainnya.
 Daun mengeriting
 Busuk pada batang, daun, atau buah Semai roboh

Agen penyebab penyakit tanaman dapat berupa agen biotik dan


agenabiotik. Agen Biotik (biologi) tersebut adalah organism pathogen,terutama
dari golongan bakteri, jamur, virus, benalu, dan cacing nematode. Organisme
patogen menimbulkan penyakit dengan carasebagai berikut:

 Menyerap zat makanan atau isi sel secara terus-menerus


sehinggatumbuhan inang menjadi lemah.contohnya adalah bakteri,
benalu,nematoda, dan virus.
 Membunuh sel atau merusak aktifitas metabolism sel inang dengancara
mengeluarkan zat,seperti enzim atau racun (toksin) ke dalamsel
inang.contohnya adalah jamur penyebab layu daun padakentang
(Phythophthora infestant) dan jamur penyebab gosongpada biji jagung
(Ustilago maydis)
 Menganggu transportasi zat makanan,mineral,dan air padapembuluh
angkut inangnya. Contohnya adalah jamur penyebab layudaun pada tomat
(Fusariom axysporum)
 Menghalangi proses fotosintesis.

7
Agen abiotik terdiri atas berbagai faktor, diantaranya:

 Suhu yang ekstrim,seperti sangat panas atau sangat dingin,


 Kekurangan air atau kelebihan air,
 Kekurangan atau kelebihan cahaya,
 Kekurangan oksigen,
 Polusi udara,
 Kekurangan zat hara,
 Tanah yang terlalu asam atau terlalu basa, dan
 Keracunan obat-obat kimia, seperti insektisida, fungisida,nematisida,
molusisida.

3. 5. Jenis – Jenis Penyakit Tanaman

2.3.1 Jamur

Jamur adalah salah satu organisme penyebab penyakit yang menyerang


hampir semua bagian tumbuhan, mulai dari akar, batang, ranting, daun, bunga,
hingga buahnya. Penyebaran jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh angin, air,
serangga, atau sentuhan tangan.

Penyakit ini menyebabkan bagian tumbuhan yang terserang, misalnya


buah, akan menjadi busuk. Jika menyerang bagian ranting dan permukaan daun,
akan menyebabkan bercak – bercak kecokelatan. Dari bercak – bercak tersebut
akan keluar jamur berwarna putih atau oranye yang dapat meluas ke seluruh
permukaan ranting atau daun sehingga pada akhirnya kering dan rontok.

Jika jamur ini mengganggu proses fotosintesis karena menutupi


permukaan daun. Batang yang terserang umumnya akan membusuk, mula-mula
dari arah kulit kemudian menjalar ke dalam, dan kemudian membusukkan
jaringan kayu. Jaringan yang terserang akan mengeluarkan getah atau cairan. Jika
kondisi ini dibiarkan, jaringan kayu akan membusuk, kemudian seluruh dahan
yang ada di atasnya akan layu dan mati.

8
Contoh penyakit yang disebabkan oleh jamur :

 Penyakit Antraknosa, yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum


capsici.
 Penyakit garis kuning pada daun, yang disebabkan oleh cendawan yang
bernama Fusarium oxysporum.
 Penyakit Batang Dry Basal Rot, yang disebabkan oleh cendawan
Ceratocyctis paradoxa
 Penyakit busuk tandan (bunch rot), yang disebabkan oleh cendawan
Marasmius palmivorus sharples.

2.3.2 Bakteri

Bakteri dapat membusukkan daun, batang, dan akar tumbuhan. Bagian


tumbuh tumbuhan yang diserang bakteri akan mengeluarkan lendir keruh, baunya
sangat menusuk, dan lengket jika disentuh. Setelah membusuk, lama-kelamaan
tumbuhan akan mati. Tumbuhan yang diserang bakteri dapat diatasi dengan
menggunakan bakterisida.

Contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri :

 Penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration), yang disebabken


oleh bakteri Candidatus Liberibacter asiaticus.
 Penyakit hawar daun tanaman padi, yang disebabkan bakteri Xanthomonas
oryzae.
 Penyakit Nematoda, yang disebabkan oleh bakteri Nematoda
rhadinaphelenchus cocophilus.

2.3.3. Virus

Selain bakteri dan jamur, dalam kondisi yang sehat, tumbuhan dapat
terserang oleh virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya karena
dapat menular dan menyebar ke seluruh tumbuhan dengan cepat. Tumbuhan yang
sudah terlanjur diserang sulit untuk disembuhkan.

9
Contoh penyakit yang disebabkan oleh virus :

 Virus TMV (Tobacco Mozaik Virus) penyebab mozaik pada daun


tembakau menimbulkan bercak-bercak putih, menyerang permukaan atas
daun tembakau.
 Virus Tungro menyebabkan penyakit kerdil pada padi. Penularan virus ini
dengan perantara wereng coklat dan wereng hijau.

2.3.4 Alga (Ganggang)

Keberadaan alga juga perlu diaspadai karena dapat menyebabkan bercak


karat merah pada daun tumbuhan. Tumbuhan yang biasanya diserang antara lain
jeruk, jambu biji, dan rambutan. Bagian tumbuhan yang diserang oleh alga
biasanya bagian daun, ditandai adanya bercak berwarna kelabu kehijauan pada
daun, kemudian pada permukaannya tumbuh rambut berwarnya cokelat
kemerahan. Meskipun ukurannya kecil, bercak yang timbul sangat banyak
sehingga cukup merugikan.

Contoh penyakit yang disebabkan oleh Alga (Ganggang):

 Penyakit Karat Merah, yang disebabkan oleh ganggang Cephaleuros


heningsii, Schm.

3. 6. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman

Pengendalian hama adalah pengaturan makhluk-makhluk atau organisme


pengganggu yang disebut hama karena dianggap mengganggu kesehatan manusia,
ekologi, atau ekonomi. Pada tanaman perkebunan sering dijumpai berbagai jenis
serangga. Tidak semua jenis serangga tersebut berstatus hama. Beberapa jenis di
antaranya justru merupakan serangga berguna, misalnya penyerbuk dan musuh
alami (parasitoid dan predator).

Hama dan penyakit merupakan cekaman biotis yang dapat mengurangi


hasil dan bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Oleh karena itu untuk

10
mendapatkan hasil panen yang optimum dalam budidaya padi, perlu dilakukan
usaha pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
merupakan pendekatan pengendalian yang memperhitungkan faktor pengendalian
ekologi sehingga pengendalian dilakukan agar tidak terlalu mengganggu
keseimbangan alami dan tidak menimbukan kerugian besar.

PHT merupakan paduan beberapa cara pengendalian diantaranya


melakukan monitoring populasi hama dan kerusakan tanaman sehingga
penggunaan teknologi pengendalian dapat ditetapkan. Di antara serangga-
serangga hama, ada yang dikelompokkan sebagai hama utama karena memiliki
potensi biotik (daya reproduksi, daya makan atau daya rusak, dan daya adaptasi)
yang tinggi.

Hama tersebut selalu mengakibatkan kehilangan hasil panen yang relatif


tinggi sepanjang tahun, bahkan sering dilaporkan mengalami eksplosi, apabila
kondisi lingkungan mendukung. Untuk mengendalikannya, petani pada umumnya
menggunakan pestisida (kimiawi) yang diaplikasikan secara terjadual dengan
frekuensi tinggi, tanpa memperhatikan keadaan populasi di lapang.

Penggunaan insektisida menjadi berlebihan sehingga seringkali tidak


mengenai sasaran, bahkan dapat menimbulkan dampak negatif baik terhadap
pendapatan petani, maupun lingkungan, seperti musnahnya serangga berguna dan
munculnya gejala resurgensi dan resistensi hama. Cara tersebut dilakukan karena
belum tersedia cara pengendalian lain yang efektif dan tidak berdampak negatif di
tingkat petani.

11
BAB III

PENUTUP

3. 7. Kesimpulan

Jadi dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Hama dalam arti
luas adalah semua bentuk gangguan baik pada manusia, ternak dan tanaman.
Pengertian hama dalam arti sempit yang berkaitan dengan kegiatan budidaya
tanaman adalah semua hewan yang merusak tanaman atau hasilnya yang mana
aktivitas hidupnya ini dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis. Secara garis
besar, hama tanaman dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu kelompok
mamalia, insekta dan aves. Sedangkan penyakit tanaman ialah sesuatu yang
menyebabkan gangguan pada tanaman sehingga tanaman tidak bereproduksi atau
mati secara perlahan-lahan. Tanaman dikatakan sakit apabila ada perubahan atau
gangguan pada organ-organ tanaman. Jenis-jenis penyakit tanaman
diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu jamur, bakteri, virus dan alga. Namun
terdapat pengendalian hama dan penyakit tanaman dengan PHT. PHT adalah
paduan beberapa cara pengendalian diantaranya melakukan monitoring populasi
hama dan kerusakan tanaman sehingga penggunaan teknologi pengendalian dapat
ditetapkan.

3. 8. Saran

Dalam penyusunan makalah ini penulis telah menyusun dengan sungguh-


sungguh dan berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca. Namun,
tidak dapat dipungkiri bahwa makalah ini belum bisa dikatakan sebagai makalah
yang sempurna sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat
memacu semanggat penulis agar lebih giat dalam belajar menulis yang lebih baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

S. "Surtinah.(2012). Respon Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt)


Akibat Pemberian Tiens Golden Harvest." Jurnal Ilmiah Pertanian 8.2:
1-5.

Surtinah, S Lidar."Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea
mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru."Jurnal Ilmiah Pertanian 13.2
(2017).v

Said, M. Yasin, Soenartiningsih, A. Tenrirawe, A. M. Adnan, Wasmo,Wakman,


A. Haris Talanca, dan Syafrudin.2008. petunhuk lapang, hama,
penyakit hara pada jagung. Pusat penelitian dan pengembangan
pertanian,Badan Penelitian dan pengembangan pertanian. C.V
yasaguna. Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai