OLEH :
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui morfologi serangga.
2. Untuk mengetahui morfologi non serangga.
3. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi ciri-ciri dari gejala serangan
hama.
4. Untuk mengetahui apa saja orto pernting dalam dalam serangga.
5. Untuk mengetahui bagaimana perkembangbiakan serangga.
6. Untuk mengathui apa saja gejala penyakit yang disebabkan oleh jamur dan
bakteri?.
7. Untuk mengetahui apa saja gejala penyakit yang disebabkan oleh virus dan
nematoda?
8. Untuk mengetahui faktor abotik apa saja yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Gejala yang tampak dari serangan ini secara umum ialah terjadinya
kelayuan pada tanaman sehingga tanaman menjadi kering hingga akhirnya
tanaman tersebut mati. Gejala biasanya ditemukan pada bibit muda yang
mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas bibit. Diantara
penyebab serangan ini adalah banyaknya gulma yang menyebar di sekitar
tanaman pokok sehingga dimanfaatkan oleh hama sebagai tempat berlangsung
hidupnya (Sembel, 2012). Pucuk terpotong ini biasanya disebabkan oleh hama
penggerek batang yang dapat dikendalikan melalui kultur teknis, pengelolaan
lahan, penggunaan varietas bibit unggul, serta memonitoring atau sensus hama
(Sinaga, 2003).
Daun Bercak dan Menguning
Gejalan serangan penyakit ini biasanya tampak pada permukaan daun yang
secara perlahan akan mengubah warna daun menjadi memiliki bercak-bercak
menguning di seluruh permukaan daun (Azwin dkk, 2022). Jika daun yang
menguning dibiarkan, laju pertumbuhan bibit akan terganggu sehingga daun akan
mati dan rontok. Selain dari faktor penyakit, faktor lingkungan seperti tingkat
kesuburan tanah serta iklim di sekitar tanaman juga mempengaruhi gejala
serangan hama pada tanaman (Sudiono et al., 2005).
Daun Bintik-Bintik Berkarat
Gejala awal yang dialami daun yang terkena serangan adalah timbulnya
bercak hitam kecil yang dikelilingi oleh warna kuning muda yang lama-kelamaan
akan melebar dan daun akan mengering. Penyakit ini tidak menyebabkan
kematian, namun pada gejala lanjutan dapat menyebabkan daun semakin
mengering sehingga pada akhirnya dapat mengganggu proses fotosintesis karena
daun sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Dan akhirnya akan berdampak
juga pada perkembangan bibit (Rukmana, 2002).
Serangan Nekrosis
Famili Noctuidae
Larva dari Noctuidae ini biasanya berwarna hijau dengan garis berwarna
hitam pada bagian abdomen dengan ukuran tubuh ±2 cm. Perubahan warna pada
larva Noctuidae sesuai dengan perubahan instar yang dialaminya. Larva pada
instar satu berwarna hijau muda, pada instar dua berwarna hijau tua, instar tiga
dan keempat menjadi kehitam-hitaman pada bagian abdomen dan juga terdapat
garis hitam melintang pada abdomen, dan pada instar kelima warna larva berubah
menjadi coklat muda (Rahayu & Nur Berlina, 2004). Ciri-ciri imago Noctuidae,
yaitu bertubuh agak besar dengan sayap-sayap menyempit berwarna coklat, sayap
depan melebar, palpus panjang, antena seperti rambut atau kadang seperti sikat
pada serangga jantan, dan beberapa jenis kelompok memiliki sisik pada toraks
(Boror, 2006).
Ordo Coleoptera
Famili Coccinelidae
Famili Tettigoniidae
Imago berwarna hijau serta memiiki mata berwarna abu-abu. Alat peletak
telur (ovopositor) berwarna hijau. Panjang imago betina sekitar 9,5 – 10,5 cm.
Panjang ovipositor 3 – 4,5 cm. Panjang antena 16 cm. Panjang imago jantan 6 –
9,5 cm. Antena berbentuk filirform, lebih panjang dar tubuhnya (Boror, dkk.,
1992).
Ordo Homoptera
Famili Ciccadellidae
Tubuh berwarna putih, sayap keras serta lurus menyerupai atap rumah.
Memiliki sayap depan dan belakang yang sama keras dan lurusnya. Panjang tubuh
sekitar 12 mm dengan tipe mulut menusuk menghisap (Anonim, 2012).
Ordo Hemiptera
Famili Aphididae
Serangga dengan tubuh yang sangat kecil, berukuran 1/32 sampai 1/8 inci
namun masih dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada bagian mulut terdapat
tindik penghisap. Aphididae terbagi lagi atas aphipidae bersayap dan tidak
bersayap yang merupakan akibat dari adanya kompetisi makanan. Untuk tubuh
aphipidae ini akan membentuk sayap untuk mempermudah bermigrasi ke tempat
yang menguntungkan (Imran, 2011).
Ordo Hymenoptora
Famili Apidae
Famili Dolichopodidae
Ukuran bentuk kepala tidak besar, memiliki tiga pasang tungkai yang
panjang, umumnya berwarna metalik hijau atau kuning, tubuh berukuran 1,43
mm, serta memiliki sepasang mata majemuk dan probosis pendek. Memiliki
antena dan berpotensi sebagai musuh alami hama kutu daun (Udiarto, 2012).
Famili Syrphidae
Odonata merupakan salah satu golongan hewan dalam wujud insecta yang
tergolong dalam ordo Odonata (Simbolon, 2019). Odonata dalam bahasa Yunani
artinya rahang bergigi, dimana pada ujung labium (bibir bawah) terdapat tonjolan-
tonjolan tajam atau spina yang menyerupai gigi. Odonata muncul pada sekitar 360
– 290 juta tahun yang lampau atau sejak zaman karbon (Rahmawati et al,. 2019).
2.4 Perkembangbiakan Serangga
Sumber: mplk.politanikoe.ac.id
Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Pada Hemimetabola, bentuk dan sifat nimfa mirip dewasa, hanya saja
sayap belum berkembang dan habitat (tempat tinggal dan makanan) nimfa
biasanya sama dengan habitat stadium dewasanya. Metamorfosis tidak sempurna
mempunyai tiga bentuk, yaitu dimulai dari telur yang berubah menjadi nimfa,
kemudian dewasa. Pada fase imago (dewasa) akan ditandai dengan
berkembangnya semua organ tubuh dengan terasa lebih baik. Dengan demikian
metamorfosis tidak sempurna tidak mengalami bentuk kepompong, contohnya
adalah pada ordo Odonata, Ephimeroptera dan Plecoptera.
Sumber: mplk.politanikoe.ac.id
Sumber: mplk.politanikoe.ac.id
Perkembangan serangga dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu (Nurhadi,
2018):
a. Faktor Internal
bertahap. Setiap terjadi pergantian kulit, maka akan ada pertambahan ukuran
serangga. Bakal sayap akan tumbuh secara bertahap yaitu semakin lama akan
semakin besar yang akhirnya akan menyerupai sayap pada serangga dewasa.
Baik nimfa maupun imago, hidup dalam habitat yang sama, dengan makanan
yang sama pula. Contoh serangga yang masuk dalam golongan metamorfosis ini
antara lain ada dari ordo Orthoptera (seperti belalang, jangkrik, kecoak, dan lain-
lain), ordo Thysanoptera (thrips), ordo Homoptera (kutu daun, wereng, dan lain-
lain), serta ada dari ordo Hemiptera (kepik, walang sangit, dan lain-lain).
Sumber: mplk.politanikoe.ac.id
2.5 Gejala dan Tanda Penyakit Oleh Jamur dan Bakteri
a. Gejala lokal (local symptoms) yaitu gejala yang timgul hanya terbatas
pada bagian-bagian tanaman tertentu saja, misalnya penyakit pada
daun, akar, atau buah.
b. Gejala sistemik (systemic symptoms) yaitu gejala yang timbul
disebabkan oleh penyakit yang menyerang seluruh bagian tanaman,
misalnya seperti yang disebabkan oleh virus, diseluruh bagian tanaman
terdapat virus walaupun tepat infeksi pada bagian tertentu dari tanaman
tersebut.
Gejala tanaman berdasarkan pengaruh langsung atau tidaknya, dibedakan atas:
4. Kekeringan atau layu yang ditandai dengan adanya daun yang gugur
kemudian diikuti oleh kekeringan batang dan tunas.
5. Nekrosis yaitu matinya jaringan baik pada kulit maupun daun yang
disebabkan oleh patogen, contohnya: blight, terbakar, blast, busuk kering,
serta busuk basah.
6. Tumbuhnya fungi di permukaan daun, contoh: powdery mildew, downy
mildew, scoty mildew, serta rhizomorf.
(Sutarman, 2017)
2.6 Virus dan Nematoda
Virus tumbuhan dalam beberapa hal berbeda dari virus yang menyerang
hewan atau bakteri. Salah satu perbedaan tersebut terdapat pada mekanisme
penetrasi virus ke dalam sel inang. Virus tumbuhan hanya dapat masuk ke dalam
sel tumbuhan melalui luka yang terjadi secara mekanis atau serangga vektor. Hal
ini disebabkan oleh virus tumbuhan yang tidak memiliki alat penetrasi untuk
menembus dinding sel tumbuhan. Sebaliknya, sebagian besar virus yang
menyerang hewan dan bakteri dapat melakukan penetrasi langsung melalui
selaput sel, seperti bakteriofage (virus yang menyerang bakteri) yang mempunyai
alat penetrasi yang dapat menembus selaput sel bakteri.
Struktur dasar virus terdiri dari asam nukleat (RNA atau DNA) yang
berfungsi sebagai genom virus. Ada juga selubung protein (kapsid). Terkadang
virus tertutup oleh mantel (envelope), yaitu suatu struktur yang tersususn atas
lipid, protein, dan karbohidrat yang mengelilingi asam nuklear virus.
Perbandingan asam nukleat dan protein berbeda untuk setiap virus, asam
nukleat 5% - 40% dari virus, sedangkan protein 60% - 90%. Virus dengan tipe
memanjang persen asam nukleatnya lebih rendah jika dibanding dengan persen
proteinnya. Sedangkan virus spherical, persen asam nukleatnya lebih tinggi jika
dibandingkan dengan persen proteinnya.
Infeksi virus dapat mempengaruhi proses metabolisme tanaman, sehingga
menyebabkan perubahan pertumbuhan tanaman. Perubahan pertumbuhan tanaman
tersebut ada yang dapat diamati secara kasatmata (gejala luar), tetapi ada pula
yang tidak dapat diamati secara kasat mata (gejala dalam). Infeksi virus yang
terjadi di dalam sel tanaman akan mempengaruhi sintesis protein dan asam
nukleat dari sel tanaman yang terinfeksi. Infeksi virus juga akan berpengaruh
terhadap jumlah dan bentuk organel sel, seperti mitokondria dan kloroplas, intisel,
dan dinding sel.
(Bahan Ajar Virologi)
1. Virus Mosaic Kedelai (Soybean mosaic virus, SMV) merupakan salah satu
virus yang paling sering muncul dan berbahaya diantara 67 virus yang ada
pada tanaman kedelai. Virus ini ditularkan oleh aphis secara non-persisten
dan terbawa oleh benih. Gejala SMV antara lain: permukaan daun tidak
rata, daun mengecil, tepi daun melengkung, tulang daun menebal,
klorosis, mosaik sampai ke daun yang paling muda dengan warna hijau
gelap di sepanjang tulang daun, daun melepuh dengan warna hijau tua dan
melengkung ke dalam dan luar, pemucatan tulang daun, dan mosaik
sepanjang tulang daun.
2. Virus kerdil kedelai (Soybean dwarf virus, SDV) menyebabkan
tanaman menjadi kerdil ditandai dengan memendeknya jarak antar
buku, daun melengkung dan mengecil.
3. Virus Katai Kedelai (Soybean stunt virus, SSV), gejala yang ditimbulkan
akibat adanya serangan virus ini adalah mosaik pada daun dan tanaman
tidak dapat tumbuh normal (katai). SSV dapat menginfeksi sampai ke
biji dan menimbulkan gejala berbentuk cincin berwarna coklat.
4. Virus Belang Samar Kacang Tunggak (Cowpea mild mottle virus,
CMMV), menyebabkan daun keriting dengan belang berwarna kuning dan
mosaik yang berkerut. Gejala yang muncul sangat tergantung dari
varietas kedelai yang terinfeksi. Dapat ditularkan melalui benih dan oleh
kutu kebul Bemisia tabaci semi persisten.
5. Virus Belang Kacang Tanah (Peanut stripe virus, PStV), mempunyai
inang yang luas meliputi hampir semua tanaman kacang-kacangan dan
bergejala positif pula pada gulma Chenopodium amaranticolor dan
C.quinoa. Gejala yang tampak pada tanaman kedelai hanya berupa
nekrosis pada tulang daun
(balitkabi.litbang.pertanian.go.id,. 2015. Penyakit-Penyakit Virus
pada Kedelai,
https://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/infotek/penyakit- penyakit-
virus-pada-kedelai/ diakses pada 12 Juni 2022)
Suhu
Jika suplai (penyediaan) oksigen sel pada bagian dalam umbi tidak
mencukupi untuk mendukung peningkatan pernapasan, maka sel tersebut akan
mati karena kekurangan oksidasi. Reaksi enzimatik yang diaktivasi oleh suhu
tinggi dan kurang oksidasi berjalan sebelum, selama dan sesudah kematian sel.
Reaksi tersebut secara abnormal mengoksidasi penyusun tumbuhan yang normal
menjadi pigmen melanin hitam. Pigmen tersebut menyebar ke sekitar jaringan
umbi dan akhirnya menjadikan umbi tampak hitam.
Cahaya
4.1 Hasil
4.1.1 Morfologi Serangga dan Non Serangga
Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi serangga dan non serangga
No Gambar Foto Keterangan
1 Morfologi
belalang
a. Kepala
b. toraks
c. abdomen
d. antena
e. mata
f. tarsus
g. koksa
h. trokhanter
i. timpanum
j. sirakel
k. remur
l. tibia
m.ovipositur
n. serkus
2 Morfologi laba-
laba
a. chelicerae
b. eyes
c. palp
d. chepalothorax
e. focea
f. spinnerets
g. abdomen
h. walking legs
3 Morfologi
keong mas
a. alat
peraba
tentakel
b. tangkai mata
c. mata
d. kepala
e. garis
pertumbuhan
f. cangkang
g. lingkaran
h. ujung puncak
i. kaki
j. mulut
4 Morfologi
udang
a. rustun
b. mata
c. carapale
d. ruas perut-1
e. ruas perut-2
f. ruas perut-3
g. ruas perut-4
h. ruas perut-5
i. ruas perut-6
j. telson
k. uropods
l. kaki berenang
(5 pasang)
m. kaki berjalan
(5 pasang)
n. antena
5 Morfologi ulat
kaki seribu
a. antena
b. bibir
c. rahang bawah
d. mulut
e. mata
f. kepala
g. leher
h. 2 pasang kaki
setiap segmen
i. segmen
punggunng
j. segmen perut
k. segmen anal
l. badan
6 Morfologi
mancit putih
a. mata
b. hidung
c. mulut
d. kumis
e. telinga
f. kaki depan
g. perut
h. kaki belakang
i. ekor
4.1.2 Gejala Serangan Hama
Tabel 2. Hasil pengamatan gejala serangan hama
No Gambar Foto Keterangan
1 Nama Tanaman :
Padi (Oryzasativa)
Deskripsi :
Daun padi yang terserang
jenis hama
belalang ini terlihat robek,
kepotong, dan bolong
2 Nama Tanaman :
Kangkung
(Ipomoeareptanspols)
Deskripsi :
Terdapat 2 hama yang
menyerang yaitu kutu daun
dan ulat kekat. Gejala yang
timbul adalah timbul
bintik-bintik putih dan
bolong-bolong.
3 NamaTanaman :
Bunga dahlia (DahliaSp)
Deskripsi :
Terserang hama belalang
menyebabkan daun
menjadi berlubang
4 NamaTanaman :
Sawi (Brassica Juncea L)
Deskripsi :
Terserang hama ulat
ditandai dengan kondisi
berlubang agak menguning
dan bagian daun tidak
beraturan
5 NamaTanaman :
Jagung (ZeaMays)
Deskripsi :
Terserang hama belalang
ditandai dengan robek
pinggiran kecoklatan
NamaTanaman :
6 Jeruk (CitrusSp)
Deskripsi :
Terserang hama kutu putih
ditandai dengan gejala
buah membusuk dan
adanya beberapa lubang
pada jeruk
2 Ordo : Lepidoptera
Tipemulut : menusuk,
menghisap
Tipeantena : berbentuk
bulu ayam dan sisir
Jumlah mata tunggal
dan posisi : sepasang mata
tunggal di antara majemuk
3 Ordo : Orthoptera
Tipemulut : Penggigit dan
pengunyah
Tipeantena : Filiform
Tipemata : tunggal
4 Ordo : Odonata
Tipemulut : menggigit -
mengunyah
Tipeantena : Setaceous
antenna
Jumlah mata tunggal
dan posisi :3, ditengah-
tengah mata majemuk
Ordo : Hemiptera
5 Tipemulut : menusuk,
menghisap
Tipeantena : genikulate
Ordo : Diptera
6 Tipemulut : menjilat,
menghisap
Tipeantena : aristate
Jumlah mata tunggal
dan posisi : mata tunggal
tersebut diapit oleh 2
bagian mata majemuk kiri
dan kanan
4.1.4 Perkembangbiakan serangga
Tabel 4. Perkembangbiakan serangga
N Gambar Foto Keterangan
o
1 Ordo : Thysanura
TipeMulut : Menggigit dan
mengunyah
Tipeantena : Pektinale
Perbedaan pra dewasa-
imago :
Tidak ada perbedaaan. Pra
dewasa dan imago kutu
buku hanya berbeda di
ukuran tubuhnya.
2 Ordo : Lepidoptera
Tipemulut : menggigit,
mengunyah
Tipeperkembangan :
Holometabola
Perbedaan pra dewasa
dan imago :
Pada stadium larva jumlah
instar bervariasi mulai 1-5
abu, 6 yang merupakan
larva instar akhir yang
disebut prepupa.
Selanjutnya menjadi imago
yang disebut ngengat.
3 Ordo : Lepidoptera
Tipemulut : Pengunyah
Tipe perkembangan :
Holometabola
4 Ordo : Coleoptera
Tipemulut : menggigit -
mengunyah
Tipeantena : Pektinale
Perbedaan pra dewasa
dan imago :
Larva kumbang bemo
bertubuh panjang,
diselubungi bulu, berkaki 6.
Imago ladybird memiliki
ciri tubuh mungil, sayap
yang sempurna dengan
warna terang mengkilat.
Ordo : Orthoptera
5 Tipemulut : menggigit,
mengunyah
Tipeantena : filiform
Perbedaan pra dewasa
dan imago :
Dalam tahap nimfa,
memiliki warna yang
ringan, tidak bersayap, dan
belum memiliki organ
reproduksi. Pada tahap
imago memiliki sayap yang
sudah sempurna dan
memperoleh kematangan
seksual.
Ordo : Coleoptera
6 Tipemulut : mengigit,
mengunyah
Tipeantena : -
Perbedaan pra dewasa
dan imago :
Pada pra dewasa memiliki
kepala kapsul, 3 pasang
kaki pada dada, rahang
kokoh. Pada tahap imago
memiliki sayap depan
tebal/kasar seperti
cangkang, tanpa vena.
Sayap belakang transparan.
4.1.5 Gejala dan Tanda Penyakit yang disebabkan Jamur dan Bakteri
Tabel 5. Hasil pengamatan Gejala dan Tanda Penyakit Jamur dan Bakteri
No Gambar Nama Patogen Keterangan
1 Muncul bercak-bercak
Antraknosa coklat tua pada daun di
Melanconiumsp bagian ujung daun tepi.
Bercak dikelilingi warna
kuning yang merupakan
pembatas antara daun sehat
dan yang terjerang penyakit.
2 Gejala yang ditimbulkan
Gugur daun adalah bintik coklat pada
Oldiumheva daun muda yang berkembang
e
1 Layufusarium Gejalayangditimbulkanpadat
2 Fusariumoxysporumsp anamanpisangberupakuning
kehijauan daun
yangterserangakanmengunin
gdanpelepah menjadilayu
4.2.6 Gejala dan Tanda Penyakit Tanaman disebabkan Virus dan Nematoda
Tabel 6. Hasil pengamatan gejala dan tanda virus dan bakteri
NO Gambar Nama Keterangan
Patogen
1 Tergantung pada tahap pertumbuhan
4 Nematoda Gejalapadatanamankentangialahdaunbewarn
sista akuningcurahnamuntidaktersebarsecaramera
kentangGl tadiseluruh area. Sistem perakaran menjadi
o kurang berkembang yang menyebabkan
boderarost terhambatnya pertumbuhan hingga kematian
ochiensis tanaman
9 CSSV Menyebabkanuratbewarnakemerahan
Virus tunas pada daun mudayangbaru tumbuh.
bengkak kakao
CacaoSwollen
S hoot
Radhopholuss
i milis
11 Daun yang harusnya hijau menjadi kekuningan
Virus mosaik dan menjadi lebih pendek Penularan virus
pepaya biasanya terjadi karena kutu / cedera mekanis.
GeminiVirus
12 Nematoda Puru tersebut terbentuk karena terjadinya
puru akar pembelahan sel-sel pada jaringan tanaman.
seledri Semakin banyak puru, maka tingkat serangan
Meloidogyn semakin parah.
e
sp
Kekurang
an unsur
Zn
Kekuranga
n unsur N
Keracuna
n unsur
Al
5 Pada kondisi awal, tanaman jagung menjadi kerdil,
Daun kurus, dan daunnya akan berubah warna menjadi hijau
jagung kekuningan, ujung daun akan menguning dan melebar
berwarna menuju lintang daunnya
kuning
Kekuranga
n unsur N
6 Pertumbuhan daun muda terhambat, daun berubah
Kelainan menjadi hijau terang, dan pembungaan berkurang
pada
tanaman
kopi
Kekuranga
n unsur B
4.2 Pembahasan
Morfologi serangga dan non serangga
Pada morfologi serangga, didapatkan morfologi serangga belalang
(Valanga sp.) dengan bagian-bagian dari tubuh belalang terdiri dari Kepala,
Thoraks (dada) , Abdomen (perut), Sayap, tungkai, ovipositor. Sedangkan untuk
hewan yang dapat digolongkan kedalam golongan non serangga antara lain ialah
Laba – laba , ulat kaki seribu, keong, udang, mencit putih, siput.
Contoh dari serangga yang paling dikenal adalah belalang. Belalang
merupakan serangga pemakan tumbuhan atau disebut juga herbivora yang berasal
dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Belalang memiliki 3 bagian tubuh
utama seperti kepala, dada (thoraks) dan perut (abdomen). Selain itu terdapat juga
anggota tubuh lainnya seperti kaki yang bersendi berjumlah 6, sayap 2 pasang
untuk terbang dan sepasang antena sebagai alat sensor.Kaki pada belalang
memiliki 2 fungsi yang berbeda seperti kaki pada bagian depan digunakan untuk
berjalan, dan bagian kaki yang lebih panjang digunakan untuk melompat.Belalang
tidak memiliki telinga, tetapi bisa mmerasakan getaran di udara dengan bantuan
alat sensor yang disebut dengan tympanum. Pada belalang tympanum terletak di
abdomen pertama.Belalang memiliki lima mata yang terdiri dari mata (2
compound eye dan 3 acelli). Alat pernafasan belalang berupa trakea. Belalang
merupakan serangga dengan kerangka luas (exoskeleton).
Gejala serangan hama
Pada praktikum mengenai gejala serangan hama, didapati sebagai
berikut. jagung ( Zea mays), Padi (Oryza sativa), Jambubiji (Psidium guajava),
Sawi (Brassica chinensis var.parachinensis) dan kangkung (Ipomoea aquatica)
terseranghama dengan tipe mulut menggigit mengunyah. Hal ini ditandaidengan
bagian yang terserang terdapat robekan , daun berlubang. Sedangkan untuk tipe
mulut menusuk menghisap terlihat pada tanaman kakao (Theobroma cacao)
dan Pepaya (Caricapapaya L) terserang hama dengan tipe mulut menusuk
menghisap yang ditandai dengan adanya perubahan warna pada daun maupun
pada buah tanaman tersebut.
Beberapa contoh gejala serangan hama diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Dahlia
Daun tanaman Dahlia yang terserang hama belalang dengan tipe mulut
mengunyah-menggigit akan menjadi tampak berlubang dan di
sekitaran bagian daun yang berlubang akan mengering.
b. Sawi
Daun sawi yang terserang hama ulat dengan tipe mulut mengunyah-
menggigit akan ditandai dengan kondisi daun yang berlubang, agak
menguning, dan bagian daun tidak beraturan.
c. Kangkung
Pada kangkung ada 2 gejala yang akan terjadi yaitu gejala yang
disebabkan oleh ulat grayak sehingga kangkung terlihat robek dan
berlubang. Kemudian, gejala yang disebabkan oleh kutu daun yang
berada di bawah permukaan daun kangkung sehingga daun terlihat
bintik-bintik bulat kering.
d. Padi
Daun padi yang terserang hama jenis belalang dengan tipe mulut
mengunyah-menggigit akan terlihat robek, terpotong atau terkelupas,
dan bolong-bolong.
e. Buah Jeruk
Buah jeruk yang terserang oleh hama kutu putih dengan tipe mulut
menusuk-mengisap akan ditandai dengan gejala buah membusuk dan
adanya beberapa lubang, sehingga terjadi perubahan warna pada
bagian yang terserang.
Ordo Serangga
Ordo Orthoptera
Seperti belalang (Valanga sp) Serangga ini disebut juga belalang yang
memiliki sayap dua pasang. Sayap depan panjang dan menyempit, biasanya
mengeras seperti kertas dan dinamakan tegmina. Antena beruas banyak. Sersi
pendek dan seperti penyepit. Tarsus biasanya biasanya beruas 3-5, alat mulut
menggigit-mengunyah. Sebagian besar pemakan tanaman dan sebagian sebagai
predator.
Ordo Hemiptera
Seperti kepik bau (Riptortus linearis). Serangga ini memiliki tubuh yang
pipih, ukuran dari sangat kecil sampai besar. Jika bersayap, maka pangkal sayap
depan menebal. Pada saat istirahat sayap terletak mendatar di atas tubuh dengan
ujung sayap depan umumnya tumpang tindih. Bagian mulut tipe menusuk-
menghisap yang timbul di dari bagian depan kepala. Sebagian besar hidup di darat
(teresterial insect) dan sebagian hidup di air (aquatik insect). Beberapa spesies
mengeluarkan bau yang khas bila diganggu. Sebagian besar serangga ordo ini
bertindak sebagai hama tanaman dan beberapa lainnya sebagai predator dan
vektor penyakit.
Ordo Coleoptera
Seperti kumbang (Lucianidae sp). Serangga ini memiliki sayap depan
yang keras, tebal dan tanpa vena. Sayap depan ini berfungsi sebagai pelindung
sayap belakang dan dinamakan elitra. Sayap belakang membranus. Sayap depan
lebih panjang dari sayap belakang. Pada beberapa spesies sayap depan pendek dan
tidak menutupi .
Ordo Diptera
Seperti lalat buah (Drosophilla) Serangga ini berukuran kecil sampai
sedang. Sayap satu pasang dan membranus. Sayap belakang tereduksi menjadi
hilter yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan. Tubuh relatif lunak, antena
pendek, mata majemuk besar dan metamorfosis sempurna.
Ordo Lepidoptera
Seperi kupu - kupu (Rhopalocera sp). Serangga ini memiliki dua pasang
sayap, sayap belakang biasanya lebih kecil dari sayap depan. Sayap ditutupi bulu-
bulu atau sisik. Imago serangga disebut kupu-kupu (jika aktif di siang hari) dan
ngengat (jika aktif di malam hari). Antena panjang dan ramping. Hampir semua
larva pemakan tanaman. Serangga dewasa membantu proses penyerbukan.
Perkembangbiakan Serangga
Adapun perkembang biakan serangga ada 4 pengelompokan yaitu
ametabola tanpa metamorphosis, hemimetabola yaitu metamorphosis tidak
sempurna, paurometabola yaitu metamorphosis tidak sempurna dan holometabola
yaitu metamorphosis sempurna.
Adapun tahapan dari metamorfosis yaitu telur larva- kepompong-imago.
Contoh sarangga yang termasuk metamorfosis sempurna yaitu ulat bulu
(Malacosoma americanum), ulat penggulung daun pisang (Erinota thrax),
kumbang badak (Dynastinae).
PENYAKIT
Beberapa penyakit yang menyerang tanaman diantaranya:
a. Antraknosa pada buah Tomat
Patogen yang menyerang Collectotrichum coccodes. Penyakit ini
mula-mula ditandai dengan pinggiran hitam pada kulit tomat, dalam
waktu cepat bintik-bintik tersebut akan membesar menjadi coklat
dengan bintik-bintik hitam yang lebih kecil dan akhirnya menyebabkan
tomat membusuk. Antraknosa juga dapat menginfeksi batang, daun,
dan akar pada tanaman tomat.
b. Hawar Bakteri
Patogen yang menjadi penyebab penyakit ini adalah Pseudamonas
cyringas. Tanaman yang terinfeksi oleh penyakit ini awalnya akan
dicirikan dengan adanya noda coklat di bagian tepi. Pada tanaman
dewasa, akan muncul berupa bercak coklat bersudut pada daun yang
dimulai dari adanya bintik kuning yang kemudian menjadi coklat.
Kemudian akan terjadi perubahan warna menjadi coklat tua hingga
kehitaman dan mengering menjadi terpusat pada pusat noda.
c. Bercak pada Daun Kangkung
Patogen yang menyebabkan penyakit ini diantaranya ada Fusarium sp.
dan Cercospora bataticola. Gejala yang ditimbulkan akibat dari
penyakit ini diantaranya munculnya bercak kecoklatan hingga
kehitaman pada daun. Jika sudah terserang penyakit ini, kondisi daun
kangkung akan menjadi rusak.
d. Layu Fusarium pada Daun Pisang
Patogen yang menjadi penyebab penyakit ini adalah Fusarium
oxysporum sp. Gejala yang ditimbulkan akibat penyakit ini diantaranya
daun berwarna kuning kehijauan pada daun tua, dimulai dari pinggir
daun, kemudian lanjut ke daun muda. Pelepah melayu dan terjadi
perubahan warna pada bonggol pisang. Selanjutnya tanaman akan mati
karena bonggol dan akar membusuk.
e. Busuk Lunak Pada Buah Kentang
Patogen yang menyebabkan terjadinya penyakit ini adalah bakteri
Erwina Carotovara. Adapun gejala yang ditimbulkan akibat dari
penyakit ini adalah adanya bercak busuk berwarna coklat kehitaman
pada umbi kentang, selanjutnya akan membesar, melekuk, dan
bentuknya tidak beraturan. Umbi yang telah terkena penyakit ini akan
membusuk.
f. Hawar Daun pada Padi
Nama patogen yang menyebabkan penyakit ini adalah bakteri
Xanthomonas oryzae. Gejala yang ditimbulkan akibat dari penyakit ini
adalah munculnya bercak kelabu pada bagian pinggir daun yang pada
akhirnya akan membentuk hawar. Pada keadaan terparah, tanaman
akan terlihat sangat kering.
4 Nematoda Gejalapadatanamankentangialahdaunbewarn
sista akuningcurahnamuntidaktersebarsecaramera
kentangGl tadiseluruh area. Sistem perakaran menjadi
o kurang berkembang yang menyebabkan
boderarost terhambatnya pertumbuhan hingga kematian
ochiensis tanaman
9 CSSV Menyebabkanuratbewarnakemerahan
Virus tunas pada daun mudayangbaru tumbuh.
bengkak kakao
CacaoSwollen
S hoot
Radhopholuss
i milis
1 Daun yang harusnya hijau menjadi kekuningan
1 Virus mosaik dan menjadi lebih pendek Penularan virus
pepaya biasanya terjadi karena kutu / cedera mekanis.
GeminiVirus
1 Nematoda Puru tersebut terbentuk karena terjadinya
2 puru akar pembelahan sel-sel pada jaringan tanaman.
seledri Semakin banyak puru, maka tingkat serangan
Meloidogyn semakin parah.
e
sp
Tabel 6. Hasil pengamatan gejala dan tanda virus dan bakteri