Disusun oleh:
NPM : E1K020032
2. Djamilah, Ir., MP
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1. Untuk mengenal jenis hama pada tanaman
2. Membedakan masing-masing penggolongan hama
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI
Ciri-ciri Orthetrum testaceum dapat mencapai panjang tubuh sekitar 43–48 mm (1,7–1,9
inci), dengan sayap belakang 34–38 mm (1,3–1,5 inci) (pada jantan). Pada capung besar ini,
toraks jantan dewasa berwarna oranye-coklat, dengan perut berwarna merah terang. Mata
berwarna coklat muda. Sayapnya transparan berasap, dengan tambalan kuning di dasarnya.
Pada betina dewasa dan jantan yang baru muncul, tubuh berwarna hijau zaitun sampai coklat
dengan tanda hitam dan pangkal sayap belakang yang jelas.
Capung ini agak mirip dengan Orthetrum chrysis, tetapi O. testaceum jauh lebih
kemerahan, sedangkan O. chrysis memiliki thorax coklat kemerahan.
Ciri-ciri Ulat dari Douglas-Fir Tussock Moth (Orgyia pseudotsugata) memakan cemara,
cemara, Douglas-fir, dan pohon cemara lainnya di Amerika Serikat bagian barat dan merupakan
penyebab utama penggundulannya. Ulat muda memakan hanya pada pertumbuhan baru tetapi larva
dewasa memakan dedaunan yang lebih tua juga. Infestasi besar Ngengat Douglas-Fir Tussock dapat
menyebabkan kerusakan parah pada pohon — atau bahkan membunuh mereka.
Satu generasi hidup setiap tahun. Larva menetas pada akhir musim semi ketika pertumbuhan
baru telah berkembang di pohon inang. Saat ulat dewasa, mereka mengembangkan jambul hitam
khas mereka di setiap ujungnya. Pada pertengahan hingga akhir musim panas, ulat menjadi
kepompong, dengan orang dewasa muncul dari akhir musim panas hingga musim gugur. Betina
bertelur dalam massa beberapa ratus di musim gugur. Ngengat Douglas-Fir Tussock melewati
musim dingin sebagai telur, memasuki keadaan diapause (perkembangan tersuspensi) hingga musim
semi.
3) kumbang (Koksi Henosepilachna)
Klasifikasi:
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : celeoptera
Upaordo : Polyphaga
Superfamili : Cucujoidea
Famili : Coccinellidae
Ciri-ciri Kumbang koksi memiliki penampilan yang cukup khas sehingga mudah dibedakan dari
serangga lainnya. Tubuhnya berbentuk nyaris bundar dengan sepasang sayap keras di punggungnya.
Sayap keras di punggungnya berwarna-warni, namun umumnya berwarna mencolok ditambah dengan
pola seperti totol-totol. Sayap keras yang berwarna-warni itu sebenarnya adalah sayap elitra atau
sayap depannya. Sayap belakangnya berwarna transparan dan biasanya dilipat di bawah sayap depan
jika sedang tidak dipakai. Saat terbang, ia mengepakkan sayap belakangnya secara cepat, sementara
sayap depannya yang kaku tidak bisa mengepak dan direntangkan untuk menambah daya angkat (saat
terbang). Sayap depannya yang keras juga bisa berfungsi seperti perisai pelindung.
Kumbang koksi memiliki kaki yang pendek serta kepala yang terlihat membungkuk ke bawah.
Posisi kepala seperti ini membantunya saat makan hewan-hewan kecil seperti kutu daun. Di kakinya
terdapat rambut-rambut halus berukuran mikroskopis (hanya bisa dilihat dengan mikroskop) yang
ujungnya seperti sendok. Rambut ini menghasilkan bahan berminyak yang lengket sehingga kepik
bisa berjalan dan menempel di tempat-tempat sulit seperti di kaca atau di langit-langit.
Makananya Mayoritas dari kepik adalah karnivora yang memakan hewan-hewan kecil
penghisap tanaman semisal kutu daun (afid). Larva dan kepik dewasa dari spesies yang sama
biasanya memakan makanan yang sama. Kepik makan dengan cara menghisap cairan tubuh
mangsanya. Di kepalanya terdapat sepasang rahang bawah (mandibula) untuk membantunya
memegang mangsa saat makan. Ia lalu menusuk tubuh mangsanya dengan tabung khusus di mulutnya
untuk menyuntikkan enzim pencerna ke tubuh mangsanya, lalu menghisap jaringan tubuh mangsanya
yang sudah berbentuk cair. Seekor kepik diketahui bisa menghabiskan 1.000 ekor kutu daun
sepanjang hidupnya. Beberapa jenis kepik semisal kepik Jepangdan kepik dari spesies Epilachna
admirabilis diketahui sebagai herbivora karena memakan daun. Kepik tersebut biasanya
meninggalkan jejak yang khas pada daun bekas makanannya karena mereka tidak memakan urat
daunnya.
4) belalang (Oxya)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Super ordo : Orthropterida
Ordo : orthroptera
Sub Ordo : caelifera
Super famili : Acridoidea
Genus : Oxya
Spesies : Oxya serville
Ciri-ciri Belalang hijau memiliki bentuk morfologi seperti anggota Acrididae lainnya.
Tubuhnya terdiri atas 3 bagian yaitu kepala (caput), dada (thoraks) dan perut (abdomen). Pada kepala
terdapat sepasang antena berukuran pendek yang berguna sebagai mekanosensorik dan kemosensorik.
Ia memiliki sepasang mata majemuk dan 3 buah mata ocelli. Mulutnya terdiri atas tiga pasang alat
bantu yaitu sepasang mandbula, sepasang maxilla dan sepasang labium. Belalang hijau memiliki 2 jenis
organ gerak yaitu sayap dan kaki. Sayap melekat pada bagian dada di segmen ke-2 (mesothorax) dan
segmen ke-3 (metathorax). Sedangkan kakinya terletak pada tiap segmen dada, terdapat sepasang kaki
belakang yang termodifikasi untuk melompat.
Pada setiap segmen abdomen dan dadanya terdapat sepasang lubang spirakel, hal itu digunakan
serangga ini sebagai tempat keluar masuknya udara untuk pernapasan. Sistem pernapasannya disebut
sistem trakea. Udara masuk ke dalam tubuh serangga melalui lubang spirakel, kemudian melalui
saluran trakea dan trakeolus menyebar ke seluruh tubuh sampai ke jaringan tubuh. Pada jaringan
tersebut terjadi pertukaran gas. Proses pertukara gas ini dibantu oleh sistem sirkulasi darah. Selain ciri-
ciri Acrididae secara umum diatas. Ciri Morfologi dari belalang hijau secara khusus adalah sebagai
berikut :
1. Memiliki tubuh yang berwarna hijau terang, tetapi ada juga yang berwarna cokelat muda
terutama yang telah tua.
2. Adanya garis di bagian tengah atas tubuhnya yang berwarna hijau kekuningan.
3. Terdapat pula garis berwarna kehitaman di bagian sisi tubuhnya dari mata menuju sayap depan.
4. Bagian tibia kaki belakang belalang hijau berwarna hijau kebiruan.
5. Serangga dewasa jantan ukurannya sekitar 18 – 34 mm sedangkan betina dewasa berukuran 21
– 38 mm. Rata-rata panjang tubuh serangga betina adalah 35 mm sedangkan pejantannya sekitar
32 mm.
6. Perbedaan serang betina dan jantan terlihat pada bagian abdomennya, belalang betina
abdomennya membulat sedangkan belalang jantan bentuknya mendatar.
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-
hari manusia.
Pengelompokan hama yang sering digunakan adalah membagi hama menurut kisaran bahaya yang
diakibatkannya yaitu sebagai berikut :
Hama utama
• Hama minor
• Hama potensial
• Hama migran
• Hama pengganggu tanaman dibedakan berdasarkan ordonya, serangga memiliki enam ordo
yaitu :
a) Ordo Orthoptera
b) Ordo Hemiptera
c) Ordo Homoptera
d) Ordo Coleoptera
e) Ordo Lepidoptera
f) Ordo Diptera
DAFTAR PUSTAKA
Bailey, W. 2004. Grasshopper problems in northeast Missouri. Integrated Pest & Crop Management
Hansamunahito, 2006, Hama Tanaman Pangan dan Perkebunan. Bumi Aksara, Jakarta.
https://mbachrul.blogspot.com/2015/05/laporan-pengenalan-hama-dan-gejala.html
http://www.faperta.ugm.ac.id/perlintan2005/berita.htm
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kumbang_koksi
https://jenis.net/belalang-hijau/