Anda di halaman 1dari 12

PROSES PELAKSANAAN INOVASI PEMBELAJARAN DI SD

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Inovasi Pendidikan

Disusun Oleh:
Afifah Hannum (206910381)
Dea Miranda (206910564)
Putri Dinanti (206910452)
Muhammad Nuralfian (206910408)
Kelas/Semester:
A PGSD / V

Dosen Pengampu:
Drs. Zariul Antosa, M.Sn

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis
ucapkan atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayahnya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul proses pelaksanaan
inovasi pembelajaran di SD, sebagai salah satu tugas mata kuliah Inovasi Pembelajaran Di
SD penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut berkontribusi
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, segala
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi
penyempurnaan makalah kami di masa yang akan datang. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Pekanbaru, 22 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BABI.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Pendahuluan..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Pengertian Proses.......................................................................................................................5
B. Pengertian Pembelajaran............................................................................................................5
C. Inovasi Pembelajaran.................................................................................................................5
D. Proses Inovasi Pembelajaran......................................................................................................7
E. Proses Keputusan Inovasi Pembelajaran....................................................................................8
E. Pengertian Inovasi Pembelajaran...............................................................................................9
F. Pentingnya Inovasi.....................................................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................................11
Daftar Pustaka...................................................................................................................................12
BABI
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Penerapan konsep pelaksanaan proses pembelajaran seorang guru pada zaman dahulu
lebih menekankan pada strategi ekspositorik yaitu proses pembelajaran berpusat pada guru.
Pada model pembelajaran seperti ini pengolahan bahan atau materi pembelajaran sudah
dikemas dan disajikan secara khusus oleh guru, sementara siswa hanya menerima bahkan
mengadopsi secara utuh tanpa ada hubungan timbal balik maupun interaksi antara guru
dengan siswa, siswa dengan guru atau siswa dengan siswa yang lainnya. Sehingga proses
pembelajaran berlangsung tidak mampu merangsang kemampuan kognitif, afektif maupun
psikomotorik siswa dalam melakukan pembelajaran dengan baik guna mencapai hasil yang
diharapkan.
Proses pembelajaran merupakan kumpulan kegiatan yang membutuhkan beberapa
langkah tertentu dalam mencapai sebuah tujuan dari setiap materi pembelajaran yang
ditempuh siswa. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan
siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses inovasi dalam pembelajaran?
2. Seberapa pentingnya Inovasi dalam pembelajaran?
3. Peran peserta didik dalam proses inovasi pembelajaran?
4. Bagaimana efektifitas inovasi pembelajaran di Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami proses inovasi dalam pembalajaran
2. Mengetahui pentingnya inovasi
3. Menjelaskan peran peserta didik dalam proses inovasi pembelajaran
4. Efektifitas inovasi pembelajaran dalam pembelajaran di Sekolah Dasar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Proses
Proses adalah jalannya suatu peristiwa dari awal sampai akhir atau masih berjalan
tentang suatu perbuatan, pekerjaan dan tindakan. (Badudu J.S dan Zain, Sutan Mohammad,
1996). Proses adalah sesuatu tuntutan perubahan dari suatu peris tiwa perkembangan
sesuatu yang dilakukan secara terus - menerus. Setiap proses yang berja lan selalu
menghasilkan sesuatu. Hasil yang diciptakan tersebut bisa berupa hasil yang memang
diinginkan at au hasil yang tidak diinginkan (Soewarno, 1981).
Proses sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu keadaan atau
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Proses yang dikemukakan oleh Gibson
sebagai berikut: “Aktivitas yang memberikan nafas kehidupan bagi kehidupan
organisasi, proses yang umum adalah komunikasi, evaluasi, prestasi kerja, keputusan,
sosialisasi dan pengembangan karier” (Gibson, 1989).
B. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun
teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran
merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan pihak guru sebagai pendidik.
Sedangkan belajar oleh peserta didik (Syaiful,2009). Pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material fasilitas,
perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran
(Oemar Hamalik.239: 2006). Pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi
pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat
nanti.” Belajar dapat terjadi di rumah, di sekolah, di tempat kerja, di tempat ibadah, dan di
masyarakat, serta berlangsung dengan cara apa saja, dari apa, bagaimana, dan siapa saja.
Salah satu tanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam
dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi perubahan pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotor), dan perubahan sikap atau tingkah laku (afektif). (Sadiman,
dkk.1986).
Pembelajaran merupakan suatu interaksi aktif antara guru yang memberikan bahan
pelajaran dengan siswa sebagai objeknya. Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang
didalamnya terdapat sistem rancangan pembelajaran hingga menimbulkan sebuah interaksi
antara pemateri (guru) dengan penerima materi (murid/siswa).
C. Inovasi Pembelajaran
Inovasi adalah memperkenalkan ide baru atau barang baru, pelayanan baru dan cara-
cara baru yang lebih bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dalam konteks ini tentu saja
inovasi biasanya berhubungan dengan kreativitas manusia. Bahkan hakikat inovasi atau
innovation berasal dari kata to innovate yang mempunyai arti yaitu membuat perubahan
atau memperkenalkan sesuatu yang baru.
Hakikat inovasi adalah sebagai suatu gagasan dan praktik yang baru dalam
kehidupan manusia. ciri inovasi, mencakup:
(1) Suatu inovasi adalah hasil yang dapat dilihat, proses atau hasil dalam suatu organisasi.
Suatu gagasan baru yang memiliki titik permulaan bagi suatu inovasi,
(2) Suatu inovasi harus merupakan suatu latar sosial baru yang diperkenalkan terhadap
kelompok kerja, bidang atau seluruh organisasi,
(3) Suatu inovasi harus bertujuan bukan sekedar bersifat sesaat. Jika suatu pabrik
mengurangi produksinya hal itu karena akan mempengaruhi terhadap peralatan, staf
dan bukan merupakan suatu inovasi,
(4) Suatu inovasi bukan merupakan perubahan rutin. Perjanjian dengan anggota staf baru
yang berpindah atau diberhentikan, tidak berkenaan dengan perubahan atau inovasi.
Penyebaran inovasi akan melibatkan beberapa unsur penting sebagaimana menjadi
unsur pokok dalam komunikasi, yaitu:
(1) Adanya inovasi itu sendiri,
(2) Adanya pihak (orang atau lembaga) yang tahu tentang inovasi tersebut,
(3) Adanya pihak lain yang belum tahu tentang adanya inovasi tersebut,
(4) Ada media komunikasi
Ada beberapa aspek yang mempengaruhi inovasi, yaitu kebaruan, Temuan Ulang,
Kekhasan, manfaat relatif, sesuai, rumit, dapat dicoba dan dapat diamati.
(Prawiradilaga,2014).
1. Kebaruan (Newness) Setiap kegiatan, proses, produk, atau temuan ilmiah yang
sebelumnya belum ada pada suatu masyarakat dan sistem sosial tertentu.
2. Temuan Ulang (Reinvention) Merupakan proses daur ulang inovasi yangdimodifikasi
sesuai dengan kebutuhan masyarakat sebagai pengguna agar lebih mudah diterima.
3. Manfaat Relatif (Relative Advantage) Dengan inovasi dapat memberikan keuntungan
ekonomis dan menaikkan pandangan masyarakat yang menggunakan inovasi
tersebut.
4. Sesuai (Compability) Inovasi yang sesuai dengan kebutuhan dan sistem nilai
masyarakat masyarakat akan menerima dan mengimplementasikannya.
5. Rumit (Complexity) novasiakan mudah diterima oleh masyarakat bila mudah
diterapkan dan digunakan. f. Ujicoba (Trialability) Setiap inovasi yang hendak
diterapkan di masyarakat hendaknya dilakukan ujicoba terlebih dahulu, agar bisa
diketahui nilai manfaatnya.
6. Dapat diamati (Observability) Pengamatan akan manfaat dan kegunaan suatu inovasi
bisa dilakukan dulu dengan melakukan pengamatan secara seksama.
D. Proses Inovasi Pembelajaran
Sama halnya dengan belajar, mengajar pada hakekatnya adalah suatu proses, yakni
proses mengatur, mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar siswa, sehingga dapat
menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya
mengajar adalah proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada siswa dalam melakukan
proses belajar. Dalam konsep tersebut, tersirat bahwa peran seorang guru adalah pemimpin
belajar (Learning Manager) dan fasilitator belajar. Mengajar bukanlah menyampaikan
pelajaran, melainkan suatu proses membelajarkan siswa. Keterpaduan antara proses belajar
siswa dengan proses mengajar guru sehingga terjadi interaksi belajar mengajar atau
terjadinya proses pembelajaran.
Proses pembelajaran ini membentuk pribadi siswa memiliki sikap-sikap positif dengan
mampu berfikir kritis, kreatif, inovatif, mandiri dan penuh keterbukaan. Upaya yang dapat
dilakukan dalam menempuh keberhasilan tersebut membutuhkan strategi tertentu sebagai
jalan dalam menempuh keberhasilan pembelajaran siswa. Salah satu indikator pencapaian
keberhasilan siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran antara lain terjadinya perubahan
kognitif siswa. Sesuai dengan pengertian dari belajar seperti yang diungkapkan oleh Gagne
(1997) dalam buku pembentukan karakter pada anak ( Nazib Subhan : 2010 ) adalah sebuah
proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia seperti sikap
motorik, minat atau nilai afektif dan perubahan kemampuannya, yakni peningkatan
kemampuan untuk melakukan berbagai jenis performance atau kinerja.
Oleh sebab itu seorang guru harus mampu menciptakan sebuah kondisi belajar yang
mampu merangsang minat dan kemauan siswa selama pembelajaran berlangsung. Guru
mencoba untuk menyuguhkan rangkaian kegiatan pembelajaran sebaik mungkin. Mampu
memilih media pembelajaran tepat guna dan bermanfaat diharapkan dapat menarik minat dan
afektif siswa dalam menanggapi sebuah permasalahan pembelajaran. Media permainan ular
tangga dianggap dapat memiliki manfaat dalam menerima pesan pembelajaran. Proses
pembelajaran merupakan kegiatan penyampaian pesan pembelajaran terhadap siswa dan
membutuhkan hasil efektif dari setiap langkah pembelajaran. Berdasarkan gambaran di atas,
tidak menyurutkan semangat kerja saya selaku Pendidik dan Calon Guru Penggerak untuk
merancang tindakan dan melakukan aksi nyata sekalipun tatap muka kegiatan pembelajaran
pada masa pandemi belum telaksana secara maksimal.
Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu keharusan yang mesti dimiliki atau dilakukan
oleh guru guna menghadirkan pembelajaran yang menarik dan berkualitas. Dengan
melakukan inovasi maka pembelajaran akan menjadi lebih hidup dan bermakna. Sehingga
diharapkan dapat memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat dan senang belajar.
Pada dasarnya inovasi dalam pembelajaran sangat bersifat relative dan subjektif.
Artinya, inovasi yang dilakukan oleh seorang guru barangkali sudah tidak asing bagi guru
lainnya. Meski demikian sebagai seorang guru yang berinteraksi dengan anak setiap harinya,
maka tidaklah salah apabila melakukan inovasi secara terus-menerus dalam pembelajaran.
Hal tersebut dikarenakan oleh penunjang munculnya berbagai inovasi baru yang fresh
adalah kemauan guru untuk mencoba menemukan, menggali dan mencari berbagai terobosan,
pendekatan, metode dan sistem pembelajaran. Inovasi dalam pembelajaran sangat penting
mengingat tantangan yang mengharuskan dunia pendidikan mampu membangun
keterampilan abad 21.
E. Proses Keputusan Inovasi Pembelajaran
Rogers menyebutkan proses keputusan inovasi terdiri dari lima tahap, yaitu:
- Tahap pengetahuan (knowledge)
Proses keputusan inovasi dimulai dengan tahap pengetahuan, yaitu tahap
dimana seseorang menyadari adanya suatu inovasi dan ingin tahu
bagaimana fungsi inovasi tersebut. Pengertian menyadari dalam hal ini adalah
membuka diri untuk mengetahui informasi.
- Tahap persuasi ( persuasion )
Pada tahap persuasi dalam proses pengambilan keputusan inovasi, seseorang
membentuk sikap menyenangi atau tidak menyenangi inovasi yang telah dikenal dalam
tahap pengetahuan. Jika pada tahap pengetahuan proses kegiatan mental yang utama
bidang kognitif maka pada tahap persuasi yang berperan utama adalah bidang afektif
atau perasaan. Seseorang tidak dapat menyenangi inovasi setelah ia terlebih memiliki
pengetahuan tentang inovasi itu dan kemudian yakin bahwa inovasi itu berguna
baginya.
- Tahap keputusan ( decision )
Tahap keputusan dalam proses pengambilan keputusan inovasi berlangsung jika
seseorang melakukan pilihan untuk menerima atau menolak inovasi. Menerima inovasi
berarti sepenuhnya akan menerapkan inovasi. Menolak inovasi berarti tidak menerapkan
inovasi itu.
- Tahap implementasi ( implementation )
Tahap implementasi dalam proses pengambilan keputusan inovasi terjadi apabila
seseorang menerima dan menerapkan inovasi. Dalam tahap implementas ini berlangsung
keaktifan baik mental maupun perbuatan. Keputusan penerimaan gagasan inovasi
terlihat secara nyata dalam prakteknya.
- Tahap konfirmasi ( confirmation )
Dalam tahap konfirmasi ini, seseorang mencari penguatan terhadap
keputusan yang telah diambilnya. Dalam tahap ini ia membuktikan apakah
keputusan untuk menerima dan menggunakan inovasi bermanfaat bagi
dirinya. Apabila ternyat inivasi itu sesuai dengan harapannya maka ia akan
meneruskan menggunakan inovasi itu sehingga menjadi suatu kebiasaan. Akan
tetapi, apabila inovasi itu tidak sesuai dengan harapannya, ia akan menghentikan
menerima dan menggunakan inovasi tersebut.
E. Pengertian Inovasi Pembelajaran.
Inovasi pembelajaran sebagai suatu ide, gagasan atau tindakan-tindakan tertentu
dalam bidang kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan
masalah pendidikan (Wina Sanjaya 2010). Pembelajaran inovatif juga dimaknai sebagai
suatu proses pembelajaran yang bermakna baru, ditandai oleh munculnya perbedaan
dan nilai manfaat dari perubahan yang terjadi pada pembelajaran tersebut. Munculnya
perubahan dalam pembelajaran inovatif berasal dari upaya guru memodifikasi beragamm
metode, kegiatan dan evaluasi pembelajaran yang selma ini telah dijalankan. Upaya
memodifikasi tersebut bukanlah hal yang mudah, mengingat perllu adanya refleksi dan
evaluasi dari proses pembelajaran yang telah diselenggarakan. Pembaharuan dalam
pembelajaran inovatif ini bukan diselenggarakan dari sesuatu yang tidak ada, bukan sebagai
suatu penemuan (invention).
F. Pentingnya Inovasi
Dalam perspektif yang luas, inovasi muncul dalam kehidupan organisasi dengan spektrum
yang luas. Organisasi harus memiliki kapasitas untuk melakukan inovasi. Kemampuan
untuk berinovasi ini ditentukan oleh beberapa faktor, (Trimo.1986), yaitu:
a. Faktor yang paling kritis adalah sumber-sumber dana; tanpa tersedianya sumber-
sumber ini baik yang telah ada maupun yang dapat disediakan tidak mungkin
menjalankan inovasi.
b. Faktor yang kedua ialah kesiapan kapasitas para anggota dalam organisasi tadi
c. Karakteristik-karakteristik organisasi yang bersangkutan; seperti pendistribusian
wewenang dalam pengambilan keputusan serta kekuatan (regidity) cara-cara
beroperasinya organisasi yang bersangkutan. Keadaan organisasi yang berada dalam
tekanantekanan juga dapat memunculkan inovasi. Tekanan-tekanan dapat berasal
dari lingkungan internal organisasinya (adanya motivasi tertentu di kalangan para
anggota organisasi atau unit-unit dalam organisasi tadi) maupun dari pihak eksternal
(dari kalangan competitors, misalnya ada produk-produk ataupun kualitas produk baru)
(Trimo, 1986).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pembelajaran tidak datang begitu saja dan tidak dapat tumbuh tanpa pengaturan
dan perencanaan yang seksama. Pengaturan sangat diperlukan terutama dalam menentukan
komponen dan variabel yang harus ada dalam proses pembelajaran tersebut. Dalam proses
pembelajaran guru dituntut melakukan perubahan-perubahan, memiliki keahlian dan
keterampilan. Salah satunya adalah menggunakan media pembelajaran, agar siswa dapat
melakukan proses pembelajaran secara efektif dan efesien, sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Media yang digunakan dalam pembelajaran dipilih atas dasar tujuan dan bahan
yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran ini, guru memposisikan diri
sebagai fasilitator untuk memberikan dorongan, bimbingan, dan arahan. Sementara siswa
berperan aktif dan mengolah bahan pembelajaran dengan melakukan inquiry atau penemuan
langsung terhadap bahan pembelajaran yang telah disiapkan.
B. Saran
Adapun saran yang disampaikan penulis, sebagai calon guru kita harus mengetahui
konsep inovasi pembelajaran agar nantinya kita mempunyai dasar serta pedoman dalam
mengajar materi ini kepada peserta didik. Dengan mempelajari inovasi pembelajaran ini, kita
juga diharapkan mampu menguasai materi dengan baik untuk meminimalkan kesalahan-
kesalahan dalam mengajar.
Daftar Pustaka
Baharuddin, & Wahyuni, E. N. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. AR- Ruzz Media.
Dananjaya, U. (2010). Media Pembelajaran Aktif. Nuansa Cendekia.
Danim, & Saudarwan. (2002). Inovasi Pendidikan.
Pustaka Setia. Ibrahim. (1988). Inovasi Pendidikan. Proyek Pengembangan LPTK Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi
Depdikbud. Mulyasana, D. (2012). Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing. PT. Remaja
Rosdakarya. Rooijakkers, A. (1991). Petunjuk untuk Merencanakan dan Menyampaikan
Pengajaran. PT. Grasindo.
Trimo, & Soejono. (2011). Pengembangan Pendidikan. Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai