DISUSUN OLEH :
KEVIN HUTABARAT
224210424
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan saya Rahmat
dan Inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu dari
masa penugasan. Makalah ini berjudul “Jenis- Jenis Tanah di Indonesia” yang
akan membahas seputar pengetahuan dasar mengenal jenis-jenis tanah yang ada.
Selain itu, saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Dasar-Dasar Ilmu Tanah yaitu Ibu Sri Mulyani, SP., M. Si sebagai
pembimbing mata kuliah ini. Dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada
rekan yang saya banggakan karena telah membantu saya dalam pengerjaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................iv
I. PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................1
II. JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA...........................................................2
A. Perkembangan Klasifikasi Tanah Di Indonesia........................................2
B. Konsep Dasar Klasifikasi Tanah Nasional................................................4
C. Sistem Klasifikasi Tanah Nasional............................................................4
III. PENUTUP........................................................................................................19
A. Kesimpulan..........................................................................................19
B. Saran....................................................................................................19
iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 6
Lampiran 2 15
1
I. PENDAHULUAN
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan masalah dari rumusan masalah diatas ialah untuk
mengetahui jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia.
2
ABgC Gleisol
ABtC Nitosol Podsolik
Mediteran
ABtgC Planosol
ABsC Podso
ABxC Oksisol
Lampiran 1.
(1) ORGANOSOL
Tanah lain yang berada pada batuan kukuh sampai kedalaman 20
cm atau kurang dari permukaan tanah. Tanah gambut adalah tanah yang
berasal pembusukan tumbuhan atau organism yang selalu digenangi air
(rawa), sehingga sirkulasi udarah tidak lancer dan sinar matahari
terhalangai oleh air rawa. Akibatnya, daun-daun menjadi sangat rapuh.
Tanah organosol ini dibagi jadi 2, yakni tanah gambut dan tanah humus.
Tanah gambut termasuk
tanah yang kurang subur dan
banyak terdapat di rawa-rawa
yang bersifat sangat asam, unsur
hara rendah sehingga tidak
subur. Tanah gambut banyak
tersebar di pulau Sumatra
(pantai timur Sumatra), Pulau Irian Jaya bagian Selatan, Kalimantan Barat
dan Kalimantan Selatan. Tanah gambut banyak dimanfaatkan untuk
persawahan pasang surut dan tanaman nanas.
Proses terbentuknya
tanah humus dari hasil
pembusukan bahan-bahan
organic. Ciri-ciri dari tanah ini
warna kehitaman, mudah basah,
mengandung bahan organik, dan
7
(2) LITOSOL
Tanah lain yang
berkembang dari bahan endapan
muda, tidak mempunyai horison
penciri (kecuali tertimbun oleh 50
cm atau lebih bahan baru) selain
horison A okrik, horison A umbrik
(tidak berada diatas batuan kukuh
dan dalam lebih dari 25 cm),
horison H histik atau sulfurik, berkadar pasir dan debu kurang dari 60%
pada kedalaman antara 25-100 cm atau mempunyai susunan berlapis, tidak
memperlihatkan ciri-ciri hidromorfik di dalam penampang 50 cm dari
permukaan.
Tanah litosol sering disebut juga tanah berbatu-batu. Tanah ini
terbentuk dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru
( belum sempurna ) sehingga sukar untuk ditanami atau kandungan unsur
haranya rendah. Tekstur tanahnya beranekaragam dan pada umumnya
berpasir, tak bertekstur, warna kandungan batu, kerikil dan kesuburan
bervariasi.
Persebarannya tersebar di kepulauan Indonesia terutama di daerah
lereng pegunungan yang mengalami erosi. Seperti Jawa Tengah, Jawa
Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Sumatera.
Sebagian besar jenis tanah ini tidak dimanfaatkan, hanya sebagian kecil
yang produktif dan dimanfaatkan untuk tanaman keras, tegalan, palawija,
padang rumput untuk makanan ternak.
(3) ALUVIAL
8
(4) REGOSOL
Tanah lain yang mempunyai
horison A umbrik dan tidak lebih
dalam dari 25 cm, tidak mempunyai
horison penciri lainnya (kecuali jika
tertimbun oleh 50 cm atau lebih
bahan baru. Tanah regosol terbentuk
dari endapan abu vulkanis baru yang
9
memiliki butir kasar. Tektur tanah regosol berbutir kasar, berwarna kelabu
hingga kuning dan kadar bahan organik rendah.
Persebaran tanah regosol terdapat di daerah lereng gunung berapi,
pantai dan bukit pasir pantai yang meliputi pulau Sumatera, Jawa, Nusa
Tenggara. Sebagian besar tanah ini dimanfaatkan untuk bidang pertanian
seperti pertanian padi, palawija, tebu dan kelapa
(7) GRUMUSOL
10
(8) ARENOSOL
fraksi tanah halus (< 2 mm) kurang dari 0,85 g/cm3 dan komplek
pertukaran didominasi oleh bahan amorf, (b) >60% abu volkan vitrik, abu,
atau bahan piroklastik vitrik yang lain dalam fraksi debu, pasir dan kerikil.
(9) ANDOSOL
Tanah lain yang mempunyai distribusi klei tinggi, remah sampai
gumpal, gembur dan warna homogen pada penampang tanah dalam
dengan batas horison terselubung, kejenuhan basa < 50% (NH4OAc)
sekurangkurangnya pada beberapa bagian dari horison B di dalam
penampang 125 cm dari permukaan, tidak mempunyai horison penciri
(kecuali jika tertimbun 50 cm atau lebih bahan baru) selain horison A
umbrik, atau horison B kambik, tidak memperlihatkan gejala plintit di
dalam penampang 125 cm dari permukaan, dan tidak mempunyai sifat
vertik.
Tanah vulkanis adalah
tanah hasil pelapukan bahan padat
dan bahan cair yang dikeluarkan
gunung berapi. Jenis tanah ini
umumnya mempunyai ciri berbutir
halus, sifatnya tidak mudah tertiup
angin, warna kelabu hingga
kuning, Jika terkena hujan lapisan tanah bagian atas menutup sehingga
tanah ini tidak mudah tererosi dan sangat subur.
Tanah vulkanis banyak terdapat di pulau Jawa bagian utara, palau
Bali, Pulau Lombok, Halmahera, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi dan
Pulau Sumatra. Pemanfaatan tanah ini untuk pertanian (sawah dan
12
(10) LATOSOL
Tanah lain yang mempunyai distribusi klei tinggi, remah sampai
gumpal, gembur dan warna homogen pada penampang tanah dalam
dengan batas horison terselubung, kejenuhan basa 50% atau lebih
(NH4OAc) , tidak mempunyai horison penciri (kecuali jika tertimbun 50
cm atau lebih bahan baru) selain horison A molik atau horison B kambik,
tidak memperlihatkan gejala plintit di dalam penampang 125 cm dari
permukaan, dan tidak memiliki sifat vertik.
(12) KAMBISOL
Tanah lain yang memperlihatkan sifat hidromorfik di dalam
penampang 50 cm dari permukaan, tidak mempunyai horison penciri
(kecuali jika tertimbun 50 cm atau lebih bahan baru) selain horison A,
horison H, horison B kambik, kalsik atau gipsik.
(13) GLEISOL
Tanah lain yang mempunyai horison B argilik dengan penyebaran
kadar klei tinggi dengan penurunan kadar klei kurang dari 20% terhadap
klei maksimum di dalam penampang 150 cm dari permukaan, kandungan
bahan mudah lapuk kurang dari 10% di dalam penampang 50 cm dari
permukaan, tidak mempunyai plintit sampai 125 cm dari permukaan, tidak
mempunyai sifat vertik dan ortoksik.
(14) NITOSOL
13
(15) MEDITERAN
Tanah lain yang
mempunyai horison E albik diatas
suatu horison dengan
permeabilitas lambat (horison B
argilik atau natrik yang
memperlihatkan perubahan tekstur
nyata, klei berat, fragipan) di
dalam penampang 125 cm dari permukaan, memperlihatkan ciri
hidromorfik sekurangkurangnya sebagian lapisan dari horison E.
Proses terbentuknya Tanah Mediteran hasil dari pelapukan batuan
kapur keras dan sedimen, Ciri-ciri tanah ini warna putih kecoklatan, keras,
tidak subur. Pemanfaatannya untuk pertanian tegalan dan hutan jati.
Persebaran tanah mediteran banyak terdapat di daerah Pegunungan Jawa
Timur, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, dan Sumatera.
(16) PODSOL
(17) PODSOLIK
Tanah lain yang mempunyai horison B argilik dan tidak
mempunyai horison albik yang berbatasan langsung dengan horison argilik
atau fragipan.
(18) PLANOSOL
Tanah lain yang mempunyai horison B spodik.
(19) OKSISOL
Tanah Mergel
D. Tanah Laterit
15
Lampiran 2.
Regosol Gleik Rg
Regosol Humik Rh
REGOSOL Regosol Kalkarik Rk
Regosol Distrik Rd
Regosol Eutrik Re
UMBRISOL Umbrisol (Ranker) U
(RANKER)
RENZINA Renzina E
GRUMUSOL Grumusol Pelik Vp
Grumusol Kromik Vc
Arenosol Gleik Qg
Arenosol Albik Qa
A(B)C ARENOSOL
Arenosol Luvik Ql
Arenosol Oksik Qx
Arenosol Kambik Qc
ABwC Andosol Gleik Tg
Andosol Molik Tm
Andosol Humik Th
ANDOSOL
Andosol Melanik Tn
Andosol Okrik To
Andosol Litik Tl
Andosol Vitrik Tv
Latosol Umbrik Lu
Latosol Oksik Lx
LATOSOL
Latosol Rodik Lr
Latosol Kromik Lc
Latosol Haplik Li
Molisol Oksik Dx
MOLISOL Molisol Rodik Dr
(BRUNIZEM) Molisol Kromik Dc
Molisol Haplik Di
KAMBISOL Kambisol Gleik Bg
Kambisol Vertik Bv
Kambisol Kalsik Bk
Kambisol Umbrik Bu
Kambisol Molik Bm
Kambisol Oksik Bx
Kambisol Rodik Br
Kambisol Kromik Bc
Kambisol Litik Bl
17
Kambisol Distrik Bd
Kambisol Eutrik Be
Gleisol Hidrik Gw
Gleisol Fluvik Gf
Gleisol Plintik Gp
Gleisol Molik Gm
ABgC
GLEISOL Gleisol Humik Gh
Gleisol Kalkarik Gk
Gleisol Vertik Gv
Gleisol Distrik Gd
Gleisol Eutrik Ge
Nitosol Humik Nh
Nitosol Molik Nm
NITOSOL Nitosol Rodik Nr
Nitosol Kromik Nc
Nitosol Distrik Nd
Nitosol Eutrik Ne
Podsolik Plintik Pp
Podsolik Gleik Pg
Podsolik Humik Ph
Podsolik Kandik Pk
PODSOLIK
Podsolik Ortoksik Px
Podsolik Rodik Pr
ABtC
Podsolik Kromik Pc
Podsolik Litik Pl
Podsolik Haplik Pi
Mediteran Plintik Mp
Mediteran Gleik Mg
Mediteran Vertik Mv
Mediteran Kalsik Mk
MEDITERAN Mediteran Molik Mm
Mediteran Ortoksik Mx
Mediteran Rodik Mr
Mediteran Kromik Mc
Mediteran Litik Ml
Mediteran Haplik Mi
ABtgC PLANOSOL Planosol Solodik Ws
Planosol Molik Wm
Planosol Humik Wh
Planosol Distrik Wd
18
Planosol Eutrik We
Podsol Plasik Zp
Podsol Gleik Zg
ABsC PODSOL Podsol Humik Zh
Podsol Ferik Zf
Podsol Leptik Zl
Podsol Ortik Zo
Oksisol Plintik Op
Oksisol Gleik Og
Oksisol Humik Oh Oa
ABxC OKSISOL Oksisol Akrik Oe
Oksisol Eutrik Or
Oksisol Rodik Oc Oi
Oksisol Kromik
Oksisol Haplik
19
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia tersebar dari Sumatera sampai
dengan Papua. Dengan bahan induk dan proses pembentuk tanah yang
berdeda tentunya akan membentuk jenis tanah yang berdeda juga. Jenis-jenis
tanah yang ada di Indonesia kurang lebih dari Tanah Litosol, Tanah Regosol,
Tanah Gambut, Tanah Laterit, Tanah Aluvial (Tanah Endapan), Tanah
Vulkanis/Andosol, Tanah Grumusol, Tanah Margel, Tanah Kapur, Tanah
Kapur Rezina, Tanah Mediteran, Tanah Kaolin, Tanah Humus, Tanah Podzol,
dan Tanah Pasir. Banyaknya jenis tanah yang ada di Indonesia, ini
mengakibatkan banyak juga dimanfaatkan oleh warga sebagai lahan
pencarihan untuk hidup, salah satu di bidang pertanian dan hutan jati.
B. Saran
Saran positif dari pembaca sangat kami harapkan untuk membangun pikiran
dan ide positif serta perbaikan bahan bacaan yang lebih baik lagi.
20
DAFTAR PUSTAKA
Soil Survey Staff. 2010. Keys to Soil Taxonomy. 11thed. USDA, NRCS.
Washington. 338 hal.
Dudal, R. dan M. Soepraptohardjo. 1957. Soil Classification in Indonesia. Cont.
Gen. Agr. Res. Sta. No. 148. Bogor.
Soepraptohardjo, M. 1961. SistimKlasifikasi Tanah di Balai Penyelidikan Tanah.
KongresNasionalIlmu Tanah (KNIT) I. Bogor.
Fiantis, Dian. 2017. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Lembaga Pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTIK), Universitas Andalas.
Padang.
Russanti, I. (2019). Eksplorasi Batik Tanah. Bandung: Pantera Publishing.
‘Tanah Podsolik’ Kementererian Pertanian Badan Litbang Pertanian [daring].
Diakses pada: https://www.litbang.pertanian.go.id/tahukah-anda/202/
(9 Mei 2022)
‘Podzols’ The James Hutton Institute [daring]. Diakses pada:
https://www.hutton.ac.uk/learning/exploringscotland/soils/podzols (9
Mei 2022)
‘Chalky Soils’ Notcutts UK [daring]. Diakses pada:
https://www.notcutts.co.uk/garden-advice/plants-for-purpose/chalky-
soils/ (10 Mei 2022)
Coelho, S. ‘Is It Better to Be a Night Owl or Early Bird?‘ Healthline, 15 Oktober
2021 [daring]. Diakses pada:
https://www.healthline.com/health/sleep/night-owl-vs-early-
bird#shifting-your-sleep-pattern (14 Februari 2022)