Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS SIFAT FISIK TANAH

Mata Kuliah : Geografi Tanah

Dosen Pengampu :
Irma Lusi Nugraheni, S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh :
Novan Phasa Hasan
1953034007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas Praktikum
Geografi Tanah, “Analisis Sifat Fisik Tanah”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
WaalaiKumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh

Lampung Selatan, 19 Februari 2020

Novan Phasa Hasan

2
DAFTAR ISI

COVER .....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................6


1.1 Latar Belakang .........................................................................................6
1.2 Tujuan.......................................................................................................6
1.3 Lokasi Pengambilan Sampel ....................................................................6
1.4 Alat Praktikum .........................................................................................7

BAB II KAJIAN TEORI .........................................................................................8


2.1 Pengertian Tanah Menurut Para Ahli .......................................................8
2.2 Pembentukan Tanah (Pedogenesis) ..........................................................8
2.3 Klasifikasi Tanah ......................................................................................9

BAB III RINCIAN PELAKSANAAN KERJA .....................................................10


3.1 Pengambilan Sampel ................................................................................10
3.2 Pelaksanaan Pengujian Sampel ................................................................12
3.3 Metode ......................................................................................................13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................16


4.1 Hasil Praktikum ........................................................................................16
4.2 Pembahasan Hasil ....................................................................................16

BAB V PENUTUP ....................................................................................................19


5.1 Kesimpulan...............................................................................................19
5.2 Saran .........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................20

3
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Praktikum Tiga Sampel Tanah .........................................................16

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pasir Malang (Sampel Pertama) ...............................................................10


Gambar 2. Tanah Kebun (Sampel Kedua) .................................................................11
Gambar 3. Pasir Sungai/Bangunan (Sampel Ketiga) .................................................11
Gambar 4. Tiga Sampel Tanah...................................................................................12

5
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah merupakan sumber daya alam yang semakin penting. Selain
karena luasnya yang sangat terbatas, pemanfaatannya juga harus disesuikan
dengan potensinya berdasarkan hasil penelitian. Penelitian ilmu tanah
bertujuan untuk memahami sifat-sifat, dinamika, dan fungsi tanah sebagai
bagian dari lanskap dan ekosistem. Suatu pernyataan dasar untuk memahami
hal tersebut adalah mempelajari informasi sumberdaya tanah yang meliputi
karakteristik morfologi tanah dan karakteristik lainnya yang diperoleh melalui
pemeriksaan tanah dilapangan.
Penelitian lapangan dilakukan terhadap sifat-sifat yang dapat
diamati dan diukur di lapangan. Deskripsi tanah perlu dilakukan secara
lengkap dan rinci sebagai dasar untuk klasifikasi tanah, evaluasi lahan,
interpretasi untuk penggunaan lahan tertentu dan fungsi lingkungan dari
tanah. Pencatatan keadaan tanah di suatu tempat tidaklah cukup hanya dengan
mencatat tekstur, warna, dan pH saja, tetapi juga harus meliputi seluruh
karakter tanah secara eksplisit, termasuk klasifikasi tanahnya. Mengetahui
sifat-sifat dan klasifikasi suatu tanah sangat perlu dilakukan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan praktikum ini adalah untuk mengetahui
sifat fisik tanah, yakni tekstur, warna, tingkat ke asaman jenis tanah dan lain-
lain yang berada di sekitar tempat tinggal, dan mahasiswa diharapkan dapat
memahami cara kerja alat-alat Laboratorium Geografi Tanah.

1.3 Lokasi Pengambilan Sampel


Lokasi tempat pengambilan sampel pertama, kedua, dan ketiga
berada di sekitar rumah saya yaitu di Jl. Sultan Pesirah Lampung, No. 35, RT.
046, Dusun V Jati Sari, Desa Jati Mulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten
Lampung Selatan yang terletak pada koordinat -5.341540,105.325076. Ketiga
tanah ini sebenarnya berbeda jenisnya, tanah pertama yaitu tanah atau pasir

6
malang yang asal sebenarnya adalah dari pegunungan aktif sekitar Kota
Malang dimana kegunaan pasir ini banyak digunakan untuk pasir aquarium,
tanah kedua yaitu tanah kebun yang saya ambil di samping rumah saya, dan
yang ketiga yaitu tanah atau pasir bangunan yang sebenarnya asalnya dari
endapan alluvial yang sering banyak terdapat di sekitar sungai.

1.4 Alat Praktikum


Alat praktikum dalam hal ini terbagi menjadi dua yaitu pertama
alat selama melakukan pengambilan sampel sampai pengujian dan yang
kedua alat yang digunakan selama mengolah data menjadi sebuah karya tulis
atau laporan praktikum.

A. Alat Selama Melakukan Pengambilan Sampel Sampai Pengujian


1. Sekop (untuk mengeruk tanah)
2. Plastik Klip (untuk menampung tanah yang dikeruk)
3. Pena dan Buku (untuk mencatat hasil pengamatan)
4. Soil pH meter (untuk menentukan kelembaban dan pH/keasaman)
5. Munsell Soil Color Book (untuk menentukan ukuran warna tanah)

B. Alat Untuk Mengolah Data Agar Menjadi Laporan Praktikum


1. Laptop 4. Printer
2. Buku dan Pena 5. Handphone
3. Kertas A4 210 x 297 mm 6. Jaringan Data

7
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Tanah Menurut Para Ahli


A. Verhoef (1994)
Tanah didefinisikan secara umum adalah kumpulan dari bagian-
bagian yang padat dan tidak terikat antara satu dengan yang lain
diantaranya mungkin material organik rongga-rongga diantara material
tersebut berisi udara dan air.
B. Hardiyatmo (1992)
Ikatan antara butiran yang relatif lemah dapat disebabkan oleh
karbonat, zat organik, atau oksida-oksida yang mengendap-ngendap
diantara partikel-partikel.Ruang diantara partikel-partikel dapat berisi air,
udara, ataupun yang lainnya.
C. Wesley (1977)
Proses penghancuran dalam pembentukan tanah dari batuan terjadi
secara fisis atau kimiawi. Proses fisis antara lain berupa erosi akibat tiupan
angin, pengikisan oleh air dan gletsyer, atau perpecahan akibat pembekuan
dan pencairan es dalam batuan sedangkan proses kimiawi menghasilkan
perubahan pada susunan mineral batuan asalnya. Salah satu penyebabnya
adalah air yang mengandung asam alkali, oksigen dan karbondioksida.

2.2 Pembentukan Tanah (Pedogenesis)


Pedogenesis memiliki 2 tahapan menyambung, yaitu :
A. Pembentukan tanah dalam arti kata pengubahan bahan innduk tanah
menjadi bahan pendidikan.
B. Perkembangan tanah dalam arti kata penyusunan bahan tanah menjadi
tubuh tanah dengan organisasi dan morfologi. Tahap inilah yang disebut
morfogenesis.
Perbedaan yang ada pada kedua tahap tersebut adalah pada tahap
pertama hanya terjadi pengubahan bahan-bahan yang sama secara ruang
(Spatally Homogeneous allteration), sedangkan pada tahap kedua yang
menjadi kajian pokok adalah alih tempat bahan yang membuat tubuh tanah
tersegregasi jadi berbagai bagian. Oleh karena segregasi tersebut biasanya

8
menghasilkan lapisan yang berkedudukan kurang lebihnya sejajar dengan
permukaan tanah biasa disebut Horisonisasi.

2.3 Klasifikasi Tanah


Sistem klasifikasi tanah adalah suatu sistem pengaturan beberapa
jenis tanah yang berbeda-beda tapi mempunyai sifat yang serupa kedalam
kelompok dan subkelompok berdasarkan pemakaiannya. Sebagian besar
sistem klasifikasi tanah yang telah dikembangkan untuk tujuan rekayasa
didasarkan pada sifat-sifat indeks tanah yang sederhana seperti distribusi
ukuran dan plastisitas.
Ada beberapa macam sistem klasifikasi tanah yang umumnya
digunakan sebagai hasil pengembangan dari sistem klasifikasi yang sudah
ada. Beberapa sistem tersebut memperhitungkan distribusi ukuran butiran dan
batas-batas Atterberg, sistem-sistem tersebut adalah sistem klasifikasi
AASHTO (American Association of State Highway and Transportation
Official) dan sistem klasifikasi tanah unified (USCS).

9
BAB III
RINCIAN PELAKSANAAN KERJA

3.1 Pengambilan Sampel


Tanah yang menjadi sampel dalam praktikum ini yaitu sampel
pertama berjenis pasir, sampel kedua lempung pasir, dan sampel ketiga pasir
yang dimana saya ambil di sekitar halaman tempat tinggal saya yakni di Jl.
Sultan Pesirah Lampung, No. 35, RT. 046, Dusun V Jati Sari, Desa Jati
Mulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan yang jika dilihat
pada maps terletak pada titik koordinat -5.341540,105.325076.
Berikut adalah bukti visual pengambilan sampel tanah di sekitar
halaman tempat tinggal saya :

Gambar 1. Pasir Malang (Sampel Pertama)

10
Gambar 2. Tanah Kebun (Sampel Kedua)

Gambar 3. Pasir Sungai/Bangunan (Sampel Ketiga)

11
Gambar 4. Tiga Sampel Tanah

3.2 Pelaksanaan Pengujian Sampel


Untuk pelaksanaan Pengujian Sampel sendiri kami
melaksanakannya di dua tempat, tempat pertama di gedung kuliah D FKIP
Universitas Lampung pada hari Rabu, 12 Februari 2020 pada jam kuliah yaitu
dimulai jam 13.00 WIB, dimana Ibu Irma Lusi Nugraheni, S.Pd., M.Si.
sebagai selaku dosen pengampu mata kuliah Geografi Tanah telah
menjelaskan dan membimbing kita untuk mengetahui tekstur, struktur,
konsistensi, kelmbaban dan porositas sampel tanah yang kami bawa. Namun
karena keterbatasan alat, Ibu Irma menganjurkan untuk melanjutkan
pengujian di Laboratorium.
Pengujian dilanjutkan pada hari Jum’at 14 Februari 2020 pada jam
13.00 WIB di gedung Laboratorium Program Studi Pendidikan Geografi
Universitas Lampung yaitu di gedung L FKIP. Yang mana kami ditemani
oleh kak Riki sebagai pembimbing selama pengujian sampel tanah yang kami
miliki. Beliau menerangkan kembali beberapa sifat-sifat tanah dan juga
menerapkan dua alat penguji untuk melihat sifat tanah yaitu alat Soil pH
Meter dan Munsell Soil Color Chart. Soil pH Meter digunakan untuk
mengetahui sifat keasaman dan pH tanah, sedangkan Munsell Soil Color
Book digunakan untuk menentukan nomor sifat warna dari samprl tanah yang
kami bawa.

12
3.3 Metode
Metode yang kita gunakan adalah menentukan masing-masing sampel
untuk dterjemahkan kedalam sifat-sifat tanahnya, yang akan dijelaskan
sebagai berikut:
A. Warna
Dilihat secara fisik, tanah memiliki warna. Warna pada tanah
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat di dalam tanah tersebut.
Perbedaan warna pada tanah biasanya disebabkan karena kandungan
bahan organiknya. Pada umumnya, warna pada tanah antara coklat,
kuning, merah dan hitam. Bahkan ada tanah yang berwarna keputih-
putihan hingga abu-abu, bergantung pada jenis tanahnya.
B. Tekstur
Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Tanah terdiri
dari butir-butir pada tanah. Ukuran butir-butir pada tanah ini bermacam-
macam. Tanah dengan ukuran yang paling kecil dikenal dengan sebutan
liat, lebih besar dari liat disebut sebagai debu dan lebih besar lagi dari
debu disebut pasir. Tekstur tanah menunjukkan halus kasarnya tanah
yang terdiri atas susunan relatif dari ukuran butir tanah yang terdiri dari
pasir, liat dan debu. Berdasarkan perbandingannya, tanah dapat
dikelompokkan ke dalam tiga golongan dasar macam kelas tekstur.
Secara umum dikenal tiga golongan dasar dalam tanah yakni pasir,
lempung dan liat. Berikut ini penjelasan mengenai ketiga kelas tekstur
tanah.
1. Pasir; meliputi tanah yang mengandung sama atau lebih 70% pisahan
pasir atas dasar bobot. Sifatnya lepas dan tidak lekat. Dikenal dua
kelas yaitu pasir dan pasir berlempung.
2. Liat; mengandung paling sedikit 35% hingga 40% atau lebih pisahan
liat yang dapat dibedakan atas liat berpasir (pasir lebih banyak
daripada liat), liat berdebu ( debu lebih banyak daripada liat), atau
liat saja.

13
3. Lempung; idealnya terdiri dari pasir, debu dan liat yang
memperlihatkan sifat-sifat ringan dan berat dalam perbandingan
yang sama.

C. Struktur
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah.
Gumpalan struktur itu terjadi karena butir-butir pasir, debu dan liat terikat
satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik. Gumpalan-gumpalan
kecil ini mempunyai bentuk, ukuan dan ketahanan yang berbeda-beda.
Menurut bentuknya, struktur tanah dapat dibedakan menjadi:
1. Bentuk lempeng. 5. Gumpal membulat.
2. Bentuk prisma. 6. Granular.
3. Bentuk tiang. 7. Bulat.
4. Bentuk gumpal bersudut. 8. Remah.
D. Konsistensi
Konsistensi tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir
tanah atau daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Hal ini,
ditunjukkan oleh daya tanah terhada gaya yang akan mengubah bentuk,
contohnya pengolahan tanah. Tanah dengan konsistensi yang baik mudah
diolah dan tidak melekat pada alat pengolahan tanah. Penyifatan konsistensi
tanah harus disesuaikan dengan keadaan tanah tersebut, yaitu lembab, basah
atau kering.
E. Permeabilitas
Suatu ukuran dari jumlah air atau nutrisi baik yang dapat diserap
maupun yang hilang dapat menunjukan kemampuan tanah dalam mengikat
dan menyerap air/nutrisi. Banyak faktor dari dalam tanah, di antaranya
disebabkan oleh adanya penguapan. Besarnya kehilangan air/nutrisi ini
bergantung pada keadaan stuktur tanah dan kandungan organiknya.
F. Keasaman/pH Tanah
Sifat alkalinitas atau keemasan tanah dinyatakan dalam nilai pH,
yaitu banyak konsentrasi ion hydrogen (H+) di dalam tanah.Nilai pH berkisar
0-14, menunjukan reaksi tanah mulai dari asam, netral, hingga basa. Pengaruh
pH tanah terhadap pertumbuhan tanaman berbeda-beda menurut tingkat

14
sesuaian dari jenis tanamannya itu sensiri. pH sangat berpengaruh terhadap
ketersediaan unsur hara didalam tanah. Umumnya pada pH yang rendah
kandungan unsur haranya pun rendah, sehingga pertumbuhan tanaman akan
buruk.
G. Kelembaban
Kelembaban tanah adalah air yang mengisi sebagian atau seluruh
pori – pori tanah yang berada di atas water table (Jamulya dan Suratman,
1993). Definisi yang lain menyebutkan bahwa kelembaban tanah menyatakan
jumlah air yang tersimpan di antara pori – pori tanah. kelembaban tanah
sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh penguapan melalui permukaan tanah,
transpirasi dan perkolasi (Suyono dan Sudarmadil, 1997). Kelembaban tanah
memiliki peranan yang penting bagi pemerintah untuk mengetahui informasi
seperti potensi aliran permukaan dan pengendali banjir, kegagalan erosi tanah
dan kemiringan lereng, manajemen sumber daya air, geoteknik, dan kualitas
air. Kelembaban tanah merupakan salah satu variabel kunci pada perubahan
dari air dan energi panas di antara permukaan dan atmosfer melalui evaporasi
dan transpirasi (Arnold, 1999).
H. Porositas
Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air.
Porositas tanaherat kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah (Bulk Density).
Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas
tanah semakin kecil.Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka
tanah tersebut memiliki porositas yang besar. Porositas merupakan gabungan
dari pori-pori tanah, baik poritanah yang ditempati udara atau yang ditempati
air. Porositas tanah sangat menentukan penggunaan tanah tersebut. Tanah
yang porositasnya baik adalah tanah yang porositasnya besar karena
perakaran tanaman mudah untuk menembus tanah dalam mencari bahan
organik. Selain itu tanah tersebut mampu menahan air hujan sehingga
tanaman tidak selalu kekurangan air. Tetapi jika porositasnya terlalu tinggi,
juga tidak baik, karena air yang diterima tanah langsung turun ke lapisan
berikutnya.

15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum


Hasil dari pengujian tiga sampel tanah yang telah diuji di
laboratorium Pendidikan Geografi mendapatkan hasil, yang dimana hasilnya
telah dijabarkan dalam tabel 1.1 berikut :

Tabel 1. Hasil Praktikum Tiga Sampel Tanah


No. Sifat Tanah Sampel Tanah
Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3
1. Warna Black(2,5/1) Very Dark (3/2) Light Brown (6/4)
2. Tekstur Pasir Lempung Pasir Pasir
3. Struktur Granuler Lempeng Granuler
4. Konsistensi Lembab Lembab Lembab
5. Permeabilitas Tinggi Tinggi Tinggi
6. Keasaman/pH Asam/4,6 Asam/6,1 Asam/5,2
7. Kelembaban Basah Basah Basah
8. Porositas Porositas Porositas Porositas

4.2 Pembahasan Hasil


Dari hasil praktikum yang telah dijabarkan dalam tabel 1.1 di atas
dapat kita analisis dengan sifat dari masing-masing sampel tanah tersebut, yaitu
sebagai berikut :
A. Warna
Pada sampel tanah pertama ia cendrung mengarah pada warna
Black dengan kode (2,5/1), sampel kedua yakni warna Very Dark Graiyish
Brown dengan kode (3/2), dan pada sampel ketiga dengan warna Light
Brown dengan kode (6/4). Dari ketiga tanah tersebut bisa menjadi salah
satu acuan bahwa warna pada tanah dipengaruhi oleh lokasi atau
geomorfologinya, seperti sampel pertama memiliki warna hitam yaitu hasil

16
dari aktivitas gunung berapi dan sampel ketiga yaitu coklat muda dimana
asalnya adalah dari edapan alluvial atau banyak terdapat dipinggir sungai.
B. Tekstur
Pada sampel tanah pertama teksturnya berpasir, sampel kedua yaitu
lempung pasir dan sampel ketiga yaitu bertekstur pasir. Tekstur sampel
tanah pertama berpasir hal ini dapat kita katakan bahwa butir-butir sampel
tanah pertama besar-besar ketimbang sempel kedua yang memiliki
teksetur lempung pasir.
C. Struktur
Pada sempel tanah pertama strukturnya granuler, sampel tanah
kedua lempeng, dan sampel ketiga yaitu granuler. Granuler biasanya
terdapat di tanah yang bertekstur pasir seperti sempel pertama dan ketiga.
Sedangkan sampel kedua adalah lempeng yang berarti masa organiknya
lebih tinggi maka dari itu daya rekat dari tanah tersebut terbilang lebih
sempurna ketimbang sampel pertama dan ketiga yang cenderung
berstruktur pasir.
D. Konsistensi
Pada sampel pertama, kedua, dan ketiga sama-sama memiliki
konsistensi yang sama yaitu lembab. Hal ini dapat dikarenakan pada saat
pengambilan sampel dibulan musim penghujan bahkan pasir pun yang
sebenarnya adalah kering, namun karena musim penghujan jadi pasir
tersebut menjadi lembab begitu juga sampel kedua yaitu tanah kebun.
E. Permeabilitas
Pada sampel pertama, kedua, dan ketiga memiliki permeabilitas
yang sama yaitu cenderung lebih tinggi karena saya telah melakukan
pengujian dengan meneteskan air ke dalam suatu wadah masing-masing
yang telah diisi sampel tanah. Tak lama setelah diteteskan air, sampel-
sampel tanah tersebut mengeluarkan reaksi seperti meloloskan air dengan
cepat. Artinya permeabilitas dari masing-masing sampel tanah tersebut
sangatlah tinggi.
F. Keasaman/pH

17
Setelah saya melakukan pengujian di laboratorium Pendidikan
Geografi, dengan alat pendeteksi keasaman/pH yaitu Soil pH meter. Dari
ketiga sampel tersebut hamper memiliki kesamaan terhadap keasaman
yaitu sama-sama bersifat asam, namun untuk pHnya sedikit berbeda. Pada
sampel pertama yaitu menunjukan (4,6), sampel kedua (6,1), dan sampel
ketiga yaitu (5,2).
G. Kelembaban
Pada sampel pertama, kedua, dan ketiga memiliki kesamaan yakni
sama-sama basah. Hal ini dapat dijelaksan akibat pada saat waktu
pengambilan sampel tanah yaitu pada musim penghujan, musim
penghujan cenderung membuat kelembaban pada tanah sangat tinggi
akibatnya ketiga sampel tersebut memiliki kesamaan yakni sama-sama
basah.
H. Porositas
Perlu diingat kembali bahwa sampel yang saya pakai adalah pasir
dan tanah kebun yang pasti memiliki daya poros yang sangat tinggi
terlebih lagi kalau pada saat musim penghujan pori-pori tanah akan sangat
cepat untuk meloloskan air ke lapisan selanjutnya, hal ini berkaitan dengan
pengambilan sampel tanah tersebut. Dan saya mengambil sampel tanah
tersebut pada lapisan Horizon O dimana pada horizn ini terbilang Horizon
atau lapisan teratas dari Horizon-Horizon lainnya dan lagi di Horizon O
terdapat banyak materi organik yang menumpuk seperti dedaunan, bangkai
hewan, ataupun tumbuhan.

18
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil kerja praktikum ini kita mampu mengetahui bahwa
dengan kita melakukan pengujian terhadap tanah kita mampu mengetahui
golongan tanah tersebut kedalam sifat-sifat tanah yang mana. Dan kita dapat
mengetahui apakah tanah tersebut cocok atau tidak dengan tanaman yang
sesuai, dengan berbagai sifat-sifatnya seperti warna tekstur struktur,
konsistensi, keasaman/pH, kelembaban dan porositas.
Selain itu dengan kita belajar di Laboratorium Pendidikan Geografi
kita juga mampu mengetahui kegunaan alat-alat Geografi Tanah dan cara
pengoperasiannya seperti Soil pH Meter yang kegunaanya sebagai pengukur
keasaman/pH dari suatu tanah dan Munsell Soil Color Book yaitu sebuah
buku yang kegunaanya untuk mengukur dan mengetahui warna yang telah
ditetapkan.

5.2 Saran
Untuk saran, kita masih kekurangan alat pendukung dalam ruang
Laboratorium yang berhubungan dengan Geografi Tanah. Sebagai contoh
pada saat pengujian atau praktik yang dilaksanakan pada hari Jum’at, 14
Februari 2020 pada jam 13.00 WIB di Laboratrium hanya memiliki dua alat
yang diamana kia harus berbagi dengan 32 teman-teman kami. Oleh karena
itu sebaiknya guna menambah efektifitas dan fasilitas pendukung dalam
pembelajaran Mahasiswa Pendidikan Geografi alangkah baiknya alat-alat
ataupun fasilitas-fasilitas pendukung dalam praktikum dipertambah.

19
DAFTAR PUSTAKA

Agung Rizki Widodo. 2020. Laporan Porositas Tanah. Fakultas Pertanian,


Universitas Sriwijaya, Indralaya.
https://www.academia.edu/11488384/Laporan_Porositas_tanah (Diakses
Pada Hari Senin, 17 Februari 2020 Pukul 20.37 WIB)

Ahmad Rouf. 2019. Jurnal Praktikum Tanah. UIN Sunan Gunung Djati,
Bandung. https://id.scribd.com/document/441522077/JURNAL-
PRAKTIKUM-TANAH (Diakses Pada Hari Senin, 17 Februari 2020
Pukul 10.48 WIB)

Nurain CT. 2020. Sifat Tanah. BAB I sifat tanah.


https://www.academia.edu/34404451/BAB_1_SIFAT_TANAH (Diakses
Pada Hari Selasa, 18 Februari 2020 Pukul 15.29 WIB)

Ogi Sinaga. 2011. Konsistensi Tanah. Fakultas Pertanian, Universitas


Simalungun, Pematang Siantar, Sumatera Utara.
https://www.academia.edu/4606792/KONSISTENSI_TANAH (Diakses
Pada Hari Senin, 19 Februari 2020 Pukul 00.40 WIB)

20

Anda mungkin juga menyukai