ILMU TANAH
HAYATUN MUTMAINNAH
NIM 1815140006
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
praktikum Ilmu Tanah ini untuk memenuhi tugas praktikum lapang Ilmu Tanah
Jurusan Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Makassar.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen
Pembimbing Serta Asisten praktikum mata kuliah Ilmu Tamah, yang telah membantu
menyiapkan dan memberikan masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
ini. Akhirnya dengan segala keterbatasan serta pengetahuan, kami menyadari bahwa
dalam laporan ini masih terdapat kekurangan dan kekeliruan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan
masukan dalam menyempurnakan kekurangan di masa yang akan datang dan semoga
laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Q× L
K= t ×h × A
K= Permeabilitas (cm/jam)
100
a
100+ Ka
Ka = Kadar air
(b−a)
Volume gumpal tanah (ml) = (q-p)-
berat jenis lilin
Berat jenis lilin = 0,87 gram/cm3
BTKM
BV = (gr/cm3)
Volume gumpal tanah
Berat Jenis
(b−a) ❑ (d −c)
Volume total butir tanah ( cm3) = -
BJ ❑ BJ
Porositas Tanah
(
N = 1−
BV
BJ )
X 100 %
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 0.999 0.999 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.999 0.999 0.999
1 0.999 0.999 0.999 0.999 0.999 0.999 0.999 0.998 0.998 0.998
2 0.998 0.998 0.900 0.997 0.997 0.997 0.996 0.996 0.996 0.996
3 0.995 0.995 0.900 0.994 0.994 0.994 0.993 0.993 0.993 0.992
4 0.992 0.991 0.900 0.991 0.990 0.990 0.989 0.989 0.989 0.988
5 0.988 0.987 0.900 0.986 0.986 0.985 0.985 0.984 0.984 0.989
6 0.983 0.982 0.900 0.981 0.981 0.980 0.980 0.979 0.978 0.978
7 0.977 0.977 0.900 0.976 0.975 0.974 0.974 0.973 0.979 0.972
8 0.971 0.971 0.900 0.969 0.969 0.968 0.968 0.967 0.966 0.966
9 0.965 0.964 0.900 0.962 0.962 0.961 0.961 0.960 0.959 0.959
Tabel 3.1. Berat jenis air pada berbagai suhu
Perhitungan
kehilangan bobot
% air = x 100 %
bobot contoh tanah kering oven
(b−c )
Ka = x 100%
(c−a)
Perhitungan:
P
%Pasir = X 100 %
P+ L+ D
D
%Debu = X 100 %
P+ L+ D
L
%Lempung = X 100 %
P+ L+ D
Table 3.2 tabel penentuan persen pasir,debu,dan lempung
(c−b) 1000 ml
.
Berat (debu + lempung) aktuil (garam) = 100 a x
❑
100+ Ka
X = 25 ml
( debu+lempumg ) aktuil
NPD = x 100 %
( debu +lempung ) total
Kelas teksture ditentukan
dengan menggunakan segitiga tekstur dari USDA
e. Pengukuran C-Organik
Alat dan Bahan
1) Erlenmeyer
2) Labu takar
3) Timbangan analitik
4) Gelas arloji
5) Seperangkat alat pipet
6) Seperangkat alat titrasi
7) Khemikalia : K2Cr2O7 1 N,H2SO4 pekat,H3PO4 85%,indicator diphenil
amine.
Cara kerja
1) Ambil contoh tanah kering udara ᴓ 0,5 mm sebanyak 1 gr.
2) Masukkan kedalam labu takar dan tambahkan 10 ml reagen K 2Cr2O7
1N dan 10 ml H2SO4 pekat.Goyangkan labu takar dengan arah
mendatar dengan memutar agar larutan homogen dan reaksi berjalan
sempurna.Usahakan warna tetap merah jingga,apabila warna menjadi
hijau tua atau biru maka tambahkan lagi K 2Cr207 1N dan H2SO4 pekat
masing-masing sebanyak 10 ml.Kemudian diamkan larutan hingga
dingin.
3) Tambahkan 5 ml H3PO4 dan aquades hingga volume larutan menjadi
50 ml.Kemudian tutup dengan penutup labu takar.Kocok dengan cara
mebolak-balikkan sampai homogen,diamkan hingga larutan
mengendap.
4) Ambil larytan yang jernih sebanyak 5 ml dan masukkan ke dalam
erlenmayer.Tambahkan 15 ml aquades dan sebanyak 2 tetes dipenil
amin.
5) Titrasi dengan 1N FeSO4 hingga warna menjadi kehijau-hijauan.Catat
volume titran
6) Ulangi langkah tersebut tanpa menggunakan reagen untuk
mendapatkan larutan blanko.
100
( B−A ) x nFeS O 4 X 3 X 10 X
77
Perhitungan: [C] = x 100 %
100
x ( berat tanah x 1000 )
100+ Ks
100
%BO=[C] X
58
Keterangan :
A =Volume titran contoh tanah (ml)
B =Volume titran larutan blanko (ml)
N =normalitas (1N).
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1. Hasil yang dperoleh di lapangan
a. Nama lokasi : Malino, Kec. Tinggimoncong, Kab. Gowa
b. Koordinat : S 5º14’06”
E 119º52’52,7”
Gambar 4.1 Ilustrasi Titik Pengambilan Data lokasi 4
3,1 cm
2,2 cm
21,50 m
AP
AB
k. Panjang horizon
- Horizon AP : 0 – 30 cm
- Horizon AB : 30 – 80 cm
- Horizon B : >80 cm
-
l. Perakaran
- Horizon AP : Jumlah (banyak sekali) ukuran (halus)
- Horizon AB : Jumlah (sedikit) ukuran (halus)
- Horizon B : Tidak ada
m. Struktur
- Horizon AP : Crumb
- Horizon AB : Prismatik
- Horizon B : Prismatik
n. Tekstur
- Horizon AP : Pasir bergeluh
- Horizon AB : Pasir bergeluh
- Horizon B : Geluh berpasir
o. Warna
2 ,5
- Horizon AP : 7,5 YR dark very brown
3
3
- Horizon AB : 7,5 YR dark brown
4
4
- Horizon B : 7,5 YR strong brown
6
p. Bahan organik
- Horizon AP : Berbuih (banyak mengandung bahan organik)
- Horizon AB : Berbuih (banyak mengandung bahan organik)
- Horizon B : Tidak berbuih (sedikit mengandung bahan organik)
q. pH
pH aktual (aquades)
- Horizon AP :6
- Horizon AB :6
- Horizon B :7
pH potensial (KCL 1 N)
- Horizon AP :5
- Horizon AB :5
- Horizon B :4
2. Hasil yang diperoleh di laboratorium
a. Uji Permeabilitas
Setelah didiamkan selama 1 jam, maka pengukuran dilakukan dan dicatat
setiap 15 menitnya. Data yang diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil pengukuran menggunakan alat permeabilitas
15 15 15 15 15
Rata-
menit menit menit menit menit
rata
(1) (2) (3) (4) (5)
1.200 1.350 1.180 1.210 1.200 6.140
A
Horizon
ml ml ml ml ml ml
B 70 ml 70 ml 70 ml 70 ml 70 ml 70 ml
Sumber: Analisis Data Laboratorium 2019
Untuk Horizon A
L = 5,1 cm
t = 1,25 jam
h =6
A = . r2 = 3,14 x 2,52 = 19,625 cm2
Untuk Horizon B
L = 5 cm
t = 1,25 jam
h = 7,3 cm
A = r2 = 3,14 x 4,52 = 63,643 cm2
Perhitungan untuk menentukan permeabilitas:
QxL
K=
txhx A
Keterangan:
K = permeabilitas (cm/jam)
Q = jumlah air yang keluar sebelum pengukuran (ml)
L = tebal contoh tanah (cm)
t = tinggi muka air di permukaan tanah (cm)
h = waktu pengukuran (jam)
A = luas pengukuran contoh tanah (cm2)
Untuk Horizon A
6.140 x 5 ,1
K=
1 , 25 x 6 x 19,625
31,314 cm
K=
147 , 8 jam
K = 212,7 cm/jam (sangat cepat)
Untuk Horizon B
70 x 5
K=
1 , 25 x 7 , 3 x 63,643
350 cm
K=
580 , 74 jam
b. Kadar Air
Tabel 4.2 Massa cawan horizon A
Φ 0,5 mm Φ 2 mm Agregat
Cawan kosong 37,46 gr 34,1 gr 39,96 gr
Cawan + sampel 39,46 gr 36,1 gr 44,98 gr
Cawan + sampel + oven 39,2 gr 35,8 gr 44,2 gr
Sumber: Analisis Data Laboratorium 2019
Tabel 4.3 Massa cawan horizon B
Φ 0,5 mm Φ 2 mm Agregat
Cawan kosong 39,9 gr 36,5 gr 37,5 gr
Cawan + sampel 41,9 gr 40,5 gr 41,4 gr
Cawan + sampel + oven 41,9 gr 40,3 gr 40,9 gr
Sumber: Analisis Data Laboratorium 2019
Perhitungan untuk menentukan kadar air :
(b−c)
Ka x 100 %
(c−a)
Keterangan:
Ka = kadar air (%)
a = berat cawan kosong (gr)
b = berat cawan + contoh tanah (gr)
c = berat cawan + contoh tanah kering oven (gr)
kehilangan bobot
Rumus % air = x 100 %
bobot contoh tanah kering
berat sebelum oven−b erat setelah oven
= x 100 %
berat setelah oven
Untuk Horizon A
Contoh tanah lolos saringan 0,5 mm :
( 39 , 46−39 ,2 )
Ka= x 100 %
( 39 , 2−37 , 46 )
0 , 26
Ka= x 100 %
1 ,74
Ka=14 , 9 %
39 , 46−39 ,2
% air = x 100 %
39 ,2
0 ,26
¿ x 100 % = 0,66%
39 , 2
Contoh tanah lolos saringan 2 mm :
( 36 , 1−35 , 8 )
Ka= x 100 %
( 35 , 8−34 ,1 )
0,3
Ka= x 100 %
1 ,7
Ka=17 , 6 %
36 ,1−35 , 8
% air = x 100 %
35 , 8
0 ,3
¿ x 100 % = 0,83%
35 ,8
Contoh agregat tanah :
( 44 , 98−44 , 2 )
Ka= x 100 %
( 44 , 2−39 , 96 )
0 ,78
Ka= x 100 %
4 ,24
Ka=18 , 3 %
44 ,98−44 , 2
% air = x 100 %
44 ,2
0 , 78
¿ x 100 % = 1,76%
44 , 2
Untuk Horizon B
Contoh tanah lolos saringan 0,5 mm :
( 41 , 9−41 , 9 )
Ka= x 100 %
( 41 , 9−39 , 9 )
0
Ka= x 100 %
1 ,05
Ka=0 %
Contoh tanah lolos saringan 2 mm :
( 40 , 5−40 , 3 )
Ka= x 100 %
( 40 ,3−38 ,5 )
0,2
Ka= x 100 %
1 ,6
Ka=11, 11%
Contoh agregat tanah :
( 41 , 4−40 , 9 )
Ka= x 100 %
( 40 , 9−37 , 5 )
0,5
Ka= x 100 %
3,4
Ka=14 ,7 %
Tabel 4.4 Hasil %air pada horizon B
Φ 0,5 mm Φ 2 mm Agregat
% air 0% 0,49% 1,22%
Sumber: Analisis Data Laboratorium 2019
c. Pengukuran Berat Volume, Berat Jenis, dan Porositas Tanah
- Pengukuran Berat Volume
Tabel 4.5 Berat tanah dan volume air di dalam gelas ukur
Horizon Berat tanah Volume air dalam gelas ukur
Awal Akhir
A 7,46 gr 65 ml 60 ml
B 31 gr 80,5 ml 70 ml
Sumber: Analisis Data Laboratorium 2019
Perhitungan untuk menentukan berat volume tanah
100
Berat gumpal tanah kering = a x gram
100+ Ka
Ka = Kadar air contoh tanah gumpal
(b−a)
Volume gumpal tanah = ( q− p )− ml
0 , 87
Berat jenis lilin = 0,87 gram/cm3
berat gumpalan tanah kering mutlak
BV = gram/cm3
volume gumpal tanah
Untuk Horizon A
100
BGTKM =a gram
100 + Ka
100
¿ 7 , 46 gram
100+18 , 3
746
¿ gram
118 , 3
¿ 6 , 30 gram
0 ,04
VGT =( 5 )− ml
0 , 87
¿ ( 5 )−0,045
¿ 4,955 ml
BGTKM
BV = gram/cm3
VGT
6 , 30
¿ gram/cm3
4,955
= 1,261 gram/cm3
Jadi, berat volume tanah lokasi 4 horizon A adalah 1,261 gram/cm3
Untuk Horizon B
100
BGTKM =a gram
100 + Ka
100
¿ 31 gram
100+14 ,7
3100
¿ gram
114 , 7
¿ 27 , 02 gram
3
VGT =( 0 ,5 ) − ml
0 ,87
¿ ( 5 )−3 , 44
¿ 6 , 56 ml
BGTKM
BV = gram/cm3
VGT
27 , 02
¿ gram/cm3
6 ,56
= 4,11 gram/cm3
Jadi, berat volume tanah lokasi 4 horizon A adalah 4,11 gram/cm3
- Pengukuran Berat Jenis
Tabel 4.6 Analisis Data Berat Jenis Horizon A
Horizon A
Berat picnometer 37,47
Berat picnometer + Aquades 133,39
Suhu air dalam picnometer 30º
Berat jenis air 0,995
Berat picnometer + tanah ϕ 2mm 43
Berat picnometer + tanah ϕ 2mm + Aquades 138
Suhu air dalam picnometer + tanah ϕ 2mm 30º
Berat jenis air + tanah ϕ 2mm 0,995
Sumber: Analisis Data Laboratorium 2019
Tabel 4.7 Analisis Data Berat Jenis Horizon B
Horizon B
Berat picnometer 26
Berat picnometer + Aquades 125,5
Suhu air dalam picnometer 28º
Berat jenis air 0,996
Berat picnometer + tanah ϕ 2mm 29
Berat picnometer + tanah ϕ 2mm 127,2
Suhu air dalam picnometer + tanah ϕ 2mm 31º
Berat jenis air + tanah ϕ 2mm 0,995
Sumber: Analisis Data Laboratorium 2019
Untuk Horizon A
100
BTKM = ( c−a ) x gr
100+ Ka
100
= ( 43 ,0−37 , 47 ) x gr
100+17 ,6
100
= 5,53 x
117 , 6
= 18,98 x 0,81 gr
= 15,37 gr
b−a d−c 3
VTBT = − cm
BJ 1 BJ 2
(133 , 39−37 , 47) (138−43) 3
= − cm
0,995 0,995
95 , 92−95 3
= cm
0,995
= 0,92 cm3
BTKM (gr)
BJ Tanah =
VTBT (cm3)
4 ,70
=
0 , 92
= 5,10 gr/cm3
Jadi, Berat Jenis Tanah lokasi 4 Horizon A adalah 5,10 gr/cm3
Untuk Horizon B
100
BTKM = ( c−a ) x gr
100+ Ka
100
= ( 29−26 ) x gr
100+0
100
=3x
100
= 3 x 1 gr
= 3 gr
b−a d−c 3
VTBT = − cm
BJ 1 BJ 2
(126 , 5−26) (172, 2−29) 3
= − cm
0,996 0,995
99,0025−97,8075 3
= cm
0,99102
1,1953
=
0,99102
= 1,206 cm3
BTKM (gr)
BJ Tanah =
VTBT (cm3)
3
=
1,206
= 2,48 gr/cm3
Jadi, Berat Jenis Tanah lokasi 4 Horizon B adalah 2,48 gr/cm3
- Porositas Tanah
Untuk Horizon A
[
N = 1−
BV
BJ ]
X 100%
[
= 1−
1,261
5 ,10 ]
X 100%
¿ [ 1−0 , 24 ]X 100%
¿ 76%
Untuk Horizon B
[
N = 1−
BV
BJ ]
X 100%
[
= 1−
4 ,11
2 , 48 ]
X 100%
¿ [ 1−0 , 24 ]X 100%
¿ 76%
P 0,8961
% Pasir = x 100 % = x 100 % = 4,99%
P+ L+ D 17,9559
L 16 , 32
% Lempung = x 100 % = x 100 % = 90,8%
P+ L+ D 17,9559
D 0,7398
% Debu = x 100 % = x 100 % = 4,12%
P+ L+ D 17,9559
P 0,1
% Pasir = x 100 % = x 100 % = 2,32%
P+ L+ D 4 ,3
L 4
% Lempung = x 100 % = x 100 % = 93,02%
P+ L+ D 4 ,3
D 0,2
% Debu = x 100 % = x 100 % = 4,6%
P+ L+ D 4 ,3
Gambar 4.5 Segitiga tekstur tanah horizon B
(b−c) 1000 ml
.
- Berat (debu + lempung) Aktuil (gr) = 100 a x
100+ ka
42 , 5−42, 4
x 40
= 100 x 40 , 5
100+5 , 26
0 ,1
x 40
= 4050
105 , 26
0,1
= x 40
38 , 47
= 1,538 gr
- Berat (debu + lempung) total (gr) = hasil analisis tekstur = 0,3
(debu +lempng)aktuil
- NPD = x 100 %
( debu+lempung ) total
0,010
= x 100 %
0,3
= 3,33%
e. Pengukuran C-Organik
100
( B−A ) x nFeSO 4 x 3 x 100 x
77
Perhitungan : [C] = x 100%
100
x (berat tanah +100)
100+ Ka
Keterangan:
A = volume titran contoh tanah (ml)
B = volume titran larutan blanko (ml)
n = normalitas (1N)
100
% BO = [c] x
58
Untuk Horizon A
1 tetes = 0,05 mm
Blanko = 30 tetes
( 30 x 29 ) x 1 x 3 x 10 x 1 , 3
[C] = 100
x (1 x 1000)
100+ 14 , 9
1 x 1 x 30 x 1,290
= 100
x 1000
x 100%
114 , 9
38 , 94
= x 100%
870 ,32
= 0,044 X 100%
= 4,47%
100
% BO = [4,47%] x
58
% BO = [4,47%] x 1,72
% BO = 7,6%
Untuk Horizon B
1 tetes = 0,05 mm
Blanko = 22 tetes
( 22 x 20 ) x 28 x 3 x 10 x 1, 3
[C] = 100
x (1 x 1000)
100+ 14 , 9
2 x 84 x 1 ,3
= 100 x 100%
x 1000
11, 11
218 , 4
= x 100%
0 , 90
= 242,6 X 100%
= 24,2 %
100
% BO = [24,2%] x
58
% BO = [24,2%] x 1,72
% BO = 41,6 %
Ali, Hanafiah. Kemas. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah Rajagrafindo Persada : Jakarta
Mustofa. A. 2007. Perubahan Sifat Fisik, Kimia, dan Biologi Tanah pada Hutan
Alam yang Diubah Menjadi Lahan Pertanian di Kawasan Taman Nasional
Gunung Leuser. Bogor. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor.