Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Jl. Hang Jebat III No.4 No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kec. Kby. Baru, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
2021
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul tentang “SIFAT-SIFAT FISIK TANAH
DAN SAMPAH” yang merupakan salah satu tugas untuk mata kuliah Penyehatan
Tanah dan Pengelolaan Sampah A pada semester ketiga.
Jakarta, 2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
1.1. Pengertian dan Peranan Fisik Tanah dan Sampah
1
lainnya adalah daya pegang air tanah, aerase tanah, dan aktivitas mikroorganisme
tanah. Akan tetapi, sifat fisika tanah bisa berubah terutama akibat perubahan
penggunaan lahan.
1. Tekstur tanah, salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan tanah dalam
menyerap air.
2. Struktur tanah, faktor yang berperan dalam mempengaruhi bentuk, ukuran, dan
kepadatan tanah.
3. Konsistensi tanah, merupakan karakteristik tanah yang akan menunjukkan gaya
kohesi dan adhesi tanah pada berbagai kelembapan.
4. Warna tanah, perbedaan warna tanah disebabkan oleh organisme tanah dan
bahan organik di dalam tanah.
5. Suhu tanah, semakin tinggi suhu tanah, maka akan semakin tinggi juga
mikrobiologi dan perkecambahan yang dapat terjadi
2
c) Ukuran partikel : Untuk mengetahui ukuran penyaringan dan pemisahan
mekanik
Warna tanah adalah salah satu ciri tanah yang dapat dilihat
secara kasat mata dan sering digunakan sebagai petunjuk dari beberapa sifat fisik
tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada di dalam
tanah. Penyebab adanya perbedaan pada warna tanah karena kandungan bahan
organik. Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah semakin gelap.
3
Fe terdapat dalam keadaan reduksi (Fe2+). Sedangkan pada daerah yang memiliki
drainase yang baik, yaitu pada tanah yang tidak pernah terkena air, Fe terdapat
dalam keadaan oksidasi (Fe3+) misalnya dalam senyawa Fe2O3 (Hematit) yang
berwarna merah atau Fe2O3.3H2O (limonit) yang berwarna Kuning cokelat.
Kemudian untuk tanah yang tekadang terkena air dan terkadang kering, maka
disamping waran abu-abu (daerah yang tereduksi) didapat pula becak-becak
karatan merah atau kuning yaitu ditempat-tempat dimana udara dapat masuk
sehingga terjadi oksidasi besi ditempat tersebut. Beberapa jenis mineral seperti
kuarsa dapat menyebabkan warna tanah menjadi lebih terang.
4
1.2.1.2. Tekstur Tanah
5
Bahan-bahan tanah yang lebih halus (< 2mm) disebut fraksi tanah halus (fine
earth fraction) dan dapat dibedakan menjadi:
Pasir : 2 mm – 50
Debu : 50 - 2
6
1.2.1.3. Struktur Tanah
Lempeng
Prisma
Tiang
Gumpal
Granular
Remah
7
Tanah dengan struktur baik (granuler, remah) mempunyai
tata udara yang baik, unsure – unsure hara lebih mudah tersedia dan mudah
diolah. Struktur tanah harus tidak mudah rusak (mantap) sehingga pori – pori
tanah tidak cepat tertutup bila terjadi hujan.
8
1.2.1.5. Suhu Tanah
1.2.2.1. Densitas
Densitas adalah berat per unit volume diekspresikan
sebagai kg/m3. Densitas bervariasi karena besarnya variasi komponen limbah,
adanya pemadatan, laju dekomposisi, dsb. Densitas penting karena dibutuhkan
untuk mengetahui total massa dan volume limbah yang harus ditangani.
9
Table 1 Sifat Tipikal Limbah yang tidak dipadatkan
MASSA DENSITAS
COMPONEN VOLUME (m3)
(kg) (kg/m3)
Kelembapan Kelembapan
Tipe Limbah
Kisaran (%) Tipikal (%)
Rumah tangga
Limbah Pangan 50 - 80 70
Kertas 4 - 10 6
Plastik 1-4 2
Limbah kebun 30 - 80 60
Gelas 1-4 2
10
1.2.2.3. Ukuran Partikel dan Distribusi
Ukuran dan distribusi komponen limbah penting untuk
penanganan, terutama jika akan digunakan pemisahan cara mekanis spt dengan
magnetic separators. Contoh, besi dengan ukuran besar akan berat jika dipisahkan
dengan magnetic belt atau drum system.
1.3.1. Tanah
Pengambilan sampel tanah untuk analisis sifat fisik tanah dapat
dilakukan dengan beberapa metode tergantung tujuannya. Menurut Kurnia et.al.
(2006) ada beberapa jenis contoh tanah, diantaranya contoh tanah utuh
(undisturbed soil sample), agregat utuh (undisturbed soil aggregate), dan contoh
tanah tidak utuh (disturbed soil sample).
11
tertentu. Contoh tanah terganggu digunakan untuk keperluan analisis kandungan
air, tekstur tanah, perkolasi, batas cair, batas plastis, batas dan lain-lain. Jenis
peralatan yang digunakan disajikan pada Tabel 1.
12
Pengambilan sampel tanah dilakukan masing-masing permukaan
tanah di beberapa tutupan lahan yang berbeda, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Membersihkan permukaan tanah yang akan diambil sampelnya dari rumput,
semak ataupun daun-daunan dan ranting/dahan dengan mandau atau tangan
b. Mengambil sampel tanah pada masing-masing plot pengamatan sebanyak 3
sampel dengan menggunakan ring sampel tanah (untuk analisis permeabilitas)
dan sampel tanah berat kurang lebih 1 kg untuk analisis sifat fisik tanah, dan
bahan organik.
c. Sampel tanah tersebut dimasukkan dalam kantong plastik dan diberi label dan
distaples.Selanjutnya sampel-sampel tanah dibawa kelaboratorium untuk
dianalisis lebih lanjut.
1.3.2. Sampah
13
perhitungan , lalu aduk merata sampel-sampel tersebut dan dimasukkan ke dalam
kantong plastik ditutup rapat dan diangkut ke laboratorium.
14
b. Membagi sampah yang telah terkumpul menjadi empat bagian yang sama
kemudian dari setiap bagian diambil hingga mencapai berat keseluruhan
sebagai sampel.
c. Dari sampel tersebut, sampah dipilah lagi berdasarkan kategorinya yaitu
sampah organik, plastik, kertas, kain, kayu, kaca, kaleng, dan karet.
d. Mengukur berat setiap kategori sampah yang telah dipilih.
15
Pengolahan tanah, drainase, penutupan tajuk tanaman, dan bahan pembenah tanah
dapat secara nyata mempengaruhi variasi hasil pengukuran baik menurut ruang
maupun waktu. Sebagai contoh, pengolahan tanah adalah mencampur tanah, yang
berarti cenderung mengurangi variasi berat isi tanah menurut ruang, namun,
pengaruhnya berubah menurut waktu akibat proses pemadatan.
Waktu pengambilan contoh tanah (t); apakah contoh tanah atau pengukuran
dilakukan pada musim hujan atau kemarau, apakah sebelum atau sesudah
pengolahan tanah, dan seterusnya;
Kedalaman pengambilan contoh atau pengukuran (z);
Posisi di antara barisan tanaman (x); dan
Posisi di dalam barisan tanaman (y).
16
Penentuan potensi daur ulang sampah dengan melakukan
pemilahan sampah-sampah yang dapat didaur ulang dari sampah yang telah
dipisahkan menurut komposisinya dan ditimbang beratnya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Etika Christina R.M, dan Ganjar Samudro. 2016. Kajian Penentuan Metode
Pengolahan Sampah. Fakultas Teknik : Universitas Diponegoro. Jurnal
Penelitian.
Kurnia Undang, dkk. (2006). Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya. Balai
Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor
http://www.lsihub.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/Minggu-03-Karakteristik-
Limbah-Padat.pdf diakses Jumat, 24 September 2021 pukul 15.59 WIB.
http://www.kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2010/09/diktatsampah 2010-
bag-1-3.pdf diakses Jumat, 24 September 2021 pukul 15.59 WIB.
http://scholar.unand.ac.id/23106/2/BAB%20I%20%20PENDAHULUAN.pdf
diakses Jumat, 24 September 2021 pukul 16.00 WIB.
http://eprints.umm.ac.id/35383/3/jiptummpp-gdl-denirezkia-49846-3-babii.pdf
diakses Jumat, 24 September 2021 pukul 16.08 WIB.
https://repository.unri.ac.id/jspui/bitstream/123456789/7204/6/6.BAB%20III.PDF
diakses Jumat, 24 September 2021 pukul 16.15 WIB.
18