Anda di halaman 1dari 24

DASAR TEKNIK C

“SISTEM PERPIPAAN”
By : Kelompok 8
1 DIII-B Kesehatan Lingkungan
By : Kelompok 8
-Menik Apriyani
- Rosa Eka Pratiwi
-Suci Liqi A.A. Z.
- Yuana Nuke H
PENGERTIAN SISTEM PERPIPAAN
• Pipa merupakan benda tubular mempunyai diameter, ketebalan
dan panjang yang berfungsi sebagai sarana transportasi fluida
dari suatu tempat(peralatan) ke tempat (peralatan) lain.

• Pipa di buat dari bahan logam dan bukan logam dengan berbagai ukuran
diameter, tebal dan panjangnya.

• Sistim perpipaan merupakan rangkaian yang terdiri dari pipa,


fitting,flange, valve dan kelengkapan lainnya yang dirakit sesuai
kebutuhan sebagai sarana transportasi fluida
PENGGOLONGAN SISTEM PERPIPAAN
• Secara umum system perpipaan dapat dikelompokkan
menjadi 2 bagian , yaitu:
1. Jenis Pipa tanpa sambungan ( Pembuatan pipa tanpa
sambungan pengelasan )
2.Jenis Pipa dengan sambungan (Pembuatan pipa dengan
pengelasan)
1. UKURAN DIAMETER PIPA
Ukuran utama pipa biasa disebut dengan diameter (garis tengah), yaitu:
Diameter bagian dalam (Inside Diameter, ID).
Diameter bagian luar (Outside Diameter, OD).
Diameter nominal (Nominal Pipe Size, NPS).
Menurut standar ANSI (American National Standards Institute)/ASME (American Society of
Mechanical Enginerrs) ukuran diameter nominal pipa ditentukan untuk:
Diameter nominal 1/8” - 12” tidak sama dengan diameter luar pipa ( NPS ≠ OD ).
Diameter nominal>12” sama dengan diameter luar pipa. (NPS = OD)
2. Ukuran Panjang Pipa
Ada berbagai macam ukuran panjang pipa dan pada umumnya mulai dar 6 m (20”) sampai 12 m
(40”), yaitu:
Uniform length = 21 ft.
Normal length = 12 ft.
One half random = 8 - 16 ft.
Single random = 16 - 22 ft
Double random = ≈ 40 f
Standar Ketebalan Dinding Pipa
Ketebalan dinding pipa untuk masing-masing ukuran diameter nominal adalah berubah-ubah
sesuai dengan kelas dan kemampuan yang ditentukan untuk menahan tekanan dan suhu
operasionalnya. Ada 2 (dua) standar ketebalan dinding pipa baja karbon menurut ANSI,
yaitu:
ANSI B 36.10 steel pipe wall thickness designation.
ANSI B 36.10 steel pipe schedule number
1. Sambungan (Fitting)
Menyambung dua atau lebih pipa yang berukuran dan jenis yang sama, seperti mechanical
joint, coupling joint, dan kadang-kadang dipakai flexible joint.
2. Katup Isolasi (Gate Valve)
Fungsi katup ini adalah untuk membuka atau menutup aliran serta untuk mengatur aliran
3. Blok Penahan (Thrust Block) dan Jangkar (Anker)
Berguna untuk mencegah tidak bergeraknya fitting atau sambungan jika beban tekanan air
dialirkan melaluinya.
4. Pipa Penguras (Blow Off)
Berfungsi untuk mengeluarkan endapan yang terendapkan dalam pipa-pipa distribusi serta
diperlukan dalam keadaan darurat misalnya pada saat ada pipa yang terputus
5. Pipa Udara (Air Valve)
Pipa udara berfungsi mengeluarkan udara yang terperangkap dan memasukkan udara saat
diperlukan untuk mengurangi terjadinya udara vakum (negatif) pada saat aliran berhenti tiba-
tiba.
6. Ekspansi Joint dan Flexible Joint
Ekspansi joint berfungsi untuk mengatasi kemungkinan pergerakan pipa akibat pemuaian atau
penyusutan pipa karena perubahan temperatur. Sedangkan flexible joint dipasang diantara
dua pipa yang diragukan kestabilan posisinya satu sama lain
7.Manhole
• Manhole merupakan sarana yang dapat dimasuki manusia untuk dapat memeriksa dan
memperbaiki peralatan pembantu distribusi yang ditempatkan didalamnya.
• Yang dimaksud dengan sambungan pipa adalah sebuah benda yang
dipergunakan untuk menyambung dua buah pipa atau lebih. Benda ini
lebih sering disebut fitting.
• Secara garis besar fitting terbagi menjadi 2 jenis:
1. Welded Component yaitu fitting yang digunakan bersifat tetap.
Artinya pipa disambung dengan di las, sehingga sambungannya menjadi
tetap dan tidak dapat dibuka.
2. Threaded Component atau fitting yang berulir. Dengan
menggunakan fitting jenis ini pipa yang disambung dapat di buka
kembali, dan ini memudahkan untuk proses maintenance.
Adapun jenis dari fitting Antara lain adalah :

1. Fitting Elbow
Elbow adalah jenis fitting yang pertama,
elbow merupakan komponen pemipaan yang
berfungsi untuk membelokan arah aliran.
Elbow terdiri dari dua jenis yang paling
umum yaitu 45 dan 90 derajat. elbow dibagi
menjadi dua tipe, tipe sort radius dan long
radius.
2. Fitting Tee
Tee dalam fitting bertugas untuk
membagi aliran; fitting yang memiliki cabang.
Biasanya cabangnya ini ukurannya sama
dengan ukuran pipa utamanya.

3. Fitting Reducer
Jenis fitting ini berfungsi untuk me-
reduce (mengurangi) aliran fluida. reducer ini
akan bertugas untuk mengabungkan dari
diameter yang lebih besar ke yang kecil, atau
sebaliknya. Reducer dibagi menjadi dua,
eccentric dan concentric.
4. Stub-in
Stub-in, adalah jenis fitting yang
fungsinya mirip dengan tee, yaitu membagi
aliran. Stub-in merupakan percabangan
langsung dari pipa utamanya yang fungsinya
mengantikan reducing tee.
5. Fitting Cap
Pipe caps fitting berfungsi untuk
menghentikan aliran pada ujung pipa, fitting
ini di las langsung pada pipa utama. Ada juga
penutup aliran fluida yang dapat di bongkar
dan dilepas.
6. Wye (Y)
Wye berbentuk seperti huruf Y.
Berfungsi untuk percabangan pada saluran
air buangan, wye terdapat dalam bentuk
spigot, bell atau plain end.

7. Cross
Cross berbentuk seperti +. Digunakan
untuk percabangan aliran. Cross jarang
digunakan karena pemasangannya
memerlukan ketelitian yang tinggi dan
memerlukan biaya yang mahal.
8. Adaptor
Adaptor adalah aksesoris untuk menghubungkan dua buah pipa dengan jenis yang
berbeda, misalnya antara GIP dengan PVC.Ada dua jenis adaptor, yaitu: • Flanged
spigot connector dan Flanged socket connector
9. Wall pipe
Wall pipe digunakan untuk sambungan pipa yang menembus konstruksi beton.
Terdapat dua jenis wall pipe, yaitu: Wall pipe pabrikasi &Wall pipe las
10. Flexible joint
Flexible joint digunakan pada sambungan-sambungan pipa, yang berfungsi untuk
mentolerir tekanan pada pipa dengan memberikan sedikit lenturan pada pipa.
11. Katup (valve)
Agar pengaliran dalam pipa dapat berjalan dengan baik, jenis katup antara lain:
• Katup aliran air (valve)
• Katup udara (air valve)
• Katup penguras (wast-out)
• Hidran kebakaran (fire hydrant)
1. Pengelasan
Jenis pengelasan dilakukan tergantung dari jenis pipa dan
penggunaannya, misalnya pengelasan untuk bahan stainless steel
menggunakan las busur wolfram.
Kelebihan : Sambungan yang paling sempurna jika dilihat dari
sisi pencegahan bocor dan ketahanan akan tekanan fluida yang
mengalir .
Kekurangan : Membuat sambungan pipa bersifat permanen, dan
bukan merupakan hal baik jika sambungan itu butuh dilepas
untuk perawatan atau perbaikan. Las juga tidak bisa
diaplikasikan jika ada bagian dalam pipa yang tidak tahan akan
suhu tinggi yang dihasilkan proses las.
2. Ulir (Threaded)
Penyambungan ini dilakukan pada pipa bertekanan tak terlalu
tinggi. Umumnya pipa dengan sambungan ulir digunakan pada pipa
dengan uliran (threaded joint), seperti menyambung baut dengan
mur.
Kelebihan : Sambungan dengan threaded joint dapat dibongkar
pasang

Kekurangan : tidak bisa diaplikasikan untuk sambungan dengan


ukuran besar dan bertekanan tinggi
3. Menggunakan Flens (flange)
Flange adalah istilah untuk salah satu jenis sambungan yang
digunakan saat menyambung antara pipa dan elemennya dengan
katup, bejana, pompa dan lainnya. Kedua ujung pipa yang akan
disambung dipasang flens kemudian diikat dengan baut, Sesama
flange direkatkan dengan baut dan mur.

Kelebihan : Karena adanya kekasaran pada permukaan metal,


sambungan metal dengan metal tidak akan mencegah kebocoran.
Kekurangan : flange mempunyai keterbatasan dari sisi
pembuatannya. Karena itu, flange tidak desain satu per satu
menurut tekanan fluida, tetapi dikelompokkan menjadi
beberapa kelas
Faktor - Faktor Penting Yang Harus Di Perhatikan
Saat Membuat Instalasi Air Bersih Dan Kotor
INSTALASI AIR BERSIH
1. Model Instalasi
Model instalasi di bagi menjadi dua yaitu :
- Sytem Tertutup , system yang di buat melingkar dan artinya seluruh ujung pipa terhubung
antara satu dengan ujung lainnya.
- System Terbuka system ini mungkin banyak di pakai pengembang karena biaya pemasangannya
murah
2. Letak Instalasi
Menurut prosedur nya peletakkan instalasi air bersih ada dua macam : tertanam dan
menempel. Untuk yang tertanam ada di dalam tanah dan untuk yang menempel biasanya terletak
diatas lantai walau tidak dapat diraih.
3. Bahan Material
Bahan yang di pergunakan biasa nya adalah pipa PVC , pipa logam dan pipayang berbahan dari
stainlees steel . namun untuk bahan stainlees steel ini jarang di pergunakan karena agak lebih mahal
.
INSTALASI AIR KOTOR
• Hindari Terlalu Percabangan
Karena percabangan atau pertemuan pembuangan akan menghambat laju air dan jika ada
kotoran akan cepat tersumbat
• Sambungan Harus Kuat
• Air Bekas
Air bekas adalah air kotor yang biasa kita pergunakan seperti misalnya mandi , untuk air
bekas perlu disediakan manhole untuk mengontrol kotoran dan letak nya di posisi tertentu
• Lubang Saluran Pembuangan
Lubang saluran harus di pasang saringan untuk mencegah kotoran masuk kedalam saluran
pembuangan
• Sparing
Sparing harus di buat melebihi rencana peil lantai dan tebal beton (Diatas Plat = 25 cm dan
Dibawah Plat = 15cm)
• Posisi Sparing
Posisi sparing biasanya sesuai dengan type saniter jika saniter sudah di tentukan , jika
saniter belum di tentukan maka di pakasi system Block Out
1. Persiapan
• Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing
pekerjaan pemipaan instalasi air bersih dan air kotor.
• Approval material yang akan digunakan.
• Persiapan lahan kerja.
• Sebelum pekerjaan dilaksanakan, terlebih dahulu
material kerja dan alat bantu kerja disiapkan.
2. Pekerjaan pemasangan pompa dan tangki air
• Pemasangan package booster pump (pararel 3 pompa), kapasitas 120 ltr/mnt berikut
accesoriesnya.
• Pemasangan roof tank modular sistem bahan FRP, kapasitas evektive 8 m3 berikut
accesoriesnya.

3. Pekerjaan instalasi plumbing air bersih


• Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
• Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate valve, fitting dan
accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
• Untuk pipa yang melintasi lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus cukup,
minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
• Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus dibersihkan dengan ampelas supaya
sambungan dapat lengket dengan kuat.
• Khusus untuk sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan diberi lapisan
seal tape baru disambungkan ke alat sanitair.
3. Pekerjaan instalasi plumbing air kotor, air bekas dan vent
• Tentukan dan beri tanda jalur instalasi dan titik outletnya.
• Pasang pipa PVC kelas AW (diameter sesuai gambar kerja) beserta gate
valve, fitting dan accessories lainnya sesuai dengan tanda yang sudah
dibuat.
• Pasangan clean out dan accessories lainnya.
• Pipa PVC yang horizontal digantung pada plat lantai beton menggunakan besi
siku dan pipa diikat pada besi siku supaya tidak bergerak saat menerima
beban air.
• Pipa air kotor vertikal ditanam pada dinding, dikerjakan pada saat dinding
belum diplester + aci. Pipa yang ditanam di dinding harus diklem supaya tidak
bergerak saat menerima beban air.
• Untuk pipa yang melintasi lantai terutama lantai dasar, maka
kedalaman pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya tidak mudah pecah.
• Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya harus
dibersihkan dengan ampelas supaya sambungan dapat lengket dengan kuat.
• Untuk lantai dasar, pipa air hujan diberi bantalan yang cukup kuat agar
sambungan tidak kendor akibat beban air hujan yang dapat menyebabkan
kebocoran.
• Pemasangan vent out untuk instalasi pipa air kotor padat.
• Pemasangan roof drain untuk instalasi pipa air hujan.
• Buat sumur resapan dan bak kontrol.
• Testing dan commissioning
• Sebelum disambung ke sanitasi air semua pipa plumbing harus di test dulu
dengan menggunakan tekanan hydrostatis sebesar 5 – 8 bar selama 24 jam,
dimana pada saat itu tidak boleh ada penurunan tanah.
• Khusus untuk instalasi air bersih, sebelum digunakan pipa dibersihkan dahulu
(flushing) dari kotoran yang mungkin masih tersisa dalam pipa. Pembersihan
pipa dapat melalui lubang clean out.
• Sebelum test commissioning, terlebih dahulu dilakukan test intern yang
dimaksudkan apabila ada kegagalan fungsi dari instalasi dan peralatan yang
terpasang dapat segera ditanggulangi/diperbaiki.
• Test commissioning dari fungsi masing-masing peralatan yang terpasang.

Anda mungkin juga menyukai