Anda di halaman 1dari 6

Makalah Pengelolaan Limbah Cair (PLC)

Percolation Test

Disusun Oleh :

Kelompok 3 2D-IVA

Azzahra Diah Ayu Amalia P21335118013

Muhammad Yuda Syahjaya P21335118038

Maria Carolina P21335118035

Nurhafzha Hildawati P21335118048

Tria Wulandari P21335118068

Winra Nadeak P21335118076

Zahra Hanafa P21335118080

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA II

Jl. Hang Jebat III/F3 KebayoranBaru Jakarta Selatan 12120 Telp. 021-
7397641, 7397643 Fax. 021-7397769
A. Latar Belakang

Pengolahan limbah cair domestic khususnya limbah rumah tangga harus dikelola secara
baik. Hal ini diperlukan untuk mengurangi kadar pencemar dari air limbah ke badan air.
Menurut peraturan gubernur provinsi Jakarta pengolahan air limbah domestik diartikan sebagai
upaya mengolah dengan cara tertentu agar air limbah dimaksud memenuhi mutu yang
ditetapkan.

Pengolahan limbah domestic khususnya pembuangan tinja manusia yang memenuhi


syarat selain dilengkapi dengan system septic tank harus dilengkapi juga dengan bangunan
peresapan yang memenuhi syarat. Pemilihan lokasi, letak dan luas bidang peresapan akan
menentukan apakah bangunan peresapan terseut masih mencemari lingkungan atau tidak.
Untuk menentukan berapa luas bidang peresapan yang tepat maka harus dilakukan tes perkolasi
terhadap tanah yang akan digunakan.

B. Pengertian Percolation Test (uji perkolasi)

Uji perkolasi adalah suatu tes yang dilakukan untuk mengetahui daya resap tanah
terhadap air yang melaluinya. Hasil dari tes perkolasi adalah percolation rate yaitu waktu dalam
menit yang diperlukan untuk meresapkan air ke dalam tanah sedalam 1 inchi. Hasil dari
percolation rate (PR) dapat digunakan untuk menghitung luas bidang peresapan yang
diperlukan sesuai dengan kondisi tanahnya berdasarkan dengan tabel Percolation rate.

Perkolasi adalah proses mengalirnya air ke bawah secara gravitasi dari suatu laisan
tanah ke lapisan dibawahnya, sehingga mencapai permukaan air tanah pada lapisan jenuh air.
Tes perkolasi ini bertujuan untuk menentukan besarnya luas medan peresapan yang diperlukan
untuk suatu jenis tanah dari tempat percobaan. Semakin besar daya resap tanah , maka semakin
kecil luas daerah peresapan yang diperlukan untuk sejumlah air tertentu. Mengingat setiap
daerah memiliki jenis tanah yang berbeda maka daya resap tanahnya juga akan berbeda pula.

Proses berlangsungnya air masuk ke permukaan tanah kita kenal dengan infiltrasi,
sedang perkolasi adalah proses bergeraknya air melalui profil tanah karena tenaga gravitasi.
Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka
air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau
horizontal dibawah permukaan air tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air
permukaan. Laju infiltrasi dipengaruhi tekstur dan struktur, kelengasan tanah, kadar materi
tersuspensi dalam air jangka waktu.

Daya perkolasi adalah laju perkolasi yaitu laju perkolasi maksimum yang
dimungkinkan dengan besar yang dipengaruhi oleh kondisi tanah dalam daerah tak jenuh.
Perkolasi tidak mungkin terjadi sebelum daerah tak jenuh mencapai daerah medan. Istilah daya
perkolasi tidak mempunyai arti penting pada kondisi alam karena adanya stagnasi dalam
perkolasi sebagai akibat adanya lapisan-lapisan semi kedap air yang menyebabkan tambahan
tampungan sementara di daerah tak jenuh. Perkolasi disebut juga peresapan air ke dalam tanah
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tekstur tanah dan permeabilitasnya. Laju
perkolasi sangat tergantung pada sifat-sifat tanah. Data-data mengenai perkolasi akan diperoleh

3
dari penelitian kemampuan tanah maka diperlukan penyelidikan kelulusan tanah. Pada tanah
lampung berat dengan karakteristik pengolahan (puddling) yang baik, laju perkolasi dapat
mencapai 1-3 mm/hari. Faktor yang mempengaruhi perkolasi menurut (soemarto, 1987) antara
lain :

1. Tekstur tanah

2. Permeabilitas tanah

3. Letak permukaan air tanah

4. Tebal lapisan tanah bagian atas

5. Perkolasi adalah kehilangan air yang dipengaruhi oleh keadaan fisik dilapangan.

C. Prosedur pelaksanaan tes perkolasi

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk melakukan uji perkolasi. Berikut ini adalah
salah satu prosedur dalam melaksanakan uji perkolasi.

a. Buat lubang di tanah dengan diameter 4-12 inchi dengan menggunakan auger atau digali
dengan alat lain. Buat lubang sebanyak 6 buah dengan kedalaman sekitar 24 inchi atau 60 cm
sampai atau sesuai dengan kedalaman bangunan peresapan yang direncanakan.

b. Setelah lubangnya jadi kerok bagian dalamnya dengan pisau atau alat lain agar bekas auger
yang menutupi pori-pori tanah dapat dihilangkan. Isi lubang dengan krikil kasar sedalam 2
inchi atau sekitar 5 cm.

c. Dengan perlahan-lahan isi lobang tes dengan air. Kalau airnya turun tambah lagi sampai
tanahnya jenuh air. Pengisian air dilakukan terus sampai 12 jam atau paling sedikit selama 4
jam. Hal ini dimaksudnya agar tanah seperti dalam kondisi saat musim hujan.

d. Lakukan pengukuran sehari setelah penjenuhan, kalau airnya habis isi kembali sampai
dengan kedalaman 6 inchi diatas krikil (lihat gambar). Ukur penurunan air dengan interval 30
menit selama 4 jam.

e. Apabila setelah pengukuran airnya berkurang tambahkan air lagi sampai kedalaman air tetap
terjaga sedalam 6 inchi.

f. Hitung Percolation Rate berdasarkan penurunan air pada 30 menit terakhir.

g. Menghitung Percolation Rate

Percolation rate adalah waktu rata-rata dalam menit yang diperlukan untuk meresapnya air
sedalam 1 inchi. Catat angka perkolasi untuk setiap lobang percobaan. Contoh: Lobang 1
selama 30 menit pengujian airnya turun 2 inchi maka percolation rate atau angka perkolasi
pada lobang tersebut adalah 30 menit/2 inchi = 5 menit per inchi atau 15 mpi.

4
Gambar 6 : Tes Perkolasi

D. Menghitung Luas Bidang Peresapan

Untuk menghitung luas bidang peresapan berdasarkan percolation rate (angka


perkolasi) dari hasil uji perkolasi dapat dilakukan dengan menggunakan tabel luas bidang
peresapan berikut ini:

Tabel 2 : Bidang peresapan yang diperlukan untuk rumah tangga dan sekolah

PERCOLATION RATE BIDANG PERESAPAN YANG DIPERLUKAN


(Angka Perkolasi) (Dalam m2 untuk tiap orang)
Rumah Tangga Sekolah
2 2.30 0.84
3 2.80 0.93
4 3.25 1.12
5 3.50 1.21
10 4.65 1.67
15 5.35 1.86
30 7.00 2.70
45 8.45 3.10
60 9.30 3.50
>60 Tidak cocok

Sumber : “Studies on household sewage disposal system”

Tabel tersebut berdasarkan pada mengalirnya air kotor sebanyak 190 liter per hari per orang.

5
Untuk di Indonesia pada umumnya tidak semua air kotor yang mengalir masuk kedalam septic
tank dan selanjutnya masuk kedalam bangunan peresapan. Air kotor yang diperkirakan masuk
kedalam septic tank sebanyak 20 liter/orang/hari, maka tabel tersebut dikonversikan menjadi
seperti pada tabel berikut.

Tabel 3 : Bidang peresapan yang diperlukan untuk rumah tangga dan sekolah

PERLOCATION RATE BIDANG PERESAPAN YANG DIPERLAKUKAN


(Angka Perlokasi) (Dalam m2 untuk tiap orang)
Rumah tangga Sekolah
2 2.30 x 20/190 = 0,24 0.84 x 20/190 = 0.088
3 2.80 x 20/190 = 0,29 0.93 x 20/190 = 0,098
4 3.25 x 20/190 = 0,34 1.12 x 20/190 = 0.118
5 3.50 x 20/190 = 0,37 1.21 x 20/190 = 0,127
10 4.65 x 20/190 = 0,49 1.67 x 20/190 = 0,175
15 5.35 x 20/190 = 0,56 1.86 x 20/190 = 0,195
30 7.00 x 20/190 = 0,74 2.70 x 20/190 = 0,284
45 8.45 x 20/190 = 4,73 3.10 x 20/190 = 0,326
60 9.30 x 20/190 = 0,98 3,50 x 20/190 = 0,368
>60 Tidak cocok

Tabel tersebut berdasarkan pada mengalirnya air kotor sebanyak 20 liter per hari per orang.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/5352651/PAPLC_-_Percolation_Test

Anda mungkin juga menyukai