Abstrak
Dalam lingkungan masyarakat banyak jenis serangga yang perlu dikendalikan walaupun tidak dapat di
berantas secara tuntas contohnya adalah jenis serangga lalat. Lalat merupakan serangga penular atau vek-
tor beberapa jenis penyakit bagi manusia. Untuk meminimalkan pemakaian insektisida dalam pengenda-
lian serangga lalat maka perlu dilakukan pengendalian lalat secara alami dan sesuai dengan kepadatannya.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas perangkap lalat ( fly trap ) yang dibuat oleh peneli-
ti dengan menggunakan variasi umpan untuk memerangkap lalat. Penelitian ini merupakan penelitian
pra eksperimen dengan desain postest only design (one shot case study). Hasil dari penelitian ini dengan
memasang 3 fly trap dengan 3 jenis umpan berbeda yaitu umpan udang, umpan fermentasi cabai, dan
umpan tomat busuk, diperoleh jumlah lalat terperangkap yaitu umpan udang sebanyak 1374 ekor lalat
(86%), umpan fermentasi cabai sebanyak 123 ekor lalat (8%), dan umpan tomat busuk sebanyak 104
ekor lalat (6%). Hasil penelitian ini diuji dengan uji statistik one way anova menunjukan bahwa nilai p
= 0,000 < 0,05 dapat diartikan bahwa secara statistik Ho ditolak. Maka disimpulkan bahwa dari 3 variasi
umpan yang digunakan pada penelitian ini, umpan udang lebih efektif dibandingkan umpan cabai dan
umpan tomat busuk yang kemudian diikuti oleh umpan fermentasi cabai dan umpan tomat busuk.
Kata Kunci: Lalat, Fly Trap, Variasi Umpan
Korespondensi Penulis:
Jurusan Kesling Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang, Jl.Arief Rahman Hakim No.1, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, 29124
Telp/Hp : 081320167455 Email : santi_deaks@yahoo.co.id
82
Nadeak, Rwanda, Iskandar | Variasi Umpan Dalam Penggunaan Fly Trap
83
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas |Oktober 2015 - Maret 2016 | Vol. 10, No. 1, Hal. 82-86
dengan presentase 8% dan tomat busuk lalat sehingga mampu mencium bau yang lemah,
yang terperangkap sebanyank 104 ekor lalat zat yang mudah menguap didalam suhu kamar
dengan presentase 6%. Umpan yang paling yang biasa dikenali oleh lalat dan makanan
efektif untuk memerangkap lalat yaitu umpan yang difermentasikan.(6)
udang dengan jumlah lalat yang terperangkap Variasi umpan yang dipergunakan dapat
berjumlah 1374 ekor lalat (86%) dengan waktu membuat lalat tertarik karena dari ketiga um
pemasangan perangkap selama 2 jam. pan yamg dipergunakan memiliki beberapa
Berdasarkan hasil uji oneway anova kandungan yang sama dan aroma yang khas
nilai ρ = 0,000 < 0,05 dapat diartikan bahwa disukai oleh lalat. Maka untuk lebih jelasnya
secara statistik Ho ditolak, maka dapat pembahasan mengenai setiap variabel yang
disimpulkan bahwa efektifmya variasi umpan diteliti dapat dilihat sebagai berikut:
yang digunakan untuk memerangkap lalat Lalat memakan makanan yang dimakan
yaitu umpan udang, fermentasi cabai dan oleh manusia sehari-hari, seperti gula, susu,
tomat busuk. protein, lemak dan makanan lainnya, koto-
Penyajian analisis grafik post hoc test yang ran manusia serta darah. Lalat juga menyukai
menunjukkan titik efektif pada variasi umpan makanan yang sedang mengalami proses fer-
yang dipergunakan yaitu berupa udang, fer- mentasi/pembusukan. Bentuk makananya cair
mentasi cabai dan tomat busuk dalam meme atau makanan yang basah, sedang makanan
rangkap lalat dapat dilihat bahwa umpan yang yang kering dibasahi oleh ludahnya terlebih
paling sedikit menarik lalat agar terperangkap dahulu, baru dihisap.(3)
yaitu umpan tomat busuk dengan jumlah lalat Umpan udang merupakan umpan yang
yang terperangkap sebanyak 58 ekor lalat dan paling efektif digunakan untuk menarik lalat,
umpan yang paling banyak menarik lalat agar pada penelitian ini udang yang dipergunakan
terperangkap yaitu umpan udang dengan jum- berhasil memerangkap lalat berjumlah 1374
lah lalat terperangkap sebanyak 695 ekot lalat. ekor lalat (86%).
Umpan udang berhasil membuat ba
Pembahasan nyak lalat terperangkap karena aroma khas
Menurut Direktorat Jenderal Pembe dan adanya bau dari kotoran pada bagian
rantasan Penyakit Menular dan Penyehatan kepala udang yang dikeluarkan dari udang
Lingkungan Pemukiman.(3) dalam petun- yang menarik lalat tersebut dan juga adanya
juk teknis pemberantasan lalat menyatakan kandungan sumber protein asam lemak.(9)
prilaku lalat suka hidup berkelompok dan ti- Udang adalah binatang yang hidup di
dak suka terbang terus menerus, dari prilaku perairan, khususnya sungai, laut atau danau.
inilah yang menyebabkan lalat mudah terjebak Udang dapat ditemukan di hampir semua
perangkap yang sengaja dipasang manusia. “genangan” air yang berukuran besar baik air
Data dari tabel 1 menunjukan bahwa tawar, air payau maupun air asin pada kedala-
variasi umpan yang dipergunakan dapat mena man bervariasi, dari dekat permukaan hingga
rik lalat agar terperangkap pada Fly Trap yang beberapa ribu meter di bawah permukaan
dibuat oleh peneliti dengan jumlah lalat yang Udang merupakan sumber protein yang
terperangkap sebanyak 1601 ekor lalat yang sangat baik dan selenium. Sumber peghasil zat
dengan lama pemasangan alat selama 2 jam. besi, omega-3,asam lemak, seng, tembaga,mag-
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang nesium, dan niasin serta vitamin B12 dan vi-
dilakukan oleh Sayono(7) yang berjudul penga tamin D.(3)
ruh aroma umpan dan warna kertas perang- Lalat memakan makanan yang dimakan
kap terhadap jumlah lalat yang terperang- oleh manusia sehari-hari, seperti gula, susu,
kap menyebutkan bahwa lalat tertarik pada protein, lemak dan makanan lainnya, koto-
permuakaan berwarna putih dan bau yang ran manusia serta darah. Lalat juga menyu-
menyengat. Indra penciuman lalat terdapat kai makanan yang sedang mengalami proses
pada antena dan palpus, alat ini sangat peka fermentasi / pembusukan. Bentuk makanan-
84
Nadeak, Rwanda, Iskandar | Variasi Umpan Dalam Penggunaan Fly Trap
nya cair atau makanan yang basah, sedang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Salah satu
makanan yang kering dibasahi oleh ludahnya senyawa yang paling banyak terkandung dida-
terlebih dahulu, baru dihisap.(3,10) lam buah tomat yaitu likopen. Zat-zat lain yang
Pada umpan fermentasi cabai lalat yang terdapat pada tomat adalah karbohidrat, pro-
terperangkap tidak sebanyak umpan udang. tein, lemak, vitamin A, B1, B2, B3, dan C, kal-
Jumlah lalat yang terperangkap pada umpan sium, fosfor, besi, natrium, kalium, serat dan
fermentasi cabai adalah 123 ekor (8%). Kan air.(2)
dungan protein dan lemak yang terkandung Umpan tomat busuk merupakan umpan
pada fermentasi cabai tidak sebanyak umpan yang paling sedikit memerangkap lalat, ber-
udang. Hal ini yang menyebabkan sedikitnya dasarkan penelitian yang dilakukan dengan
jumlah lalat yang terperangkap. Waktu fer- menggunakan tomat busuk sebagai umpan
mentasi cabai yang kurang menyebabkan aro- jumlah lalat yang terperangkap berjumlah 104
ma yang dikeluarkan belum sempurna atau (6%) ekor lalat.
belum maksimal untuk menarik lalat. Sedikitnya jumlah lalat yang terperang-
Umpan fermentasi cabai merupakan kap karena tomat busuk tidak memiliki aroma
umpan yang memerangkap lalat tidak seba yang kuat dan tomat busuk yang dipergunakan
nyak umpan udang. berdasarkan penelitian diperoleh secara acak tidak memperhatikan
yang dilakukan menggunakan umpan fermen- lama waktu pembusukan tomat yang akan
tasi cabai jumlah lalat yang terperangkap ber- dipergunakan sebagai umpan.
jumlah 123 (8%) ekor lalat. Kandungan pada Kepadatan lalat ialah angka yang meng-
cabai yang membuat lalat tertarik yaitu adanya gambarkan populasi lalat disuatu tempat yang
kandungan protein dan lemak tetapi jumlah dinyatakan dalam indeks kepadatan. Alat yang
tidak sebanyak kandungan pada udang. Se- digunakan untuk mengukur indeks kepadatan
dikitnya jumlah lalat yang terperangkap pada lalat adalah Fly Grill. Indeks kepadatan lalat
umpan fermentasi cabai karena umpan yang di TPA Ganet setelah dilakukan perlakuan
dipergunakan dalam proses fermentasi tidak yaitu pemasangan 3 perangkap adalah 34,4
sempurna sehingga aroma yang dikeluarkan ekor. Menurut SK Dirjen PPM-PLP No. 281-
oleh umpan fermentasi cabai tidak maksimal 11/PD.03.04.LP.Ph tahun 1998 disebutkan
sehingga lalat kurang tertarik. bila indeks kepadatan lalat disekitar tempat
Menurut penelitian sebelumnya oleh sampah melebihi 21 ekor berarti populasinya
Rustan yang berjudul studi lokasi dan identi- sangat padat, dan perlu dilakukan pengama
fikasi bakteri asam laktat dari fermentasi cabai nan terhadap tempat berkembangbiaknya lalat
rawit meyebutkan bahwa dalam prosedur pem- dan tindakan pengendalian. Spesies lalat yang
buatan fermentasi cabai yang benar seharusnya diutamakan terutama Musca Domestica, di
dalam proses pembuatan fermentasi cabai di samping lalat hijau (Chrysomia) dan lalat kan-
tambahkan garam 2 % (b/b cabai) dan glukosa dang (Stomoxys).(11)
teknis 0,5 % (b/b cabai) dengan lama waktu
tunggu fermentasi selama 72 jam atau 3 hari.(6) Kesimpulan
Lalat memakan makanan yang dimakan Berdasarkan penelitian yang telah dilak-
oleh manusia sehari-hari, seperti gula, susu, sanakan dengan melakukan variasi umpan
protein, lemak dan makanan lainnya, koto- yang digunakan pada fly trap didapatkan hasil
ran manusia serta darah. Lalat juga menyu- bahwa umpan yang paling efektif digunakan
kai makanan yang sedang mengalami proses yaitu umpan udang. Berdasarkan data yang
fermentasi / pembusukan. Bentuk makanan- didapatkan dari hasil penelitian yang telah
nya cair atau makanan yang basah, sedang dilaksanakan dengan menggunakan variasi
makanan yang kering dibasahi oleh ludahnya umpan untuk memerangkap lalat didapatkan
terlebih dahulu, baru dihisap.(3) hasil yaitu pertama umpan udang memerang-
Tomat termasuk tanaman sayuran dalam kap lalat dengan jumlah paling banyak yaitu
famili Solanaceae. Mengkonsumsi buah tomat 1374 ekor lalat atau dengan presentase 86%,
85
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas |Oktober 2015 - Maret 2016 | Vol. 10, No. 1, Hal. 82-86
kedua fermentasi cabai memerangkap lalat pregnated Cord Terhadap Jumlah Lalat
dengan jumlah 123 ekor lalat atau dengan Yang Terperangkap. Fakultas Kesehatan
presentase 8% dan ketiga umpan tomat busuk Masyarakat. Semarang. Universitas Mu-
memerangkap lalat dengan jumlah 104 ekor hammadiyah. 2004
lalat atau dengan presentase 6%.
Daftar Pustaka
1. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta PT Rineka Cipta. 2012
2. Pracaya. Bertanam Tomat. Yogyakarta
Kanisius. 2007
3. 1. Cahyono Bambang. Cabai Paprika
Teknik Budi Daya Dan Analisis Usaha
Tani. Yogyakarta Kanisius. 2007
4. Sucipto Dani Cecep. Vektor Penyakit Tro-
pis. Yogyakarta Goysen Publishing. 2011
5. Depkes RI. UU RI. Petunjuk Pelaksanaan
Dan Pengendalian Dampak Sampah. Ja-
karta : Dirjen PPM-PLP.1998
6. Hastono Priyo Sutanto. Analisis Univariat
Analisis Bivariat. Depok Fakultas Kese-
hatan Masyarakat Universitas Indonesia.
2006
7. Suprapto. Efektifitas Pengendalian Lalat
Rumah (Musca Domestica) Dengan Meng-
gunakan Fly Trap Pada Parameter Kantor
Kesehatan Pelabuhan Dumai. Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Medan. Universi-
tas Sumatera Utara. 2003
8. Hasyim A, Muryati, W J De Kogel. Efekti-
vitas Model Dan Ketinggian Perangkap Da-
lam Menangkap Hama Lalat Buah Jantan,
Bactrocera Spp. Balai Penelitian Tanaman
Buah Tropika. Solok. Jl. Raya Solok. 2006
9. Rustan I R,. Studi Lokasi Dan Identifikasi
Bakteri Asam Laktat Dari Feremtasi Cabai.
Fakultas Pertanian. Makasar. Universitas
Hasanuddin. 2013
10. Sayono.Pengaruh Posisi Dan Warna Im-
86