Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENYEHATAN TANAH DAN PENGOLAHAN

SAMPAH A
SIFAT SIFAT FISIK DARI TANAH DAN SAMPAH

Disusun Oleh:

Kelompok 7

ALFANDA DWI KHOIRUNNISA (P23133117003)


ANANDA PUTRI ANDRINA (P23133117005)
CHRISTIAN ANGGAKUSUMA R (P23133117009)
PRATIWI KUSUMA DEWI (P23133117028)

Dosen pembimbing : Catur Puspawati, ST., MKM

Program Studi:

II - D IV A Kesehatan Lingkungan

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II


Jln. Hang Jebat III/F3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
2018

SIFAT FISIK KIMIA BIOLOGI SAMPAH


A. SIFAT FISIK SAMPAH
Berdasarkan sifat fisiknya, sampah digolongkan atas lima kategori, antara lain:

1. Sampah Basah (Garbage),terdiri dari bahan-bahan organik yang mempunyai sifat


mudah membusuk (sisamakanan, buah atau sayuran). Sifat utama dari sampah basah
ini banyak mengandung air dan cepatmembusuk terutama pada daerah tropis seperti
Indonesia.
2. Sampah Kering (Rubbish), tersusun dari bahan organik maupun anorganik yang
sifatnya lambat atau tidakmudah membusuk. Sampah kering ini terdiri atas dua
golongan:
 Metalic Rubbish, misalnya pipa besi tua, kaleng-kaleng bekas
 Non Metalic Rubbish, misalnya kertas, kayu, sisa-sisa kain, kaca, mika,
keramik, dan batu-batuan
3. Sampah Lembut, terdiri dari partikel-partikel kecil, ringan dan mempunyai sifat
mudah beterbangan, yangdapat membahayakan dan mengganggu pernafasan serta
mata. Debu, berasal dari penyapuan lantai rumah atau gedung, debu pengrajin ka
yu, debu pabrik kapur,pabrik semen, pabrik tenun, dan lain-lain.- Abu berasal
dari sisa pembakaran kayu, abu rokok, abu sekam, sampah yang terbakar, dan lain-
lain.
4. Sampah Besar (Bulky Waste), merupakan sampah yang berukuran besar, misal: bekas
furnitur (kursi,meja), peralatan rumah tangga (kulkas, TV), dan lain-lain.
5. Sampah Berbahaya dan Beracun (Hazardous Waste), merupakan sampah yang
berbahaya baik terhadap manusia, hewan maupun tanaman, yang terdiri dari:
- Sampah patogen, berupa sampah yang berasal dari rumah sakit dan klinik.
- Sampah beracun, berupa sisa-sisa
pestisida, insektisida,kertas bekas pembungkus bahan beracun,baterei bekas,
dan lain-lain.
- Sampah radioaktif, berupa sampah bahan-bahan nuklir.
- Sampah ledakan, berupa petasan, mesiu dari sampah perang, dan sebagainya.

Sifat fisika sampah meliputi densitas, berat jenis, kelembaban, ukuran partikel dan
distribusi ukuran, field capacity, serta permeabilitas sampah, nilai kalor. . (Damanhuri-Tri
Padmi, 2004).

A. Sifat Fisika Sampah


1. Kepadatan (densitas)
Kepadatan sampah menyatakan berat sampah per satuan volume
(Tchobanoglous, 1993). Data kepadatan sampah penting untuk menentukan
jenis peralatan pengumpul dan peralatan pemindahan, serta untuk
merencanakan system pembuangan akhir yang sesuai.

2. Berat Jenis
Berat jenis merupakan berat material per unit volume dengan satuan lb/ft 3 ,
lb/yd3 ,atau kg/m3.Berat jenis ini diperlukan untuk menghitung beban massa dan
volumedan volume total sampah yang harus dikelola. Berat jenis ini dapat
dipengaruhioleh komposisi, geografi, musim dan lamanya penyimpanan
(Thcobanoglous,1993)

3. Kelembaban
Kelembaban sampah di setiap daerah berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa hal, salah satunya cuaca. Pada musim penghujan, kelembaban sampah
meningkat, dan juga di daerah yang memiliki kadar air tinggi, kelembaban
sampah juga akan tinggi.

4. Distribusi ukuran partikel sampah


Distribusi ukuran partikel sampah mempengaruhi dua hal dalam
perencanaan pengolahan sampah, yaitu:
a. Kebutuhan untuk pemadatan dan tanah penutup pada sanitary landfill.
Semakin besar ukuran partikel sampah, semakin lama pemadatan
dilakukan dan semakin banyak diperlukan tanah penutup.
b. Kebutuhan untuk mengurangi/ mereduksi ukuran sebagai proses
pendahuluan untuk pengomposan/ produksi biogas atau insinerasi.
Pada pengomposan dan produksi biogas ukuran partikel yang
kecil akan mempercepat proses pembusukan. Pada insinerasi, tujuan
dari pengecilan ukuran partikel adalah untuk memperluas permukaan
sampah sehingga mempercepat penguapan dan menurunkan kadar air
dari sampah yang akan dibakar.

5. Field Capacity
Dalam penentuan timbulan lindi, nilai field capacity sampah salah satu
parameter yang menentukan terhadap banyak nya lindi yang terbentuk, karena
field capacity merupakan jumlah air yang mungkin disimpan oleh sampah
hingga sampah mengalami jenuh air dan akhirnya apabila masih ada air yang
masuk dalam timbunan sampah maka air akan keluar menjadi lindi.
Kemampuan landfill untuk menyimpan air, akan mempengaruhi banyaknya
timbulan leachate yang salah satunya tergantung oleh besarnya nilai field
capacity sampah. Field capacity sampah merupakan jumlah air yang
tersimpan dalam sampah, yang mana air secara gravitasi akan mengalir ke
bawah, sehingga hanya air kapiler air higroskopik yang tinggal atau menempel
pada suatu partikel (Notodarmojo, 2005).
B. SIFAT KIMIA SAMPAH

Umumnya komposisi kimia sampah terdiri dari unsur Karbon, Hidrogen, Oksigen,
Nitrogen, Sulfur, Fosfor, serta unsur lainnya yang terdapat dalam protein, karbohidrat, dan
lemak. Untuk mengetahui komposisi kimia sampah, perlu dilakukan analisa kandungan kimia
sampah di laboratorium. Unsur-unsur kimia yang diselidiki tergantung dari alternatif cara
pengolahan sampah yang akan dievaluasi.
Berdasarkan sifat kimia terdapat dua jenis sampah, yaitu:

1. Sampah Organik, yang mengandung senyawa-senyawa organik dan tersusun oleh


unsur-unsur karbon,hidrogen, oksigen dan nitrogen.
• Bahan-bahan ini mudah didegradasi oleh mikroba. Bahan-bahan yang termasuk
dalam jenis sampah ini, antara lain daun-daunan, kayu, tulang, sisa makanan, sayuran,
buah-buahan dan sebagainya.
Sampah organik sendiri dibagi menjadi :
• Sampah organik basah: sampah organik basah dimaksudkan sampah
mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
• Sampah organik kering: Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering
adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik
kering di antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.
2. Sampah Anorganik, yang terdiri atas kaleng, plastik, besi, dan logam-logam lainnya
seperti gelas, mikaatau bahan-bahan yang tidak tersusun oleh senyawa organik.
Sampah ini sulit didegradasi oleh mikroorganisme di alam.

B. SIFAT BIOLOGI SAMPAH

A. Komposisi Bahan Organik


Komposisi sampah merupakan penggambaran dari masing-masing komponen yang
terdapat pada sampah dan distribusinya. Penentuan karakteristik biologi digunakan
untuk menentukan karakteristik sampah organik di luar plastik, karet dan kulit.
Parameter-parameter yang umumnya dianalisis untuk menentukan karakteristik biologi
sampah organik terdiri atas (Tchobanoglous, 1993):
1. Parameter yang larut dalam air terdiri atas gula, zat tepung, asam amino, dan lain-lain,
2. Hemiselulosa yaitu hasil kondensasi gula dan karbon
3. Selulosa yaitu hasil kondensasi gula dan karbon;
4. Lemak, minyak, lilin;
5. Lignin yaitu senyawa polimer dengan cincin aromatik;
6. Lignoselulosa merupakan kombinasi lignin dengan selulosa; dan
7. Protein terdiri atas rantai asam amino.

Parameter-parameter di atas bertujuan untuk menentukan:


a. Biodegrabilitas Komponen Organik
Fraksi biodegrabilitas dapat ditentukan dari kandungan lignin dari sampah.
Pengukuran biodegrabilitas dipengaruhi oleh pembakaran volatile solid pada suhu
5500C, jika nilai volatile solid besar maka biodegrabilitas sampah tersebut kecil.
b. Bau
Bau dapat timbul jika sampah disimpan dalam jangka waktu lama di tempat
pengumpulan, transfer station, dan di landfill. Bau dipengaruhi oleh iklim panas. Bau
terbentuk sebagai hasil dari proses dekomposisi senyawa organik yang terdapat pada
sampah kota secara anaerob.
c. Perkembangan Lalat
Pada musim panas, perkembangbiakan lalat perlu mendapat perhatian yang khusus.
Lalat dapat berkembang biak pada tempat pengumpulan sampah dalam waktu kurang
dari dua minggu.

B. Prose Laju Penguraian habitat aerobik, anaerobik & fakultatif


Sampah pada timbunannya akan mengalami proses dekomposisi yang ditandai
dengan perubahan fisis, biologis, dan kimiawi. Dekomposisi yang terjadi pada landfill
dipengaruhi oleh pemadatan, kelembapan, kehadiran materi penghambat, laju
pengaliran air, temperatur, tersedianya O2, populasi mikrobiologis yang dipengaruhi
keadaan tanah penutup dan tipe dari sintesa yang terjadi, sifat-sifat heterogenisasi
sampah, sifat-sifat fisik, kimiawi dan biologis (Peavy dkk, 1986).

C. Air lindi (Leachate)


Air lindi adalah air hasil degradasi dari sampah dan dapat menimbulkan pencemaran
apabila tidak diolah terlebih dahulu sebelum di buang ke lingkungan. Lindi ini pada
umunya bersifat toksik karena mengandung mikroorganisme dalam jumlah tinggi.
(Trihadiningrum, 1995).
Lindi dapat didefinisikan sebagai cairan yang timbul dari hasil dekomposisi biologis
sampah yang telah membusuk yang mengalami pelarutan akibat masuknya air eksternal
ke dalam urugan atau timbunan sampah. Air lindi disebabkan oleh terjadinya presipitasi
cairan ke TPA, baik dari resapan air hujan maupun kandungan air pada sampah itu
sendiri.
Lindi bersifat toksik karena adanya zat pengotor dalam timbunan yang mungkin
berasal dari buangan limbah industri, debu, lumpur hasil pengolahan limbah, limbah
rumah tangga yang berbahaya, atau dari dekomposisi yang normal terjadi pada sampah.
Hampir di semua TPA, air lindi terdiri dari cairan yang terdapat di TPA dari sumber
eksternal, seperti permukaan drainase, air hujan, air tanah, dan air dari bawah tanah dan
cairan yang diproduksi dari dekomposisi sampah (Tchobanoglous et al., 1993).
Variasi didalam komposisi lindi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
komposisi dan umur sampah, lokasi dan pengoperasian serta kondisi landfill, iklim dan
kondisi hidrogeologi, kelembaban, temperatur, pH, dan tingkat stabilisasi
(Tchobanoglous et al., 1993).
Review

1. Berdasarkan sifat fisiknya, sampah digolongkan atas lima kategori. Salah satunya adalah
sampah kering (rubbish) tersusun dari bahan organik maupun anorganik yang sifatnya lambat
atau tidak mudah membusuk. Sampah kering ini terdiri atas dua golongan, yaitu :
A. Metal dan Non metal D. Besi dan seng
B. Metal dan Semi metal E. Metal dan Rock
C. Kayu dan daun

2. Sampah Berbahaya dan Beracun (Hazardous Waste), merupakan sampah yang berbahaya
baik terhadap manusia, hewan maupun tanaman, dibawah inimyang bukan merupakah sampah
berbahaya dan beracun adalah…
a. Sampah radioaktif
b. Sampah ledakan
c. Sampah patogen
d. Sampah beracun
e. Sampah plastik

3. jelaskan apa yang dimaksud dengan air lindi!


Jawab :

Lindi dapat didefinisikan sebagai cairan yang timbul dari hasil dekomposisi biologis
sampah yang telah membusuk yang mengalami pelarutan akibat masuknya air eksternal
ke dalam urugan atau timbunan sampah. Air lindi disebabkan oleh terjadinya presipitasi
cairan ke TPA, baik dari resapan air hujan maupun kandungan air pada sampah itu
sendiri. Umumnya bersifat toksik.

Daftar pustaka
http://my.opera.com/MaRph0amat0nte/blog/timbulan-komposisi-dan-karakteristik-sampah
https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:c-lkFLtBohoJ:digilib.its.ac.id/public/ITS-
Undergraduate-11073-
Paper.pdf+air+lindi+sampah+adalah&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEEShdYhJi-
FJKwjMDv-
8P9kv2MgEwbFvgxr3h0tf2L3nRNRX3m9qJJXcC8xDsA6vYhOQGv5wBV3w3FP_DXD-
l0Wb3E7LM9her6LGh_5q32CvcVzbvioLmUY1UUFnv1egRs7UKny13&sig=AHIEtbTuPb
EahBfxC2YGYt2pYaTNItbE3Q

Anda mungkin juga menyukai