Anda di halaman 1dari 21

PROSEDUR MASUK DAN

KELUARNYA IKAN MELALUI


KARANTINA DAN PROSES
EKSPOR
Nama : Yusril Nur
Stambuk:07120180020
Kelas : A1
BUDIDAYA PERAIRAN

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Karantina Ikan

• Karantina Ikan adalah tindakan sebagai upaya pencegahan masu


k dan tersebarnya Hama dan Penyakit Ikan Karantina dari luar ne
geri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluar
nya dari dalam wilayah Negara Republik Indonesia (PP No.15 Tah
un 2002).
Dasar Hukum Karantina Ikan

Dasar hukum penyelenggaraan karantina ikan adalah seba


gai berikut:
• UU No. 15/2002 Tentang Karantina Ikan .
• PERMEN KP No. 05/MEN/2005 Tentang Tindakan Karantin
a Ikan Untuk Pengeluaran Media Pembawa Hama dan Pen
yakit Ikan Karantina.
• PERMEN KP No. 20/MEN/2007 Tentang Prosedur Tindaka
n Karantina Ikan Untuk Pemasukan Media Pembawa HPI/
HPIKUntuk Pengeluaran (Domestik).
• PERMEN KP No. 25/Men/2011 Tentang Organisasi dan Tat
a Kerja UPT Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan Kama
nan Hasil Perikanan .
• KEP MEN KP No. 32/MEN/2012 Tentang Jenis,Penerbitan d
an Bentuk Dokumen Karantina Ikan
• PP No 75 Tahun 2015 Tentang Jenis dan Tarif Atas Penerim
aan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku pada Kementrian Ke
lautan dan Perikanan
Prosedur Karantina Ikan

• Adapun prosedur yang telah ditetapkan oleh PP No.15 tahun 2002 tentang prosedur
karantina, setiap media pembawa hama dan penyakit ikan Karantina yang akan diimp
or, diekspor, atau antar Hama dan penyakit Ikan Karantina. Persyaratan karantina da
n prosedur yang diperlukan adalah sebagai berikut :
1.   Ekspor (Pengeluaran)
Setiap media pembawa yang akan dikeluarkan dari wilayah Negara
Republik Indonesia wajib dilengkapi sertifikat kesehatan yang diterbi
tkan oleh petugas karantina, melalui tempat-tempat pengeluaran ya
ng telah ditetapkan dan dilaporkan dan diserahkan kepada petugas
karantina untuk keperluan tindakan karantina.
• 2.   Domestik
Setiap media pembawa yang dibawa atau dikirim dari su
atu area lain didalam wilayah Negara Republik Indonesia
wajib dilengkapi sertifikat kesehatan yang diterbitkan ole
h petugas karantina ditempat pengeluaran dan ditempat
transit, melalui tempat-tempat pemasukan dan pengelua
ran yang telah ditetapkan dan dilaporkan dan diserahkan
kepada petugas karantina ditempat pemasukan dan pen
geluaran untuk keperluan tindakan karantina.
Tindakan Karantina Ikan

• Tindakan Karantina Ikan yang selanjutnya disebut tindak


an karantina adalah kegiatan yang bertujuan untuk menc
egah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan ka
rantina dari luar negeri dan dari satu daerah ke daerah la
in di dalam negeri atau keluarnya hama dan penyakit ika
n dari dalam wilayah Negara Republik Indonesia (KEP M
EN KP No. 32/MEN/2012)
• Menurut (KEP MEN KP No. 32/MEN/2012) Tindakan Karantina
meliputi:
1.   Pemeriksaan dokumen dan persyaratan karantina
2.   Mendeteksi hama dan penyakit ikan atau pemeriksaan media
pembawa.
3.  Pengasingan dan pengamatan
4.  Perlakuan
5.   Penahanan
6.    Penolakan
7.   Pemusnahan
8.   Pembebasan
Sertifikat Kesehatan
• Sertifikat Kesehatan Ikan dan Produk Perikanan adalah
dokumen untuk pengeluaran media pembawa dari dal
am wilayah Negara Republik Indonesia, yang menyatak
an bahwa media pembawa yang tercantum di dalamny
a tidak tertular dari HPIK dan/atau HPI yang disyaratka
n (Peraturan Menteri Nomor 32 tahun 2012).
•  
Sertifikat Kesehatan Ikan Domestik
• Surat Kesehatan Ikan Domestik, yang selanjutnya dise
but Sertifikat Kesehatan Ikan Domestik, adalah dokume
n resmi yang ditandatangani oleh petugas karantina ik
an untuk pengeluaran media pembawa dari suatu area
ke area lain di dalam wilayah Negara Republik Indones
ia yang menyatakan bahwa media pembawa yang terc
antum di dalamnya bebas dari hama dan penyakit ikan
karantina dan/atau hama dan penyakit ikan yang diper
syaratkan (PERMEN KP No. 04/MEN/2005)
Sertifikat Keterangan Lalu Lintas Ikan dan Produk Perikanan

• Surat Keterangan Lalu Lintas Ikan dan Produk P


erikanan adalah dokumen yang menyatakan bah
wa media pembawa yang berupa ikan atau prod
uk perikanan yang tercantum didalamnya dapat
dilalulintasbebaskan ke area lain di dalam wilaya
h Negara Republik Indonesia (PERMEN KP No.
32/MEN/2012)
Prosedur Karantina Ikan Non Konsumsi Domestik Luar

1. Pengirim datang ke Balai Karantina Ikan,Pengendali Mutu dan Kea


manan Hasil Perikanan Kelas I Makassar II dan menemui staf pelay
anan (Customer Service).
2. Pengirim mengisi Formulir Pelaporan Pengeluaran Media Pembawa
/ Hasil Perikanan( lampiran 1).
3. Pengirim membawa sampel ikan / media pembawa untuk di uji labor
atorium oleh Balai Karantina Ikan,Pengendali Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan di Laboratorium.
4. Media pembawa diterima oleh petugas penerima contoh uji di Labor
atorium dan diuji di Laboratorium.
5. Pengujian media pembawa di Laboratorium menggunakan 2 me
tode,metode Konvensional dan metode PCR (Polymerase Chain
Reaction.
6. Pengujian dengan metode konvensional atau PCR sesuai
permintaan dan kebutuhan pengirim media pembawa.
7. Setelah pengujian laboratorium dengan metode konvensional m
aupun PCR ,maka akan keluar Laporan Hasil Pengujian (Report O
f Analysis) yang dikeluarkan Laboratorium penguji Balai Karantin
a Ikan,Pengendali Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan.Untuk m
engetahui media pembawa tertular HPIK atau tidak.
8. Apabila media pembawa tidak tertular Hama dan Penyakit Ikan
Karantina (HPIK) ,maka akan terbit Sertifikat Kesehatan Ikan dan
Produk perikanan Domestik ( K1-D2 ) (Lampiran 2 ).
9. Sertifikat Kesehatan Ikan dan Produk Perikanan Domestik diterbitkan apabil
a:
a) Media pembawa setelah dilakukan pemeriksaan, media pembawa tidak t
ertular HPIK;
b) Media pembawa diduga tertular HPIK yang untuk mendeteksinya meme
rlukan waktu yang lama dan setelah dilakukan pengasingan dan pengamata
n, media pembawa tidak tertular HPIK.
c) Media pembawa yang tertular HPIK golongan II dan aan setelah diberikan
perlakuan, media pembawa dapat disembuhkan atau disucihamakan.
10. Ikan / media pembawa siap di kirim ke luar pulau di dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
11. Jangka waktu penyelesaian pengiriman domestik luar di Balai Karantina I
kan ,Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan adalah 5 hari.
Prosedur Karantina Ikan Konsumsi Domestik Luar

1. Pengirim datang ke Balai Karantina Ikan,Pengendali Mutu dan Ke


amanan Hasil Perikanan Kelas I Makassar II dan menemui staf pe
layanan (Customer Service).
2. Pengirim mengisi Formulir Pelaporan Pengeluaran Media Pemba
wa / Hasil Perikanan( lampiran 1).
3. Diterbitkan Surat Keterangan Lalu Lintas Ikan Dan Produk Perika
nan (K1-D3) (lampiran 3) oleh Balai Karantina Ikan, Pengeddali M
utu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Makassar.
4. Produk hasil perikana kosumsi siap dikirim ke luar pulaudi dalam
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Prosedur Karantina Ikan Non Konsumsi Ekspor

1. Eksportir datang ke Balai Karantina Ikan,Pengendali Mutu dan Ke


amanan Hasil Perikanan Kelas I Makassar II dan menemui staf pe
layanan (Customer Service).
2. Eksportir mengisi Formulir Pelaporan Pengeluaran Media Pemba
wa / Hasil Perikanan Ekspor ( lampiran 4).
3. Eksportir mengisi Formulir Permohonan Pemeriksaan Karantina I
beserta surat kuasa kepada Balai Karantina Ikan,Pengedali mutu
dan Keamanan Hasil Perikanan untuk memeriksa ataupun meng
uji media pembawa ke dalam Laboratorium.
4. Pengirim membawa sampel ikan / media pembawa untuk di uji l
aboratorium oleh Balai Karantina Ikan,Pengendali Mutu dan Kea
manan Hasil Perikanan di Laboratorium.
5. Media pembawa diterima oleh petugas penerima contoh uji di L
aboratorium dan diuji di Laboratorium.
6. Pengujian media pembawa di Laboratorium menggunakan 2 me
tode,metode konvensional atau metode PCR (Polymerase Chain
Reaction).
7. Setelah pengujian laboratorium dengan metode konvensional m
aupun PCR ,maka akan keluar Laporan Hasil Pengujian (Report O
f Analysis) yang dikeluarkan Laboratorium penguji Balai Karantin
a Ikan,Pengendali Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan.Untuk m
engetahui media pembawa tertular HPIK atau tidak
8. Apabila media pembawa tidak tertular Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) ,
maka akan terbit Sertifikat Kesehatan Ikan dan Produk Perikanan ( Health Certifica
te for Fish and Fish Products) ( K1-D1 ) (Lampiran 5)
9. Sertifikat Kesehatan Ikan dan Produk Perikanan ( Health Certificate for Fish and Fis
h Products) diterbitkan apabila:
A).Media pembawa setelah dilakukan pemeriksaan, tidak tertular HPIK dan/at
au HPI yang disyaratkan oleh negara tujuan.
B).Media pembawa diduga tertular HPIK dan/atau HPI yang disyaratkan oleh
negara tujuan yang untuk mendeteksinya memerlukan waktu yang lama dan setel
ah dilakukan pengasingan dan pengamatan, media pembawa tidak tertular dari HP
IK dan/atau HPI yang disyaratkan oleh negara tujuan.
C).Media pembawa tertular HPIK dan/atau HPI yang disyaratkan negara tujua
n selain HPIK golongan I, dan setelah diberikan perlakuan, media pembawa dapat
disembuhkan atau disucihamakan.
10. Setelah Penerbitan Sertifikat Kesehatan Ikan dan Produk Perikanan ( Health Certificate for Fish and Fish Produc
ts) oleh Balai Karantina Ikan ,Pengendali Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Surabaya II.Maka diterbit
an Surat Persetujuan Muat (SPM) (lampiran 6)untuk pengiriman media pembawa ke luar wilayah Negara Repu
blik Indonesia.
11. Penerbitan Surat Persetujuan Muat (SPM) adalah 2 hari sebelum media pembawa diangkut ke dalam konteine
r dan pemasukan konteiner ke kekapal (Staffing). Surat Persetujuan Muat diterbitkan apabila:
a. media pembawa telah dilengkapi dengan Sertifikat Kesehatan UntukKonsumsi Manusia.
b. media pembawa telah dilengkapi dengan dokumen yang sah dan benar.
c. media pembawa bukan merupakan media pembawa yang dilarang pengeluarannya
d. Media pembawa dilengkapi dengan dokumen yang disyaratkan.
12. Syarat – syarat diterbitkanya Surat Persetujuan Muat (SPM) :
a. Surat Permohonan Pemeriksaan Karantin
b. Surat Kuasa
c. Sertifikat Kesehatan Ikan dan Produk Perikanan ( Health Certificate for Fish and Fish Products )
d. Invoice dan Packing List
e. Certificate of Origin / Surat Keterangan Asal (SKA)
f. Bill of Leading
g. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
Prosedur Karantina Ikan Konsumsi Ekspor

1. Esportir /Perusahaan melakukan permohonan sendiri via email.


2. Diverivikasi Oleh Balai Karantina Ikan ,Pengendali Mutu dan Kea
manan Hasil Perikanan Kelas I Surabaya II dan HACCP.
3. Pencetakan tanggal Pemeriksaan laboratorium sesuai permintaan
eksportir/perusahaan .
4. Penerbitan Sertifikat Laboratorium oleh Balai Karantina Ikan,Peng
endali Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Surabaya II ,b
eserta Surat Persetujuan Muat (SPM).
5. Hasil Perikanan siap dikirim ke luar negeri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai