Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENCEMARAN TANAH

DISUSUN OLEH :

Disusun Oleh :

Kelompok 2

KESMAS B 2021

Rini Tri Hapsari J1A121065

Riska Mulyani J1A121066

Setiawan Marlino J1A121072

Sitti Fatimah Milu J1A121076

Sitti Normalindah J1A121077

Sitti Ramadhan J1A121078

Wa Ode Eka Apriana Sari J1A121088

Anggita Riama Timna J1A121113

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah yang Maha kuasa karna
atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya guna memenuhi tugas dari mata kuliah Dasar Kesehatan
Lingkungan dan dalam makalah ini kami membahas tentang Pencemaran Tanah.

Dalam pembuatan makalah ini kami merujuk pada buku – buku referensi,
internet, dan berbagai sumber. Dalam Penulisan makalah ini kami telah
membahas dan memahami dengan baik. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih :

1. Kepada Dosen kami Bapak La Ode Ahmad Saktiansyah, S.KM., M.P.H. yang
telah memberikan dan membimbing dalam penulisan makalah ini kepada
kami.
2. Kepada teman – teman Kelas B Kesehatan Masyarakat 2021 yang telah
memberikan pikiran, ide, dan saran dalam penulisan makalah ini. Dan,
3. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dengan adanya bahasan, Penyajian makalah ini mengenai Pencemaran
Tanah dengan materi yang menarik dan mudah dibaca. Kita sebagai kaum
pelajar/mahasiswa tentunya tertarik dan ikut berpartisipasi pembahasan materi ini.
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dalam penulisan makalah ini.
Kami menyadari banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran untuk perbaikannya dari para pembaca kami harapkan. Akhir kata semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

Kendari, 19 Mei 2022

Penyusun,

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ..................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pencemaran Tanah .................................................. 3


2.2 Sumber Pencemaran Tanah....................................................... 4
2.3 Proses Terjadinya Pencemaran Tanah ...................................... 11
2.4 Dampak Pencemaran Tanah Terhadap Lingkungan ................. 11
2.5 Pencegahan Pencemaran Tanah ................................................ 14
2.6 Penanganan Pencemaran Tanah ................................................ 16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................... 19


3.2 Saran ......................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pencemaran Tanah berakibat terhadap kesehatan manusia, tata


kehidupan, pertumbuhan flora dan fauna yang berada dalam jangkauan
pencemaran, karena tanah menghasilkan makanan bagi mahluk hidup. Gejala
pencemaran dapat terlihat pada jangka waktu singkat maupun panjang, yaitu
pada tingkah laku dan pertumbuhan. Pencemaran dalam waktu relatif singkat,
terjadi seminggu sampai dengan setahun sedangkan pencemaran dalam jangka
panjang terjadi setelah masa 20 tahun atau lebih.

Gejala pencemaran yang terjadi dalam waktu singkat dapat diatasi


denganmelihat sumber pencemaran lalu mengendalikannya. Tanda-tanda
pencemaran inigampang terlihat pada komponen lingkungan yang terkena
pencemaran. Berbedahalnya dengan pencemaran yang terjadi dalam waktu
yang cukup lama. Bahanpencemar sedikit demi sedikit berakumulasi.

Dampak pencemaran semula tidak begitu kelihatan. Namun


setelahmenjalani waktu yang relatif panjang dampak pencemaran kelihatan
nyata dengan berbagai akibat yang ditimbulkan. Unsur-unsur lingkungan,
mengalami perubahankehidupan habitat. Tanaman yang semula hidup cukup
subur menjadi gersang dandigantikan dengan tanaman lain. Jenis binatang
tertentu yang semula berkembangsecara wajar beberapa tahun kemudian
menjadi langka, karena mati atau mencaritempat lain.

Kondisi kesehatan manusia juga menunjukkan perubahan; misalnya,


timbulpenyakit baru yang sebelumnya tidak ada. Kondisi air, mikroorganisme,
unsur haradan nilai estetika mengalami perubahan yang cukup menyedihkan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian dari pencemaran tanah ?

1
2. Apa saja sumber dari pencemaran tanah ?
2. Bagaimana proses terjadinya pencemaran tanah ?
3. Apa saja dampak yang timbul dari pencemaran tanah terhadap lingkungan
sekitar ?
4. Bagaimana cara pencegahan dari pencemaran tanah ?
5. Bagaimana cara penanganan dari pencemaran tanah ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Lingkungan.


2. Untuk mengetahui pengertian dari pencemaran tanah.
3. Untuk mengetahui sumber dari pencemaran tanah.
4. Untuk mengetahui proses terjadinya pencemaran tanah.
5. Untuk mengetahui dampak dari pencemaran tanah terhadap lingkungan
sekitar.
6. Untuk mengetahui cara pencegahan dari pencemaran tanah.
7. Untuk mengetahui cara penanggulangan dari pencemaran tanah.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.


1. Bagi penulis, makalah ini dapat dijadikan pembelajaran dalam menulis
makalah yang baik dan menambah pengetahuan tentang materi yang
ditulis.
2. Bagi pembaca, makalah ini dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk
menambah pengetahuan serta wawasan mengenai pencemaran tanah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan


manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini
biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah
serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah,


maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung
kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara
di atasnya.

Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang


Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah salah
atu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan
mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan
mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya. Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi
kerusakan tanah. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa
“Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar
tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.Ketika suatu zat
berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah.

3
Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia
ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

Tanah adalah bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk


hidup di muka bumi. Kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan.
Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. sebagian besar makanan kita berasal
dari permukaan tanah, walaupun memang ada tumbuhan dan hewan yang
hidup di laut. Sudah sepatutnya kita menjaga kelestarian tanah sehingga bisa
mendukung kehidupan di muka bumi ini. Sebagaimana pencemaran air dan
udara, pencemaran tanah pun merupakan akibat kegiatan manusia.

Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena


perubahan kondisi tata lingkungan (tanah, udara, dan air) yang tidak
menguntungkan (merusak dan merugikan kehidupan manusia, binatang, dan
tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda asing (seperti
sampah, limbah industri, minyak, logam berbahaya dan sebagainya). Hal ini
salah satunya sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan
lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti semula (Susilo, 2003).
Kontaminasi pada tanah dan perairan diakibatkan oleh banyak penyebab
termasuk limbah industri, limbah pertambangan, residu pupuk dan pestisida
hingga bekas instalasi senjata kimia. Bentuk kontaminasi berupa berbagai
unsur dan substansi kimia berbahaya yang mengganggu keseimbangan fisik,
kimia, dan biologi tanah (Squires 2001; Matsumoto 2001; Wise dkk, 2000).

2.2 Sumber Pencemaran Tanah

Berbagai hal dapat menyebabkan terjadinya pencemaran tanah di suatu


wilayah, berikut beberapa contohnya beserta dengan penjelasannya.

1. Limbah Padat

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang pertama pada


suatu wilayah adalah limbah padat yang biasanya dihasilkan oleh berbagai

4
macam hal seperti pabrik gula, kertas, rayon, ikan, plywood, pengawet
buah, dan masih banyak lagi.

Limbah padat seperti namanya berupa bentuk padat yang seringkali


dihasilkan oleh industri pabrik dalam bentuk bubur maupun lumpur.
Limbah padat yang menumpuk dapat mengotori tanah dan membuat
timbulnya pencemaran tanah. Selain itu, dengan adanya limbah padat di
suatu wilayah dapat merusak dan memperburuk pemandangan.

2. Limbah Cair

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kedua pada


suatu wilayah adalah limbah cair dimana biasanya berupa sisa pengolahan
limbah industri kimia dan juga logam. Hal ini disebabkan oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab membuang limbah cair ke permukaan tanah tanpa
mengolahnya terlebih dahulu.

Umumnya, limbah cair dihasilkan oleh industri pabrik. Namun


pada kenyataannya, kegiatan yang dilakukan dalam ruang lingkup rumah
tangga juga bisa menghasilkan limbah cair ini seperti air sisa bekas cucian
yang biasanya mengandung sabun maupun deterjen.

Pencemaran tanah yang disebabkan oleh limbah cair ini bukan


hanya terjadi di permukaan tanah saja namun juga hingga ke tanah lapisan
dalam karena sifatnya yang dapat menyerap.

3. Limbah Anorganik

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang ketiga pada


suatu wilayah adalah limbah anorganik yang merupakan limbah yang tidak
dapat mengalami proses penguraian dengan waktu yang cepat. Contoh dari
limbah anorganik adalah berbagai produk yang terbuat dari bahan dasar
plastik seperti botol bekas ataupun kemasan minuman lain, besi, kaleng,
seng, dan berbagai jenis bahan dasar lain yang sulit terurai.

5
Selain itu, limbah organik juga dapat menjadi sarang nyamuk jika
dibiarkan terus menerus karena memiliki sifat tidak mudah hancur dan
dapat menampung air, oleh sebab itu harus dicari solusi untuk
menguraikan limbah anorganik ini, seperti dengan cara dibakar yang dapat
mengatasi permasalahan ini.

4. Limbah Organik

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang keempat pada


suatu wilayah adalah limbah organik yang biasanya berasal dari berbagai
macam tinja maupun feses, hingga sampah rumah tangga yang menumpuk
seperti sisa nasi, sayuran, dan juga buah-buahan, serta kotoran hewan dan
berbagai jenis lainnya.

Limbah organik sendiri seringkali dianggap lebih baik dan sifatnya


tidak berbahaya pada tanah jika dibandingkan dengan limbah lainnya
seperti limbah anorganik. Namun, jika limbah organik yang ada terlalu
banyak dapat mempengaruhi terjadinya pencemaran tanah di wilayah
tersebut dan juga menghambat pertumbuhan tanaman.

Limbah organik dapat memicu terjadinya pencemaran tanah jika


tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk mengurai
sampah organik dengan baik, karena jika hanya dibiarkan maka proses
penguraiannya akan memakan waktu yang lama walaupun terdapat
mikroorganisme yang secara alami membantu prosesnya.

5. Limbah Industri

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kelima pada


suatu wilayah adalah limbah pabrik industri, dimana baik industri besar
maupun kecil dapat menimbulkan pencemaran tanah.

Hal ini dikarenakan dari setiap proses produksi yang mereka


lakukan, akan adanya proses pengolahan yang menghasilkan limbah yang
jika tidak diolah dengan baik dapat menyebabkan pencemaran. Baik itu

6
industri wisata, industri pakaian, dan jenis industri lainnya jika limbah atau
sampah yang dihasilkan tidak diolah dengan baik maka akan menjadi
penyebab timbulnya pencemaran tanah.

6. Limbah Pertanian

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang keenam pada


suatu wilayah adalah limbah pertanian, dimana dapat disebabkan dengan
adanya penggunaan pupuk berbahan dasar kimia dan juga cairan pestisida
secara berlebihan dan terus menerus.

Hal ini dikarenakan, dengan menggunakan cairan pestisida secara


berlebihan dapat mengikis unsur hara alami yang ada pada tanah dan jika
tidak dikendalikan, maka hal tersebut dapat menjadi penyebab gagalnya
berkembang biak sebuah tumbuhan dan juga merusak tanah.

Tanah yang sudah rusak, akan sulit untuk ditanami lagi atau
bahkan tidak bisa sama sekali menghasilkan panen yang diharapkan. Oleh
sebab itu, sangat penting untuk memperhatikan hal-hal seperti ini, selain
untuk pencegahan pencemaran tanah dapat juga berpengaruh terhadap
kesuburan panen.

7. Bencana Alam

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang ketujuh pada


suatu wilayah adalah bencana alam yang terjadi pada suatu wilayah.
Seperti contohnya, jika suatu wilayah terkena bencana banjir maka lapisan
unsur hara dari tanah akan menghilang terbawa aliran air yang ada
sehingga terjadinya pencemaran pada tanah tersebut.

Contoh kasus lainnya adalah ketika gunung berapi meletus, dimana


tanah akan tertutup oleh tumpukan abu vulkanik, pasir, dan berbagai
macam material lainnya yang berpotensi membuat tanah menjadi kering.
Namun, letusan gunung berapi memiliki manfaat dimana ketika keadaan

7
sudah kembali normal seiring berjalannya waktu, tanah yang rusak
tersebut akan kembali menjadi lebih subur di kemudian hari.

8. Kebakaran Hutan

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kedelapan pada


suatu wilayah adalah kebakaran hutan yang seringkali disebabkan oleh
pihak yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi yang dapat
membuat terjadinya pencemaran tanah. Seringkali hutan yang sudah
terbakar akan sulit untuk ditanami bibit kembali karena kandungan zat dan
senyawa yang penting di dalam tanah sudah rusak dan mati karena
terbakar oleh api.

9. Penggundulan hutan serta erosi tanah

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kesembilan


pada suatu wilayah adalah penggundulan hutan serta erosi tanah.
Penggundulan hutan seringkali dilakukan untuk membuat lahan kering
yang sering kali menjadi sebuah masalah besar. Hal tersebut dikarenakan,
tanah yang dikonversi menjadi tanah kering tidak akan bisa untuk subur
kembali seperti semula, apapun proses yang dilakukan untuk mengatasi
hal tersebut.

Dengan melakukan konversi tanah sendiri berarti adanya proses


perubahan dan modifikasi sifat asli dari tanah tersebut untuk tujuan
tertentu yang ingin dicapai pihak tersebut. Namun, dengan melakukan hal
ini membuat tanah tersebut menjadi rusak selamanya.

Seringkali kita melihat berbagai lahan yang tadinya berupa tanah


dimanfaatkan untuk pengkonstruksian dan pembangunan gedung yang
membuat tanah menjadi longgar dikarenakan proses tersebut. Tanpa
adanya pohon di dalam tanah tersebut, lama kelamaan maka tanah akan
menjadi tandus dan mulai terkikis.

10. Kegiatan Penambangan

8
Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kesepuluh pada
suatu wilayah adalah kegiatan penambangan yang seringkali memerlukan
adanya pembangunan ruang bawah tanah di bawah permukaan bumi.
Dengan adanya proses membuat atau menciptakan ruang secara terbuka
dalam ukuran yang besar di bawah tanah ini seringkali membuat tanah
menjadi berbahaya.

Dengan adanya gua atau ruangan di bawah tanah tersebut dapat


membahayakan keutuhan tanah. Dimana secara alami tanah biasanya akan
runtuh untuk mengisi ruang ataupun gua yang telah ditinggalkan oleh
pihak pertambangan setelah melakukan aktivitas dan kegiatan ekstrasinya.

Selain itu, proses penambangan seringkali menghasilkan berbagai


zat maupun senyawa kimia berbahaya seperti uranium yang merupakan
bahan kimia yang dapat terurai menjadi bahan radioaktif seperti halnya
radium dan uranium sendiri dapat melepaskan gas yang berbahaya yaitu
radon. Jika uranium terlepas ke lingkungan maka dapat membahayakan
tanah tersebut.

11. Industrialisasi

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kesebelas pada


suatu wilayah adalah industrialisasi yang merupakan salah satu penyebab
utama dan kontributor terbesar pada masalah polusi. Hal ini dikarenakan,
dengan tingginya permintaan masyarakat akan suatu produk, maka
perindustrian pun akan semakin berkembang dan menjadi lebih besar lagi.

Seperti halnya, jika terjadi peningkatan populasi pada suatu


wilayah maka terjadi pula peningkatan akan minat permintaan makanan,
tempat untuk tinggal, dan berbagai produk kebutuhan rumah tangga
lainnya. Hal ini dapat menyebabkan limbah yang dihasilkan semakin
banyak pula.

9
Dengan adanya perkembangan pesat ini seringkali membawa
perubahan positif bagi suatu wilayah, dimana perekonomian dan
masyarakat mereka menjadi lebih sejahtera, namun harus kita pahami juga
bahwa dengan begitu tingkat resiko terjadinya pencemaran tanah juga
semakin tinggi.

Tingginya minat akan berbagai kebutuhan rumah tangga, dapat


membuat pengolahan limbah yang dibuang menjadi tidak efisien karena
jumlahnya yang terlalu banyak, selain itu penggunaan berbagai bahan dan
senyawa kimia yang bisa merusak ekosistem, dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran tanah.

12. Tempat Pembuangan Sampah

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang kedua belas


pada suatu wilayah adalah tempat pembuangan sampah. Jika suatu wilayah
terus menerus bertambah populasinya, maka sampah yang dihasilkan dari
kegiatan sehari-hari dan rumah tangga juga akan semakin banyak.

Dengan membludaknya sampah di tempat pembuangan sampah


yang ada, semakin banyak zat dan senyawa beracun yang pada akhirnya
meresap ke dalam tanah. Selain itu, jika ada hujan maka zat kimia tersebut
akan tersebar dengan mudah.

13. Limbah Manusia

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang ketiga belas


pada suatu wilayah adalah limbah manusia yang merupakan bentuk dari
limbah padat yang tersisa setelah diolah. Hal ini dikarenakan, limbah sisa
tersebut kemudian dikirim ke tempat pembuangan akhir yang dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan khususnya tanah.

Limbah yang ada dapat menurunkan kualitas tanah karena dampak


negatif tersebut. Selain itu, tanah yang ada disekitarnya juga dapat ikut
terkontaminasi dan juga semakin besar adanya kemungkinan untuk virus

10
jahat yang berbahaya tersebar dan tertular ke manusia yang menyebabkan
timbulnya masalah kesehatan.

14. Limbah Nuklir

Faktor penyebab terjadinya pencemaran tanah yang keempat belas


pada suatu wilayah adalah limbah nuklir. Biasanya hal ini terjadi di daerah
pembangkit nuklir yang menghasilkan energi dengan jumlah yang besar
melalui fisi dan juga fusi nuklir.

2.3 Proses Terjadinya Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan


manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini
biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah,
serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah dengan tidak memenuhi
syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah,


maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung
kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara
di atasnya.

Paparan kronis (secara terus-menerus) terhadap benzena pada


konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.

2.4 Dampak Pencemaran Tanah Terhadap Lingkungan

Timbunan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat


mengganggu/ mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estetika.

11
Timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa
dimanfaatkan. Timbunan sampah bisa menghasilkan gas nitrogen dan asam
sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah bisa
timbulkan pencemaran tanah / gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan,
merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lainnya adalah oksida
logam, baik yang terlarut maupun tidak menjadi racun di permukaan tanah.
Yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan
tidak tembus air adalah Sampah anorganik tidak terterbiodegradasi, sehingga
peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah
mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang, oleh sebab itu tanaman
sulit tumbuh dan bahkan mati sebab tidak mendapatkan makanan untuk
berkembang. terbiodegradasi, sehingga peresapan air dan mineral yang dapat
menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun
akan berkurang, oleh sebab itu tanaman sulit tumbuh dan bahkan mati sebab
tidak mendapatkan makanan untuk berkembang.

Tinja, deterjen, oli bekas, cat, adalah limbah cair rumah tangga;
peresapannya kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah dan zat kimia
yang terkandung di dalamnya dapat membunuh mikro-organisme di dalam
tanah, inilah salah satunya yang disebutkan sebagai pencemaran tanah.

Padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan adalah


limbah padat hasil buangan industri. Adanya reaksi kimia yang menghasilkan
gas tertentu menyebabkan penimbunan limbah padat ini busuk selain itu
pencemaran tanah juga menyebabkan timbulnya bau di sekitarnya. Karena
tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama menyebabkan permukaan
tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi
bakteri tertentu dan berakibat turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau
oleh karena telah terjadinya pencemaran tanah. Timbunan yang mengering
akan dapat mengundang bahaya kebakaran.

12
Sisa hasil industri pelapisan logam yang mengandung zat-zat seperti
tembaga, timbal, perak,khrom, arsen dan boron adalah limbah cair yang sangat
beracun terhadap mikroorganisme. Peresapannya ke dalam tanah akan
mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat
penting terhadap kesuburan tanah dan dalam hal ini pun menyebabkan
pencemaran tanah. Pupuk yang digunakan secara terus menerus dalam
pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah
berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah
semakin berkurang. Dalam kondisi ini tanpa disadar justru pupuk juga
mengakibatkan pencemaran tanah. Pestisida yang digunakan bukan saja
mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam
tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di
dalamnya. Selain pencemaran tanah penggunaan pestisida yang terus menerus
akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.Selain
itu pada berbagai bidang dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran tanah,
diantaranya adalah:

1. Pada kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada


tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang
terkena. Kromium, berbagai macam pestisidadan herbisida merupakan
bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada
anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan
ginjal pada seluruh populasi.

Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi


tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air
raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal,
beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada
keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan
pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang

13
perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat.
Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit
kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan
kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran
tanah dapat menyebabkan Kematian.

2. Pada Ekosistem

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap


ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya
bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.
Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah
tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer
dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap
predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek
kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah
piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan
akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas.
Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT
pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya
tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang
pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini
dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana
tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan
pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain
bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah
utama.

2.5 Pencegahan Pencemaran Tanah

14
Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak
dapat dipisah-pisahkan dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk
saling menunjang, apabila tindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan,
maka dilakukan langkah tindakan. Namun demikian pada dasarnya kita semua
sependapat bahwa tindakan pencegahan lebih baik dan lebih diutamakan
dilakukan sebelum pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudah terjadi baik
secara alami maupun akibat aktivisas manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, baru kita lakukan tindakan penanggulangan.

Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap


terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan
macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah
pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain
dapat dilakukan sebagai berikut:

Langkah pencegahan Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya


adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya
mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:

1. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme


antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah
secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai
kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas
yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan sampah
dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah.

2. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat


dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara
membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat
baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh
dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman.
Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotongpotong menjadi
partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.

15
3. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang
akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat
pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.

4. Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur


atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya,
baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang,
yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.

5. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun


sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.

6. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang


dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

2.6 Penanganan Pencemaran Tanah

Penanganan khusus terhadap limbah domestik yang berjumlah sangat


banyak diperlukan agar tidak mencemari tanah. Pertama sampah tersebut kita
pisahkan ke dalam sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme
(biodegradable) dan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
(non-biodegradable). Akan sangat baik jika setiap rumah tangga bisa
memisahkan sampah atau limbah atas dua bagian yakni organik dan anorganik
dalam dua wadah berbeda sebelum diangkut ketempatpembuangan akhir.

Sampah organik yang terbiodegradasi bisa diolah, misalnya dijadikan


bahan urukan, kemudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan
tanah yang dapat kita pakai lagi; dibuat kompos; khusus kotoran hewan dapat
dibuat biogas dll sehingga dalam hal ini bukan pencemaran tanah yang terjadi
tetapi proses pembusukan organik yang alami. Sampah anorganik yang tidak
dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik dengan daur
ulang. Kurangilah penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk
pemberantasan hama seperti pestisida.Limbah industri harus diolah dalam
pengolahan limbah, sebelum dibuang kesungai atau kelaut. Kurangilah

16
penggunaan bahanbahan yang tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme (non-
biodegradable). Salah satu contohnya adalah dengan mengganti plastik
sebagai bahan kemasan/pembungkus dengan bahan yang ramah lingkungan
seperti dengan daun pisang atau daun jati.

Ada beberapa langkah penanganan untuk mengurangi dampak yang


ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya:

1. Remediasi

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah


yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site)
dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di
lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.Pembersihan off-site
meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah
yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya
zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan
instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal
dan rumit.

2. Bioremediasi

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan


menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan
untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).Selain
langkah – langkah di atas terdapat pula teknologi yang digunakan untuk
menangani dampak dari pencemaran tanah yaitu, Fitoromediasi.
Fitoremediasi adalah teknologi pembersihan, penghilangan atau
pengurangan polutan berbahaya, seperti logam berat, pestisida, dan
senyawa organik beracun dalam tanah atau air dengan menggunakan

17
bantuan tanaman (hiperakumulator plant). Terdapat beberapa keunggulan
dari karakteristik tanaman hiperkumulator yaitu, mampu menyerap lebih
dari 10.000 ppm Mn, Zn, Ni; menyerap lebih dari 1.000 ppm untuk Cu dan
Se; dan menyarap lebih dari 100 ppm untuk Cd, Cr, Pb, dan Co.

Proses Fitoremediasi

1. Phytoacumulation : tumbuhan menarik zat kontaminan sehingga


berakumulasi disekitar akar tumbuhan
2. Rhizofiltration : proses adsorpsi / pengendapan zat kontaminan oleh
akar untuk menempel pada akar.
3. Phytostabilization : penempelan zat-zat contaminan tertentu pada akar
yang tidak mungkin terserap kedalam batang tumbuhan.
4. Rhyzodegradetion : penguraian zat-zat kontaminan oleh aktivitas
microba
5. Phytodegradation : penguraian zat kontamin
6. Phytovolatization : transpirasi zat contaminan oleh tumbuhan dalam
bentuk yang telah menjadi larutan terurai sebagai bahan yang tidak
berbahaya

Keuntungan Fitoremediasi

1. Biaya operasi lebih murah


2. Tanaman juga dapat digunakan bahan bakar.
3. Pencemaran pada tanah bisa berkurang secara alamiah
4. Tanah juga akan mengalami perbaikan akibat adanya aktivitas akar.
5. Tanah menjadi lebih subur kembali.
6. Tanaman yang mampu menyerap unsur bernilai ekonomi seperti emas
(au) dan nikel (ni) bisa digunakan untuk pertambangan.
7. Tanaman hiperakumulator masuk dalam kriteria tanaman dengan
syarat tumbuh yang tidak membutuhkan nutrisi tinggi dan tidak rewel.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan


manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini
biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau
fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah
serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat (illegal dumping).

Penanganan limbah dan sampah yang mengakibatkan pencemaran


tanah dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, Remediasi, Bioremediasi
dan dengan teknologi fitoremediasi. Walaupun beberapa cara telah dapat
digunakan untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah namun alangkah
baiknya jika kesadaran untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan lebih
ditingkatkan.

3.2 Saran

Untuk lebih memahami semua tentang pencemaran tanah, disarankan


para pembaca mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi pada
makalah ini. Selain itu, diharapkan para pembaca setelah membaca makalah
ini mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari dalam menjaga
kelestarian tanah beserta penyusun yang ada di dalamnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://ejurnalunsam.id/index.php/jagris/article/download/224/169/ (Diakses
Kamis, 19 Mei 2022)
https://jurnal.ugm.ac.id/jpti/article/viewFile/10015/7519 (Diakses Kamis, 19 Mei
2022)
https://journal.uniku.ac.id/index.php/logika/article/download/2468/2014 (Diakses
Kamis, 19 Mei 2022)

Anda mungkin juga menyukai