Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

(KESUBURAN TANAH)

OLEH:
KLP I XII.ATPH
 LIRA FIRNA :190364
 YULIANA :190372
 NURBAYA :190367
 IMRAN :190362
 ABD.RAHIM :190360

SMKN 8 BONE
2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya kami untuk menyelesaikan makalah kami dengan
judul “Kesuburan Tanah” ini. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan
untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menympaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah
petunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan
merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Terimah kasih kami sampaikan untuk kedua orang tua atas dukungan dan fasilitas
yang mereka berikan kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca
untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami
sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak
kekurangan.
Kami mengucapkan terimahkasih kepada setiap pihak yang telah mendukung
serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya
makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang
telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Rangkamani, 10 Januari 2022

ii
Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ .......i


DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................iv
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................iv
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................v
1.3 Tujuan Penulis....................................................................................................................v

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................vi

2.1 Pengertian Kesuburan Tanah......................................................................................vi

2.2 Hubungan Tanah dan Tanaman.................................................................................xi

2.3 Jenis-jenis Tanah pH Tekstur Tanah........................................................................xiv

BAB III PENUTUP................................................................................................................xxiii

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................xxiii

3.2 Saran........................................................................................................................................xxiii

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................xxiv

iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah merupakan akumulasi tubuh alam bebas, yang menduduki sebagian besar
permukaan bumi yang mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat sebagai
akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam
keadaan relief tertentu selama jangka waktuu tertentu pula.
Tanah merupakan faktor terpenting dalam tummbuhnya tanaman dalam suatu
sistem pertanaman, pertumbuhan suatu jenis dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya ialah tersedianya unsur hara, baik unsur hara makro maupun unsur hara
mikro. Tanah sebagai medium pertumbuhan tanaman berfungsi pula sebagai pemasok
unsur hara, dan tanah secara alami memiliki tingkat ketahanan yang sangat beragam
sebagai medium tumbuh tanaman.
Tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman (plant
nutrient) untuk memenuhi siklus hidupnya. Apabila suatu tanaman kekurangan suatu
unsur hara, maka akan menampakkan gejala pada suatu organ tertentu yang spesifik
yang biasa disebut gejala kekahatan. Unsur hara yang diperlukan tanaman tidak
seluruhnya dapat dipenuhi dari dalam tanah. Oleh karena itu perlu penambahan dari
luar biasanya dalam bentuk pupuk. Pupuk adalah bahan yang diberikan kedalam tanah
atau tanaman untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman dan dapat
berfungsi untuk memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah.
Kesuburan tanah ditentukan oleh keadaan fisika, kimia dan biologi tanah. Keadaan
fisika tanah meliputi kedalaman efektif, tekstur, struktur, kelembaban dan tata udara
tanah. Keadaan kimia tanah meliputi reaksi tanah (pH tanah), KTK, kejenuhan basa,
bahan organik, banyaknya unsur hara, cadangan unsur hara dan ketersediaan terhadap
pertumbuhan tanaman. Sedangkan biologi tanah antara laiin meliputi aktivitas
mikrobia perombak bahan organik dalam proses humifikasi dan pengikatan nitrogen
udara. Evaluasi kesuburan tanah dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu melalui
pengamatan gejala definisi pada tanaman secara visual, analisa tanaman dan analisa
tanah. Analisa tanaman meliputi analisa serapan hara makro primer ( N, P dan K ) dan
uji vegetatif tanaman dengan melihat pertumbuhan tanaman. Sedangkan analisa tanah
meliputi analisa ketersediaan hara makro primer ( N, P dan K ) dalam tanah.

iv
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu Kesuburan Tanah,Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesuburan
Tanah, dan saja Metode yang Dilakukan dalam Penyuburan Tanah?
b. Apa saja Hubungan Tanah dan Tanaman ?
c. Jenis-jenis tanah pH tekstur tanah ?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk Mengetahui Apa itu Kesuburan Tanah, Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kesuburan tanah, dan Metode apa saja yang Dilakukan dalam Penyuburan Tanah.
b. Untuk Mengetahui apa Hubungan Tanah dan Tanaman.
c. Untuk Mengetahui Jenis-jenis pH Tekstur Tanah.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesuburan Tanah

Kesuburan tanah adalah suatu keadaan tanah dimana tata air, udara dan unsur hara
dalam keadaan cukup seimbang dan tersedia sesuai kebutuhan tanaman, baik fisik, kiamia
dan biologi tanah ( syarif Effendi, 1995). Kesuburan Tanah adalah kondisi suatu tanah yang
mamapu menyediakan unsur hara essensial untuk tanaman tanpa efek racun dari hara
yang ada ( Foth and Ellia ; 1997 ).

Menurut Brady, Kesuburan tanah adalah kemampuan tanah untuk menyediakan unsur
hara essensial dalam jumlah dan proporsi yang seimbang untuk pertumbuhan. Tanah yang
subur adalah tanah yang mempunyai profil yang dalam ( Kedalaman yang sangat dalam )
melebihi 150 cm, strukturnya gembur remah, pH 6-6,5, mempunyai aktivitas jasad renik
yang tinggi (maksimum).

Kandungan unsur haranya yang tersedia bagi tanaman adalah cukup dan tidak terdapat
pembatasan-pembatasan tanah untuk pertumbuhan tanaman ( Sutejo,M.M, 2002 ) Tanah
memiliki kesuburan yang berbeda-beda tergantung sejumlah faktor pembentuk tanah yang
merajai di lokasi tersebut, yaitu: bahan induk, iklim, relief, organisme, atau waktu. Tanah
merupakan fokus utama dalam pembahasan ilmu Kesuburan Tanah, sedangkan kinerja
tanaman merupakan indikator utama mutu kesuburan tanah.

Kesuburan tanah merupakan mutu tanah untuk bercocok tanam, yang ditentukan oleh
interaksi sejumlah sifat fisika, kimia, dan biologi bagian tubuh tanah yang menjadi habitat
akar-akar aktif tanaman. Ada akar yang berfungsi menyerap air dan larutan hara, dan ada
yang berfungsi sebagai penjangkar tanaman. Kesuburan habitat akar dapat bersifat hakiki
dari bagian tubuh tanah yang bersangkutan, dan di imbas ( induced ) oleh keadaan bagian
lain tubuh tanah dan diciptakan oleh pengaruh anasir lain dari lahan, yaitu bentuk muka
lahan, iklim dan musim. Karena bukan sifat melainkan mutu maka kesuburan tanah tidak
dapat diukur atau diamati, akan tetapi hanya dapat ditaksir ( assessed ). Penaksirannya
dapat didasarkan atas sifat-sifat dan kelakuan fisik, kimia dan biologi tanah yang terukur,
yang terkorlasikan dengan keragaan (performance) tanamn menurut pengalaman atau
hasil penelitian sebelumnya.Kesuburan tanah dapat juga ditaksir secara langsung
berdasarkan keadaan tanaman teramati (bioessay).Hanya dengan cara penaksiran yang
pertama dapat diketahui sebab-sebab yang menentukan kesuburan tanah.

vi
Dengan cara penaksiran kedua hanya dapat diungkapkan tanggapan tanaman terhadap
keadaan tanah yang dihadapinya.Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah
menghasilkan bahan tanaman yang dipanen.Maka disebut pula daya menghasilkan bahan
panen atau produktivitas.Ungkapan akhir kesuburan tanah ialah hasil panen, yang diukur
dengan bobot bahan kering yang dipungut per satuan luas ( biasanya hektar) dan per satuan
waktu. Dengan menggunakan tahun sebagai satuan waktu untuk perhitungan hasil panen,
dapat dicakup akibat variasi keadaan habitat akar tanaman karena musim ( schroeder, 1984).

Hasil panen besar dengan variasi musiman kecil menandakan kesuburan tanah tinggi,
karena ini berarti tanah dapat ditanami sepanjang tahun dan setiap kali menghasilkan hasil
panen besar. Hasil panen besar akan tetapi hanya sekali setahun pada musim baik,
menandakan kesuburan tanah tidak tinggi, karena pada musim yang lain tanah tidak dapat
ditanami.

Hal ini antara lain karena kesehatan (deficiency) lengas tanah, atau sebaliknya karena
memiliki tumpat air (waterlogged), kadar garam larut air meningkat liwat batas, tanah menjadi
sulit diolah untuk memperoleh struktur yang baik ( luar biasa liat atau keras sekali) dan
sebagainya.

Kesuburan tanah ditentukan oleh keadaan fisik, kimia, biologi tanah sebagai berikut :

a.Kesuburan fisik

Sifat fisik tanah yang terpenting adalah solum, tekstur, struktur, kadar air tanah, drainase
dan porisitas tanah. Pengaruh struktur dan tekstur tanah terhadap pertumbuhan tanaman
terjadi secara langsung. Struktur tanah yang remah ( ringan )pada umumnya menghasilkan laju
pertumbuhan tanaman pakan dan produksi peratuan waktu yang lebih tinggi dibandingkan
dengan struktur tanah yang padat.

Jumlah dan panjang akar pada tanaman makanan ternak yang tumbuh pada tanah remah
umumnya lebih banyak dibandingkan dengan akar tanaman makanan ternak yang tumbuh pada
tanah berstruktur berat. Hal ini disebabkan perkembangan akar pada tanah berstruktur
ringan/remah lebih cepat per satuan waktu dibandingkan akar tanaman pada tanah kompak,
sebagai akibat mudahnya intersepsi akar pada setiap pori-pori tanah yang memang tersedia
banyak pada tanah remah.

vii
Sebaliknya bagi tanaman makanan ternak yang tumbuh pada tanah yang bertekstur halus
seperti tanah berlempung tinggi, sulit mengembangkan akarnya karena sulit bagi akar untuk
menyebar akibat rendahnya pori-pori tanah. Akar tanaman akan mengalami kesulitan untuk
menembus struktur tanah yang padat, sehingga perakaran tidak berkembang dengan baik.

Aktifitas akar tanaman dan organisme tanah merupakan salah satu faktor utama
pembentuk agregat tanah ( anonim,2010 ) tekstur tanah ditentukan di lapangan dengan cara
melihat gejala konsistensi dan rasa perabaan menurut bagan alir dan di laboratorium dengan
menggunakan metode-metode. Metode tersebut adalah metode pipet atau metode
hidrometer ( Elisa,2002 ).

Warna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Biasanya perbedaan warna permukaan
tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik. Semakin gelap warna tanah
semakin tinggi kandungan bahan organiknya. Warna tanah dilapisan bawah yang kandungan
bahan organiknya rendah lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah kandungan dan bentuk
senyawa besi (Fe). Di daerah yang mempunyai sistem drainase (serapan air) buruk, warna
tanahnya abu-abu karena ion besi yang terdapat di dalam tanah berbentuk Fe2+.

Komponen mineal dalam tanah terdiri dari campuran partikel-partikel yang secara individu
berbeda ukurannya. Menurut ukuran partikelnya, komponen mineral dalam tanah dapat
dibedakan menjadi tiga yaitu:pasir, berukuran 50 mikron – 2 mm; Debu, berukuran 2 – 50
mikron dan liat, berukuran dibawah 2 mikron. Tanah berteksturpasir sangat mudah diolah,
tanah jenis ini memiliki aerasi ( ketersediaan rongga udara ) dan drainase yang baik, namun
memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil, sehingga kemampuan menyimpan airnya
sangat rendah atau tanahnya lebih cepat kering.

Tekstur tanah sangat berpengaruh pada proses pemupukan, terutama jika pupuk diberikan
lewat tanah.Pemupukan pada tanah bertekstur pasir tentunya berbeda dengan tanah
bertekstur lempung atau liat. Tanah bertekstur pasir memerlukan pupuk lebih besar.

Karna unsur hara yang tersedia pada tanah berpasir lebih rendah.Disamping itu aplikasi
pemupukannya juga berbeda karena pada tanah berpasir pupuk tidak bisa diberikan sekaligus
karena akan segera hilang terbawa air atau menguap.

viii
b.Kesuburan Kimia

Sifat kimia tanah berhubungan erat dengan kegiatan pemupukan. Dengan mengetahui
sifat kimia tanah akan didapat gambaran jenis dan jumlah pupuk dan dibutuhkan.Pengetahuan
tentang sifat kimia tanah juga dapat membantu memberikan gambaran reaksi pupuk setelah
ditebarkan ke tanah. Sifat kimia tanah meliputi kadar unsur hara tanah, reaksi tanah ( pH ),
kapasitas tukar kation tanah (KTK), kejenuhan basa (KB), dan kemasaman.

Salah satu sifat kimia tanah adalah keasaman atau pH (potensial of hidrogen), pH adalah
nilai pada skala 0-14, yang menggambarkan jumlah relatif ion H+ terhadap ion OH- didalam
larutan tanah. Larutan tanah disebut bereaksi asam jika nilai pH berada pada kisaran 0-6,
artinya larutan tanah mengandung ion H+ lebih besar darpada ion H-, sebaliknya jika jumlah ion
H+ dalam larutan tanah lebih kecil dari pada ion OH- larutan tanah disebut bereaksi basa (alkali)
atau miliki pH 8-14.

Tanah bersifat asam karena berkurangnya kation kalsium, magnesium, kalium, dan
natrium. Unsur-unsur tersebut terbawa oleh aliran air kelapisan tanah yang lebih bawah atau
hilang diserap oleh tanaman. Kemasanan tanah merupakan hal yang biasa terjadi di wilayah-
wilayah bercurah hujan tinggi yang menyebabkan tercucinya basa –basa dari kompleks jerapan
dan hilang melalui air drainase. Pada keadaan basabasa habis tercuci, tinggallah kation AI dan H
sebagai kation dominant yang menyebabkan tanah bereaksi masam (coleman dan Thomas,
1970 ).

Di indonesia pH tanah umumnya berkisar 3-9 tetapi untuk daerah rawa seperti tanah
gambut ditemukan pH dibawah 3 karena banyak mengandung asam sulfat sedangkan di daerah
kering atau daerah dekat pantai pH tanah dapat mencapai di atas 9 karena banyak
mengandung garam natrium. Menentukan mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh
tanaman, pada umumnya unsur hara mudah diserap oleh akar tanaman pada pH tanah netral
6-7, karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara mudah larut dalam air. pH tanah juga
menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi tanaman.

ix
Pada tanah asam banyak ditemukan unsur aluminium yang selain bersifat racun juga
mengikat phosphor, sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman. Pada tanah asam unsur-unsur
mikro menjadi mudah larut sehingga ditemukan unsur mikro seperti Fe, Zn, Mn, dan Cu dalam
jumlah yang terlalu besar, akibatnya juga menjadi racun bagi tanaman. ph tanah sangat
mempengruhi perkembangan mikroorganisme di dalam tanah.

c. Kesuburan Biologi

Jenis-jenis Kelipatan Massa


Organisme (no/m2) (g/m2)
Bakteri 3 x 1014 300
8
Fungi 5 x 10 400
7
Protozoa 10 38
5
Nematodes 10 12
Sifat biologi tanah meliputi bahan organik tanah, flora dan fauna tanah (khususnya
mikroorganisme penting seperti bakteri, fungsi dan Algae), interaksi mikroorganisme tanah
dengan tanaman (simbiosa) dan polusi tanah. Tanah dikatakan subur bila mempunyai
kandungan dan keragaman biologi yang tinggi, Berikut merupakan tabel jumlah maksimun
biomassa dari organisme tanah pada tanah subur yang berada pada padang rumput :

From: B.N. Richards (1974) Introduction to the soil Ecosystem

Organisme (mikroorganisme) tanah penting dalam kesuburan tanah,karena :

• Berperan dalam sikap siklus energy.

• Berperan dalam siklus hara

• Berperan dalam pembentukan agregat tanah

• Menentukan kesehatan tanah (suppressive / conducive terhadap munculnya penyakit


terutaman penyakit tular tanah-soil borne pathogen).

x
2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesuburan Tanah

a. Faktor Alami
Kesuburan tanah alami adalah kesuburan tanah yang tergantung dari
jumlah dan jenis mineral mudah lapuk yang terdapat di dalam tanah atau
cadangan mineralnya ( Van Der Plas, 1966 ).
b. Faktor Buatan
Faktor Buatan terdiri dari :
1. Pola penggunaan lahan
2. Bahan kimia beracun
3. Pemupukan
4. Genangan air/Aerasi Tanah

xi
2.3 Metode Penyuburan Tanah

Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa metode cara menyuburkan


tanah kering dan tandus :

a. Metode Pendekatan Mekanik


Contoh dari metode ini adalah sebagai berikut .
1. Menyiram dengan air

2. Membuat Jalur Irigasi

3. Membuat Jalur Pengairan Limbah

4. Membajak Lahan
5. Memperkokoh Tanah
6. Menaikkan Porositas

xii
b. Metode Non Biologis
Contoh dari metode ini adalah sebagai berikut.
1. Menambahkan Pupuk Kimia
2. Menambahkan Mineral
3. Menambahkan Batuan Halus
4. Menambahkan Debu Granit
5. Menambahkan Batuan Kapur
6. Menambahkan Debu Basal
7. Mengatur pH
8. Menghambat Laju Buang Nitrogen
c. Merode Biologis
Contoh dari metode ini adalah sebagai berikut.
1. Menambahkan materi dan pupuk organic
2. Materi hewani
3. Serabut dan abu gergaji
4. Lamun
5. Materi ikan
6. Kascin
7. Pupuk kandang
8. Kompos
9. Membuat tutupan hijau ( green manure)
10. Mengganti tanaman secara priodik
11. Mengintegrasikan ternak
12. Menambahkan pupuk hayati

xiii
2.2 Hubungan Tanah dan Tanaman

Kondisi tanah merupakan salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan tanaman.
Bagi tanaman, tanah berfungsi sebagai :

1. Tempat tumbuhnya tanaman


2. Tempat persediaan udara bagi pernafasan akar tanaman dan kehidupan
mikroorganisme.
3. Tempat persediaan air untuk melarutkan unsur hara agar bisa diserap tanaman.

Berdasarkan fungsi di atas, maka tanah yang menunjang kesuburan tanaman adalah
tanah yang mengandung zat organik, anorganik, air, dan udara dalam keadaan cukup dan
tersedia sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Zat anorganik merupakan zat yang
terbentuk dari hasil pelapukan atau pembusukan sisa-sisa tanaman dan hewan. Biasanya
zat organik terdapat pada lapisan tanah paling atas (top soil) hingga kedalamam -+ 15cm
dan berwarna kehitaman. Sedangkan zat anorganik ialah zat yang berasal dari hancuran
bebatuan dan mineral, biasanya tersebar pada lapisan tanah bawah pada kedalaman lebih
dari 15cm. Tanah dikatakan subur apabila mengandung bahan-bahan tersebut dengan
komposisi 45% bahan organik, 5% zat anorganik, 25% air dan 25% udara.

Selain dipengaruhi oleh kandungan unsur dalam tanah, pertumbuhan tanaman juga
dipengaruhi oleh struktur tanah atau gumpalan partikel-partikel penyusun tanah.

1. Tanah gembur, merupakan jenis tanah yang paling baik bagi tanaman karena
memiliki rongga-rongga yang cukup untuk menyimpan unsur hara, air dan udara
serta sesuai bagi kehidupan mikroorganisme.
2. Tanah liat, tidak sesuai bagi tanaman karena partikel-partikel tanah terlalu rapat
sehingga sirkulasi air dan udara tidak berlangsung lancar dan perakaran tanaman
juga sulit menembusnya.

xi
3. Tanah pasir, juga kurang baik bagi tanaman karena partikel-partikel tanah terlalu
berongga sehingga sulit untuk menyimpan air dan unsur hara.

Kesuburan tanah dari tahun ke tahun berubah. Tanah yang subur bisa menjadi kurus
bila tidak terpelihara, sebaliknya tanah yang kurus bisa subur bila dipelihara dengan baik.
Faktor penyebab mundurnya kesuburan tanah adalah :

1. Tanah ditanaman terus-menerus, sehingga banyak unsur hara yang diserap


tanaman dan terangkut saat panen.
2. Tanah digunakan untuk menggembala ternak secara terus-menerus, sehingga
tanah yang terinjak-injak menjadi padat dan rerumputan tidak tumbuh lagi.
3. Adanya bencana alam seperti banjir, erosi, tanah longsor, dan gunung meletus,
sehingga menyebabkan pengikisan atau hilangnya lapisan top soil.
4. Musim kemarau yang panjang, sehingga menyebabkan tumbuhan dan beberapa
organisme tidak dapat hidup, akibatnya tanah tidak menerima bahan organik
yang cukup.
5. Pencemaran lingkungan, sehingga menyebabkan mikroorganisme pengurai
bahan organik bahan organik mengalami keracunan dan tanah tidak prodiktif
lagi.

Untuk mengembalikan kesuburan tanah, maka perlu dilakukan berbagai upaya antara
lain :

1. Pengolahan tanah secara minimal


2. Memberi kesempatan pada tanah untuk istirahat atau diberakan
3. Pemberian pupuk tambahan, terutama pupuk organik
4. Mengadakan pengaliran tanaman
5. Menghindari pengembalaan ternak secara terus-menerus pada lahan yang sama
6. Mengadakan penghijauan dan reboisasi
7. Membangun pematang, parit dan terasering.

xi
2.3 Jenis-jenis tanah pH Tekstur Tanah

Jenis dari tekstur tanah juga sedikit berbeda dibandingkan dengan struktur tanah,
Anda bisa mengetahuinya seperti yang ada di bawah berikut ini :

 Tanah dengan tekstur halus adalah tanah yang memiliki setidaknya kandungan
liat sebesar 37,5 persen di dalam tanah. Tanah liat yang ada di dalam tanah akan
membuat pori-pori di dalamnya menjadi lebih mengecil dan tanah akam terasa
lebih padat dan berat. Sedangkan apabila tanah yang memiliki kandungan debu
lebih banyak, maka otomatis jumlah pori-pori yang ada akan menjadi lebih
banyak.
 Tanah dengan tekstur yang sedang biasanya memiliki setidaknya 50% unsur
hara pasir di dalamya. Tekstur pasir yanga ada didalamnya juga berbeda-beda.
Semakin kering kering kondisi lingkungan maka otomatis akan membuat pasir
menjadi lebih banyak dan halus.
 Tanah dengan tekstur kasar atau berpasir adalah sebuah kondisi tekstur tanah
yang dimana memiliki unsur pasir hingga 70% . Tanah yang memiliki unsur
pasir tinggi biasanya berada di daerah yang curah hujannya jarang dan
termasuk ke dalam daerah yang gersang.

xiv

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Rendahnya ketersediaan unsur hara dalam tanah menyebabkan rendahnya tingkat kesuburan tanah
sehingga menjadikan faktor pembatasan dari hasil produksita tanaman kesuburan tanah merupakan
kemampuan tanah yang dapat menghasilkan dari bahan tanaman yang sudah dipanen. yang sudah
dipanen. Usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kesuburan tanah adalah dengan melakukan
pemupukan menggunakan pupuk organik. Penambahan dari sifat tanah. Pemupukan dengan
menggabungkan antara pupuk onorganik dan organik lebih meningkatkan produksi tanaman.
Kondisi tanah merupakan salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan tanaman. Bagi tanaman,
tanah berfungsi sebagai :
1. Tempat tumbuhnya tanaman
2. Tempat persediaan udara bagi pernafasan akar tanaman dan kehidupan
mikroorganisme
3. Tempat persediaan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman, baik berupa zat
organik maupun anorganik
4. Tempat persediaan air untuk melarutkan unsur hara agar bisa di serap
tanaman.

Berdasarkan fungsi di atas kita dapat mengetahui bahwa hubungan tanah dan tanaman itu sangatlah
erat.
Jenis-jenis tanah pH struktur tanah memiliki jenis-jenis yang berbeda yaitu :
 Remah atau crumb adalah sebuah kondisi struktural yang dimana tanah
akan terlihat sangat berpori dan terasa sedikit lebih kering pada
umumnya. Kondisi tanah seperti ini terjadi karena kurang mendapatkan
air hujan.
 Butiran atau granular merupakan sebuah struktur yang dimana
berbentuk membulat dan memiliki banyak sisi berbeda.
 Gumpal membulat adalah sebuah kondisi tanah yang akan terlihat
membentuk beberapa sudut membulat yang bisa dilihat dengan mudah.
 Gumpal bersudut adalah sebuah kondisi struktur tanah yang memiliki
sumbu vertikal dan horizontal yang sama panjang.
 Strukur tiang atau columnar adalah sebuah kondisi struktur tanah yang
mempunyai sumbu vertikal yang lebih panjang dari sumbu horizontal.
 Struktur prismatik atau prismatic adalah kondisi struktur tanah memiliki
sumbu vertikal yang lebih panjang dari sumbu horizontalnya.
 Lempeng atau platy adalah kondisi tanah yang kondisi sumbu vertikalnya
lebih pendek dari sumbu horizontalnya.

xxiii

3.2 Saran
Untuk teman-teman satu kelompok saya lain kali kalau ada tugas kelompok
tolong partisipasi dan kerja samanya karena dengan adanya penyusunan makalah
ini kita bisa belajar dan berdiskusi bersama, dan kita juga bisa memahami materi
yang kita sajikan dalam makalah tersebut yaitu mengenai “KESUBURAN TANAH,
HUBUNGAN TANAH & TANAMAN, JENIS-JENIS TANAH PH TEKSTUR TANAH.”
Yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

xxiii

DAFTAR PUSTAKA
Antonim, 2022 Kesuburan tanah. Diambil dari www.http://www.goldenagro.net63,net
pada hari jum’at, 16 Januari Lira Firna. Memahami Konsep Kesuburan tanah, Hubungan
tanah & tanaman, Jenis-jenis tanah pH tekstur tanah.

xxiv

Anda mungkin juga menyukai