1, pISSN 2337–8085
Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Pebruari 2021 eISSN 2657- 0998
ABSTRAK
Hasil observasi di SMK Negeri 1 Gayo Lues dimana kondisi kelas saat kegiatan
belajar mengajar masih sering pasif. Sangat sulit untuk terjadinya interaksi aktif baik
antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru. Hasil belajar pun masih
tergolong rendah. Informasi tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh peneliti dengan
melaksanakan observasi. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action
research) sebanyak dua siklus. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu :
rancangan, tindakan, observasi, dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa
kelas XI ATPH SMK Negeri 1 Gayo Lues Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh yang
berjumlah 15 siswa Tahun pelajaran 2017/2018 data yang diperoleh berupa hasil tes,
lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa Rata-rata Hasil belajar siswa sebelum penerapan model
pembelajaran discovery learning adalah tergolong rendah, terbukti dari data tes awal
yang diperoleh siswa yaitu: nilai rata-rata tes awal siswa 58,6 dengan persentase
ketuntasan belajar 6,67 % jauh di bawah syarat minimal yaitu sebesar 80%. Hasil
belajar siswa mengalami peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran
discovery learning pada materi Menerapkan Teknik Pemanenan. Dapat dilihat dari
data hasil belajar pada siklus I, dengan persentase ketuntasan belajar 100 %, dan pada
siklus II dengan persentase ketuntasan belajar 100 %.
Kata kunci : Hasil Belajar, Discovery Learning, Agribisnis Tanaman Pangan
PENDAHULUAN
Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura ( ATPH ) merupakan salah satu
jurusan yang ada di SMK N 1 Gayo Lues yang memiliki 3 rombel. Siswa jurusan ATPH
dituntut untuk mampu menguasai kompetensi yang berkaitan dengan dasar – dasar
keahlian, agribisnis tanaman hias, agribisnis tanaman sayuran, agribisnis tanaman buah
serta kompetensi agribisnis tanaman pangan dan palawija.
Kegiatan panen dimulai dengan memilih tanaman dan buah yang memenuhi
kriteria panen. Cara panen untuk setiap jenis tanaman itu berbeda – beda agar : tidak
merusak hasil panen, tidak merusak tanaman yang belum memasuki waktu panen dan tidak
menurunkan kualitas hasil panen.
Pemanfaatan lingkungan merupakan salah satu sumber dan media belajar alternatif
yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Pembelajaran dengan memberi
12
Serambi Akademica Vol. 9, No. 1, pISSN 2337–8085
Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Pebruari 2021 eISSN 2657- 0998
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian tentang latar belakang di atas dapat diidentifikasi adanya
permasalahan sebagai berikut :
1. Kurangnya partisipasi siswa dalam belajar.
2. Kurangnya inisiatif siswa dalam belajar
3. Kurangnya disiplin dan tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan
4. Kurangnya keberanian siswa dalam mengemukan pendapat.
13
Evinola
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pembelajaran dengan menggunakan metode Discovery Learning
pada kompetensi menerapkan teknik pemanenan di kelas XI ATPH SMK Negeri 1
Gayo Lues ?
2. Apakah terjadi peningkatan hasil belajar pada kompetensi menerapkan teknik
pemanenan melalui metode Discovery Learning di kelas XI ATPH SMK Negeri 1
Gayo Lues ?
14
Serambi Akademica Vol. 9, No. 1, pISSN 2337–8085
Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Pebruari 2021 eISSN 2657- 0998
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (
PTK ) dari 2 ( dua ) siklus yang mana satu siklus terdiri dari 2 ( dua ) pertemuan melalui
tahap - tahap sebagai berikut : (a) Perencanaan; (b) Tindakan; (c) Observasi; dan (d)
refleksi. Berdasarkan model tersebut di atas, maka strategi analisis data yang akan
digunakan dalam PTK ini adalah analisis data yang bersifat siklus dan bertambahnya
pengetahuan dan hasil belajar siswa. Analisis data bersifat siklus dan berlangsung terus-
menerus sejak awal penggalian data sampai akhir PTK.
Indikator ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat dari sikap ilmiah siswa yang
meliputi ; aktifitas siswa dalam diskusi, aktif dalam tanya jawab didalam kelas,
kemampuan siswa menyelesaikan tugas dilapangan serta post test yang dilakukan setiap
siklus.
Dalam setiap siklus dilakukan penilaian dengan standar nilai yang telah ditentukan
sebelumnya, yakni dengan mengunakan KKM yang telah ditetapkan pada kompetensi
yang dipilih yaitu 75 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 80% dari seluruh siswa.
Sedangkan bagi siswa yang belum tuntas akan dilakukan remedial diluar jam tugas.
15
Evinola
Dari hasil penilaian pre test sebelum tindakan dilakukan didapatkan hasil test tulisan
6,67 % siswa yang masuk kategori yang tuntas / lulus dan 93,4 % siswa yang masuk
kategori tidak tuntas / tidak lulus.
Trisna diana
Elsa irawati
Kurniawati
Irwansyah
Lisa Fitria
Kamsiah
No Aspek yang dinilai
habibah
salfiana
Mansur
Armila
pratiwi
Arniati
Sulipa
Nadia
Patria
Sani
Skor nilai 1 - 4
1 Sikap
a. Terlibat aktif dalam 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3
pembelajaran
b.Bekerjasama dalam 4 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2
kegiatan kelompok.
c.Toleran terhadap 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3
pendapat yang berbeda
2 Pemahaman materi
a. Mencari bahan ajar 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
yang sesuai / tepat
b. Mampu memahami 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4
dan mengetahui criteria
tanaman siap panen
c. Mampu memahami 3 2 4 3 2 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3
dan melakukan panen
Jumlah 18 18 20 18 18 19 19 18 20 18 18 19 20 18 18
Score perolehana 75 75 83 75 75 79 79 79 83 75 75 79 83 75 75
Pelaksanaan Pembelajaran
a. Perencanaan
Pelaksanaan pembelajaran pertemuan 1 dilakukan pada hari senin tanggal 15
Januari 2018 pada waktu 11.45 s/d 13.45 wib dan pertemuan 2 dilakukan hari selasa
tanggal 16 Januari 2018 pada pukul 07.30 s/d 08.40 wib. Materi yang diajarkan pada
pertemuan 1 dan 2 adalah Macam – macam teknik pemanenan dan criteria buah siap
16
Serambi Akademica Vol. 9, No. 1, pISSN 2337–8085
Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Pebruari 2021 eISSN 2657- 0998
panen. Dalam kegiatan pembelajaran disiapkan RPP, LKS, bahan pembelajaran guru, serta
lembar observasi.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan, pada pertemuan ke-1 guru membagi siswa
dalam 3 kelompok, kemudian guru membagikan gambar - gambar untuk siswa dan
memberikan LKS. Siswa akan menemukan instruksi pada LKS dan siswa akan dapat
menyelesaikan pekerjaannnya dengan mudah bila menggunakan sumber – sumber yang
berkaitan dengan materi, dalam menyelesaikan pekerjaannya. Siswa mempresentasikan
hasil kerja kelompok di depan kelas. Guru memberi penghargaan kepada kelompok
dengan hasil terbaik. Siswa di bawah bimbingan guru menyimpulkan pelajaran dan
memberikan tugas kepada masing – masing kelompok untuk pertemuan berikutnya.
Pada pertemuan ke- 2, guru membagi siswa dalam 3 kelompok sebelumnya ,
kemudian guru menayangkan slide yang berisi gambar, selanjutnya siswa mendapatkan
LKS. Siswa akan menemukan instruksi pada LKS dan siswa akan dapat menyelesaikan
pekerjaannnya dengan mudah bila menggunakan sumber – sumber yang berkaitan dengan
materi, dalam menyelesaikan pekerjaannya. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
di depan kelas. Kelompok yang baik penampilan diberi penghargaan dengan pujian. Siswa
di bawah bimbingan guru menyimpulkan pelajaran. Selanjutnya guru mengadakan post
test untuk materi yang diberikan selama siklus I. Sebelum meninggalkan kelas guru
menginformasikan materi berikutnya.
c. Observasi
Hasil observasi dari pelaksanaan pembelajaran selama siklus I diperoleh bahwa
rata- rata sikap ilmiah siswa sudah menunjukkan kategori cukup dan baik, sedangkan
untuk hasil belajar siswa seluruhnya mendapat nilai pada batas KKM atau diatasnya..
Sedangkan analisis hasil belajar siswa dapat dilaporkan bahwa terjadi peningkatan
hasil penilaian tes siswa setelah dilakukan tindakan pada siklus I yakni sebanyak 100 %
jika dibandingkan dengan penilaian tes sebelum dilakukan tindakan. Yang mana jumlah
prosentase kelas sebelum dilakukan tindakan didapatkan hasil 6,67% siswa yang masuk
kategori lulus dan 93,4 % siswa masuk kategori tidak lulus, dan setelah dilakukan tindakan
pada siklus I didapatkan hasil 100 % siswa yang masuk kategori lulus,
d. Refleksi
Berdasarkan data yang telah diuraikan diatas maka tindakan pada siklus II
dipersiapkan dengan rencana pembelajaran untuk memperbaiki beberapa faktor penting
yang berpengaruh dalam peningkatan proses dan hasil pada siklus I, oleh sebab itu
perbaikan pada tindakan kedua lebih diarahkan pada materi pembelajaran, perbaikan dan
penerapan teknik belajar discovery learning secara maksimal oleh guru dan efisiensi
peningkatan proses pembelajaran.
17
Evinola
Trisna diana
Elsa irawati
Kurniawati
Irwansyah
Lisa Fitria
Kamsiah
No Aspek yang dinilai
habibah
salfiana
Mansur
Armila
pratiwi
Arniati
Sulipa
Nadia
Patria
Sani
Skor nilai 1 - 4
1 Sikap
a. Terlibat aktif dalam 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3
pembelajaran
b.Bekerjasama dalam 4 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2
kegiatan kelompok.
c.Toleran terhadap 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3
pendapat yang berbeda
2 Pemahaman materi
a. Mencari bahan ajar 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3
yang sesuai / tepat
b. Mampu memahami 3 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4
dan mengetahui teknik
pemanenan
c. Mampu memahami 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4
dan mengetahui
kriteria buah siap
panen
Jumlah 19 19 21 19 19 18 20 19 22 20 21 19 20 19 19
Skor perolehana 79 79 87 78 78 75 83 78 91 83 87 79 83 78 78
Pelaksanaan Pembelajaran
a. Perencanaan
Pelaksanaan pembelajaran pertemuan 3 dilakukan pada hari senin tanggal 22
Januari 2018 pada waktu 11.45 s/d 13.45 wib dan pertemuan 4 dilakukan hari selasa
tanggal 23 Januari 2018 pada waktu 07.30 s/d 08.4 wib. Materi yang diajarkan pada
pertemuan 3 dan 4 adalah kriteria tanaman yang siap panen dan melakukan panen. Dalam
kegiatan pembelajaran disiapkan RPP, alat dan bahan pembelajaran guru, serta lembar
observasi.
18
Serambi Akademica Vol. 9, No. 1, pISSN 2337–8085
Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora Pebruari 2021 eISSN 2657- 0998
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan, pada pertemuan ke-3 guru membagi siswa
dalam 3 kelompok, kemudian guru menayangkan gambar – gambar untuk siswa dan
selanjutnya memberikan LKS. Siswa akan menemukan instruksi pada LKS dan siswa akan
dapat menyelesaikan pekerjaannnya dengan mudah bila menggunakan sumber – sumber
yang berkaitan dengan materi, dalam menyelesaikan pekerjaannya. Siswa
mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas. Guru memberi penghargaan
kepada kelompok dengan hasil terbaik. Siswa di bawah bimbingan guru menyimpulkan
pelajaran dan memberikan tugas kepada masing – masing kelompok untuk pertemuan
berikutnya.
Pada pertemuan ke- 4, guru membagi siswa dalam 3 kelompok sebelumnya ,
kemudian guru memperagakan cara memanen jagung, selanjutnya memberikan LKS dan
siswa mendapat tugas untuk melakukan pemanenan jagung. Siswa menyelesaikan
instruksi pada LKS dan siswa akan dapat menyelesaikan pekerjaannnya dengan mudah
bila di dukung oleh sumber – sumber yang berkaitan dengan materi, dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Siswa merangkum hasil kerja kelompok. Siswa di bawah bimbingan guru
menyimpulkan pelajaran. Selanjutnya guru mengadakan post test untuk materi yang
diberikan selama siklus II.
c. Observasi
Hasil observasi dari pelaksanaan pembelajaran selama siklus II diperoleh bahwa
rata- rata sikap ilmiah siswa sudah menunjukkan kategori cukup, baik dan amat baik.
Untuk penilaian keterampilan rata – rata siswa berada pada kategori baik, sedangkan untuk
hasil belajar siswa seluruhnya mendapat nilai pada batas KKM atau diatasnya.
Sedangkan analisis hasil belajar siswa dapat dilaporkan bahwa terjadi peningkatan
hasil rata - rata tes siswa setelah dilakukan tindakan pada siklus II yakni 81,6 jika
dibandingkan dengan penilaian pada siklus I dengan rata - rata 78.
d. Refleksi
Berdasarkan data yang telah diuraikan diatas maka tindakan pada siklus II sudah
dapat dikatakan berhasil, karena nilai siswa yang sebelumnya sebagian besar sudah berada
pada batas KKM dan diatas KKM, setelah dilakukan tindakan, nilai siswa semuanya
berada pada standar KKM.
Pembahasan
Berdasarkan pelaksanaan tindakan dalam dua kali siklus diatas, dapat dilihat bahwa
telah terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menerapkan
teknik pemanenan dari sebelum diadakan tindakan hingga dilakukannya tindakan pada
siklus I dan II. Peningkatan hasil belajar ( tes tertulis, sikap, keterampilan ) dan sikap
penalaran siswa menggunakan metode discovery learning selama siklus I hingga II
tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.
19
Evinola
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil observasi dan refleksi selama penelitian ini berlangsung dapat
disimpulkan hasil belajar siswa di kelas XI ATPH meningkat dengan metode
pembelajaran menggunakan metode discovery learning yakni 100% siswa berada pada
kategori lulus atau tuntas.
Setelah diberi tindakan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajan discovery learning terjadi peningkatan hasil belajar pada siswa kelas XI ATPH
yang sebelumnya kelulusan hanya 6,67 % menjadi 100 %.
DAFTAR PUSTAKA
Andalia, N., Ridhwan, M., Roslina, R., Afni, N., & AG, B. (2019). Implementation of
Inquiry Method on Students’ Critical Thinking Ability in the Concept of Structure
and Function of Plant Networks. International Journal for Educational and
Vocational Studies. https://doi.org/10.29103/ijevs.v1i4.1784
Sahlan, Asmaun dan Angga teguh Prastyo, Desain pembelajaran Berbasis pendidikan
Karakter. 2014. Ar-Ruzz Media Jogjakarta.
Suprihatiningrum, Jamil,M.Pd.Si. Strategi pembelajaran : Teori dan Aplikasi. 2013. Ar-
Ruzz Media Jogjakarta.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. AR-RUZZ
Media Yogyakarta.
21
Evinola
Widiasworo, Erwin. Strategi dan metode mengajar siswa di luar kelas ( outdoor learning ).
2016. Ar-Ruzz Media Yogyakarta.
Yosep, Herman, Sunu Endrayanto dan Yustiana wahyu harumurti. Aplikasi Rubrik untuk
penilaian belajar siswa. 2015. PT Kanisius Yogyakarta.
https://ardanayudhistira.blospot.com. Hasil Belajar. Di poskan Minggu 12 Februari 2012.
Diakses 1 November 2018. Pukul 11.18 wib.
22