Anda di halaman 1dari 11

Vol. 1 No.

08 Juli 2022
e-ISSN: 00-000 Journal of Character and
Elementary Education

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM


PEMBELAJARAN TENTANG GIAT BERUSAHA MERAIH CITA-
CITA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS IVSDG OETEFU BESAR KECAMATAN SEMAU
SELATAN KABUPATEN KUPANG

Elisabeth Nenobisi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusa
E-mail: elisnenobisi1709@gmail.com. No. HP. 082146503145

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran tentang giat meraih cita-cita untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDG
Oetefu Besar Kecamatan Semau selatan Kabupaten Kupang. Pembimbing (I) Dr. Taty R. Koroh,
S.Pd.,M.Pd, (II) Maxsel Koro, S.Pd., M.Pd.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan
tes sedangkan subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV di SDG Oetefu Besar.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pendakatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dan keaktifan siswa pada pembelajaran tentang giat berusaha meraih cita-cita. Hal ini
dibuktikan dengan keaktifan siswa yang mengalami peningkatan dari siklus ke siklus di mana
persentase rata-rata keaktifan siswa pada siklus I sebesar 63,71% dan pada siklus II dengan rata-
rata 86,33% dan observasi aktivitas guru pada siklus I dengan rata-rata sebesar 68,75% dan pada
siklus II dengan rata-rata sebesar 82,81%. Kemudian, pada hasil belajar siswa mengalami kemajuan
yang positif dari siklus I sampai siklus II, dimana siklus I diperoleh rata-rata kelas 71,65 dengan
ketuntasan belajar 75% dan siklus II rata-rata kelas 82 adanya peningkatan presentase ketuntasan
menjadi 100%. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran tentang giat berusaha meraih cita-cita dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV SDG Oetefu besar.

Kata kunci : Pendekatan Saintifik ; Giat Berusaha Meraih Cita-cita; dan Hasil Belajar

ABSTRACT
To improve the learning outcomes of fourth graders at SDG Oetefu Besar, South Semau District,
Kupang Regency. Supervisor (I) Dr. Taty R. Koroh, S.Pd.,M.Pd, (II) Maxsel Koro, S.Pd.,
M.Pd.This study is a class action study conducted in tow cycles. Each cycle consists of four stages
that include planning, execution, observation, and reflection. The data collection technique is done
with observastion and testing while the subject in this study is a IV student at the SDG Oetefu
Besar.The results showed that the use of a scientific approach can improve student learning
outcomes and student activity in learning about being active in trying to achieve goals. This is
evidenced by the activeness of students which has increased from cycle to cycle where the average
percentage of student activity in the first cycle is 63.71% and in the second cycle with an average of
86.33% and teacher activity observations in the first cycle with an average an average of 68.75%
and in the second cycle with an average of 82.81%. Then, the student learning outcomes
experienced positive progress from cycle I to cycle II, where the first cycle obtained an average
grade of 71.65 with 75% learning completeness and the second cycle with an average grade of 82

1
Nenobisi – Santifik, Hasil Belajar 2

an increase in the percentage of completeness to 100%. Thus, it can be concluded that through the
use of a scientific approach in learning about being active in trying to achieve goals, it can improve
the learning outcomes of fourth graders at SDG Oetefu Besar.

Keywords: Scientific Approach ;Actively Trying to Achieve Goals; and Learning Outcomes

PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas sumber daya
manusia (SDM). Oleh karenanya, pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Pendekatan santifik bukan hanya sekedar pendekatan
dalam mengajar tetapi juga merupakan suatu pendekatan yang mendukung kreativitas
siswa dengan karakteristik proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman
personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasikan.
Pendekatan santifik dalam pembelajaran IPA dapat diterapkan melalui
keterampilan proses. Keterampilan proses merupakan seperangkat keterampilan yang
digunakan para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Keterampilan proses
perlu dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman langsung sebagai pengalaman
pembelajaran.
Berdasarkan pendapat Hosman (2014) bahwa pendekatan saintifik adalah proses
pembelajaran yang dirancang sedimikian rupa agar peserta didik secara aktif
mengkonstruk konsep, hukum dan prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengindetifikasikan atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagi teknik, menganalisa data,
menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang .
Menurut Bloom dalam buku Agus Suprijono mengatakan, hasil belajar mencangkup
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Yang harus diingat, hasil belajar adalah
perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan
saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan
sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan
komprehensif.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar meliputi tiga ranah yang
terdiri dari ranah kognitif yaitu perilaku pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
Nenobisi – Santifik, Hasil Belajar 3

dan sintesis. Ranah afektif yaitu perilaku penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi,
dan pembetukan pola hidup. Ranah psikomotorik yaitu terdiri dari perilaku persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian gerakan
pola, dan kreativitas.
Berdasarkan pengamatan peneliti pada saat mengikuti kegiatan Program Kampus
Mengajar ( PKM ) di SD GMIT Oetefu Besar dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA masih rendah. Hal ini dilihat dari kurangnya perhatian siswa
terhadap materi yang diberikan oleh guru karena guru hanya menggunakan metode
ceramah dan tidak menggunakan media atau model yang dapat menarik perhatian siswa
dalam mengikuti pembelajaran, siswa lebih banyak diam dan hanya mendengar penjelasan
guru, jarang bertanya saat diberi kesempatan, bahkan ada siswa yang bermain sendiri dan
tidak memperhatikan guru. Inilah yang menyebabkan nilai siswa pada mata pelajaran IPA
selalu tidak memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) dengan demikian hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA rendah. . Oleh karena itu, perlu dicari alternatif
pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan belajar siswa. Salah satu cara yang dapat
digunakan peneliti untuk mengaktifkan siswa adalah dengan pendekatan saintifik untuk
mencapai KKM seperti yang diharapkan dalam pembelajaran IPA.
Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah :
Bagaimana penggunaan pendekatan Santifik dalam pembelajaran tentang giat meraih cita-
cita untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD GMIT Oetefu Besar kecamatan
Semau Selatan Kabupaten Kupang?
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan peneliti tertarik untuk melakukan
suatu penelitian tindakan kelas tentang “ Penggunaan Pendekatan Saintifik Dalam
Pembelajaran Tentang Giat Meraih Cita-Cita Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Hasil
Belajar Siswa SD GMIT Oetefu Besar Kecamatan Semau Selatan Kabupaten Kupang ”

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk
mengatasi permasalahan di kelas dan meningkatkan hasil belajar siswa, dengan
menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.Penelitian ini dilaksanakan
pada semester II (Januari-Juni 2022) tahun ajaran 2022/2023 tepatnya pada tanggal 1 s/d
13 April 2022. Penelitian ini bertempat di SDG Oetefu Besar Kabupaten Kupang.Subjek
Nenobisi – Santifik, Hasil Belajar 4

pada penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDG Oetefu Besar Kabupaten Kupang,
dengan jumlah siswa 20 orang yaitu 9 orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa
perempuan.Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Siklus I dilaksanakan dalam
satu pertemuan dan siklus II dilaksanakan dalam satu pertemuan. Pada setiap siklus dalam
penelitian ini mengikuti beberapa tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Pada penelitian ini juga terjalin kerjasama antara peneliti dan guru kelas yang
bertidak sebagai observer.
Data penelitian berupa hasil pengamatan dan hasil tes dari setiap tindakan perbaikan
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Saintifik pada siswa kelas IV SDG 09
Oetefu Besar Kabupaten Kupang. Data tersebut berkenaan dengan hal-hal yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar siswa. Instrumen penelitian dalam
penelitian ini adalah lembar pengamatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar
pengamatan aspek guru, lembar pengamatan aspek siswa lembar tes berupa soal evaluasi
sebanyak 15 soal dan lembar non tes berupa jurnal sikap dan rubrik penilaian
keterampilan.Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam
penelitian ini adalah dengan melakukan beberapa cara, antara lain observasi, tes dan non
tes.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis data
kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif yaitu berupa informasi dalam bentuk
narasi yang menggambarkan hasil penelitian, sedangkan analisis data kuantitatif yaitu
berkaitan dengan hasil belajar siswa yang berupa angka-angka. Untuk data kualitatif
dianalisis dengan cara dipaparkan berdasarkan hasil pengamatan dari setiap tindakan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Saintifik pada tema giat berusaha meraih
cita-cita. Kemudian untuk data kuantitatif pada data pelaksanaan pembelajaran dilakukan
dengan teknik persentase sedangkan pada data hasil belajar dengan cara mencari taraf
penguasaan sesuai KBM yang telah di tetapkan. Data kuantitatif berupa peningkatan hasil
belajar siswa dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif yang dikemukakan oleh
Purwanto (2010), dengan rumus sebagai berikut :

HASIL
Nenobisi – Santifik, Hasil Belajar 5

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik di kelas IV SD GMIT Oetefu Besar yang berjumlah 20 orang dengan
menggunakan pendekatan saintifik pada materi tentang giat berusaha meraih cita-cita.
Penelitian yang dilakukan menerapkan dua siklus pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan saintifik yang terdiri dari lima tahapan yaitu mengamati(Melalui kegiatan
pengamatan, siswa dapat mengamati lingkungan sekitar maupun gambar-gambar
perubahan lingkungan fisik yang pernah terjadi maupun yang pernah siswa alami dalam
kehidupan siswa seperti bencana banjir, longsor, dan abrasi), menanya(Kegiatan
menanya, melatih siswa untuk lebih berani mengungkapkan apa yang ada dalam
fikirannya dan juga berani menyampaikan apa yang selama ini belum mereka ketahui),
mencoba(Kegiatan mencoba dilakukan dengan membaca buku atau bacaan, mengamati
gambar, dan tanya jawab dengan teman atau guru terkait apa yang ingin mereka
ketahui.), menal ar(Dalam kegiatan ini termasuk di dalamnya adalah kegiatan
mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS. Kegiatan ini melibatkan aktivitas berfikir,
berbicara, menulis, melihat, dan mendengar.), mengkomunikasikan(Langkah terakhir
pendekatan saintifik adalah mengkomunikasikan. Pengetahuan baru yang didapat oleh
siswa akan dipresentasikan oleh siswa di depan kelas kepada siswa lain.), dan
mengerjakan soal. Setiap siklus yang diterapkan pada proses pembelajaran mampu
meningkatkan hasil belajar peserta didik, hasil belajar peserta didik ditunjukkan dengan
hasil tes akhir setiap siklus mengalami peningkatan.

Berdasarkan hasil penelitian Dewi, Anastasia Endah Anastika & Mukminan (2016)
menjelaskan bahwa implementasi pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Dengan menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melalui tema
yang terintegrasi pembelajaran dapat disajikan secara lebih konkret melalui tahapan
ilmiah, sehingga peserta didik lebih banyak terlibat secara langsung.tahapan dalam
pendekatan saintifik memfasilitasi siswa untuk dapat berpikir secara hirarkis, dimulai
dari aktivitas mengamati, menanya, secara sederhana siswa berpikir berdasarkan apa
yang terlihat.

Berdasarkan hasil analisis penelitian Laurianus, Tahmid Sabri & Abdussamad


(2014) menjelaskan bahwa penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik
terpadu dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Dikatakan dapat meningkat
disebabkan pendidik sangat menguasai materi pelajaran dan sudah terampil
Nenobisi – Santifik, Hasil Belajar 6

menyampaikan dan mengajak peserta didik melakukan diskusi. Peserta didik


memperoleh pengalaman baru dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam yang sangat
menyenangkan. Pendidik mendapatkan hasil penelitian yang sangat memuaskan terhadap
peningkatan aktivitas belajar peserta didik.

Berdasarkan hasil analisis penelitian Rahmani (2016) Pengaruh pendekatan saintifik


terhadap hasil belajar siswa sekolah dasar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Dimana pembelajaran tematik terpadu telah tampak pada perancanan maupun
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru,guru berperan sebagai fasilitator
yang membantu menghidupkan pemebalajaran dan sumber pembelajaran bagi peserta
didik. Hal tersebut terlihat dari dokumen RPP yang disusun berdasarkan tema dan
kegiatan pembelajaran dilaksanakan sealur, tidak terpisah-pisah, dan pergantian antar
muatan pelajaran tidak terlihat. kegiatan pembelajaran yang berlangsung telah memuat
adanya kegiatan mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan informasi,
menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Sehingga hasil belajar peserta didik
manjadi meningkat.

Berdasarkan hasil analisis penelitian Rahmi ,Febria (2017) Penerapan pendekatan


saintifik sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penggunaan pendekatan
saintifik membuat siswa lebih aktif belajar, berani dan mandiri dengan pemahaman yang
terintegrasi. Guru bisa mengembangkan pendekatan secara inovatif sesuai kebutuhan
siswa, sehingga proses pembelajaran menjadi dinamis dan bermakna.

Berdasarkan hasil analisis penelitian Sari Pratiwi, khaerani dan Noordyana (2017)
menyatakan bahwa penerapan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik di sekolah dasar. Dalam pendekatan saintifik setiap materi pembelajaran
yang baru harus dikaitkan dengan pengetahuan dan pengalaman siswa yang sudah ada
sebelumnya.melalui pendekatan ini diharapkan proses pembelajaran siswa terlibat
langsung dalam pemahaman objek nyata sehingga mempermudah siswa menemukan
sendiri konsep-konsep yang dipelajari,melati siswa berfikir kritis dan terlibat lebih aktif
dalam proses pembelajaran. Dengan pendekatan proses tampak ada pengaruh yang
signifikan dengan efektifitas hasil belajar siswa yang cukup tinggi setelah siswa diberi
perlakuan pendekatan proses.

Berdasarkan kriteria aktivitas guru yang telah ditetapkan dan dianalisis dalam
Nenobisi – Santifik, Hasil Belajar 7

pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik pada siklus I, nilai observasi guru


sebesar 68,75% dan sudah tergolong kategori baik, meskipun terdapat beberapa
kekurangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, seperti kemampuan mengelola
kelas dan kurang menguasai pendekatan saintifik. Kemudian pada pembelajaran siklus II
aktivitas guru dalam kelas sudah mengalami peningkatan sebesar 82,81% dan sudah
masuk kategori sangat baik, terlihat dari guru sudah mampu mengkondisikan kelas serta
guru sudah bisa dalam menggunakan pendekatan saintifik.

Selanjutnya data hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran


dengan menggunakan pendekatan saintifik selama dua siklus dapat diliha t dari hasil
penelitian. Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa yang dilakukan oleh pengamat
pada siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 63,71% dan sudah termasuk dalam kategori
baik. Namun terdapat aktivitas peserta didik yang belum efektif selama pembelajaran
berlangsung. Oleh karena itu guru melakukan tindakan untuk langkah perbaikan pada
pelaksanaan tindakan siklus II.

Pelaksaan tindakan siklus II mengalami perubahan dan peningkatan yang baik dari
siklus I dengan nilai observasi aktivitas peserta didik pada siklus II sebesar 86,33% dan
sudah termasuk kategori sangat baik. Hal ini disebabkan guru mendorong peserta didik
untuk aktif dalam proses pembelajaran dimana proses pembelajaran menggunakan
pendekatan saintifik, peserta didik ditempatkan sebagai subjek belajar dan seluruh
aktivitas yang dilakukan peserta didik diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban
sendiri dari materi yang telah diberikan sehingga peserta didik tidak pasif dan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri peserta didik.

Berikutnya kemampuan peserta didik dalam memahami pembelajaran melalui


pendekatan saintifik dapat dilihat dari hasil tes. Oleh sebab itu, maka peneliti
mengadakan tes akhir pembelajaran persiklus. Berdasarkan hasil tes siklus I, nilai hasil
pembelajaran peserta didik sebesar 1.433 dengan rata-rata kelas 71,6 dengan jumlah
peserta didik yang memperoleh nilai ≥70 atau telah mencapai KKM sebanyak 15 dengan
persentase ketuntasan 75%, sedangkan jumlah peserta didik yang memperoleh nilai ≤70
atau belum mencapai KKM sebanyak 5 peserta didik dengan persentase ketidaktuntasan
belajar 25%. Dari hasil siklus I, dapat diketahui bahwa masih banyak peserta didik yang
dinyatakan belum tuntas atau belum mencapai KKM. Hal ini disebabkan karena peserta
Nenobisi – Santifik, Hasil Belajar 8

didik masih belum terbiasa dengan pendekatan saintifik dan gurupun belum cukup
menguasai pendekatan saintifik ini, dengan demikian siklus I dinyatakan belum berhasil
sehingga dilanjutkan ke siklus II.

Pada siklus II guru mencoba memperbaiki pembelajaran sebelumnya, sehingga


ketuntasan peserta didik pada siklus II meningkat dengan hasil belajar peserta didik
sebesar 1.640 dengan rata-rata kelas 82, dengan jumlah peserta didik yang tuntas
sebanyak 20 orang dengan persentase ketuntasan 100% seluruh siswa telah mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Dengan melihat keseluruhan hasil tindakan yang dilakukan dapat dikatakan bahwa,
penggunaan pendekatan saintifik pada pembelajaran tentang giat berusaha meraih cita-
cita, dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV SD GMIT Oetefu Besar.

Gambar 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Pendekatan Saintifik


120.00%

100.00%
100.00%
86.33%
82.81%
80.00%
75.00%
68.75%
63.71%
60.00% Siklus I
siklus II

40.00%

20.00%

0.00%
Observasi Guru Observasi Siswa Hasil Belajar

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa mengalami peningkatan pada materi giat berusaha meraih cita-cita dengan
Nenobisi – Santifik, Hasil Belajar 9

menggunakan pendekatan saintifik. Hal tersebut ditunjukkan pada perolehan nilai rata-rata
siswa pada siklus I sebesar 71,65 dengan persentase ketuntasan belajar 75%, sedangkan
pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 82 dengan persentase ketuntasan
belajar 100%.
Penggunaan pendekatan saintifik dapat meningkatkan aktivitas siswa dan guru
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dapat dilihat pada lembar
observasi dengan perolehan skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 63,71 dan
pada siklus II sebesar 86,33 dan aktivitas guru juga mengalami peningkatan dari siklus I
sebesar 68,75, pada siklus II sebesar 82,81
Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti menyarankan:
1. kepala Sekolah
Kepada kepala sekolah diharapkan dapat memfasilitasi program-program
pembinaan guru terkait pendekatan saintifik secara berkesinambungan dan
memaksimalkan kegiatan supervisi sebagai wadah untuk membantu guru
dalam mengatasi kendala-kendala dalam setiap proses pembelajaran,
disamping senantiasa mengupayakan referensi dan panduan pembelajaran
saintifik yang lebih memadai, serta melengkapi media-media pembelajaran
yang dibutuhkan guru dalam KBM.
2. Guru
Kepada setiap guru diharapkan senantiasa meningkatkan kualitas profesional
melalui berbagai kegiatan pelatihan terkait pendekatan saintifik secara
berkesinambungan, menambah referensi dan literatur pendukung pembelajaran
saintifik secara mandiri.
3. Bagi peneliti
Bagi peneliti untuk mengembangkan penelitian tentang pembelajaran IPA
dengan pendekatan saintifik, sehingga dapat menerapkannya ketika sudah
menjadi guru.

DAFTAR RUJUKAN
Abdul Majid. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Amalia Sapriati.(2009). Pembelajaran IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Nenobisi – Santifik, Hasil Belajar 10

Arikunto, Suharsimi.(2015). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara


Asep, Ediana Latip. (2018). Evaluasi Pembelajaran Di SD Dan MI Perencanaan dan
Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Autentik. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Daryanto.( 2011). Model Pembelajaran. Bandung : PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera
Dewi, Anastasia Endah Aanastika & Mukminan (2016). Implementasi Pendekatan
Saintifik Dalam Pembelajaran IPS di Middle Grade SD Tumbuh 3.Jurnal Prima
Edukasia, vol. 4. No. 1.Universitas Negeri Yogyakarta.
Hosnan.M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 :
Ghalia Indonesia
Kemendikbud. (2013). Draft Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud
Kemendikbud. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 tahun
2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud
Kemendikbud. (2014). Materi Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Laurianus, Tahmid Sabri & Abdussamad (2014).Peningkatan Ktivitas Peserta Didik
Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Mengunakan Pendekatan Saintifik Di
SD.Universitas Tanjungpura.
Marlenawati, Dinsi.(2014). “Penerapan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan
Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 113 Bengkulu
Selatan.” Skripsi. Universitas Bengkulu. http://repository.unib.ac.id/8970/2/I
%2CII%2CIII%2CI-14-din-FK.pdf.
Mulyasa.(2009). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan : Kemandirian
Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara
Permadhani, Fertina Yusfaarra’d.(2017). “Efektivitas Penerapan Pendekatan Saintifik 88
Terhadap Hasil Belajar Fikih Kelas X Di MAN I Makassar.” Skripsi. Universitas
Islam Alauddin Makassar. http://repositori.uinalauddin.ac.id/7288/1/Fertina
Yusfaarra%27d Permadhani.pdf.
Purwanto. (2017).Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Rahmani (2016). Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah
Dasar.Jurnal Pendidikan Serambi, vol. 27. No. 2.Universitas Serambi Mekkah.
Rahmi ,Febria (2017). Penerapan Pendekatan Saintifik SebagainUpaya Meningkatkan
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN.http://e- journal.unp.ac.id/index.php/vol.
1. No. 2.UNJ.
Rusman. (2015). Pembelajaran Tematik Terpadu Teori, Praktik dan Penilaian. Jakarta :
Rajawali Pers
Sanjaya, Wina. (2009). Kurikulum Dan Pembelajaran : Teori Dan Praktek
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group
Sardiman. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Jakarta : Grasindo
Sari Pratiwi, khaerani dan Noordyana (2017). Penerapan Pendekatan Proses Pada
Pembelajaran Tematik Siswa Sekolah Dasar.Jurnal,umj.ac.id/index.php/h
olistika.Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Slamento.( 2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya . Jakarta : Rineka
Cipta
Sudjana.( 2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Nenobisi – Santifik, Hasil Belajar 11

Syaiful Sagala. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai