Anda di halaman 1dari 41

MAKROFAUNA TANAH DAN PERANANNYA

DALAM KUALITAS TANAH

Tim Pengajar.
Laboratorium Biologi & Bioteknologi Tanah
Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran
2018
2
Di dalam tanah hidup berbagai jenis
organisme (flora-fauna) berukuran
mikro, meso & makro

• Mikroorganisme : < 0,1 mm


• Mesoorganisme : 0,1 – 10 mm
• Makroorganisme : > 10 mm

3
4
5
Kelompok Fauna Tanah

Vertebrata: hewan2 besar pelubang tanah – tikus, kelinci,


tupai dll.

Makro Arthopoda: kepiting, lobster, kalajengking, semut, rayap,


kaki seribu, kelabang, laba2 dll.
> 2 mm
Annelida: cacing tanah
Moluska: siput, lintah
Fauna Tanah Meso Arthopoda: ekor pegas (collembola/springtail), tungau,
0.1-2 mm pseudoscorpions dll.

Nematoda
Mikro
< 0.1 mm Protozoa: amoeba, siliata dll.

Rotifera

6
Hewan-Hewan Besar Pelubang
Tanah
• Tikus, tupai & kelinci kadang2 dapat
memperbaiki aerasi tanah & merubah
kesuburan serta struktur tanah
• Tikus tanah membuat mikrorelief yang
disebut gundukan mima
• Tupai tanah membuat lubang2 di padang
rumput lalu terisi oleh tanah yang disebut
krotovina
• Kotoran & urine hewan tsb merupakan
sumber hara N, P & K
• Hewan2 tersebut juga makan &
menghancurkan tanaman

7
Siput/Snails
• Menghasilkan mucoprotein (bentuk
lendir) --- meningkatkan agregasi tanah
• Makan sisa2 tanaman yang membusuk
tapi juga makan tanaman hidup
• Kandungan logam berat dalam tubuh
siput Helix aspersa dijadikan
indikator/biomonitoring bagi tanah2
tercemar logam (Contoh 16% Cd
dalam tubuh Helix aspersa
menandakan tanah tsb tercemar Cd)

8
Cacing Tanah/Earthworm

• 7000 spesies
• Dominan:
• Helodrilus caliginosus
(cacing kebun)
• Helodrilus foetidus
(cacing merah)
• Lumbricus terrestris
(cacing malam-night
crawler)
Lumbricus terrestris

9
Taxonomi
• Phylum: Annelida (binatang
bergelang) --- banyaknya gelang
menentukan letak organ sexual &
spesies
• Kelas:
• Oligochaeta (miskin bulu)
--- kel cacing tanah
• Polychaeta (banyak bulu)
--- kel cacing laut
• Klitellum: penebalan tubuh cacing
--- menentukan spesies mis:
Lumbricus terrestris klitellum
terletak pada gelang no. 17 – 28
• Ukuran bervariasi: 3 mm – 1.2 m
(famili Megacolecidae rata2
panjang 1.2 m & diameter 3 cm)
• Umur sampai 10 tahun

10
Anatomi

11
Sistem Pencernaan
• Pada bagian ujung anterior
badan terdapat mulut yg
dilengkapi bentuk spt bibir yg
disebut prostomium
• Tidak makan vegetasi hidup • Makanan diambil oleh
• Makan bahan organik mati
prostomium, dimasukkan ke
faring, ke oesofagus lalu
• Mereka berperan mengaduk & dialirkan ke tembolok
mencampur tanah dengan bahan
organik dengan cara menelan & • Selanjutnya ke lambung otot
mengeluarkannya kembali untuk dihancurkan dengan
• Tanah setebal 20 cm/ha/75 tahun
gerakan otot & dibantu pasir
akan melalui perut cacing
yg termakan lalu diproses &
diabsorpsi di usus halus
• Bahan organik & tanah halus yang
dimakan lalu dikeluarkan sebagai • Proses enzimatik dibantu
kotoran (cast) - Cast berupa protozoa & bakteri
agregat2 berbentuk granular & • Sisa dibuang melalui anus
tahan terhadap pukulan air hujan & dalam bentuk kascing
banyak unsur hara

12
Sistem Pernafasan
• Bernafas melalui kulit
• Di atas kulit terdapat
lapisan kutikula tipis
• Di bawah kutikula
terdapat pembuluh
darah2 yg dapat
mengambil oksigen
dari udara

13
Sistem Reproduksi
• Hermaphrodit
• Perkawinan pada malam hari
pasangan cacing tanah saling
melekat
• Spermatozoa akan masuk ke dalam
kantung penerima sperma
(spermatheca) pasangannya
• Setelah 1 jam/ atau lebih melekat
Perkawinan keduanya berpisah
• Selanjutnya klitellum membentuk
selubung kokon yg bergerak ke arah
mulut & sel2 telur akan keluar ketika
selubung kokon melewatinya
• Ketika selubung kokon melewati
spermatheca setelah melewati lubang
saluran telur, spermatozoa masuk ke
lubang tadi & fertilisasi terjadi
• Kokon yg lepas dari cacing diletakkan
di tempat lembab berisi antara 2-20
Kokon ekor zygote cacing
• Setelah 14-21 hari menetas

14
Lingkungan/Habitat
• Daerah cukup
serasah/sisa2 bahan
organik
• Tanah bertekstur agak
berpasir
• Kelembaban 15 - 30%
• Suhu 15 - 25ºC
• pH 6,0 - 7,2

15
Epigeic Anecic
3 Jenis Cacing Tanah

• Epigeic: hidup di permukaan tanah pada serasah


dedaunan & tidak pernah hidup di dalam tanah ---
makanan utama serasah (Contoh: Eisenia
foetida/cacing pengompos)
• Endogeic: hidup 10-30 cm di dalam tanah & tidak
pernah keluar --- makanan utama bahan organik
yang tercampur dengan tanah/geophagus
(Contoh: Allolobophora caliginosa)
• Anecic: hidup vertikal sampai kedalaman 1 m ---
ke atas permukaan tanah mengambil bahan
organik untuk dibawa ke dalam tanah & dari
dalam tanah membawa tanah ke permukaan
(Contoh: Lumbricus terrestris) --- penting dalam:
• Proses distribusi bahan organik ke dalam tanah
• Biopedoturbasi --- pencampuran bahan2 tanah
• Memperbaiki aerasi & infiltrasi tanah
Endogeic
16
Pengaruh Cacing Tanah terhadap Tanah
• Kotoran cacing (cast) mengandung unsur hara
Cast tinggi
• Mencacah/memotong2 bahan organik sehingga
mempercepat dekomposisi oleh mikroorganisme
• Lubang cacing:
• Meningkatkan aerasi & infiltrasi tanah
• Menyediakan saluran untuk pertumbuhan akar
tanaman
• Mencampurkan bahan tanah lapisan atas
dengan lapisan bawah & sebaliknya
(biopedoturbasi)
• Mendistribusikan bahan organik
• Mempercepat pembenihan biji (berkulit tebal)
tanaman melalui proses ingesti (telan), digesti
(cerna) & egesti (keluar) oleh cacing tanah

Pore
17
18
19
Tanah yang Subur Mengandung ± 100 Ekor
Cacing/m2

20
Kepiting & Lobster
• Banyak ditemukan di daerah
rawa2 pasang surut
• Membuat lubang &
memindahkan tanah lapisan
bawah ke atas membentuk
gundukan setinggi 0.5 - 1 m
yang disebut lobster mound
• Terkadang tanah yang
dipindahkan banyak
mengandung sulfida ---
teroksidasi di permukaan
menjadi sulfat yang sangat
Lobster mound
masam (jarosite)

21
Rayap/Termites

• Makan kayu & sisa2


bahan organik
• Protozoa pd saluran
pencernaan membantu
dalam mencernakan
bahan berkayu

22
Rayap Adalah Serangga Sosial

Menganut sistem kasta yaitu:


Ratu
• Ratu --- fungsi bertelur
30.000 butir/hari & hidup
selama 6 tahun
• Raja --- hidupnya singkat
& spermanya disimpan di
Prajurit kantung ratu untuk seumur
hidup
• Pekerja --- mengumpulkan
makanan & hidup selama
180 hari (tidak berkelamin)
Pekerja & Ratu
23
• Rayap dapat membangun
sarang dengan tinggi 6 m &
diameter 30 m yang disebut
termites mound
• Terdapat terowongan di bawah
tanah untuk mencari makanan
• Bahan organik & partikel tanah
dibawa ke permukaan tanah
• Pemusatan hara menumpuk
pada tempat gundukan dengan
stabilitas agregat yang tinggi
• Beberapa petani di Asia
Tenggara memanfaatkan
Termites mound kesuburan yang tinggi di daerah
gundukan tsb

24
Pengaruh Rayap terhadap Tanah
• Meningkatkan stabilitas struktur tanah --- rumah rayap lebih padat, strukturnya sangat
stabil & bersifat hidrofobik (sukar basah) --- hasil sementasi oleh gel2 yang dihasilkan
rayap
• Meningkatkan infiltrasi tanah
• Bahan organik dalam rumah rayap lebih cepat terdekomposisi --- rumah rayap aerasi
& suhu optimal maka dekomposisi lebih cepat
• Biopedoturbasi --- pencampuran bahan2 tanah dari lapisan atas ke lapisan bawah &
sebaliknya
• Bakteri pemfiksasi N hidup bersimbiosis dalam saluran pencernaan rayap ---
meningkatkan N tanah
• Hama tanaman & bangunan --- rayap sering memakan akar2 tanaman & kayu2
bangunan
25
26
Semut/Ant
• Binatang paling stabil --- dari dulu sampai
sekarang morfologinya sama --- daya
adaptasi tinggi (dapat bertahan hidup pd
kondisi ekstrim) shg terdapat pada
semua lingkungan terestrial
• Hidup berkoloni, 3 sistem:
• Sosial --- kasta: ratu, pejantan, pekerja
• Kolonial: penjajah --- semut merah ---
dalam 1 koloni tidak pernah menjajah
antar koloni saling menjajah
• Setengah sosial: penyendiri --- semut
hitam besar
• Komunikasi terjadi melalui:
• Senyawa kimia yang ditinggalkan saat ia
jalan
• Semut ahli geometri --- di daerah panas
seny kimia tsb mudah menguap --- semut
mengingat benda2 dalam suatu ruang shg
tidak akan tersesat
27
Apa yang
dilakukannya ?

Titik2 putih mrpkn daerah gundul


akibat aktivitas semut

• Semut pemanen (leaf harvester ant) menggunduli


daerah sekitar sarangnya sampai jarak > 3 m
• Pada ladang penggembalaan pakan untuk ternak
berkurang
• Daerah gundul lebih mudah terkena erosi
• Semut pemanen mengumpulkan biji untuk
makanan --- menghambat penyemaian padang
rumput secara alami
28
• Semut pemotong daun
(attine ant sub famili
Myrmecinae) berbaris dalam
barisan yang panjang untuk
memotong fragmen daun
• Diangkut ke sarang lalu
semut menginokulasikan
fungi dari kotorannya pada
daun tsb untuk mempercepat
dekomposisi --- siap
dikonsumsi
• Di dalam sarang
terakumulasi bahan organik

29
Ant hill

• Semut banyak memindahkan bahan dari


dalam tanah & menyimpannya di
permukaan membentuk gundukan yang
disebut ant hill
• Efek pemindahan ini sebanding dengan
cacing tanah dalam menciptakan
horison A yang berwarna lebih gelap

30
Pengaruh Semut terhadap
Tanah
• Mempercepat dekomposisi
bahan organik --- mencacah
bahan organik & bersimbiosis
dengan fungi
• Biopedoturbasi tanah
• Meningkatkan aerasi &
infiltrasi tanah --- lubang
semut

31
Kalajengking/Scorpions
• Kalajengking penggali tanah (Cheloctonus jonesii) membuat 2 lubang/3m2
• Kedalaman 20 cm & lebar 3 cm
• Meningkatkan aerasi & infiltrasi tanah
• Tubuh kalajengking yang mati merupakan sumber bahan organik tanah

32
Kaki Seribu/Millipede
• Walau disebut kaki seribu tetapi tidak berkaki 1000
• Tubuhnya berbuku & setiap buku mempunyai 2
pasang kaki yang disebut diplosomites
• Umumnya mempunyai 47-197 pasang kaki
• Illacme plenipes kaki seribu berkaki terbanyak
(750 kaki)
• Mencacah & memakan daun2 di atas permukaan
tanah yang telah mati (serasah) --- bahan organik
cepat terombak oleh mikroorganisme
• Aktivitas di malam hari (nocturnal)
• Pemilih serasah berkualitas tinggi (mengandung
kalsium) --- menyumbangkan 15 - 25% kalsium
pada tanah2 hutan

33
Kelabang/Centipede

• Tubuhnya berbuku &


setiap buku mempunyai 1
pasang kaki
• Bersifat karnivora
• Memakan cacing tanah

34
MAKROFAUNA SBG BIOINDIKATOR TANAH ??

• The structure and abundance of soil macrofauna


communities are very sensitive to the management of
the soil plant cover (Lavelle et al., 1992)

• Organic agriculture significantly increases the density


and species of soil’s life.

• Suitable conditions for soil fauna and flora: manipulation


of crop rotations and strip cropping green manuring and
organic fertilization (animal manure compost, crop
residues); minimum tillage, avoidance of pesticides and
herbicides use (Scialabba, 2000).

• The total abundances of soil fauna were negatively


affected by the addition of solid fertilizer .
Sumber: Brown, et al., 2001
Peran makrofauna
(Abbott, 1989)

• memperbaiki struktur tanah melalui peningkatan


bulk density,
• meningkatkan ruang pori tanah, soil horizon mixing,
• meningkatkan aerasi dan drainase.
• Meningkatkan water holding capacity,
• dekomposisi sampah,
• mememperbaiki struktur agregat tanah.
• Aktifitas biologisnya berperan penting dalam proses
pembentukan tanah.
Aktifitas biologis berperan penting dalam proses
pembentukan tanah (Hole, 1981):

karena:
1. Mixing of organic and mineral particles,
2. Redistribution of organic matter and microorganisms,
3. Creation of biopores for movement of air, water and
nutrients,
4. Promotion of humification,
5. Production of faecal pellets,
6. Interaction with other soil biota,
7. Fragmention of plant residues,
8. Stimulation of microbial activity.
Acuan Pustaka
• Coleman DC, Crossley DA. 1996. Fundamentals of Soil Ecology.
USA: Academic Press.
• Edwards CA, Lofty YR. 1977. Biology of Earthworm. London:
Chapman & Hall.
• Foth HD. 1990. Fundamentals of Soil Science. Eighth Edition.
New York: John Wiley & Sons.
• Killham K. 1999. Soil Ecology. UK: University Press.

40
Sampai Jumpa & Selamat Belajar

41

Anda mungkin juga menyukai