Anda di halaman 1dari 7

IRIGASI DAN DRAINASE

TUGAS M13 : DRAINASE

Disusun Oleh :

Nama : Aden Aida Nafilah


NIM : 195040200111075
Kelas :F

Diampu Oleh :

Prof.Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN 
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 
MALANG
2021
1. Jelaskan pengertian drainase pada lahan pertanian !
Drainase adalah pembuangan massa air dari permukaan atau bawah permukaan dari
lahan pertanian baik secara alami maupun buatan. Pada dasarnya drainase merupakan
suatu usaha yang dilakukan untuk menyalurkan dan mengeringkan kelebihan air yang
terdapat pada lahan pertanian, dimana aliran air pada suatu lahan diatur sedemikian
rupa baik berupa genangan maupun kedalaman air tanah dapat dikendalikan dengan
tujuan untuk menghindari dampak negatif kelebihan air bagi tanaman pertanian.

2. Dampak apa saja yang timbul bila suatu lahan pertanian tidak dilakukan
drainase ketika terjadi irigasi berlebihan (baik dari hujan maupun irigasi
teknis)?Beri penjelasan pada setiap dampak yang timbul tersebut bagi
pertumbuhan tanaman dan ketersediaan hara tanah!
Dampak yang timbul bila suatu lahan pertanian tidak dilakukan drainase:
a. Muncul genangan air permukaan / ponding yaitu tanah mengalami jenuh air yang
terjadi ketika air sudah tidak bisa lagi masuk kedalam pori tanah sehingga
muncullah genangan di permukaan tanah. Apabila terjadi genangan, maka
beberapa tanaman tidak dapat tumbuh dengan optimal. Menurut Rachmawati dan
Retnaningrum (2013), beberapa tanaman memang tahan terhadap genangan
seperti padi misalnya. Namun bila genangan itu terlalu lama maka tanamanakan
mati. Hal ini karena pada saat tanaman terendam air,suplai oksigen dan karbon
dioksida menjadi berkurangsehingga mengganggu proses fotosintesis dan respirasi
pada tanaman tersebut
b. Kenaikan muka air tanah pada zona perakaran tanaman/ waterloging. Beberapa
tanaman juga tidak dapat tumbuh optimal karena seluruh zona perakaran terisi
oleh air akibat naiknya water table/ permukaan air tanah.
c. Peningkatan kadar garam pada zona perakaran dan permukaan tanah/ salinization
yang terjadi akibat irigasi yang berlebih. Apabila tanah mengalami salinisasi
makan akan menyebabkan pengaruh buruk bagi tanaman. Pengaruh buruk
salinitas terhadap tanaman berhubungan dengan tingginya tekanan osmotik air,
ketidakseimbangan antara ion Na dengan K, Ca, Mg, serta berkaitan dengan
menurunnya serapan N dan P. Konsentrasi Na+ yang tinggi dalam larutan tanah
menekan aktivitas ion hara dan menyebabkan nisbah Na+/Ca2+ atau Na+/K+
yang ekstrim, yang dapat mengganggu penyerapan ion Ca dan K(Wahyuningsih,
et al. 2017). Menurut Syakir, et al (2008), Salinitas secara umum berpengaruh
menurunkan pertumbuhan tanaman sebagai akibat dari penurunan luas daun dan
jumlah daun. Salinitas taraf rendah sampai sedang terutama berpengaruh terhadap
nilai osmotik di daerah perakaran tanaman. Salinitas juga berpengaruh terhadap
akar, yaitu memperpendek akar dan menjadikan akar lebih tipis. Pengaruh
osmotik dari salinitas menyebabkan penurunan laju pertumbuhan tanaman,
perubahan warna daun, dan perkembangan karakteristik seperti rasio akar/ tajuk.

3. Jelaskan secara detail sistem drainase yang sesuai di setiap petak lahan
pertanian (lihat tabel dibawah) berikut ini! Jelaskan juga tujuan macam sistem
drainase yang anda rekomendasikan? Mengapa anda memilih sistem drainase
tersebut? Tambahkan gambar sistem drainase yangdipilih dengan gambar
sebagai ilustrasi yang memperjelas jawaban anda!
Petak Lahan Pertanian
Keterangan
A B C D

Relief Dataran Dataran Bergelombang Bergelombang

Ponding secara
ponding Ponding secara
Permasalahan Waterloging acak dan
secara merata acak
Salinization
 Lahan A
Pada lahan A terjadi waterlogging atau kenaikan muka air tanah pada zona perakaran
tanaman. Maka dapat menggunakan sistem drainase drainase bawah tanah atau sub
surface. Sistem drainase bawah tanah, merupakan sistem drainase dengan saluran
drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui pipa-pipa yang
berada di bawah permukaan tanah. Dimana drainase bawah permukaan ini dilakukan
dengan tujuan mengendalikan kenaikan muka air tanah. Pada sistem drainase sub
surface ini kelebihan air tanah akan tersedot oleh pipa yang ditancapkan dilahan yang
kemudian dialirkan ke sungai.

 Lahan B
Pada lahan B terjadi ponding atau penggenangan lahan secara merata, dimana kasus
dalam lahan ini penggenangan terjadi secara merata di seluruh lahan. Maka dapat
dibentuk sistem drainase permukaan untuk mengurangi penggenangan air dalam
lahan. Drainase Permukaan adalah drainase yang dibuat untuk mengendalikan air
limpasan permukaan akibat air hujan dari permukaan tanah ke pembuangan air
sehingga kondisi permukaan tanah tidak tergenang oleh air hujan. Sistem drainase
permukaan ini dilakuakn dengan tujuan mengurangi genangan pada permukaan
tanah. Sistem darainse permukaan yang digunakan adalah jenis paralel. Sistem
drainase ini dilakukan dengan pembuatan saluran tegak lurus menuju saluran
pengumpul yang kemudian disalurkan ke sungai.
 Lahan C
Pada lahan C terjadi ponding atau penggenangan lahan namun secara tidak merata.
Dalam kasus lahan ini penggenangan lahan hanya terjadi pada beberapa bagian lahan
saja sehingga dapat dibentuk saluran drainasi permukaan dengan model random.
Model drainase ini adalah dengan membentuk saluran di lahan yang menuju saluran
pengumpul pada beberapa area lahan yang tergenang saja, sedangkan area yang tidak
tergenang tidak perlu dibuat saluran. Pemilihan sistem dan model drainase ini
disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada.
 Lahan D
Pada lahan D terjadi ponding atau penggenangan secara acak namun disertai dengan
pengumpulan kadar garam dalam tanah atau salinization. Dalam kasus ini maka dapat
diterapkan dua sistem drainase yaitu surface drainage dan juga sub surface drainage.
Kombinasi ini dilakukan karena pada lahan tersebut mengalami 2 masalah yaitu
penggenangan secara acak yang diatasi dengan drainase permukaan dan masalah
salinisasi yang diatsi dengan drainase bawah permukaan. Drainase permukaan yang
digunakan adalah jenis random, sehingga saluran hanya dibuat pada bagian yang
mengalami penggenangan. Drainase sub sruface dilakukan dengan tujuan untuk
mengatasi salinisasi pada tanah dengan mengalirkan kelebihan air sehingga tidak
terbentuk garam-garam yang tertinggal akibat proses evaporasi.
Daftar Pustaka
Rachmawati, dan Retnaningrum E. 2013. Pengaruh Tinggi dan Lama Penggenangan
Terhadap Pertumbuhan Padi Kultivar Sintanur dan Dinamika Populasi
Rhizobakteri Nitrogen Non Simbiosis. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan
Fisik 15(2): 117-125
Wahyuningsih, S., Afandi Kristiono, dan Abdullah T. 2017. Pengaruh Jenis Amelioran
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau di Tanah Salin. Buletin Palawija
15(2): 69–77
Syakir, M., Nur Maslahah, dan M. Januwati. 2008 Pengaruh Salinitas Terhadap
Pertumbuhan Produsi dan Mutu Sambiloto (Andrographis paniculata Nees).
Buletin Littro 19(2): 129-137

Anda mungkin juga menyukai