Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGANTAR USAHA TANI

“Analisis Kelayakan Tanaman Semusim”

Disusun Oleh :

Asisten:

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN 
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 
MALANG
2021
Daftar Isi
DAFTAR ISI ...................................................................................................2
Soal 1................................................................................................................3
Soal 2................................................................................................................7
Soal 3................................................................................................................10
Soal 4................................................................................................................14
Lampiran Jurnal................................................................................................17

2
Soal 1
Seorang petani di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat memiliki usaha tani kacang
hijau. Berikut rincian biaya, penerimaan dan keuntungan usahatani pada musim tanam ini
(per musim tanam 2 bulan). Selama melakukan usahatani tersebut petani mengeluarkan biaya
sebagai berikut:
A. Biaya Variabel
Keterangan Volume Satuan Harga Satuan
Benih 20 kg 20.000
Pupuk:
Urea 50 kg 1.800
SP36 50 kg 2.000
Herbisida 5 kg 99.000
Pestisida 6 kg 36.000
Tenaga Kerja
Keterangan Jumlah TK Upah/HOK
Pengolahan Tanah 12 60.000
Penanaman 25 60.000
Pemupukan 4 60.000
Penyiangan 6 60.000
PHT 4 60.000
Pemanenan 25 60.000
Pengangkutan 5 60.000

B. Biaya Tetap
Keterangan Jumlah Satuan Harga
Satuan/ha/tahun
Pajak Tanah 1 - 100.000

Keterangan Jumlah Satuan Harga Harga Tahun


Unit awal per akhir per ekonomis
unit unit (bulan)
Sprayer 1 buah 400.000 50.000 60
Peralatan 1 buah 500.000 30.000 36
Pertanian
C. Penerimaan
Keterangan Jumlah Unit Satuan Harga per satuan
Kacang Hijau 625 kg 14.000

3
Silahkan bantu petani kacang hijau di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat tersebut untuk
menghitung:
1. Total Biaya Tenaga kerja HOK
Keterangan Jumlah TK Upah/HOK Biaya Tenaga Kerja
Pengolahan Tanah 12 60.000 720.000
Penanaman 25 60.000 1.500.000
Pemupukan 4 60.000 240.000
Penyiangan 6 60.000 360.000
PHT 4 60.000 240.000
Pemanenan 25 60.000 1.500.000
Pengangkutan 5 60.000 300.000
Total Biaya Tenaga Kerja (Rp) 4.860.000

2. Total Biaya Variabel (variabel cost/TVC)


Keterangan Volume Satuan Harga Satuan Total
Benih 20 kg 20.000 400.000
Pupuk:
 Urea 50 kg 1.800 90.000
 SP36 50 kg 2.000 100.000
Herbisida 5 kg 99.000 495.000
Pestisida 6 kg 36.000 216.000
Biaya Tenaga 81 orang 60.000 4.860.000
Kerja
Total Biaya Variabel (Rp) 6.161.000

3. Biaya Penyusutan masing-masing perlalatan


Alat Jumlah Harga Harga Tahun Penyusutan Penyusutan
Unit awal per akhir per ekonomi Per Tahun Per musim
(buah) unit unit s (Rp) tanam (Rp)
(th)
Sprayer 1 400.000 50.000 5 80.000 13.333
Peralatan 1 500.000 30.000 3 166.667 27.777
Pertanian
Total Penyusutan Per Musim Tanam 41.111

4. Total Biaya Tetap (fixed cost/TFC)


Keterangan Jumlah Satuan Harga
Satuan/ha/tahun
Pajak Tanah 1 - 100.000
Biaya Penyusutan Alat - - 246.666
Total Biaya Tetap 346.666

4
5. Total Biaya (total cost/TC)
TC=FC+VC
¿ 346.666+6.161 .000=Rp . 6.507.666
6. Total Penerimaan (total revenue/TR)
TR=Jumlah Unit × Harga per satuan
¿ 625 ×14.000
¿ Rp .8.750 .000

7. Keuntungan (profit)
Profit=TR−TC
¿ 8.750 .000−6.507 .666
¿ Rp .2.242 .334

8. Kelayakan Usaha Tani


- R/C ratio dan intepretasi
R PQ ×Q 8.750 .000
= = =1,345
C ( TVC +TFC ) 6.507 .666
Salah satu penentu dalam analisis Usahatani adalah nilai R/C rasio. Suatu
usahatani dikatakan layak apabila nilai R/C rasionya >1. Pada perhitungan R/C
rasio untuk usaha tani kacang hijau ini didapatkan nilai R/C rasio adalah 1,345,
yang artinya usahatani ini layak untuk dijalankan. Nilai R/C yang semakin besar
akan memberikan keuntungan yang semakin besar juga kepada petani dalam
melaksanakan usahataninya (Ratnawati, et al. 2019).

- BEP unit dan intepretasi


FC 346.666
BEP unit= = =83,687
P−VC 14.000−9.857,6
Break Even Point dalam unit merupakan gambaran berapa unit produk yang
harus dihasilkan pada tingkat biaya tetap dan biaya variabel serta harga tertentu
agar tercapai titik pulang pokok (Nasution, 2014). Diketahui bahwa BEP unit pada
usahatani kacang hijau sebesar 83,687 Kg. Apabila hasil produksi petani kurang
dari 83,687 kg maka petani akan mengalami kerugian. Hasil produksi riil untuk
usahatani kacang hijau saat ini adalah 625 kg, artinya saat ini usahatani ini
mengalami keuntungan.

5
- BEP rupiah dan intepretasi
FC 346.666
BEP Rupiah= = =347.056,99
VC 9.857,6
1− 1−
TR 8.750.000
Merupakan gambaran berapa rupiah penerimaan yang harus didapat pada
tingkat biaya tetap dan biaya variabel serta harga tertentu agar tercapai titik pulang
pokok (Nasution, 2014). Diketahui bahwa BEP rupiah sebesar Rp. 347.056,99.
Berarti dengan biaya tetap sebesar Rp. 346.666, biaya variabel sebesar Rp.
6.161.000 dan harga jual per kg sebesar Rp. 14.000 untuk mendapatkan
keuntungan, penerimaan usahatani Kacang hijau petani harus berada di atas Rp.
347.056,99. Jika di bawah Rp. 347.056,99 petani akan mengalami kerugian.
Penerimaan usahatani kacang hijau riil adalah Rp.8.750.000, artinya saat ini
usahatani kacang hijau ini mengalami keuntungan.

6
Soal 2
Sumber: Mahyudi, F. dan Husinsyah. (2019). Analisis Kelayakan Usahatani Tomat (Solanum
Lycopersicum) di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota
Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan. ZIRAA’AH, Volume 44 (3): 267-276

Seorang peneliti melakukan penelitian di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang
Anggang Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan selama 3 bulan. Berikut data-data yang
berhasil dihimpun oleh peneliti tersebut dari beberapa petani tomat.

A. Biaya Variabel (Variable Cost)


SAPRODI

No. Uraian Biaya (Rp)


1. Pupuk 15.439.447,33
2. Benih 7.463.000,00
3. Obat-obatan 5.442.666,67

Biaya Lainnya

No. Uraian Biaya (Rp)


1. Bunga Modal 1.866.660,37

2. Tenaga Kerja dalam Keluarga 9.326.521,67

3. Tenaga Kerja dari luar Keluarga 7.350.457,67

B. Biaya Tetap (Fixed Cost)


Biaya Pajak Lahan Rata-rata Petani per musim tanam.
Biaya
No. Uraian
(Rp)
1. Pajak Lahan 18.540,33

Biaya Penyusutan Peralatan


No. Uraian Biaya (Rp)
1. Cangkul 6.327,44
2. Parang 2.529,67
3. Semprotan 21.442,42
4. Mulsa Hp 3.258.194,15
5. Ajir 2.462.538,67
6. Tali raffia 16.267,26

7
C. Pendapatan
Pendapatan Rata-rata Petani
No Uraian Jumlah Harga
. (Kg) (Rp/Kg)
1. Pendapatan Petani Tomat 23.482,43 4000
Pendapatan = 93929720

Hitunglah:
A. Total Variable Cost = Rp. 46.888.754
B. Biaya Penyusutan Total = Rp. 5.767.299,61
C. Total Fixed Cost = 18.540,33 + 5.767.299,61 = Rp. 5.785.839,94
D. Total Cost = 46.888.754 + 5.785.839,94 = 52.674.593,94
E. Total Penerimaan = 23.482,43 x 4000 = Rp. 93.929.720
F. Profit = Rp. 41.255.126,06
G. Kelayakan usaha tani dan intepretasikan:
a. R/C rasio
PQ ×Q 93.929 .720
R/C= = =1,78
( TVC +TFC ) 52.674 .593,94
Salah satu kriteria kelayakan usahatani adalah R/C. Usahatani dikatakan layak
untuk dikembangkan apabila nilai R/C> 1. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah
dilakukan untuk mengetahui kelayakan usahatani tanaman tomat, didapatkan nilai
R/C rasio 1,78, artinya usahatani tomat di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan
Liang Anggang Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan layak untuk dilanjutkan.

b. BEP Unit
FC 5.785 .839,94
BEP unit= = =2.888,24
P−VC 4000−1.996,759
Diketahui bahwa BEP unit pada usahatani tomat sebesar 2.888,24 Kg. Apabila
hasil produksi petani kurang dari 2.888,24 kg maka petani akan mengalami kerugian.
Hasil produksi riil untuk usahatani Tomat saat ini adalah 23.482,43 kg dimana hasil
produksi tersebut memilki selisih yang cukup jauh dengan titik BEP-nya, artinya saat
ini usahatani ini mengalami keuntungan.

c. BEP Rupiah
FC 5.785.839,94
BEP Rupiah= = =5.785 .962,94
VC 1.996,759
1− 1−
TR 93.929.720

8
Diketahui bahwa BEP rupiah sebesar Rp. 5.785.962,94. Berarti dengan biaya
tetap sebesar Rp. 5.785.839,94, biaya variabel sebesar Rp. 46.888.754 dan harga jual
per kg sebesar Rp. 4000 untuk mendapatkan keuntungan, penerimaan usahatani
Tomat petani harus berada di atas Rp. 5.785.962,94. Jika di bawah Rp. 5.785.962,94
maka petani akan mengalami kerugian. Total Penerimaan usahatani kacang hijau riil
adalah Rp93.929.720, artinya saat ini usahatani Tomat ini mengalami keuntungan.

9
Soal 3
Berikut adalah rincian data biaya, penerimaan dan keuntungan petani tomat (permusim
tanam) yang ada di Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar pada tahun
2016.

A. Biaya Variabel
Keterangan Jumlah unit Satuan Harga per unit Jumlah
1. Benih 2.346 Kg Rp 6,600
2. Mulsa
a. mulsa plastik 23 rol Rp 700,000
b. polybag plastik 51 bungkus Rp 17,000
3. Pupuk
a. ponska 430 Kg Rp 8,000
b. TSP/SP36 68 Kg Rp 2,500
c. pupuk kandang 5865 Kg Rp 170
d. mas hitam /NPK hitam 156 Kg Rp 9,000
e. KN03 82 Kg Rp 11,000
f. atonik 782 ml Rp 10,000
g. metalik 391 ml Rp 125
4. Pestisida
a. dithane M-45 8 Kg Rp 60,000
b. curacron 8 liter Rp 43,000
c. roundup 1564 ml Rp 100
d. pelekat (APSA) 3910 ml Rp 20

Tenaga Kerja
Jumlah Jumlah Jumlah Upah/
Tenaga kerja laki-laki orang hari jam/ha HOK HOK
ri
a. persemaian 20 1 Rp 35,000
b. tandur/tanam 20 1 Rp 35,000
c. penyemprotan pestisida 4 Rp 45,000
d. panen dan
pengangkutan 20 Rp 45,000
Tenaga kerja
perempuan
a. pengelolaan lahan s/d
siap tanam 20 7 Rp 45,000
b. penyiangan 8 2 Rp 45,000
c. pemupukan 12 Rp 35,000

10
B. Biaya Tetap
Keterangan Jumlah unit Satuan Harga sewa/hektar/tahun
Sewa Lahan 1 Hektar Rp 15,640,000
Sewa traktor 1 Buah Rp 664,000

Keterangan Jumlah Satua Harga awal Harga akhir Tahun


unit n per unit per unit ekonomis
Tali Ikat 1 Buah Rp 195,000 10
Tangki dan Buah Rp 1,000,000 20
gembor 1
Penyusutan
alat 1 Buah Rp 368,500 15

C. Penerimaan
Keterangan Jumlah unit Satuan Harga per satuan
Tomat 19780 Kg Rp 5,000

Hitunglah:
1. HOK (Hari Orang Kerja) untuk tenaga kerja laki-laki dan perempuan)
Jumlah Jml Jumlah
Tenaga kerja laki-laki HOK Upah/ HOK
orang hari jam/ha ri
a. persemaian 20 1 Rp 35,000 700.000
b. tandur/tanam 20 1 Rp 35,000 700.000
c. penyemprotan pestisida 4 Rp 45,000 -
d. panen dan pengangkutan 20 Rp 45,000 -
Total HOK Tenaga Kerja Laki-Laki 1.400.000

Tenaga kerja Perempuan


a. pengelolaan lahan s/d
20 7 Rp 45,000 6.300.000
siap tanam
b. penyiangan 8 2 Rp 45,000 720.000
c. pemupukan 12 Rp 35,000 -
Total HOK Tenaga Kerja Perempuan 7.020.000
Total Keseluruhan 8.420.000

2. Total biaya variabel (variable cost/TVC)


Jumlah Harga per
Keterangan Satuan Jumlah
unit unit
1. Benih 2.346 Kg Rp6.600,00 Rp15.483.600,00
2. Mulsa        
a. mulsa plastik 23 rol Rp700.000,00 Rp16.100.000,00

11
b. polybag plastik 51 bungkus Rp17.000,00 Rp867.000,00
3. Pupuk       Rp0,00
a. ponska 430 Kg Rp8.000,00 Rp3.440.000,00
b. TSP/SP36 68 Kg Rp2.500,00 Rp170.000,00
c. pupuk kandang 5865 Kg Rp170 Rp997.050,00
d. mas hitam /NPK hitam 156 Kg Rp9.000,00 Rp1.404.000,00
e. KN03 82 Kg Rp11.000,00 Rp902.000,00
f. atonik 782 ml Rp10.000,00 Rp7.820.000,00
g. metalik 391 ml Rp125 Rp48.875,00
4. Pestisida        
a. dithane M-45 8 Kg Rp60.000,00 Rp480.000,00
b. curacron 8 liter Rp43.000,00 Rp344.000,00
c. roundup 1564 ml Rp100 Rp156.400,00
d. pelekat (APSA) 3910 ml Rp20 Rp78.200,00
5. Tenaga Kerja - - - 8.420.000
Total VC Rp.56.711.125,00

12
3. Biaya penyusutan untuk masing-masing peralatan
Keterangan Jumlah Satuan Harga awal Tahun Penyusutan/
unit per unit ekonomis Tahun
Tali Ikat 1 Buah Rp 195,000 10 19.500
Tangki dan 1 Buah Rp 1,000,000 20 50.000
gembor
Penyusutan alat 1 Buah Rp 368,500 15 24.566,67
Total Biaya Penyusutan 94.066,67

4. Total biaya tetap (Fixed cost/TFC)


Keterangan Jumlah Satuan Harga
Satuan/ha/tahun
Biaya Sewa Lahan 1 Hektar 15,640,000
Biaya Sewa Traktor 1 Buah 664,000
Biaya Penyusutan Alat - - 94.066,67
Total Biaya Tetap 16.398.066,67

5. Total biaya (Total Cost/TC)


TC=FC +VC =16.398.066,67+ 56.711 .125=Rp .73.109 .191,67

6. Total penerimaan (TR)


TR=19.780+ 5.000=Rp .98.900 .000
7. Keuntungan (profit)
Profit=TR−TC=98.900.000−73.109 .191,67=25.790 .808,33
8. Kelayakan usahatani
a. R/C ratio
R PQ ×Q 98.900.000
= = =1,35
C ( TVC +TFC ) 73.109.191,67
b. BEP unit dan BEP rupiah
FC FC
EPunit = EP Rupiah=
P−VC VC
1−
16.398 .066,67 TR
¿ =7.688,12
5000−2.867,09 16.398 .066,67
¿ =16.398 .542,06
2.867,09
1−
98.900.000

13
Soal 4
Tujuan: Melihat, memahami, menganalisis dan mengevaluasi Kelayakan tanaman
semusim yang dilakukan oleh petani di jawa dan luar jawa
Reviewlah 2 artikel jurnal tanaman semusim yang sama di lokasi penelitian yang berbeda
(jawa dan luar jawa), definisikan
a. komponen biaya tetapnya apa saja dan berapa jumlahnya!
b. komponen biaya variabel apa saja dan berapa jumlahnya!
c. dari kedua komponen tersebut berapakah biaya totalnya!
d. Apakah usahatani yang dilakukan layak?
e. Berpakah nilai BEP masing masing petani (jawa dan luar jawa)
f. Bandingkan kelayakan usaha dan BEPnya, sebagai mahasiswa fakultas pertanian
jelaskan opini anda mengapa BEP dan Kelayakannya berbeda? Dan faktor agroteknologi
apa yang berpengaruh dalam teknik budidaya yang dilakukan?
g. lampirkan jurnal nya di laporan ini.

Jawab:
Judul Jurnal 1: Analisis Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Studi Kasus pada Kelompok
Tani Mekar Subur Desa Maparah Kecamatan Panjalu Kabupaten
Ciamis)
Judul Jurnal 2: Analisis Finansial Usahatani Sawi (Studi Kasus: Kelurahan Terjun,
Kecamatan Medan Marelan)

a. Komponen Biaya Tetap


Tabel 4.1. Komponen Biaya Tetap (Rp/musim tanam/ha)
Jurnal 1 Jurnal 2
Biaya Penyusutan Alat 1.575.496 Biaya Penyusutan Alat 223.599
PBB 57.491 Biaya lain-lain (Sewa 1.327.100
Bunga Modal Biaya 1.638.515
tanah, sewa zector dan
Tetap
PBB)
Total 3.271.503 Total 1.550.699

b. Komponen Biaya Variabel


Tabel 4.2. Komponen Biaya Variabel (Rp/musim tanam/ha)
Jurnal 1 Jurnal 2
a. Sarana Produksi Biaya Sarana Produksi 3.129.300
 Benih 285,714 Biaya Tenaga Kerja 618.500
 Pupuk NPK 1.465.854 Biaya Transportasi 89.700

14
 Pupuk Kandang 4.529.616 Biaya Bahan Bakar 8.400
 Furadan 189.547
 Pupuk TSP 284.321
 Pestisida 8.265.853
 Kapur Dolomit 740.418
 Rapia 167.247
b. Tenaga Kerja 29.332.752
c. Bunga Modal Biaya 8.926.620
Variabel
Total 54.278.536 Total 3.845.900

c. Biaya Total
Tabel 4.3. Total Biaya Produksi (Rp/ Musim Tanam/ha)
Jurnal 1 Jurnal 2
57.515.062 5.486.500

d. Apakah usahatani yang dilakukan layak?


Suatu usahatani yang dikerjakan harapannya dapat memberikan keuntungan yang
besar bagi petani yang mengerjakannya. Selain itu untuk melihat apakah usahatani yang
dikerjakan layak untuk dikembangkan atau tidak. Kelayakan usahatani sawi secara
finansial dapat diketahui dengan menghitung nilai R/C. R/C diketahui dengan cara
pembagian antara penerimaan dengan biaya total. Kemudian diketahui total penerimaan
pada Jurnal 1 untuk usahatani cabai merah adalah sebesar Rp. 161.010.453, dengan harga
jual Rp. 20.250/kg dan total produksi 7.822,83 kg/ha. Sementara itu total penerimaan
pada Jurnal 2 untuk usahatani sawi adalah sebesar Rp. 15.500.000, dengan harga jual Rp.
2.020/ kg dan total produksi 7.670 kg/ha.

Tabel 4.4. Analisis R/C


Analisis R/C Ratio
Jurnal 1 Jurnal 2
PQ ×Q PQ ×Q
R/C= R/C=
( TVC +TFC ) ( TVC +TFC )
161.010.453 15.500.000
¿ ¿
57.515.062 5.486 .500
¿ 2,80 ¿ 2,83
Nilai R/C rasio dianggap menguntungkan apabila R/C rasio > 1. Pada perhitungan
R/C rasio yang telah dilakukan, didapatkan baik pada usahatani cabai merah dan
usahatani sawi nilai R/C rasio adalah >1, yaitu 2,80 pada usahatani cabai merah dan 2,83
pada usahatani sawi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kedua usahatani tersebut
layak.
15
e. Nilai BEP
Tabel 4.5. Titik Impas pada Masing-Masing Komoditas Semusim
Uraian Cabai Merah Sawi
Total biaya Tetap (Rp) 3.271.503 1.550.699
Biaya Variabel/ kg (Rp) 7.076 501,42
Harga jual/kg (Rp) 20.250 2.020
Jumlah Produksi (kg) 7.822,83 7.670
BEP Unit (kg) 248,33 1.021,15
BER Rupiah (Rp) 3.271.646,625 1.550.749,166

 Cabai merah
Berdasarkan hasil perhitungan BEP dalam hal kuantitas, komoditas cabai merah
berada pada titik impas ketika mampu berproduksi sebanyak 248,33 kg,
sedangkan jumlah produksi riil komoditas cabai merah mencapai 7.822,83 kg.
Diketahui bahwa titik impas komoditas cabai merah adalah Rp 3.271.646,625,
sedangkan hasil penjualan riil dalam waktu 1 tahun adalah sebesar Rp
161.010.453.
 Sawi
Komoditas sawi dapat mencapai kondisi BEP ketika jumlah produksi mencapai
1.021,15 kg. Sementara jumlah produksi komoditas sawi riil mencapai 7.670 kg.
Dalam hal kuantitas produksi, komoditas sawi telah melebihi titik impas. Tidak
hanya dalam hal kuantitas saja komoditas sawi mampu berproduksi di atas
kondisi BEP, namun dari hasil perhitungan juga diketahui bahwa titik impas
penjualan komoditas sawi sebesar Rp, 1.550.749,166-. Titik tersebut jauh lebih
kecil dari penjualan riil sebesar Rp, 15.500.000.
Dengan demikian, kondisi produksi riil cabai merah dan sawi telah melebihi kondisi
BEP.

f. Perbandingan BEP dan Kelayakan Usaha pada kedua Usahatani


Suatu usahatani yang dikerjakan harapannya dapat memberikan keuntungan yang
besar bagi petani yang mengerjakannya. Selain itu untuk melihat apakah usahatani yang
dikerjakan layak untuk dikembangkan atau tidak. Kelayakan usahatani sawi secara
finansial dapat diketahui dengan menghitung nilai R/C. Usahatani dikatakan layak untuk
dikembangkan apabila nilai R/C> 1. Sementara itu BEP/ titik impas merupakan suatu
titikdimana usahatani tidak mengalami untung dan tidak pula mengalami kerugian. Suatu
usaha tani dikatakan layak apabila produksi dan penerimaannya melebihi titik BEP.
Pada kedua usahatani yang telah disebutkan diatas, yaitu cabai merah dan sawi,
diketahuibahwa keduanya memiliki nilai R/C rasio >1 serta produksi dan penerimaannya
16
juga telah melewati titik BEP. Kedua usahatani memilki nilai R/C rasio yang hampir
sama yaitu 2,8 untuk cabai merah dan 2,83 untuk sawi. Sementara itu pada perhitungan
BEP keduanya memiliki nilai BEP unit dan BEP rupiah yang berbeda. BEP unit pada
usahatani cabai merah adalah 248,33kg/ tahun sementara pada usahatani sawi
1.021,15kg/ tahun. Hal ini dikarenakan pada tanaman sawi memiliki jumlah musim
tanam yang lebih banyak dibanding cabai merah, yaitu 8 s/d 12 kali dalam setahun,
sementara itu cabai memiliki jumlah musim tanam yang jauh lebih sedikit yaitu 3 hingga
4 kali saja dalam setahun. Hal inilah yang meyebabkan BEP unit pada usahatani cabai
lebih rendah dibanding usahatani sawi. Namun usaha tani cabai tetap temasuk layak
meskipun jumlah produksinya lebih sedikit dibanding sawi, hal ini dikarenakan cabai
merah memiliki harga per kg yang lebih tinggi dibanding sawi, yaitu Rp. 20.250 untuk
per kilo Cabai merah dan Rp. 2020 untuk per kilo sawi.
g. Lampiran jurnal
Link Jurnal 1: https://media.neliti.com/media/publications/15022-ID-analisis-
finansial-usahatani-sawi-studi-kasus-kelurahan-terjun-kecamatan-medan-m.pdf
Link Jurnal 2: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/agroinfogaluh/article/view/2510

17

Anda mungkin juga menyukai