Anda di halaman 1dari 12

ETIKA PANCASILA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Pendidikan
Pancasila

Diampu oleh Dr. H. Nidlomun Ni’am, M. Ag.

Disusun oleh :

1. Meihana Fatin Lutfiyah (1804046040)


2. Rofi’atun Nikmah (1804046060)
3. Asrobul Anam (1804046061)
4. Rafi M. Ya’la Khufad (1804046077)

TASAWUF DAN PSIKOTERAPI

FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2018


PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Pancasila merupakan sebuah ideologi dasar bagi negara indonesia yang memegang
peranan penting bagi aspek kehidupan bangsa indonesia, salah satunya sebagai ideologi
dasar yang mana pancasila sebagai sistem etika yang merupakan sebuah wadah yang dapat
dijadikan dasar bagaimana bangsa dan masyarakat indonesia itu harus bersikap dalam
menjalani kehidupan bernegara dan berbangsa. Karena pancasila bukan hanya bernilai
sebagai ideologi bangsa, melainkan juga sebagai etika bagi seluruh komponen-komponen
yang terdapat dalam bangsa indonesia.

Sebagai ideologi bangsa indonesia, tentunya pancasila banyak mengandung nilai-nilai


yang sangat berharga baik itu yang tertulis maupun yang tersirat. Oleh sebab itu,maka
masyarakat dan bangsa indonesia harus mengamalkan pancasila dalam kehidupan individu,
bermasyarakat maupun dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Sehingga untuk
menggapai cita-cita bangsa, masyarakat indonesia khususnya bagi para pemuda-pemudi
yang menjadi tulang punggung bangsa indonesia maka sepantasnya menggali dan
menjalankan isi pancasila baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Karena nilai-nilai
yang telah dirancang oleh para pendahulu mengandung nilai untuk memperbaiki sikap dan
pola pikir masyarakatindonesia.

Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan satu-kesatuan yang berunsur


susunan kodrat (jasmani-rohani) dan sifat kodrat (individu-makhlik sosial) yang tidak dapat
dipisahkan, sehinggga pancasila sangat memegang peranan yang sangat berarti bagi pola
pikir kehidupan berbangsa dan bernegara11. Ada sebuah pertanyaan yang mengatakan
bahwa “bangsa yang besar adalah bangsa yang beradab”, maka dari pernyataan yang telah

1
http://123789adt.blogspot.com/2016/09/makalah-pancasila-sebagai-sistem-etika.html diakses
pada 12 oktober 2018, jam 10.17
diungkapkan itu masyarakat dan bangsa indonesia harus mengamalkan isi dari nilai-nilai
pancasila yang mengandung etika bagaimana cara berkehidupan bernegara dan berbangsa
yang semuanya itu terkandung dalam pancasila.

Dalam pembentukan dan pengesahan pancasila yang penuh akan perjuangan dan
kesakralan, maka pancasila itu dapat dijadikan sebagai pedoman beretika dan landasan
dalam kehidupan. Ketika unsur-unsur bangsa indonesia dapat mengamalkan nilai-nilai
pancasila, maka cita-cita bangsa seperti yang telah ditanam oleh para pejuang bangsa akan
bisa terwujud.

Dibawah ini penulis akan menguraikan sedikit tentang etika pancasila dalam kehidupan
individu, bermasyarakat maupun bernegara dan berbangsa dalam bangsa indonesia ini.
Sehingga nantinya dapat dijadikan salah satu tambahan wawasan tentang nilai-nilai yang
terkandung dalam kesakralan pancasila.

II. Rumusan Masalah

Apa definisi etika dan etika pancasila?

Apa saja macam-macam etika?

Mengapa pancasila bisa menjadi etika?

III. Tujuan Pembahasan

Dapat mengetahui hubungan antara etika dengan pancasila?

Menambah keteguhan akan pentingnya pengamalan pancasila?

Menambah wawasan tentang nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila


PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika

Secara Etimologi kata Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” yang berarti
watak kesusilaan atau adat kebiasaan(custom).2

Sedangkan Etika menurut menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) berarti ilmu
yang mempelajari baik dan buruk, hak dan kewajiban moral. Selain itu Etika adalah
kumpulan asas/ nilai yang berkenaan dengan akhlak. Etika juga diartikan nilai mengenai
benar dan salah yang dianut masyarakat.

pengertian etika menurut salah satu ahli yaitu Aristoteles, ia mendefinisikan arti etika
menjadi 2 pengertian yaitu: Terminius Technicus dan Manner and Cutom. Terminius
Technicus ialah sebuah etika yang dipelajari sebagai suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari suatu problema tindakan manusia.

Sedangkan Manner and Cutom adalah sebuah pembahasan etika yang berhubungan
dengan tata cara dan adat kebiasaan yang melekat dalam diri manusia. Sangat terkait
dengan “baik & buruknya” suatu perilaku, tingkah, atau perbuatan manusia.3

22
https://www.akuntt.com/2014/02/pengertian-moral-secara-umum-etimologi.html diakses pada tanggal 12
Oktober 2018 pukul 16.10

3
https://www.zonareferensi.com/pengertian-etika/ diakses pada tanggal 12 Oktober 2018 pukul 09.20
Secara garis besar, etika dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

1. Etika umum, mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan


manusia.
2. Etika khusus, membahas prinsip-prinsip tersebut diatas dalam hubungannya dengan
berbagai aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu(etika individual) maupun
mahluk sosial(etika sosial)

Etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat bertujuan untuk:

1. Memberikan landasan etik moral bagi seluruh komponen bangsa dalam


menjalankan kehidupaan kebangsaan dalam berbagai aspek.
2. Menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat
3. Menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksanaan nilai-nilai etika dan
moral dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.

Etika kehidupan berbangsa meliputi sebagai etika sosial dan budaya. Etika ini bertolak
dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan menanamkan kembali sikap jujur, saling
peduli, saling memahami, saling menghargai, saling mencintai, dan tolong-menolong
diantara sesama manusia dan anak bangsa. Selain itu, etika ini juga menghidupkan kembali
budaya malu, yakni malu berbuat kesalahan dan semua yang bertentangan dengan moral
agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.4

B. Macam - macam etika

Ada beberapa aliran etika yang dikenal dalam bidang filsafat, meliputi etika
keutamaan, teleologis, deontologis. Etika keutamaan atau etika kebajikan adalah teori yang
mempelajari keutamaan (virtue), artinya mempelajari tentang perbuatan manusia itu baik
atau buruk. Etika kebajikan ini mengarahkan perhatiannya kepada keberadaan manusia,
lebih menekankan pada What should I be?, atau “saya harus menjadi orang yang
bagaimana?”. Beberapa watak yang terkandung dalam nilai keutamaan adalah baik hati,
4
Widiosuseno Iriyanto. 2007. Buku Ajar Pendidikan. BP UNDIP Semarang
ksatriya, belas kasih, terus terang, bersahabat, murah hati, bernalar, percaya diri,
penguasaan diri, sadar, suka bekerja bersama, berani, santun, jujur, terampil, adil, setia,
ugahari (bersahaja), disiplin, mandiri, bijaksana, peduli, dan toleran (Mudhofir, 2009: 216--
219). Orang yang memelihara metabolisme tubuh untuk mendapatkan kesehatan yang
prima juga dapat dikatakan sebagai bentuk penguasaan diri dan disiplin,

sebagaimana nasihat Hippocrates berikut ini :

“All parts of the body which have a function, if use moderation and exercise in

labours in which each is accustomed, become thereby healthy, well-developed

and age slowly, but if unused and left idle they become liable to disease,

defective growth, and age quickly”

Etika teleologis adalah teori yang menyatakan bahwa hasil dari tindakan moral
menentukan nilai tindakan atau kebenaran tindakan dan dilawankan dengan kewajiban.
Seseorang yang mungkin berniat sangat baik atau mengikuti asas-asas moral yang tertinggi,
akan tetapi hasil tindakan moral itu berbahaya atau jelek, maka tindakan tersebut dinilai
secara moral sebagai tindakan yang tidak etis. Etika teleologis ini menganggap nilai moral
dari suatu tindakan dinilai berdasarkan pada efektivitas tindakan tersebut dalam mencapai
tujuannya. Etika teleologis ini juga menganggap bahwa di dalamnya kebenaran dan
kesalahan suatu tindakan dinilai berdasarkan tujuan akhir yang diinginkan.Aliran-aliran
etika teleologis, meliputi eudaemonisme, hedonisme, utilitarianisme. Etika deontologis
adalah teori etis yang bersangkutan dengan kewajiban moral sebagai hal yang benar dan
bukannya membicarakan tujuan atau akibat.

Kewajiban moral bertalian dengan kewajiban yang seharusnya, kebenaran moral


atau kelayakan, kepatutan. Kewajiban moral mengandung kemestian untuk melakukan
tindakan. Pertimbangan tentang kewajiban moral lebih diutamakan daripada pertimbangan
tentang nilai moral. Konsepkonsep nilai moral (yang baik) dapat didefinisikan berdasarkan
pada kewajiban moral atau kelayakan rasional yang tidak dapat diturunkan dalam arti tidak
dapat dianalisis 5

Aliran Etika dan Karakteristiknya sebagai berikut:

Aliran Orientasi Watak nilai Keterangan

Etika Keutamaan atau Disiplin, kejujuran, Moralitas yang


kebajikan didasarkan
Keutamaan belas kasih, murah
pada agama
hati, dan seterusnya
kebanyakan

menganut etika
keutamaan.

Teleologis Konsekuensi Kebenaran dan Aliran etika yang


berorientasi
atau akibat kesalahan
pada konsekuensi
didasarkan pada
atau hasil
tujuan akhir
seperti:
Eudaemonisme,

Hedonisme,
Utilitarianisme

5
(http://www.medscape.org/viewarticle/554276)7 di akses pukul 20.53
Deontologis Kewajiban Kelayakan, Pandangan etika
yang
atau kepatutan,
mementingkan
keharusan kepantasan
kewajiban

seperti halnya
pemikiran

Immanuel Kant yang


terkenal

dengan sikap
imperatif

kategoris, perbuatan
baik

dilakukan tanpa
pamrih.

C. Etika Pancasila

Etika pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-
nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.6 Suatu perbuatan
dikatakan baik bukan hanya karena sesuai dengan sila-sila tersebut namun juga sesuai
dengan adat istiadat (etiket). Nilai-nilai pancasila meskipun merupakan dasar nilai hidup
bangsa indonesia, namun sebenarnya nilai-nilai yang terkandung didalamnya bersifat
universal dan dapat diterima oleh siapapun dan dimanapun.

6
Kaelan MS. 2002. Pendidikan Pancasila. Edisi Reformasi. Yogyakarta :Paradigma
Pancasila sebagai suatu sistem etika karena nilai-nilai dalam sila pancasila secara
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang mutlak dan berkaitan antara sila satu sampai
dengan lima. Masing-masing nilai memiliki bobot nilai yang berbeda namun saling
berkaitan makna. Diantara sila-sila tersebut, sila pertama lah yang memiliki nilai dengan
bobot paling tinggi yaitu nilai ketuhanan yang merupakan nilai religius. Sedangkan nilai-
nilai setelahnya adalah nilai manusiawi.

Nilai-nilai penting untuk mempelajari perilaku individu atau kelompok, karena nilai
meletakkan fondasi untuk memahami sikap dan motivasi serta mempengaruhi persepsi
kita.7 Bahkan Robbins menambahkan bahwa nilai itu mempengaruhi sikap dan perilaku.8

Etika pancasila tidak memposisikan secara berbeda atau bertentangan dengan


aliran-aliran besar etika yang mendasarkan pada kewajiban, tujuan tindakan, dan
pengembangan karakter moral, namun justru merangkum dari aliran-aliran besar tersebut.
Nilai-nilai pancasila sendiri di gali dari budaya bangsa indonesia terdahulu, artinya apa
yang sudah ada sekarang merupakan warisan para pendahulu kita. Berarti pancasila adalah
milik bangsa indonesia yang menjadikan bangsa indonesia memiliki ciri khas di banding
dengan negara lain.

Nilai etika dalam pancasila di jabarkan sebagai berikut :

1) Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa

Pada prinsipnya mengandung makna bahwa negara kita adalah negara yang
monoteisme, artinya bangsa indonesia harus memeluk salah satu agama/aliran kepercayaan
yang diyakininya dan dapat menjalankan ibadahnya dengan baik. Negara melindungi
kehidupan bangsa indonesia dalam menjalankan ibadahnya masing-masing.

2) Nilai Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang monopluralis yaitu manusia yang
memiliki susunan kodrat, sifat kodrat dan kedudukan dan kedudukan kodrat. Manusia

7
Fathurroman Muhammad. 2018.pendidikan pancasila&kewarganegaraan. Kalimedia. Yogyakarta hlm 47
8
Ibid hlm 47
sebagai makhluk jiwa-raga, sosial-individu, dan pribadi-tuhan yang maha esa. Perpaduan
tersebut harus berjalan harmonis untuk mewujudkan suatu kehidupan yang baik.
Konsekuensi dari nilai kemanusiaan ini seluruh bangsa indonesia haruslah menjunjung
tinggi nilai tersebut tanpa meninggalkan sila-sila yang lain.

3) Nilai Persatuan Indonesia

Sila ini mengandung arti bahwa negara indonesia menjunjung tinggi persatuan dan
kesatuan dengan mengutamakan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan
kelompok/pribadi. Nilai persatuan banyak mengandung implikasi bagi bangsa indonesia,
artinya bangsa indonesia harus mampu mewujudkan perbedaan yang ada menjadi suatu
persatuan dan kesatuan.

4) Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan

Kerakyatan menjadi ciri khas bagi pancasila. Nilai kerakyatan ini diwujudkan dalam
berbagai segi kehidupan,terutama dalam kehidupan politik. Kehidupan politik yang
berlandaskan kerakyatan akan lebih mengutamakan kepentingan rakyat di bandingkan
kepentingan pribadi/kelompok. Bukan berdasar egoisme dan individu tetapi berdasarkan
kepentingan bersama.

5) Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Keadilan yang dimaksud dalam sila ini adalah seluruh masyarakat indonesia
memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan. Hal ini berarti rakyat
berkewajiban untuk mengadakan keadilan. Keadilan kan terwujud apabila seluruh
masyarakat berperan serta dan terlihat di dalamnya untuk bersama-sama menciptakan
keadilan.9

Nilai-nilai di atas bersifat umum atau universal, yaitu nilai yang melingkupi realitas
kemanusiaan dimanapun, kapanpun dan merupakan dasar bagi setiap tindakan.Indonesia

9
Widiosuseno Iriyanto. 2007. Buku Ajar Pendidikan Pancasila. BP UNDIP Semarang hlm 39
adalah negara hukum, oleh karena itu pelaksanaan dan penyelenggaraan negara meliputi
kekuasaan, kebijaksanaan, dan kewenangan harus bersumber pada nilai dan norma yang
berlaku.

D. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika

Pentingnya pancasila sebagai sistem etika terkait dengan problem yang

dihadapi bangsa Indonesia sebagai berikut.

1. banyaknya kasus korupsi yang melanda negara Indonesia sehingga dapat


melemahkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. masih terjadinya aksi terorisme yang mengatasnamakan agama sehingga dapat
merusak semangat toleransi dalam kehidupan antar umat beragama, dan
meluluhlantakkan semangat persatuan atau mengancam disintegrasi bangsa.
3. masih terjadinya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan
bernegara, seperti: Kasus penyerbuan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan
Yogyakarta, pada 2013 yang lalu.
4. kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin masih menandai
kehidupan masyarakat Indonesia. Kelima, ketidakadilan hukum yang masih
mewarnai proses peradilan di Indonesia, seperti putusan bebas bersyarat atas
pengedar narkoba asal Australia Schapell Corby. Kesemuanya itu memperlihatkan
pentingnya dan mendesaknya peran dan kedudukan pancasila sebagai sistem etika
karena dapat menjadi tuntunan atau sebagai Leading Principle bagi warga negara
untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

Etika pancasila diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, Dan


bernegara sebab berisikan tuntunan nilai-nilai moral yang hidup. Namun, diperlukan kajian
kritis-rasional terhadap nilai-nilai moral yang hidup tersebut agar tidak terjebak ke dalam
pandangan yang bersifat mitos. Misalnya, korupsi terjadi lantaran seorang pejabat diberi
hadiah oleh seseorang yang memerlukan
KESIMPULAN

Tujuan pancasila dapat dijadikan sebagai etika bagi pedoman dalam mengatur
tingkah laku dan pola pikir masyarakat dan bangsa indonesia ini karena nilai-nilai yang
terkandung dalam penyusunan dan pengesahan pancasila sangat hati-hati dan menggunakan
tingkah laku disertai pemikiran yang mendalam. Sehingga menghasilkan poin yang sangat
berarti bagi pengembangan tingkah laku dan pola pikir dalam menjalani kehidupa di
indonesia.

Etika pancasila berbicara mengenai nilai-nilai yang sangat mendasar serta bersifat
realistis dan aplikatif dalam kehidupan bangsa indonesia. Dalam pancasila terdapat lima
nilai yang tertera secara tertulis, yaitu :

i. Ketuhanan, yaitu nilai yang bersifat mutlak


ii. Kemanusiaan, yaitu keseimbangan antara jasmani dan rohani, lahir dan batin, serta
individu dan sosial.
iii. Persatuan, yaitu suatu perbuatan dikatakan baik apabila dapat memperkuat
persatuan dan kesatuan
iv. Kerakyatan,yaitu mengandung nilai hikmat atau kebijaksanaan dan
permusyawaratan.
v. Keadilan, yaitu prinsip kebaikan serta keadilan yang mengatasi dalam konteks
sosial.

DAFTAR PUSTAKA

Widiosuseno Iriyanto. 2007. Buku Ajar Pendidikan Pancasila. BP UNDIP Semarang


Fathurroman Muhammad. 2018.pendidikan pancasila&kewarganegaraan. Kalimedia. Yogyakarta
Kaelan MS. 2002. Pendidikan Pancasila. Edisi Reformasi. Yogyakarta :Paradigma
http://www.medscape.org/viewarticle/554276 diakses pukul 20.53
https://www.akuntt.com/2014/02/pengertian-moral-secara-umum-etimologi.html diakses pada pukul 16.10
https://www.zonareferensi.com/pengertian-etika/ diakses pukul 09.20
http://123789adt.blogspot.com/2016/09/makalah-pancasila-sebagai-sistem-etika.html diakses pukul 10.17

Anda mungkin juga menyukai