Disusun oleh :
1
Halaman pengesahan
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Ekonomi Mikro Agribisnis Tahun
Pelajaran 2017/2018
Disusun oleh :
Pengesahan oleh :
Dosen Pembimbing
2
Kata Pengantar
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
berkat kemurahanNya laporan ini dapat kami selesaikan. Dalam laporan ini kami
membahas mengenai ekonomi mikro yang telah dipraktikumkan sebanyak tujuh acara.
Laporan ini dibuat dalam rangka pemenuhan syarat dan merangkum laporan selama
masa praktikum. Dengan selesainya laporan praktikum ini tidak terlepas dari kerjasama
kelompok. Kami berharap laporan ini dapat berguna untuk pembaca terlebih kepada
kami selaku penyusun. Kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi kami ucapkan
terimakasih.
Penyusun
3
Daftar isi
Halaman Pengesahan.........................................................................................................ii
Kata Pengantar.................................................................................................................iii
Daftar Isi...........................................................................................................................iv
Pembahasan ......................................................................................................................5
Pembahasan.....................................................................................................................14
Pembahasan.....................................................................................................................24
Pembahasan.....................................................................................................................33
Pembahasan.....................................................................................................................42
Pembahasan.....................................................................................................................56
4
Latihan Acara 7................................................................................................................74
Pembahasan.....................................................................................................................75
5
BAB I
1
1.2Prinsip teori Utilitas:
1. Barang (goods) yang di konsumsi mempunyai sifat semakin banyak akan semakin
besar manfaatnya. Dengan demikian, jika sesuatu yang bila dikonsumsi semakin
banyak justru mengurangi kenikmatan hidup (bad) tidak dapat didefinisikan sebagai
barang, misalnya penyakit.
3. Pada teori utilitas berlaku Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin Menurun (The
law of Diminishing marginal utility) yaitu bahwa awalnya sesorang konsumen
mengkonsumsi satu unit barang tertentu akan memperoleh atambahan utilitas
(manfaat) yang besar, akan tetapi tambahan unit konsumsi barang tersebut akan
memberikan tambahan utilitas (manfaat yang semakin menurun, dan bahkan dapat
memberikan manfaat negatif. Dengan kata lain, utilitas marjinal (MU) mula-mula
adalah besar, dan semakin menurun dengan meningkatnya unit barang yang
dikonsumsi.
4. Pada teori utilitas berlaku konsistensi preferensi, yaitu bahwa konsumen dapat secara
tuntas (complete) menentukan rangking dan ordering pilihan (preference, choice)
diantara berbagai paket barang yang tersedia. Konsep ini disebut dengan Transitivity
dan rasionalitas. Misalnya, jika A lebih disuka dari B atau A>B, dan B lebih disukai
dari C atau B>C, maka harus berlaku A lebih disuka dari C, atau A>C.
2
Teori utilitas disebut dengan teori kardinal (pendekatan dengan menggunakan nilai
absolut) karena unit kegunaan (unit Utilitas = util) dihitung dalam skala interval,
sehingga tingkat kegunaan dapat dijumlahkan menjadi total utilitas (TU), dan marginal
utility (MU). Secara sederhana MU dapat diartikan atau diartikan perubahan total utilitas
karena perubahan. Teori kegunaan kardinal ini telah banyak digunakan para ekonom,
mengingat sngat sulit untuk mewngukur Utilitas (kegunaan) dari konsumsi suatu paket
barang secara kardinal.
Kurva indiferens adalah kurva yang menghubungkan titik-titik tempat kedudukan paket
kombinasi konsumsi dua barang yang memberikan tingkat kepuasan (kegunaan) yang
sama. (dinilai dalam skala ordinal).
1. 1.Konsistensi (prinsip Transitivity); jika Misalnya, jika A lebih disuka dari B atau
A>B, dan B lebih disukai dari C atau B>C, maka harus berlaku A lebih disuka dari C,
atau A>C. berarti kurva indeferens tidak saling berpotongan. Titik E pada gambar (b)
seolah-olah berpotongan, sebenarnya titik E ada pada salah satu Kurva indiferens .
(semakin jauh Kurva indiferens terhadap titik origin maka akan semakin tinggi tingkat
kepuasan konsumen A > B > C.
2. Banyak lebih disuka dari pada sedikit (more is better) juga merupakan alasan rasional
sehingga Kurva indiferens yang berada di sisi kanan lebih disuka.
3. Tidak harus paralel, karena perubahan utilitas tidak harus proporsional, tetapi syarat
(2) harus dapat dipakai
4. Kurva indiferens menurun dari kiri atas ke kanan bawah (downward slopping) dan
sembung terhadap titik orogin (convex to origin)
3
X
50 B
Preferred
40 D
F
A
30
Not Preferred C
20 IC
E
0 20 30 40 50 Y
Jika konsumen ingin meningkatkan konsumsi salah 1 barang maka harus mengurangi
kuantitas barang lain yang dikonsumsi. Dalam kasus ini apabila konsumen akan
menambah barang x maka harus mengurangi konsumsi barang Y (trade off). Hal ini yang
disebut sebagai daya substitusi marginal (Marginal Rate of Substitution (MRS)
MRS XY = - U = F (X,Y)
MUX .dX = -MUY . dy atau (Bertanda negatif berarti miring dari kiri atas ke kanan
bawah).
4
Latihan Acara 1
a. Idifference curve?
b. Marginal utility?
Q1 Q2
A 86 88
B 86 87
C 100 90
D 79 80
E 85 87
F 79 79
G 95 89
H 80 80
I 79 79
J 86 87
Table 1.1 rank order
I II III IV
Q1 Q2 Q1 Q2 Q1 Q2 Q1 Q2
2 13 3 12 5 12 7 12
3 6 4 8 5,5 9 8 9
4 4,5 5 6,3 6 8,3 9 7
5 3,5 6 5 7 7 10 6,3
6 3 7 4,4 8 6 11 5,7
7 2,7 8 4 9 5,4 12 5,3
5
a. Gambarkan indifferenci I,II,III dan IV!
b. Apakah indifferenci curve ini menunjukkan sifat-sifat indifference curve?
c. Hitung MRS pada tiap tingkat perubahan!
PEMBAHASAN
Q1 Q2 Rank Ordering
A 86 88 3
B 86 87 3
C 100 90 1
D 79 80 6
E 85 87 4
F 79 79 6
G 95 89 2
H 80 80 5
I 79 79 6
J 86 87 3
Table 1.3 rank order
6
Kurva rank ordering
Q2
100 C
90 G
EB,J
80 D
70
60
50
40
30
20
10
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Q1
7
4. a.Gambar indifference curve I,II,III dan IV!!!!!
Q2
13
12
11
10
5 IC3
IC4
4 IC2
2 IC1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
13 Q1
8
Melewati tiap titik pada comodity space
Tidak berpotongan
Conveks dan cembung
c. MRS pada tiap tingkat perubahan
MRS
I II III IV
-7 -4 -6 -3
-1,5 -1,7 -1,4 -2
-1 -1,3 -1,3 -0,7
-0,5 -0,6 -1 -0,6
-0,3 -0,4 -0,6 -0,4
Penyelesaian:
MRS=4,5-6/4-3=-1,5/1=--1,5 MRS=8,3-9/6-5,5=-0,7/0,5=-1,4
MRS=3,5-4,5/5-4=-1/1=-1 MRS=7-8,3/7-6=-1,3/1=-1,3
MRS=3-3,5/6-5=-0,5/1=-0,5 MRS=6-7/8-7=-1/1=-1
MRS=2,7-3/7-6=-0,3/1=-0,3 MRS=5,4-6/9-8=-0,6/1=-0,6
MRS=8-12/4-3=-4/1=-4 MRS=9-12/8-7=-3/1=-3
MRS=6,3-8/5-4=-1,7/1=-1,7 MRS=7-9/9-8=-2/1=-2
MRS=5-6,3/6-5=-0,7/1=-0,7 MRS=6,3-7/10-9=-0,7/1=-0,7
MRS=4,4-5/7-6=-0,6/1=-0,6 MRS=5,7-6,3/11-10=-0,6/1=-0,6
MRS=4-4,4/8-7=-0,4/1=-0,4 MRS=5,3-5,7/12-11=-0,4/1=-0,
1.3 Ringkasan
9
Utilitas adalah kepuasan yang diperoleh dalam mengkonsumsi barang dan jasa.Total
Utility adalah kepuasan total dalam mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa. Marginal
utility adalah tambahan kepuasan yang diperoleh dalam menambah satu satuan
barang/jasa yang dikonsumsi. Indifference curve adalah kurva yang menghubungkan titik-
titik kombinasi dari konsumsi (atau pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat
kepuasan yang sama. Marginal Rate of Subtitution (MRS) adalah jumlah Q 2 yang dapat
digantikan oleh unit Q1 pada tingkat kepuasan atau utility yang sama.
10
BAB II
BUDGET LINE
P1Q1 + P2Q2 = Y0
P1 = harga barang 1
P2 = harga barang 2
Q2 = jumlah barang 2
Pengertian budget line atau garis anggaran adalah kurva atau garis yang memperlihatkan
semua kombinasi atau perpaduan dua barang yang akan dibeli konsumen dengan asumsi
semua pendapatan konsumen habis dibelanjakan. Jadi garis anggaran atau budget line
adalah mendeskripsikan seluruh kombinasi benda-benda atau jasa-jasa yang ada bagi
rumah tangga konsumen pada pendapatan tertentu dan pada harga tertentu juga.Selain
itu,adapun karakteristik Budget Line adalah sebagai berikut :
1. Budget Line berslope negatif. Hal ini disebabkan adanya efek substitusi antara barang
X dan barang Y.
11
2. Satu Budget Line untuk satu jumlah anggaran tertentu. Semakin besar jumlah uang
yang dialokasikan untuk membeli barang X dan Y ditunjukkan oleh garis yang
semakin menjauhi titik 0.
3. Panjang penggal vertikal menunjukkan apabila keseluruhan dana digunakan untuk
membeli barang Y, sebaliknya penggal horisontal menunjukkan apabila seluruh dana
digunakan untuk membeli barang X.
Budget line atau garis anggaran adalah sebuah teori yang dikembangkan berdasarkan teori
perilaku konsumen dimana pada teori perilaku konsumen ada dua pendekatan yakni :
Total Utility adalah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsi sejumlah barang
tertentu. Marginal Utility adalah tambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat
dari pertambahan atau pengurangan satu unit barang tertentu.
12
akan terjadi suatu kurva yang disebut Garis Harga Konsumsi yang menunjukkan tingkat
kepuasan yang semakin berkurang. Sedangkan perubahan pendapatan disebut Garis
Pendapatan Konsumsi akan memengaruhi pemaksimuman kepuasan yang menunjukkan
tingkat kepuasan yang semakin meningkat.
P1Q1 + P2Q2 = Y0
Y0 P1
Q2 = - Q1
P2 P2
P1Q1 + P2Q2< Y0
Garis AB dibuat dengan mengasumsi fungsi pendapatan yang dibuat dalam persamaan
dalam ilmu ekonomi yang di sebut budget line.Adapun budget line ini mempunyai
kemiringan (slope) sama dengan rasio harga.
dy Px
=-
dx Py
Y0 naik menjadi Y1 = 30
13
Q1 Q2
0 30
- - Y0 naik menjadi Y2 = 10
- -
Q1 Q2
15 0
0 10
- -
Q1 Q2
0 10
- - Kalau P1 naik menjadi P1 = 1
- -
Q1 Q2
5 0 20 A Akibat Line
Budget lain : Budget
Lineberputar
Line
bergeser space
Pendapatan
bergeser
sejajar
arah
A
0 10 H
q2 M/PY Y sejajar
karena
menjauhi
riil berubah
perbandingan
titik F,I
menjauhi0.Slope
meskipun
harga
titik
tetap
IC
101 YDaerah
0
1 QQQ2 22 M/PX Budget Line P1Q1 + P2Q2 < Y0
Titik - - 20
optimum
20
30 konsumen
anggaran akan 0.Slopeharga-harga
karena
pendapatan
didapatkan tetap Pnominal
apabila1karenatetap
harga-
tetap
IC2 IC 3 IC 4 berubah -
PB1Q1 luas
+ P2Qbudget
= Y2P berubah.
dengan(lihat
2P 0 1space)
indifference Y02
curve bersinggungan budget line.
- - 20 harga
Arah tetap
tetap =– sejajar
10 P2
10 0 X
5 0 10
Slopeindiference curve = Slope budget line
Arah tetap = sejajar
P1 00 10
MRS = 85
10 15
1010
20 QQ
Q 1
11 Titik Optimum
P2
P1
1. MRS =
P2
2. Indifference curve convex
14
4. Kalau fungsi utility konsumen seperti pada latihan acara 1 no. 4, carilah titik
optimumkonsumen dari grafik indifference curve dan budget line!
5. Berapakah MRS pada titik optimum tersebut?
Diketahui pendapatan 16,harga barang pertama = 1, dan harga barang kedua = 2
15
PEMBAHASAN
1. Dik : Yo = 16 P1 = 1 P2 = 2
a. Persamaan Budget Line ( BL)
P1Q1 + P2Q2 = Y0
Y 0 P1
Q2 = − . Q1
P2 P2
16 1
Q2 = − . Q1
2 2
Q1 = 0
16
Q2 = =8
2
1
Q2 = Q1
2
1
8 = Q1
2
16 = Q1
Q1 = 16
Q2 = 8
P1Q1 + P2Q2< Y0
1 (16) + 2 (8) < 16
16 + 16 < 16
32 > 16
16 < 32
16
2. Gambargrafik budget line dan budget space-nya.
16
P1
3. Slope Budget Line = -
P2
8 1
= =
16 2
4.
17
15
14
13
12
11
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Titik optimum konsumen terletak pada pertemuan antara budget line I dengan IC II
yaitu titik Q1 =6 Q2 = 5 dan Q1 = 8 Q2 = 4
2.5 Ringkasan
18
Hubungan antara pendapatan dan konsumsi atau jumlah yang dibeli atau jumlah
yang diminta dapat digambarkan dengan kurva engel (engel curve).
Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk
mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan dan
keinginannya.
19
20
BAB III
Menurut Sadono (2010), dalam hal ini Perilaku konsumen dalam kegiatan pembelian
sering dipengarugi oleh beberapa faktor ekonomi dari segi mikro ekonomi, misalnya
perubahan harga, perubahan pendapatan dan substitusi. Oleh karena, ketika faktor-faktor
tersebut berubah maka relatif pola perilaku konsumen dalam proses kegiatan konsumsi
juga mengalami perubahan. Ada tiga perubahan penting yang mempengaruhi,
(berpengaruh terhadap ekuilibrium pada suatu kurva indiferensi), yaitu:
Ada kemungkinan keadaan konsumen menjadi lebih baik atau lebih buruk karena
pendapatanya berubah tetapi harga-harga tetap konstan. Kebutuhan-kebutuhan
konsumen bisa bertambah atau berkurang sesuai dengan pendapatanya semakin
besar atau kecil untuk dibelanjakan. Akibat-akibat perubahan semacam ini
dinamakan efek-efek pendapatan.
Ada kemungkinan harga-harga berubah tetapi pendapatan konsumen dalam bentuk
uang juga berubah sedemikian rupa dalam waktu yang bersamaan sehingga
akibatnya ia tidak menjadi lebih baik dan juga tidak menjadi lebih buruk. Namun
sementara itu, ia akan merasa lebih baik membeli baranag-barang yang harganya
relatif murah lebih banyak lagi. Ia akan mengganti barang-barang yang harganya
relatif mahal dengan barang-barang yang harganya relatif lebih murah. Akibat
perubahan semacam ini disebut efek-efek substitusi.
Kemungkinan harga dari suatu barang bisa naik atau turun, sedangkan pendapatan
konstan, sehingga konsumen bisa menjadi lebih buruk atau bisa menjadi lebih baik.
21
Dalam situasi seperti ini, konsumen tidak hanya harus mengatur kembali
pembelianya berdasarkan efek substitusi. Pendapatan riel-nya, penghasilanya dalam
bentuk barang-barang yang dibelinya, juga harus berubah.
Hubungan antara pendapatan dan konsumsi atau jumlah yang dibeli atau jumlah yang
diminta dapat digambarkan dengan kurva Engel ( Engel Curve ). (g.2)
Pengukurn renponse konsumsi terhadap perubahan pendapatan dengan elastisitas
pendapatan dari permintaan.
Q2
Income Consumption B2 A2
Curve B1 A1
A2 B0 A0
A1 V2
A0 V1
V0
Y0 Y1 Y2 Q1
0 B0 B1 B2 Y0 Y1 Y2
(g.1) (g.2)\
Contoh :
22
Pendapatan naik dari 8000 menjadi 12000 (dari Y1 ke Y2)
1
( y 2+ y 1 )
q 2−q 1 2 q 2−q 1 y 2+ y 1 10−5 12000+8000
n= = =
y 2− y 1 1 y 2− y 1 q 2−q 1 12000−8000 10+5
( q 2−q 1 )
2
5 20000 5 1
¿ = =1
4000 15 3 2
Elastisitas ini disebut elastisitas busur (Arc Elasticity) atau eastisiata rata-rata. Kalau
fungsi kontinyu dan mulus kita dapat mencari elastisitas titik (Point Elasticity).
∆q y
n= contoh : q = a0 + by
∆y q
∆q
=b
∆y
y
n=b
q
∆q
Contoh lain : q = AYb =b AYb-1
∆y
∆q AY b q
=b =b
∆y y y
∆q y q y
n= =b =b (Elastisitas Tetap)
∆y q y q
Q Q Q
23
Y Y Y
Harga Q1, P1 naik dari P1 P1’. Budget line berputar arah. Optimum bergeser dari
arah A ke B. Jumlah konsumsi Q 1 berubah dari OA1 ke OB1 menjadi lebih kecil. Jadi
kalau harga naik, jumlah barang yang dikonsumsi atau jumlah barang yang diminta
turun. Pada umumnya demikian (termasuk barang normal juga). (g.3)
Hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta (dikonsumsi) dapat
digambarkan dengan kurva permintaan (Demand). (g.4)
Permintaan (Demand) : jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga.
Q2 P1
A Curve P10 A
B V0 Demand
V1
0 B1 A 1 Q1 0 B1 A1 Q1
(g.3) (g.5)
Hukum permintaan ( The Law of Demand ) : kalau harga naik jumlah barang yang
diminta turun dan sebaliknya.
24
∆q
q ∆q p
ε= =
∆ p ∆p q
p
Contoh : kalau harga naik dari 6 ke 7, jumlah barang yang diminta turun dari 2000
menjadi 1000.
1
( p 2+ p 1 )
∆ q p q 2−q 1 2 q 2−q 1 p 2+ p 1 1000−2000 7+6
ε= = = =
∆ p q p 2− p 1 1 p 2− p 1 q 2−q 1 7−6 1000+2000
( q 2−q 1 )
2
1000 13 13 1
¿ = =4
1 3000 3 3
Contoh :
p Q ε
8 0 0
7 1000 -15
6 2000 -4,33
5 3000 -2,20
4 4000 -1,29
3 5000 -0,78
2 6000 -0,45
1 7000 -0,23
0 8000 -0,07
P
8 -15
7 -4,33
6 -2,20
25
5 Elastis -1,29
4 -0,78
3 ε =−1 -0,45
1 Inelastis -0,07
Jadi kalau demand linier, sebelah kiri titik tengah permintaan elastic, sebelah kanan
titik tengah permintaan inelastistic, pada titik tengah elastic unit (unitary elasticity).
∂q
q ∂q p
ε= =
∂p ∂p q
p
Contoh :
∂q p p
1. q = a + b1p + b2 ε = =b 1
∂p q q
q p
2. q = Ap1b1yb2 ε =b 1 = b1
pq
Giffen Paradox : gejala yang berlawanan dengan hukum permintaan, harga naik
jumlah barang yang diminta naik, dan sebaliknya. Barang demikian disebut
barang giffen (giffen goods).
q2 q2 q2
P.C curve
26
P.C curve P.C curve
q1 q1 q1
Y Q
4000 100
6000 200
8000 300
10000 350
12000 380
14000 390
16000 350
18000 250
27
2. a. Gambarkan kurva permintaan !
b. Hitunglah elatisitas harga permintaan pada tiap tingkat perubahan !
c. Pada tingkat harga berapa permintaan bersifat elastic dan inelastis ?
P Q
6 20000
5 40000
4 60000
3 80000
2 100000
1 120000
PEMBAHASAN
400
300
200
100
28
∆q
q ∆q y
n= =
∆y ∆y q
y
Y Q n
4000 100 1
6000 200 1,67
8000 300 1,4
10000 350 0,7
12000 380 0,45
14000 390 0,16
16000 350 -0,81
18000 250 -2,8
2−¿ q 1
q¿
¿
Y
¿
2
¿ 1+Y ¿
¿
¿
¿
n1=¿
100 10000
=
2000 300
5
= = 1,67
3
2−¿ q 1
q¿
¿
Y
¿
2
¿ 1+Y ¿
¿
¿
¿
n2=¿
29
100 14000
=
2000 500
7
= = 1,4
5
2−¿ q 1
q¿
¿
Y
¿
2
¿ 1+Y ¿
¿
¿
¿
n3=¿
50 18000
=
2000 650
9
= = 0,69 = 0,7
13
2−¿ q 1
q¿
¿
Y
¿
2
¿ 1+Y ¿
¿
¿
¿
n4 =¿
30 22000
=
2000 730
33
= = 0,45
73
30
2−¿ q 1
q¿
¿
Y
¿
2
¿ 1+Y ¿
¿
¿
¿
n5=¿
10 26000
=
2000 770
13
= = 0,16
77
2−¿ q 1
q¿
¿
Y
¿
2
¿ 1+Y ¿
¿
¿
¿
n6=¿
−40 30000
=
2000 740
−60
= = - 0,81
74
2−¿ q 1
q¿
¿
Y
¿
2
¿ 1+Y ¿
¿
¿
¿
n7=¿
−100 34000
=
2000 600
31
17
=- = - 2,83
6
2. kurva permintaan.
P
6
5
4
3
2
1
P Q ε
6 0 0
5 20000 -11
4 40000 -3
3 60000 -1,4
2 80000 -0,7
1 100000 -0,3 32
0 120000 -0,09
2−¿ q 1
q¿
¿
P
∆q p ¿
ε 1= . = 2
∆p q
¿ 1+ P¿
¿
¿
¿
¿
(20000) (11)
=
(−1) (20000)
11
= = -11
−1
2−¿ q 1
q¿
¿
P
∆q p ¿
ε2 = . = 2
∆p q
¿ 1+ P¿
¿
¿
¿
¿
(20000) (9)
=
(−1) (60000)
9
= =-3
−3
2−¿ q 1
q¿
¿
P
∆q p ¿
ε3 = . = 2
∆p q
¿ 1+ P¿
¿
¿
¿
¿
(20000) (7)
=
(−1) (100000)
33
7
= = -1,4
−5
2−¿ q 1
q¿
¿
P
∆q p ¿
ε 4= . = 2
∆p q
¿ 1+ P¿
¿
¿
¿
¿
(20000) (5)
=
(−1) (140000)
5
= = - 0,71
−5
2−¿ q 1
q¿
¿
P
∆q p ¿
ε5 = . = 2
∆p q
¿ 1+ P¿
¿
¿
¿
¿
(20000) (3)
=
(−1) (180000)
3
= = - 0,3
−9
2−¿ q 1
q¿
¿
P
∆q p ¿
ε6 = . = 2
∆p q
¿ 1+ P¿
¿
¿
¿
¿
34
(20000) (1)
=
(−1) (220000)
1
= = - 0,09
−11
6 ε 1 = -11
5 ε 2 = -3
4 ε = -1,4
3
3 Elastis ε 4 = -0,7
2 ε 5 = -0,3
1 Inelastis ε 6 = -0,09
35
ε 1 -11 = elastis
ε 2 -3 = elastis
ε 3 -1,4 = elastis
ε 4 -0,7= inelastis
ε 5 -0,3 = inelastis
ε 6 -0,09 = inelastis
Pada tingkat harga 40.000 dan 20.000 permintaan bersifat inelastis karena ε > -1
,sedangkan pada tingkat harga 80.000 , 100.000 , 120.000 permintaan bersifat elastis karena
ε < -1.
P Q
0 40
20 30
40 20
60 10
80 0
∆q p
Elastisitas : ε =
∆p q
P Q ε
0 40
20 30 - 0,14
40 20 - 0,6
60 10 - 1,67
80 0 - 7
2−¿ q 1
q¿
¿
P
∆q p ¿
ε 1= . = 2
∆p q
¿ 1+ P¿
¿
¿
¿
¿
(−10) (20)
=
(20) (70)
−1
= = - 0,14
7
2−¿ q 1
q¿
¿
P
∆q p ¿
ε2 = . = 2
∆p q
¿ 1+ P¿
¿
¿
¿
¿
(−10) (60)
=
(20) (50)
−3
= = - 0,6
5
2−¿ q 1
q¿
¿
P
∆q p ¿
ε3 = . = 2
∆p q
¿ 1+ P¿
¿
¿
¿
¿
(−10) (100)
=
(20) (30)
−5
= = -1,67
3
2−¿ q 1
q¿
¿
P
∆q p ¿
ε 4= . = 2
∆p q
¿ 1+ P¿
¿
¿
¿
¿
(−10) (140)
=
(20) (10)
7
= =-7
−1
3.2 Ringkasan
Hubungan antara pendapatan dan konsumsi atau jumlah yang dibeli atau jumlah yang
diminta dapat digambarkan dengan kurva engel (engel curve).
Menurut response terhadap perubahan pendapatan barang dapat dibedakan menjadi 3
macam :
DAFTAR PUSTAKA
1.Harga
Hubungan harga dengan permintaan adalah hubungan yang negatif. Artinya bila yang satu
naik maka yang lainnya akan turun dan begitu juga sebaliknya. Semua ini berlaku dengan
catatan faktor lain yang mempengaruhi jumlah permintaan dianggap tetap.
Terjadinya perubahan harga pada suatu barang akan berpengaruh pada permintaan barang
lain. Harga barang lain dapat meliputi harga barang substitusi, komplemen, dan independen.
Salah satu contoh barang substitusi, bila harga kopi naik, biasanya permintaan teh akan naik.
Barang komplementer contohnya roti dengan keju. Apabila keduanya dipakai secara
bersamaan sehingga dengan demikian bila salah satu dari harga barang tersebut naik, pada
ummumnya akan mempengaruhi banyaknya konsumsi barang komplemennya. Barang
independen adalah barang yang tidak dipengaruhi oleh harga barang yang lain.
3.Selera
Selera merupakan variabel yang mempengaruhi besar kecilnya permintaan. Selera dan pilihan
konsumen terhadap suatu barang bukan saja dipengaruhi oleh struktur umum konsumen,
tetapi juga karena faktor adat dan kebiasaan setempat, tingkat pendidikan, atau lainnya.
4.Jumlah penduduk
Semakin banyaknya jumlah penduduk makin besar pula barang yang dikonsumsi dan makin
naik permintaan. Penambahan jumlah penduduk mengartikan adanya perubahan struktur
umur. Dengan demikian, bertambahnya jumlah penduduk adalah tidak proporsional dengan
pertambahan jumlah barang yang dikonsumsi.
5.Tingkat pendapatan
perubahan tingkat pendapatan akan mempengaruhi banyaknya barang yang dikonsumsi.
Secara teoretis, peningkatan pendapatan akan meningkatkan konsumsi. Bertambahnya
pendapatan, maka barang yang dikonsumsi tidak hanya bertambah kuantitasnya, tetapi
kualitasnya juga meningkat.
Fungsi Permintaan
Menurut Virgantari (2011), secara umum, fungsi permintaan menyatakan hubungan jumlah
yang diminta dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada tempat dan waktu tertentu.
Fungsi permintaan dapat diturunkan melalui dua cara, yang pertama adalah memaksimumkan
kepuasan dengan kendala jumlah anggaran dan harga barang. Fungsi permintaan yang
diturunkan dari prinsip ini disebut dengan fungsi permintaan Marshallian. Fungsi ini pertama
kali diperkenalkan oleh ekonom Inggris Alfred Marshal pada tahun 1980 dan menganggap
bahwa pendapatan konsumen konstan. Fungsi permintaan lain dapat diturunkan dengan
menerapkan teori dualitas, yaitu meminimumkan biaya dan memaksimumkan output pada
tingkat pengeluaran tetap.
Permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor-faktor yang
memengaruhinya disebut fungsi permintaan. Fungsi permintaan menghubungkan antara
variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Persamaan fungsi permintaan dapat disusun
sebagai berikut.
Dx = f (Px, Py, Y, T, N)
dimana:
Dx = permintaan akan barang x
Px = harga barang x
Py = harga barang y
Y = pendapatan per kapita
T = selera
N = jumlah penduduk
Dx adalah variabel tidak bebas, karena besarnya nilai ditentukan oleh variabel lain. Px, Py, Y,
T dan N adalah variabel bebas karena besar nilainya tidak tergantung besarnya variabel lain.
Tanda positif dan negatif menunjukkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap
permintaan akan barang. Hukum permintaan pada hakikatnya menyatakan bahwa makin
rendah harga suatu barang, makin banyak permintaan atas barang tersebut; sebaliknya
semakin tinggi harga suatu barang semakin sedikit permintaan atas barang tersebut (Firdaus,
2008).
Kurva Permintaan
Menurut Haryati (2007), kurva permintaan adalah kurva yang menghubungkan antara harga
barang (ceteris paribus) dengan jumlah barang yang diminta. Kurva permintaan
menggambarkan tingkat maksimum pembelian pada harga tertentu, ceteri paribus (keadaan
lain tetap sama). Kurva permintaan menggambarkan harga maksimum yang konsumen
bersedia bayarkan untuk barang bermacam-macam jumlahnya per unit waktu. Konsumen
tidak besedia membayar pada harga yang lebih tinggu untuk sejumlah tertentu, tetapi pada
jumlah yang sama konsumen bersedia membayar dengan harga yang lebih rendah. Konsep ini
disebut dengan kesediaan maksimum konsumen mau bayar atau willingness to pay.
Harga (Pq)
Kenaikan harga produk (ceteris paribus) akan menyebabkan penurunan jumlah barang yang
diminta yang berarti terjadi perpindahan di sepanjang kurva permintaan. Perubahan variabel
non harga akan menyebabkan pergeseran kurva permintaan, atau menyebabkan perubahan
jumlah barang yang diminta pada tingkat harga tertentu. Faktor-faktor yang menyebabkan
pergeseran permintaan diantaranya adalah perubahan pendapatan, selera, harga barang lain
dan jumlah populasi.
Latihan Acara IV
8
2. permintaan individual : q =
pl
3.
PEMBAHASAN
1. a.
P qa qb qc
6 9 18 30
5 10 20 32
4 12 24 36
3 16 30 45
2 22 60 60
1 30 60 110
P
Qa Qb Qc
6
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Q
b.
P qa qb qc Q
6 9 18 30 57
5 10 20 32 62
4 12 24 36 72
3 16 30 45 91
2 22 60 60 142
1 30 60 110 200
1
20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 Q
8
2. fungsi permintaan individual q =
pl
Misal : Q = 1 P = 8 P
Q = 8 P1 8
1
1 8 Q
b. Q = 3q = 3 ( p81 )= 24p 1 P
P Q 24
24 1
1 24
1 24 Q
c. Apakah permintaan elastis? tidak, tetapi permintaan bersifat unitary elastis karena ɛ = -1
∆Q P 24−1 1+24
ɛ= = =−0,1
∆P Q 1−4 24 +1
3. a.
Menurut dari tabel di atas bahwa beras,ketela pohon,dan gula termasuk barang normal
karena elastisitas pendapat ( n) > 0 yang membedakan besar elastisitas pendapatan dari setiap
barang yaitu beras o,29 , ketela pohon 0,26 , dan gula 0,51 dan elastisitas harga tidak
mempengaruhi barang normal.
b.
Hubungan antara beras dan ketela pohon ( 0,43 → subtitusi )
Beras (A)
Ketela pohon (B)
ɛAB = ɛA - ɛB = 0,29 – 0,26 = 0,3 (hubungan barang subtitusi karena ɛAB > 0)
Hubungan antara beras dan gula ( 0 → independen/tidak berhubungan )
Beras (A)
Gula (C)
ɛAC = ɛA - ɛC = 0,29 – 0,51 = -0,22 (Komplementer karena ɛAC < 0)
Hubungan antara ketela pohon dan gula
Ketela pohon (B)
Gula (C)
Hubungan antara ketela pohon da gula tidak dapat di definisikan.
4.2 Ringkasan
Permintaan pasar atau permintaan agregat (agregat demand) adalah jumlah barang
yang diminta pada berbagai tingkat harga oleh semua individu pada suatu
pasar.Permintaan pasar merupakan jumlah dari permintaan semua individu di pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Danniel, Moehar. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi
Aksara.
Gilarso, T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius.
Hariyati, Yuli. 2007. Ekonomi Mikro. Jember: CSS.
Virgantari, dkk. 2011. Analisis Permintaan Ikan di Indonesia: Pendekatan
Model Quadratic Almost Ideal Demand System (QUAIDS). Jurnal
Sosek KP. Vol. 6(2): 191 – 203
BAB V
TEORI PRODUKSI
Landasan Teori
Produksi adalah berkaitan dengan cara bagaimana sumber daya (masukan)
dipergunakan untuk menghasilkan produk (keluaran). Menurut Joesron dan Fathorrozi
(2003), produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan
memanfaatkan beberapa masukan atau input. Lebih lanjut Putong (2002) mengatakan
produksi atau memproduksi menambah kegunaan (nilai guna) suatu barang. Kegunaan suatau
barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru atau lebih dari bentuk semula. Lebih
spesifik lagi produksi adalah kegiatan perusahaan dengan mengkombinasikan berbagai
inputuntuk menghasilkan output dengan biaya yang minimum.
5.1 Produksi
Produksi merupakan rangkaian semua kegiatan dari input yang di proses
(Transformasi) menjadi output (produk) tertentu. Produksi dapat berupa barang dan jasa yang
akan dibeli manusia. Produksi bertujuan untuk menciptakan / menambahkan nilai atau guna
suatu barang maupun jasa.
5.2 Teori Produksi
- Mempelajari perilaku firm (unit usaha).
- Menganalisis bagaimana businessman, dengan keterampilan dan teknologi yang ada,
mengkombinasikan berbagai input untuk output yang secara ekonomi efisien.
5.3 Proses Produksi
proses produksi memerlukan input seperti tenaga kerja manusia, bahan mentah, dan
sebagainya yang sering disederhanakan menjadi dua golongan yaitu modal (K) dan tenaga
kerja manusia (L). Dibedakan input tetap (fixed input) dan input variabel (variabel input),
iput tetap tidak mudah berubah pada jangka pendek (short run). (Buku Panduan Praktikum
Ekonomi Mikro.2013.Prodi Agribisnis.Fakultas Pertanian.Universitas Bengkulu)
5.4 Fungsi Produksi
Produksi total (total product) adalah banyaknya produksi yang dihasilkan dari
penggunaan total faktor produksi. Produksi marginal (marginal product) adalah tambahan
produksi karena penambahan penggunaan satu unit faktor produksi. Produksi rata-rata
(average product) adalah rata-rata output yang dihasilkan per unit faktor produksi.
Produksi Total :
TP = f(K,L)
Dimana;TP = produksi total
K= barang modal(yang dianggap konstan)
L = tenaga kerja/buruh
Secara matematis TP akan maksimum apabila turunan pertama dari fungsi nilainya
sama dengan nol. Turunan pertama dari TP adalah MP,maka TP maksimum pada saat MP
sama dengan nol.
Produksi Marginal
MP = TP’ = αTP/αL
Perusahaan dapat terus menambah tenaga kerja selama MP > 0. Jika MP <
0,penambahan tenaga kerja justru menguragi produksi total. Penurunan nilai MP merupakan
indikasi telah terjadinya hukum Pertambahan Hasil Yang Semakin Menurun atau The Law of
Deminishing Return (LDR).
Produksi Rata-Rata
AP = TP/L
Dimana: AP = produksi rata-rata.
Untuk kasus umum dan bila dianggap penambahan faktor produksi dianggap
kontinyu kurva akan menjadi pada diagram 1.1. Diagram 1.1 menunjukan ada tiga tahap
penting dari gerakan perubahan nilai TP. Yang pertama,pada saat MP maksimum (titik 1 dan
4). Kedua,pada saat AP maksimum (titik 2 dan 5). Ketiga,pada saat MP = 0 atau TP
maksimum (titik 3 dan 6). Diagram tersebut dapat dibagi menjadi tiga tahap produksi (The
Three Stages of Production):
3) Tahap III (stage III ),saat MP sudah bernilai < nol (negatif).
Perusahaan tidak mungkin melanjutkan produksi,karena penambahan tenaga kerja
justru menurunkan produksi total. Perusahaan akan mengalami kerugian (slope kurva
TP negatif).
Secara matematis perusahaan akan berhenti menambah tenaga kerja pada saat
tambahan biaya (marginal cost) yang harus dibayar adalah sama dengan tambahan
pendapatan (marginal revenue) yang diterima.tambahan biaya dalam hal ini adalah
upah (wage) tenaga kerja. Tambahan pendapatan adalah produksi marginal dikalikan
harga jual barang dinotasikan P,maka alokasi tenaga kerja (faktor produksi) dianggap
efisien bila:
W = MP (P)
5.6 Produksi optimum
TVP= total value product = TP.p
(p : harga produk)
AVP= average value product = AP.p
(nilai produksi rata-rata)
MVP= marginal value product = MP.p
(nilai marginal produk atau tambahan penerimaan per kesatuan tambahan input)
r = harga input
MVP > r input perlu ditambah
MVP < r input perlu dikurangi
OPTIMUMà MVP = r
Jadi produksi optimum/keuntungan maksimum :
Nilai marginal product (MVP) sama dg harga input (r)
Marginal product (MP) sama dg perbandingan harga input dan output (r/p)
1.
3. Perhatikan table :
1 3
4. Suatu fungsi produksi q = 2 x 2 - x
3
a. Buatlah table fungsi produksi !
b. Gambarkan grafik fungsi produksi ini !
c. Hitunglah MP dan AP !
d. Berapakah x pada APmax , MPmax, dan TPmax ?
e. Kalau r = 7 dan p = 4, berapakah x ?
PEMBAHASAN
1.
a. Kemampuan yang baik untuk memenuhi kepuasan yang diinginkan manusia,
serta menghasilkan barang dan jasa yang akan dibeli manusia. Produksi juga
merupakan kegiatan untuk mencipatakan / menambah nilai / guna suatu barang.
b. Teori ekonomi produksi mempelajari :
Mempelajari perilaku firm (unit satuan produksi)
Menganalisis bagaimana businessman, dengan keterampilan dan teknologi
yang ada, mengkombinasikan berbagai jenis input untuk menghasilkan output
secara ekonomi efisien.
c. Fungsi produksi adalah hubungan antara input dan output yang dapat berupa
table, grafik, atau persamaan. Jadi, fungsi produksi menunjukkan jumlah produksi
yang dihasilkan dari set input pada teknologi tertentu.
2.
a. Marginal product (MP) adalah perubahan produksi per-satuan perubahan input.
Average product (AP) adalah jumlah produksi yang dapat dihasilkan per-satuan
unit input.
Total product (TP) adalah hubungan titik-titik input dan output yang ditarik
menjadi sebuah garis atau total produksi yang dihasilkan oleh satu unit produksi.
Elastisitas produksi adalah perbandingan perubahan relative produksi dan input.
b. Daerah stage I merupakan daerah yang tidak rasional Karena daerah stage I
adalah daerah yang belum menguntungkan dan produksinya belum optimum,
sehingga daerah stage I daerahnya tidak rasional.
20
18
16
14
12
10
AP
8
MP
6 2
6 TP
4 7
2
0
-2 1 2 3 4 5 6 7 8
-4
-6
c.
I III
3. X Q AP MP
0 0
1 2 2 2
2 5 2,5 3
3 9 3 4
4 12 3 3
5 14 2,8 2
6 15 2,5 1
7 15 2,1 0
8 14 1,7 -1
9 12 1,3 -2
16
14 14
12
12 12
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
a.
b. AP
q 2
= =2
x 1
q 5
= =2,5
x 12
q 9
= =3
x 3
q 12
= =3
x 4
q 14 16
= =2,8
x 5
q 15
= =2,5 14
x 6
q 15
= =2,1
x 7 12
q 14
= =1,7
x 8
q 12 10
= =1,3
x 9
8
MP
∆ q 2−0 6
= =2
∆ x 1−0
∆ q 5−2
= =3 4
∆ x 2−1 3 2.8
∆ q 9−5
= =4 2
∆ x 3−2 2
∆ q 12−9
= =3
∆ x 4−3
∆ q 14−12 0
= =2 1 2 3 4 5 6 7 8
∆x 5−4
∆ q 15−14
= =1 -2
∆x 6−5
∆ q 15−15
= =0
∆x 7−6 -4
∆ q 14−15
= =−1
∆x 8−7
∆ q 12−14
= =−2
∆x 9−8
c.
d. r=2 p=1
r 2
MP = = =2
p 1
∆Q
MP = =2
∆X
Q = 2x
Q =1 x = 0,5
1 3
4. q = 2 x 2 - x
3
a.
X Q
1 1,6
2 5,3
3 9
4 10,7
5 8,4
1 3
X = 0 , maka Q = 2(0)2− (0) =0
3
1 3
X = 1 , maka Q = 2(1)2− (1) =1,6
3
1 3 2
X = 2 , maka Q = 2(2) − (2) =5,3
3
1 3
X = 3 , maka Q = 2(3)2− (3) =9
3
1 3
X = 4 , maka Q = 2(4 )2− ( 4) =10,7
3
1 3
X = 5 , maka Q = 2(5)2− (5) =8,4
3
Q
12
10
8
6 Q
Q
4
2
0
1 2 3 4 5
X
b.
c. AP MP
q 1,6
= =1,6
x 1 ∆ q 1,6−0
= =1,6
q 5,3 ∆ x 1−0
= =2,65
x 2 ∆ q 5,3−1,6
= =3,7
q 9 ∆x 2−1
= =3
x 3 ∆ q 9−5,3
= =3,7
q 10,7 ∆ x 3−2
= =2,67
x 4 ∆ q 10,7−9
= =1,7
q 8,4 ∆x 4−3
= =1,6
x 5 ∆ q 8,4−10,7
= =2,3
∆x 5−4
X Q AP MP
1 1,6 1,6 1,6
2 5,3 2,65 3,7
3 9 3 3,7
4 10,7 2,67 1,7
5 8,4 1,6 -2,3
13
d. Diketahui : q=2 x 2− x
3
Ditanya : MP max, AP max, TP max ?
Penyelesaian :
3
∂y 1
MP max = =2 x 2− x
∂x 3
∂ ( MP ) ∂( MP)
= =0= =4 x−x 2=0
∂x ∂x
4 =2x
x=2
q 13
AP max = =2 x 2− x
x 3
∂( AP)
= =0
∂x
2❑
= 2− x = 0
3
X=3
∂q
TP max = =0
∂x
= 4 x −x2 =0
= x (4 – x ) = 0
X=4
a. r = 7 p=4
r
AP max =
p
7
4 x −x2 =
4
2 7
4 x −x − =0 ( dikali – 4)
4
4 x 2−16 x +7=0
(2x – 7) (2x-1)
X = 3,5 X = 0,5
5.1 Ringkasan
Produksi adalah suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu
output.Produksi meliputi semua kegiatan untuk menciptakan/menambah nilai/guna suatu
barang/jasa.Proses produksi memerlukan input, seperti tenaga manusia, bahan mentah,
dan sebagainya yang sering disederhanakan menjadi dua golongan yaitu modal (K) dan
tenaga kerja manusia (L). Isoquant menunjukkan kombinasi 2 macam input yang berbeda
yang menghasilkan output yang sama. Isocost menunjukkan semua kombinasi 2 macam
input yang dibeli perusahaan dengan pengeluaran total dan harga faktor produksi
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
FUNGSI BIAYA
Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi yang
dihasilkan, Fungsi biaya dapat digambarkan ke dalam kurva dan kurva biaya
menggambarkan titik-titik kemungkinan bsarnya biaya di berbagai tingkat produksi
(Nararin,2004).
Dalam membicarakan biaya ada beberapa macam biaya, yaitu:
a. Biaya Total ( Total Cost = TC = C)
b. Biaya Variabel (Variable Cost = VC)
c. Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
d. Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost = AC)
e. Biaya Variabel Rata Rata ( Average Variable Cost = AVC)
f. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC)
g. Biaya Marginal
Rumus :
1. C = AC x Q atau C = FC + VC
2. FC = AFC x Q
3. VC = AVC X Q
C = ∫ MC d Q = ∫ f’ (Q) d Q
64
(secara akuntansi) perusahaan untuk penggunaan sumber daya dalam proses produksi. Biaya
Implisit, biaya ekonomi perusahaan atas penggunaan sumber daya yang ditimbulkan karena
proses produksi (J. Sudarsono, 1992).
Fungsi biaya produksi, hubungan input dan output (besarnya biaya produksi
dipengaruhi jumlah output, besarnya biaya output tergantung pada biaya atas input yang
digunakan). Perilaku biaya produksi , dipengaruhi :
1. Karakteristik fungsi produksi.
2. Harga input yang digunakan dalam proses produksi.
Ada bebrapa konsep (fungsi) tentang biaya produksi, yaitu :
1. Biaya tetap total (Total fixed cost), TFC=f (konstan)
2. Biaya Variabel Total (total Variable cost), TVC=f (output atau Q).
3. Biaya total (Total Cost), TC=TFC-TVC
∆ C dC
4. Biaya marginal (marginal cost) MC= ≈ =slope
∆ q dq
TC
5. Biaya Rata-rata AC =
q
6. Biaya total TC=FC +VC
Perilaku biaya produksi jangka pendek :
Perubahan output menaik (increasing return to input variable)
Fungsi output : Q=bX+c
Fungsi biaya : TC=a+bQ=cQ2
TVC=bQ=cQ2 ; TFC = a
AC > AVC > MC
Perubahan output tetap (constan return to input variable) ;
Fungsi output ; Q=bX
Fungsi biaya ; TC=a+bQ
TVC=bQ ; TFC=a
AC>AVC=MC
Perubahan output menurun (decreasing return to input variable) ;
Fungsi output : Q=bX-cX2
Fungsi biaya : TC=a + bQ + cQ2
TVC = bQ+cQ2 ; TFC=a
MC>AC.AVC
Perubahan output manaik dan menurun (increasing decreasing return to input variable)
Fungsi output ; Q=bX+cX2-dX3
Fungsi biaya : TC = a +bQ-cQ2+dQ3
TVC= bQ-cQ2+dQ3 ; TFC = a
MC > AC > AVC
Analisis biaya jangka panjang (ling run average cost atau LAC)
Proses produksi yang sudah tidak menggunakan input tetap, seluruh biaya produksi
adalah variabel.
65
Perilaku biaya produksi jangka panjang; keputusan penggunaan input variabel oleh
perusahaan dalam jangka pendek.
Fungsi biaya jangka panjang; Biaya rata-rata jangka panjang (LAC), Biaya marjinal
jangka panjang (LMC), yang diperoleh dari biaya total jangka panjang (LTC).
6.1.2 Longrun Cost
Biaya jangka pendek = shortrun cost menggambarkan keadaan tertentu, missal pada
STC. Kalau terjadi tambahan investasi FC bertambah menjadi STC2, STC3, dst.
Analisis jangka panjang memberi gambaran fungsi biaya jangka panjang mencakup
semua kemungkinan besarnya FC.
Digambarkan dengan LTC=longrun total cost = biaya total jangka panjang. Atau
seperti pada gambar dibawah :
I. SAC1 dan SMC1
II. SAC2 dan SMC2
III. SAC3 dan SMC3
SAC=shortrun average cost (biaya rata-rata jangka pendek)
SMC=shortrun marginal cost (biaya marginal jangka pendek)
LAC= longrun average cost (biaya rata-rata jangka panjang)
LMC=longrun marginal cost (biaya marginal jangka panjang)
66
6.1.3 Optimum Produksi
Optimum produksi : keuntungan
maximum
π ≡ R−C
π =Pq−C ( q )
dπ
π max = =0
dq
dπ dC d2 π
= p− =0 → MC= 2 < 0
dq dQ dq
2
−d π −d ( MC )
2
= <0
dq dq
d ( MC)
>0 → MC ↑
dq
67
Latihan Acara VI
Q FC VC TC
( FC + VC)
0 120 0 120
1 120 60 180
2 120 80 200
3 120 90 210
4 120 105 225
5 120 140 260
6 120 210 330
a. Hitunglah TC
b. Gambarkangrafik FC, VC dan TC
c. Hitunglah AC, MC, AVC, ATC, MVC DAN MFC
d. Gambarkangrafikpadaopsi C
e. Tunjukkantitik minimum padagrafikuntuk AC, AVC, MC
2. Diketahuitabelsebagaiberikut :
68
4 11.75 5 7.5 8 8.5 11 12 12 13
5 13 6 11 9 10 12 15 13 16
Q 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
LA 15 13 11.3 10 9 8.3 8 8.2 8.9 10 11.3 13
C
69
PEMBAHASAN
1. a. TC
TC = FC + VC - TC = FC + VC
120 + 0 120 + 105
= 120 = 225
TC = FC + VC - TC = FC + VC
120 + 60 120 + 140
= 180 = 260
TC = FC + VC - TC = FC + VC
120 + 80 120 + 210
= 200 = 330
TC = FC + VC
120 + 90
= 210
b. Grafik FC, VC dan TC digabung pada soal C
c. Hitunglah AC, MC, AVC, ATC, MVC dan MFC
TC 120
AC = = =0
q 0
TC 180
AC = = =180
q 1
TC 200
AC= = =100
q 12
TC 210
AC = = =70
q 3
TC 225
AC = = =56.25
q 4
TC 260
AC = = =52
q 5
TC 330
AC= = =55
q 6
70
Δ VC 0
MC= = =∞
Δq 0
ΔVC 60
MC= = =60
Δq 1
ΔVC 20
MC= = =20
Δq 1
ΔVC 10
MC= = =10
Δq 1
ΔVC 15
MC= = =15
Δq 1
ΔVC 35
MC= = =35
Δq 1
ΔVC 70
MC= = =70
Δq 1
VC 0
AVC = = =∞
q 0
VC 60
AVC = = =60
q 1
VC 80
AVC = = =40
q 2
VC 90
AVC = = =30
q 3
VC 105
AVC = = =26,25
q 4
VC 140
AVC= = =28
q 5
VC 210
AVC = = =35
q 6
ATC samadengan VC
MVCsamadengan MC
MFC samadengan 0
d. Grafikpadaopsi C
340
320 TC
300
280
260
71
240 VC
220
200
180
160
140
120 FC
100 MC = MVC
80
60 AC = ATC
40 AC min
20 AVC min
0 AVC min = MVC min
MC
12 3 456 q MFC
Jadi di dapatTabelsebagaiberikut :
Q FC VC TC AC MC AVC ATC
0 120 0 120 0 0 0 0
1 120 60 180 180 180 60 120
2 120 80 200 100 20 40 60
3 120 90 210 70 10 30 40
4 120 105 225 56.25 15 26.25 30
5 120 140 260 52 35 28 24
6 120 210 330 55 70 35 20
AC
18
16 SAC 1
14 SAC4 SAC5
72
12
10 SAC2 SAC3
10 q
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
b.GrafikLongrunAverageCost
LAC
16
14
12
10
0 q
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
73
c. STC1 sampai STC5
STC 5= AC x q
¿ 17 x 9
¿ 153
STC = AC x q
¿ 11 x 10
¿ 110
STC= AC x q
¿ 11.5 x 11
¿ 126.5
STC = AC x q
¿ 13 x 12
¿ 156
STC= AC x q
¿ 16 x 13
¿ 208
74
Grafik STC1 sampai STC5
STC
220
STC5
200
180
STC4
160
140
120
100
STC3
75
80
STC2
60
40
20
STC1
0 q
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Δ TC 27 ΔTC −2.5
SMC 1= = =1 SMC 2= = =2.5
Δq 1 Δq 1
ΔTC 12
SMC 3= = =12
Δq 1
76
Δ TC 80 ΔTC 153
SMC 4= = =80 SMC 5= = =153
Δq 1 Δq 1
ΔTC 32 Δ TC 29.5
SMC 4= = =32 S MC 5= = =29.5
Δq 1 Δq 1
ΔTC 48 Δ TC 52
SMC 4= = =48 SMC 5= = =52
Δq 1 Δq 1
SMC SMC5
50 SMC4
45
40
35
30
SMC2
25 SMC3
77
20 SMC1
15
10
0 q 1 2
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
-5
-10
-15
-20
-25
-30
-35
-40
-45
-50
LTC=LAC x q
LTC=15 x 1 LTC=13 x 2
= 15 = 26
78
LTC=11.3 x 3 LTC=10 x 4
=33.9 = 40
LTC=9 x 5 LTC=8.3 x 6
= 45 = 49.8
LTC=8 x 7 LTC=8.2 x 8
= 56 = 65.6
LTC=8.9 x 9 LTC=10 x 10
= 80.1 = 100
LTC=11.3 x 11 LTC=13 x 12
= 124.3 = 156
LTC
160 LTC
79
150
140
130
120
110
100
90
80
70
60
80
50
40 LMC
30
20
10
0 q
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Δ TC
LMC= =¿
Δq
6.3 Ringkasan
81
Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi yang dihasilkan.
Macam-macam biaya yaitu biaya total, biaya variabel, biaya tetap, biaya total rata-rata, biaya
variabel rata-rata, biaya tetap rata-rata, dan biaya marginal.
Fungsi produksi adalah hubungan anatara input dan output. Opportunity Cost yaitu selisih biaya
produksi tertinggi terhadap biaya produksi alternatif atas sumber daya yang digunakan. Perilaku
biaya produksi , dipengaruhi :Karakteristik fungsi produksi dan harga input yang digunakan
dalam proses produksi.
2. Biaya Variabel Total (total Variable cost), TVC=f (output atau Q).
∆ C dC
4. Biaya marginal (marginal cost) MC= ≈ =slope
∆ q dq
TC
5. Biaya Rata-rata AC =
q
Biaya jangka pendek = shortrun cost menggambarkan keadaan tertentu, missal pada STC.
BAB VII
82
ORGANISASI PASAR
Pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan
penawaran di mana jumlah pembeli dan penjual sedemikian rupa banyaknya/ tidak terbatas.
PASAR MONOPOLI
83
Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di
mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli atau
konsumen.
PASAR OLIGOPOLI
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana
terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan.
84
Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak
Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk
ke dalam pasar
Kebaikan pasar oligopoli antara lain sebagai berikut.
Industri-industri oligopoly bisa mengadakan inovasi dan penerapan teknologi baru yang
paling pesat,
Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi baru dan penurunan ongkos
produksi,
Lebih mampu menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian.
Kelemahannya antara lain sebagai berikut.
Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati
produsen.
Tidak efisiensi produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata
yang minimum.
Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh.
Terdapat kenaikan harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro.
PASAR MONOPOLISTIK
85
Produsen dapat menentukan harga sendiri-sendiri dalam satu pasar karena tidak ada
persaingan.
Masing-masing monopolistik mempunyai keuntungan sendiri-sendiri karena memiliki
pasar (konsumen) sendirisendiri.
Sementara itu, kelemahannya antara lain sebagai berikut.
Tidak efisiennya produksi karena produsen tidak berproduksi dengan biaya rata-rata
(AC) yang minimum.
Terlalu banyak perusahaan kecil.
Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari biaya produksi
untuk menghasilkan produk tersebut
Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit dan akibatnya
kurva MR tidak berimpit dengn kurva permintaan, keseimbangan yang dicapai suatu
perusahaan dalam persaingan pasar monopolistik adalah sama dengan didalam monopoli.
Bedanya, didalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar,
sedangkan dalam persaingan monopolistik permintaan yang dihadapi perusahaan adalah
sebagian dari keseluruhan permintaan pasar.
86
Gambar 7.2 (a) perusahaan memperoleh laba
87
Gambar 7.3 Very Short Period (Jangka Sangat Pendek)
Pada kuantitas ini perusahaan hanya memperoleh laba normal. Dalam jangka
panjang perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik hanya memperoleh laba
normal. Hal ini terjadi karena pada pasar persaingan monopolistik tidak ada hambatan
yang berarti bagi masuknya perusahaan akan semakin mengecil. Semakin banyak
perusahaan baru masuk kedalam suatu industry, semakin besar kapasitas produksi,
sehingga dalam jangka panjang perusahaan hanya memperoleh laba normal
88
1. a) Sebutkan 4 macam model pasar dalam teori ekonomi !
b) Mengapa dimulai dengan model yang ekstrem ?
2. a) Apa ciri pasar persaingan sempurna ?
b) Apakah model ini ada dalam kenyataan? Mengapa kita mempelajari model ini?
3. Pada pasar persaingan sempurna :
Market Demand : QD = 70000 – 5000 P
Market Supply : QS = 40000 + 250 P
a) Gambarkan market demand dan market supply !
b) Berapakah harga keseimbangan ?
c) Kalau dilingkungan pasar ini ada 100 perusahaan bagaimanakah penawaranperusahaan
(firm supply) ?
d) Gambarkan grafik penawaran dan permintaan perusahaan (firm) dan berapakahproduksi
tiap firm ?
PEMBAHASAN
b)Karena model yang ekstrem terdiri dari dua model pasar,yaitu pasar persaingan sempurna dan
pasar monopoli dimana ada satu jumlah penjual dan pembeli sangat banyak dan yang kedua
hanya satu penjual.Dua model yang pertama jarang ditemui bahkan tidak pernah ada dalam
kenyataan,akan tetapi hasil analisis model ini dapat memberikan penjelasan dan prediksi
yang baik.
3. a) Qd = 70000 – 5000 P
70000 = 5000 P
P = 14
Qs = 40000 + 2500 P
89
40000 = -2500 P
P = -16
Qd = 0 P = 14 P=0 Qd = 70000
Qs = 0 P = - 16 P=0 Qs = 40000
90
P
14
12
Qs
10
8
E
6
-2
Qd
-4
-6
-8
-10
-12
-14
-16
b) Harga keseimbangan
c= QS
70000 -5000 P = 40000 + 2500 P
70000 -40000 = 2500P + 5000P
30000 = 7500 P
P = 30000 : 7500 = 4
c) Kalau dilingkungan pasar ini ada 100 perusahaan maka penawaran perusahaan (firm
supply)
91
QS = 40000 + 2500 P
40000 + 2500 (4)
= 40000 + 10000
= 50000
q = QS/n n=100
q = 50000/ 100
q = 500
tiap perusahaan menawarkan 500 unit barang
Qd = 70000 – 5000 p
p Qd
4 50000
3 55000
2 60000
1 65000
QS = 40000 +2500 p
92
p Qd
4 50000
3 47500
2 45000
1 42000
Qd Qs
p
E
10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 50000 55000
60000 6500
93
7.1 Ringkasan
Struktur pasar adalah berbagai hal yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan kinerja
perusahaan dalam pasar, misalnya jumlah perusahaan dalam pasar, skala produksi, jenis
produksi dan sebagainya. Struktur pasar yang sangat mirip dengan persaingan sempurna
tetapi yang membedakan dengan pasar persaingan sempurna ialah bahwa pada pasar ini
produsen mampu membuat perbedaan-perbedaaan pada produknya ( differensiasi
produk ) dibandingkan produsen lain.
Struktur pasar di mana hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang memproduksi
hampir semua output industri dan mempunyai keputusan yang saling mempengaruhi.
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa
produsen atau penjual dalam satu wilayah area.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA