1.1. Pengantar
Dalam pemasaran hasil pertanian, seringkali melibatkan banyak
lembaga pemasaran yang terlibat secara langsung ataupun tidak
langsung. Komoditi-komoditi yang dipasarkan juga bervariasi
kualitasnya dengan harga yang beragam. Fungsi-fungsi
pemasaran yang dilakukan lembaga-lembaga pemasaran juga
bervariasi, satu lembaga pemasaran dapat melakukan satu atau
lebih fungsi pemasaran. Selain itu, terdapat adanya kekuatan
pembeli dan penjual dalam menentukan harga. Fenomena
tersebut sangat kompleks, sehingga diperlukan pendekatan
(approach) dalam mempelajari pemasaran hasil pertanian.
Ada enam macam pendekatan untuk menganalisis permasalahan
yang kompleks dalam pemasaran hasil pertanian, yaitu
pendekatan komoditi (commodity approach), pendekatan
kelembagaan (institusional approach), pendekatan fungsional
(functional approach), pendekatan analitis (efisiensi pasar),
pendekatan organisasi industri (market Structure, Conduct, and
Performance-SCP), dan pendekatan manajemen pemasaran
(marketing management).
Modul ini menjelaskan tentang beberapa pendekatan yang dapat
digunakan untuk mempelajari permasalahan yang kompleks
dalam pemasaran hasil pertanian, termasuk metode/cara
pengukurannya. Pendekatan dapat diartikan sebagai cara
pandang terhadap suatu masalah dari satu sisi sudut pandang
tertentu, sehingga masalah tersebut menjadi semakin jelas dan
semakin mudah diselesaikan. Oleh karena itu, penting untuk
memahami enam macam pendekatan dalam mempelajari
permasalahan pemasaran, agar permasalahan yang kompleks
tersebut menjadi semakin jelas dan semakin mudah diselesaikan.
2
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT
(SPEED)
1. PENDAHULUAN
MODUL
Brawijaya University
2012
1.2. Tujuan
Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan dasar dalam
mempelajari pemasaran hasil pertanian, mahasiswa diharapkan akan dapat:
Menjelaskan macam-macam pendekatan yang digunakan untuk mempelajari
permasalahan yang kompleks dalam pemasaran hasil pertanian.
Menjelaskan definisi dan metode/cara dalam menganalisis permasalahan
pemasaran berdasarkan masing-masing pendekatan yang digunakan.
Brawijaya University
2012
Brawijaya University
2012
Brawijaya University
2012
1. Fungsi Pertukaran
Dalam pemasaran produk pertanian, fungsi ini mencakup kegiatan pengalihan
hak pemilikan atas produk. Fungsi pertukaran terdiri dari fungsi penjualan dan
pembelian. Dalam melakukan fungsi penjualan, produsen harus memperhatikan
kualitas, kuantitas, bentuk dan waktu yang diinginkan konsumen atau
partisipan pasar dari rantai pemasaran berikutnya. Selain itu fungsi pertukaran
juga menjadi titik penentuan harga pasar. Sesuai dengan karakteristik
konsentrasi distributif pada sistem pemasaran produk pertanian, fungsi
pembelian umumnya diawali dengan aktivitas mencari produk, mengumpulkan
dan menegosiasikan harga.
2. Fungsi Fisik
Fungsi fisik ini mencakup aktivitas handling (perlakuan), pengangkutan
(pemindahan), penyimpanan dan perubahan fisik produk sebagai berikut:
a. Storage function : fungsi penyimpanan merupakan aktivitas yang bertujuan
agar produk tersedia dalam volume transaksi yang memadai pada waktu
yang diinginkan. Kegiatan fungsi ini bertujuan untuk membantu penawaran
sebagai persediaan atau inventori.
b. Transportation function: fungsi pengangkutan terutama berkenaan dengan
penyediaan barang pada tempat yang sesuai. Fungsi ini dapat berjalan
dengan baik
dengan melakukan pemilihan alternatif
rute dan jenis
transportasi yang digunakan. Fungsi ini termasuk kegiatan bongkar dan
muat barang.
c. Processing function: fungsi ini merupakan kegiatan dari suatu pabrik yang
bertujuan untuk merubah wujud fisik produk, seperi pemotongan hewan,
gabah menjadi beras, dan lain-lain.
3. Fungsi Fasilitas
Pada dasarnya fungsi fasilitas adalah segala hal yang bertujuan untuk
memperlancar fungsi pertukaran dan fungsi fisik. Fungsi ini dimaksudkan agar
dapat menjadi upaya perbaikan sistem pemasaran sehingga efisiensi
operasional dan penetapan harga jual dapat tercapai. Termasuk dalam fungsi
fasilitas adalah standarisasi, fungsi pembiayaan, fungsi penanggungan resiko,
fungsi informasi pasar, riset pemasaran dan penciptaan permintaan.
a. Standardization and Grading function. Penetapan dan perlakuan terhadap
suatu produk agar seragam merupakan fungsi standardisasi. Fungsi ini
membantu pembelian dan penjualan barang yang memungkinkan dilakukan
transaksi hanya melalui contoh dan diskripsi dari suatu produk. Fungsi
standardisasi dan grading (penentuan kelompok berdasarkan kualitas)
adalah salah satu fungsi fasilitas pemasaran. Fungsi standardisasi dan
grading adalah menyederhanakan dan mempermudah serta meringankan
biaya untuk pemindahan komoditi melalui saluran pemasaran (Kohls dan Uhl,
2000). Grading adalah penyortiran produk-produk ke dalam kesatuan atau
unit menurut salah satu atau lebih sifat kualitas mereka.
b. Financing function. Fungsi pendanaan akan menjadi penting apabila terjadi
perbedaan waktu antara pembelian suatu produk dengan penjualan.
Page 5 of 13
Brawijaya University
2012
Semakin lama dan semakin banyak barang yang disimpan maka dana yang
dibutuhkan semakin besar. Dalam hal ini, peranan lembaga keuangan akan
menjadi penting. Dalam perhitungan biaya pemasaran, fungsi pendanaan ini
perlu diperhitungkan berdasarkan opportunity cost. Sebagai contoh:
pedagang meminjam uang dari lembaga keuangan maka ia harus
memperhitungkan biaya peminjaman.
c. Risk bearing function. Dalam proses pemasaran komoditi pertanian, risiko
merupakan salah satu faktor yang perlu diperhitungkan dalam proses
pemasaran. Ada dua macam risiko yaitu risiko fisik dan risiko pasar. Risiko
fisik terjadi akibat kerusakan atau penyusutan komoditi karena sifat dari
produk pertanian itu sendiri ataupun karena sebab lain seperti kebakaran,
gempa bumi, dan lain-lain. Dalam pengiriman produk pertanian ke tempat
lain (terutama ekspor), resiko ini diperhitungkan melalui biaya asuransi.
Sedangkan risiko pasar disebabkan karena perubahan harga yang tidak
diinginkan ataupun perubahan akibat hilangnya pelanggan akibat persaingan
di pasar. Resiko pasar pada umumnya berkaitan dengan kemampuan untuk
meramalkan pasar. Menurut teori efisiensi pasar (bukan pemasaran), bahwa
seseorang dapat kaya apabila dia mampu menguasai informasi termasuk
meramal harga.
d. Market intelegence function. Fungsi ini merupakan pekerjaan yang meliputi
pengumpulan, interpretasi dan diseminasi informasi dari berbagai macam
data yang diperlukan agar proses pemasaran dapat berjalan dengan baik.
Pekerjaan ini sering dilakukan dalam manajemen pemasaran agar
pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan baik, seperti penyimpanan,
transportasi dan lain-lain.
e. Market research. Penelitian pasar seringkali perlu dilakukan agar pemasaran
dapat berjalan secara efektif dan efisien, seperti selera konsumen,
bagaimana meningkatkan penjualan, bagaimana melakukan persaingan di
pasar dan sebagainya.
f. Demand creation. Penciptaan permintaan dapat dilakukan melalui iklan,
promosi di berbagai media.
Kelebihan pendekatan ini memungkinkan untuk diketahui fungsi-fungsi apa saja
yang mempengaruhi efisiensi proses pemasaran komoditi pertanian sehingga
memungkinkan untuk diperbaikinya proses pemasaran serta mengeliminasi dan
meniadakan hambatan-hambatan dalam proses pemasaran.
Kelemahan pendekatan ini adalah ketika proses pemasaran suatu komoditi di
lapang, terkadang suatu lembaga dapat melakukan beberapa fungsi pemasaran
yang berbeda dan beberapa lembaga pemasaran dapat melakukan suatu fungsi
pemasaran yang sama. Suatu fungsi seringkali juga berkaitan dengan fungsifungsi lainnya. Dengan demikian pendekatan ini mengharuskan klasifikasi fungsi
yang sangat jelas dan pendekatan fungsi ini tidak menjamin upaya-upaya untuk
memperbaiki efisiensi sistem pemasaran secara keseluruhan.
Page 6 of 13
Brawijaya University
2012
Brawijaya University
2012
Page 8 of 13
dan
penampilan
pasar
dapat
Brawijaya University
2012
Struktur Pasar
- Tingkat konsentrasi pembeli dan
penjual
- Tingkat diferensiasi produk
- Hambatan keluar masuk pasar
- Tingkat pengetahuan pasar
- Tingkat integrasi dan diversifikasi
Perilaku Pasar
-
Penampilan Pasar
Aliran produk
Kelembagaan
Fungsi pertukaran
Fungsi fisik
Standarisasi
Efisiensi harga
Biaya pemasaran
Margin dari laba bersih
Ke-progresif-an
Brawijaya University
2012
penjual dalam suatu pasar (Mallen, 1964 dalam Tibayan, 1983). Scheid
dan Sutinen (1981) dalam Pomeroy (1995) menyatakan bahwa
konsentrasi pasar dapat dilihat dari kombinasi pangsa pasar empat
perusahaan terbesar (CR4). Setiap pasar mempunyai pangsa pasar
sendiri, dan besarnya berkisar antara 0-100% dari total penjualan seluruh
pasar. Perusahaan yang mempunyai pangsa pasar lebih akan menikmati
keuntungan dari penjualan produk dan kenaikan harga sahamnya.
b. Tingkat diferensiasi produk.
Diferensiasi produk dapat menjadi halangan bagi pengusaha lain untuk
memasuki pasar. Persaingan akan berjalan sempurna apabila pembeli
dapat membandingkan barang yang satu dengan barang yang lain.
Analisis diferensiasi produk dapat diketahui dengan melihat apakah
produknya sama atau sedikit berbeda tetapi dijual dengan merek yang
berbeda.
c. Kondisi untuk masuk pasar (barriers to entry).
Berbeda dengan konsentrasi pasar yang menunjukkan kondisi persaingan
pasar aktual sebuah perusahaan, kondisi untuk masuk dan keluar pasar
menggambarkan tentang kondisi persaingan perusahaan yang potensial.
Pesaing potensial adalah perusahaan-perusahaan di luar pasar yang
mempunyai kemungkinan untuk masuk dan menjadi pesaing yang
sebenarnya (Tibayan, 1983). Secara struktural, barriers to entry dapat
dibedakan menjadi: 1). Jika mudah masuk atau bebas untuk masuk
pasar disebut persaingan sempurna, 2). Jika tertutup untuk masuk pasar
disebut monopsoni, 3). Jika sulit untuk masuk pasar disebut oligopsoni.
Halangan lain untuk dapat masuk pasar bisa disebabkan oleh peraturan
pemerintah yang terlalu keras atau biaya produksi dan tingkat teknologi
yang tinggi, ketidakmampuan masuk penjual untuk memperoleh
pelayanan pengelolaan, tenaga kerja, dan peralatan sehingga pemain
baru menjadi sulit untuk menjadi penjual/pembeli.
d.
Brawijaya University
2012
Page 11 of 13
Brawijaya University
2012
Page 12 of 13
Brawijaya University
2012
REFERENSI
Anindita, Ratya. 2004. Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus. Surabaya.
Kohls, R.L. dan Joseph N. Uhl. 1986. Marketing of Agricultural Product. Fifth Edition.
John Willey and Sons, Macmillan Publishing Co-Inc., New York.
Harriss, B.. 1993. There is Method in My Madness: or is it Vice Versa? Measuring
Agricultural Market Performance. Agricultural and Food Marketing in Developing
Countries, Selected Readings. C.A.B. International. Wallingford Oxon.
Pomeroy, R.S. dan A.C. Trinidad. 1995. Industrial Organization and Market Analysis:
Fish Marketing. Prices, Products, and People: Analyzing Agricultural Markets in
Developing Countries. Editor: Gregory J. Scott. International Potato Center.
Lima, Peru.
Seperich, George J. et all. 1994. Introduction to Agribusiness Marketing. Prentice Hall
Career and Technology. Englewood Cliffs. New Jersey.
Sudiyono, Armand. 2004. Pemasaran Pertanian Edisi Kedua. UMM Press. Malang
Tibayan, Alice Romero. 1983. Market Structure, Conduct, and Performance of Copra
Marketing System in Selected Towns of Bicol Region. Tesis. University of the
Philippines. Los Banos. Piliphina.
PROPAGASI
A. Evaluasi Mandiri (Tugas Individu)
1. Untuk mempermudah mempelajari pemasaran hasil pertanian digunakan enam
pendekatan: pendekatan komoditi, pendekatan kelembagaan, pendekatan
fungsional, pendekatan analitis, pendekatan organisasi industri, dan pendekatan
manajemen pemasaran. Apakah yang dimaksud dengan masing-masing
pendekatan tersebut? Berikan contoh penggunaan dari masing-masing
pendekatan di atas dalam pemasaran hasil pertanian!
2. Ditinjau dari penguasaan terhadap komoditi yang diperjualbelikan, lembaga
pemasaran digolongkan menjadi tiga. Sebutkan ketiga golongan lembaga
pemasaran tersebut beserta contoh-contohnya.
3. Apakah yang dimaksud dengan lembaga pemasaran, dan apakah tugas lembaga
pemasaran dalam proses pemasaran hasil pertanian?
4. Apakah yang dimaksud dengan tengkulak, pedagang pengumpul, pedagang
besar (grosir), agen penjualan dan pengecer? Bagaimana peran masing-masing
lembaga pemasaran di atas dalam proses pemasaran hasil pertanian?
B. Tugas Kelompok
1. Lakukan pengamatan terhadap proses pemasaran suatu komoditi yang kelompok
anda pilih. Pada lembaga pemasaran mana sajakan terjadi proses konsentrasi,
equalisasi, dan distribusi? Jelaskan pula kaitan antara lembaga pemasaran
dengan pertambahan utiliy dari komoditi yang kelompok anda amati tersebut.
Page 13 of 13