DIPERKENANKAN masuk kelas setelah 15 menit kuliah dimulai. • Berpenampilan dan berbusana sopan serta rapi. • Tidak menggunakan sandal atau sejenisnya, serta tidak mengoperasikan handphone, laptop, atau sejenisnya. Silabus • Pemasaran produk agribisnis dan keragaan pasar produk agribisnis • Keterkaitan Pemasaran dengan sistem agribisnis • Margin Pemasaran (efisiensi operasional) • Pembentukan harga produk agribisnis berdasarkan teori-teori pembentukan harga • Pergerakan produk antar wilayah dan keunggulan absolut, kompara tif dan kompetitif • Mekanisme pengelolaan risiko pasar dan fisik Mahasiswa dapat menjelaskan peranan stdardisasi, grading dan informasi pasar • Struktur Pasar produk agribisnis • Strategi Pemasaran • Permasalahan pada sistem Pemasaran produk agribisnis melalui pendekatanSCM Pustaka
• Pemasaran Agribisnis. Departemen Agribisnis, FEM-
IPB, 2012. By Ratna W. Asmarantaka • Setiyaningrum, Ari. 2015. Prinsip-prinsip Pemasaran. Penerbit Andi Yogyakarta • Halim, Rizal. 2016. Marketing dan Public Policy Pecetakan PT. Gramedia, Jakarta • Richard L. Kohls and Joseph N. Uhl.2002. Marketing of Agricultural Products. Ninth Edition. Prentice Hall.. Pemasaran Produk Pertanian Pemasaran Produk-Produk Pertanian (Marketing of Agricultural), pengertiannya berbeda atau lebih luas dari pengertian pasar (Market). Dari aspek ekonomi, pemasaran merupakan suatu sistem yg terdiri dari sub-sub sistem (fungsi-fungsi pemasaran) yang merupakan aktivitas bisnis atau kegiatan produktif dalam mengalirnya produk atau jasa pertanian dari petani produsen sampai konsumen akhir. Dari aspek manajemen, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yg didalamnya individu/kelompok mendapatkan apa yg mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yg bernilai dg pihak lain. Manajemen pemasaran, merupakan suatu proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, brg dn jasa untuk menciptakan pertukaran yg memuaskan individu dn atauganisasi Pengertian Pemasaran Produk Agribisnis dari aspek ilmu Ekonomi: • Pemasaran Agribisnis merupakan keragaan dari semua aktifitas bisnis dalam mengalirkan barang/jasa dari supplier input pert petani produsen ( usahatani) lbg2 ttng (kons antara) konsumen akhir. pemasaran menjembatani gap antara produsen, terutama petani dengan konsumen akhir (pemakai). • Pemasaran pertanian merupakan serangkaian fungsi yang diperlukan dalam menggerakkan input atau produk dari tingkat produksi primer hingga konsumen akhir; Dengan demikian pemasaran Pertanian adalah suatu sistem yang terdiri dari sub-sub sistem dari fungsi-fungsi pemasaran (fungsi pertukaran, fungsi phisik dan fungsi fasilitas). Sistem pemasaran dan Kegiatan Produktif
• Sistem ttng agribisnis, merupakan keterkaitan antara
sub-sub sistem dalam aliran ttng tsb, mulai dari aliran produk/jasa yg melibatkan semua prsh, industri dengan berbagai aktifitas bisnis (fungsi-fungsi ttng) yg sasarannya kepuasan konsumen (masyarakat). • Kegiatan Produktif : Ttng menciptakan dan atau menambah nilai guna produk (bentuk, waktu, tempat dan kepemilikan) • Sistem ttng agribisnis dlm kajian makro perspektif makro dan melibatkan banyak prsh (lbg-lbg ttng) • Sistem tataniaga merupakan aktifitas bisnis dan merupakan kegiatan yang produktif karena meningkatkan atau menciptakan nilai (added value): yaitu nilai guna bentuk, tempat, waktu dan kepemilikan. Petani/peternak dlm proses produksi merubah input-input pertoutput (nilai guna bentuk dan kepemilikan ). Ped pengumpul : mengumpulkan produk dan mengemas, kmd menjual (nilai guna kepemilikan dan tempat) dst. • pemasaran merupakan salah satu sub-sistem dari sistem Agribisnis yaitu sub-sistem: saprodi, usahatani (pert.primer), pemasaran/pemasaran-pengolahan hasil pertanian dan sub-sistem penunjang (penelitian, penyuluhan, pembiayaan, kebijakan dll). Dg demikian sistem pemasaran juga menjadi faktatau penentu dlm sistem Agribisnis. Pendekatan analisis pemasaran Pertanian : PENDEKATAN FUNGSI (The Functional Approach), mrpkn aktivitas2 bisnis yang menangani proses dlm ttng : 1.Fungsi Pertukaran,mrpkn aktivitas dlm perpindahan hak milik brg/js, terdiri dari fungsi pembelian, penjualan dan fungsi pengumpulan. 2. Fungsi Phisik, mrpkn aktivitas penanganan, pergerakan dn perubahan phisik dari komoditas ttng, terdiri dari fungsi penyimpanan, pengangkutan dan pengolahan. 3. Fungsi Fasilitas, mrpkn fungsi yg mungkin memperlancar fungsi no 1 dn 2, terdiri dari fungsi standardisasi, fungsi keuangan, fungsi penanggungan resiko dan fungsi intelijen pemasaran (mengumpulkn, menginterpretasikan dan menyebarkan infataumasi pasar). Efektif dn efisiensi ttng sangat ditentukan oleh infataumasi Pendekatan Kelembagaan (The Institutional Approach): • Kelembagaan pemasaran adalah berbagai atauganisasi bisnis atau kelompok bisnis yang melaksanakan/mengembangkan aktifitas bisnis (fungsi-fungsi pemasaran). Pendekatan Klmbgan membantu mengerti, bgmn spesialisasi middlemen dlm industri pangan. • Kelompok ini terdiri dari : 1. Pedagang perantara (Merchant middlemen) yang memiliki dan menguasai produk yaitu pedagang eceran dan pedagang grosir. 2. Agen perantara (Agent middlemen), mewakili klien dlm penanganan, hanya menguasai produk yaitu komesioner (memiliki kekuasaan yg relatif lebih luas dlm penanganan secara phisik produk yg akan dijual) dan broker. 3. Spekulatatau (Speculative middlemen), adalah pedagang perantara yang membeli-menjual produk untuk mencari keuntungan dengan memanfaatkan adanya pergerakan harga (minimal-maksimal). Biasanya spekulatatau bekerja dalam jangka pendek, memanfaatkan fluktuasi harga dg minimum penanganan. Dlm kondisi tertentu, ped grosir dn eceran menjadi spekulatatau melalui penanganan dan beli-jual yg meminimumkan resiko. 4. Pengolah dan Pabrikan (Processataus and manufacturers), adalah kelompok bisnis yang aktifitasnya menangani produk dan merubah bentuk yaitu bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau produk akhir. Aktivitasnya menambah kegunaan waktu, bentuk, tempat dan kepemilikan dari bhn baku, misal tepung gandum menjadi roti. 5. atauganisasi (Facilitative atauganization) yang membantu memperlancar aktifitas pemasaran, misal membuat peraturan-peraturan, kebijakan, pelelangan dan asosiasi impatautir dan ekspatautir. • Pendekatan lain adalah pendekatan sistem (input-output system, power system, communications system dan the behaviataual system fatau adapting to internal and external change) dan pendekatan S - C – P. Pendekatan sistem perilaku (behaviataual system): Pendekatan S – C - P • Pendekatan Market Structure- Conduct – Perfataumance, merupakan pendekatan kajian empiris dari Struktur, Perilaku dan Keragaan Pasar. Ketiga atauganisasi pasar ini saling terka it secara simultan dan dinamis. • Struktur Pasar didefinisikan hub antara pembeli dan penjual • Karakteristik Struktur pasar: konsentrasi pasar /pangsa pasar, diferensiasi produk,kebe basan keluar-masuk pasar/ industri dan infataumasi pasar • Perilaku Pasar adalah seperangkat strategi yg dipilih oleh penjual / pembeli unt mencapai tujuan • Keragaan Pasar dapat diukur dari : harga, biaya, volume Pendekatan sistem perilaku (the behaviataual systems approach)
Setiap prsh atau atauganisasi lbg ttng dalam rantai ttng
(marketing channel) dpt dipandang sebagai suatu sistem perilaku, setiap prsh mencoba membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah yg dihadapi. Ada empat pendekatan sstem perilaku : 1. Input-output system, mencoba mengkombinasi atau memilih input melalui pengembangan teknologi, diversifikasi atau substitusi, sehingga kepuasan konsumen meningkat dg atau tanpa meningkatkan biaya (input) 2. Power System; Setiap prsh mempunyai kepentingan dan peranan yg berbeda. Sbg market leaders dpt mengembangkan produk melalui perbaikan kualitas, penetapan harga dll kebijakan yang semakin memperkuat posisi. Berbeda dg followers yg bergerak dlm ceruk pasar yg kecil dan mengikuti keputusan dari leaders. Secara teataui ekonomi dpt dijelaskan melalui Monopoli dan Imperfect Competition Behavior 3. Communications system; Mengembangkan sistem komunikasi : antara pemilik prsh dg tenaga kerja (buruh),pelanggan dll
4. Sistem adabtasi Internal-External dlm
menghadapi perubahan-perubahan; perlu mengidentifikasi dan adaptasi perubahan, bgmn solusi sehingga prsh tetap dapat keuntungan dan pelanggan puas Pendekatan komoditas; melakukan analisis atau studi pemasaran produk pertanian secara spesifik produk tertentu atau berdasarkan komoditas, Misal studi pemasaran komoditas sayuran, pangan, peternakan atau perikanan yg spesifik yaitu pangan : beras atau ubikayu atau jagung ? Peternakan : ayam potong (ras atau buras), Sapi (perah,pedaging dll). Kesemuanya dianalisis mulai dari: supply input petani /peternak / on farm Lbg Ttng kons. Akhir Pendekatan Fungsi, Kelembagaan, Perilaku dan Komoditas, merupakan satu kesatuan analisis Pendekatan S-C-P ( Market Structure, Conduct and Perfataumance), merupakan pendekatan atauganisasi atau jenis pasar (struktur ,perilaku dan keragaan pasar). EFISIENSI PEMASARAN PERTANIAN • Efisiensi pemasaran merupakan ukuran dari perbandingan (ratio) dari nilai output dengan input pemasaran. • Nilai output merupakan penilaian dari konsumen terhadap barang / jasa yang dikonsumsi, penilaian tersebut tidak hanya secara phisik tetapi juga penilaian dari atribut-atribut produk/jasa tersebut yang menciptakan nilai kepuasan bagi konsumen. • Nilai input adalah semua biaya pemasaran yg timbul karena adanya sistem pemasaran tersebut, termasuk kedalam biaya pemasaran adalah keuntungan yang diterima lembaga-lembaga pemasaran. • Efisiensi pemasaran ada dua yaitu efisiensi operasional (ratio I – O) dan efisiensi harga (sebaran harga atau adanya alternatif pilihan). Pasar yang efisien adalah Persaingan Sempurna dalam realita struktur pasar ini tidak ada Food Marketing Efficiency : 1. Efesiensi operasional bagaimana ratio Input- Output. Salah satu indikatatau efisiensi operasional adalah analisis Marjin pemasaran dan Farmer’s share. • Marketing Input Sumber daya yang dipergunakan dlm sistem ttng : Tenaga Kerja, Mesin, Bahan-bahan dll • Marketing Output Kegunaan waktu, Tempat, Bentuk dan Kepemilikan yang ditujukan untuk Kepuasan Konsumen Efesiensi Operasional ditunjukkan pada kondisi : – Menurunnya biaya, tanpa menurunkan kepuasan konsumen – Meningkatnya kepuasan konsumen tanpa meningkatkan biaya – Meningkatkan kepuasan konsumen dengan peningkatan biaya tetapi Tambahan Nilai Output > Tambahan Nilai Input 2. Efesiensi Harga • Suatu kondisi harga dimana konsumen menyenangi • Ada alternatif pilihan bagi konsumen maupun produsen / penjual • Perbedaan harga (Price Tags) yang ada / terjadi di sistem pasar yang berbeda mencerminkan/cukup menutupi biaya akibat adanya alternatif pilihan bagi konsumen. • Produsen/perusahaan akan responsif masuk atau keluar dari sistem karena untung atau rugi akibat “Price Tags” tersebut. • Analisis efisiensi harga, indikatataunya mempergunakan tingkat keterpaduan pasar yaitu adanya keterpaduan (integrasi) atau tidak antara harga di tingkat pasar acuan dengan harga di tingkat pasar pengikutnya. Efesiensi Operasional dengan Efesiensi Harga sering bertentangan : • Teknik baru Meningkatkan Efesiensi Operasional (Biaya persatuan unit turun) dan meningkatkan skala usaha sehingga dapat menurunkan pendapatan perusahaan yang terlibat. Berkurangnya perusahaan yang terlibat menurunkan efesiensi harga, karena alternatif menurun. • Grading meningkatkan efesiensi harga dan menurunkan efesiensi operasional. Tidak perlu dipermasalahkan, perbaiki keragaan pasar dan biar konsumen yang memilih konsumen puas / kepuasan konsumen merupakan tujuan dari pemasaran atau pemasaran. Sistem Agribisnis • Sistem Agribisnis merupakan keterkaitan antar sub- sub sistem agribisnis yaitu supply input pert., usahatani, pemasaran dan sub-sistem penunjang. • Supply input pert. adalah pakan ,bibit-benih, pupuk, mesin-msn atau alat-alt pert, pestisida dll • Usahatani (farm production); di Indonesia sensus th 2003 menunjukkan ada 25,6 juta RTP (Rmhtangga Petani) yg memiliki lahan < 0,5 Ha (56,2 %). AK di pert primer 42,2 %. Pendpt per kapita rata-rt per th Rp 1 674 ribu atau sekitar 25 % dari AK di non pert. Slide Title • Sub sistem Ttng-pengolahan dll yg menghub kan antara petani dg kons akhir. Pengolah atau pabrikan menjual ke grosir atau pengecer me lalui brokers (agent). • Sub sistem penunjang oleh pemerintah, lbg-lbg penelitian dan assosiasi yg memperlancar sub sistem yg lain. • Supply Chain dlm Agribisnis. • Supply Chain dpt dipandang sbg jejaringan secara terintegrasi yang menghubungkan prsh-prsh mulai dari supplier bahan baku, pabrikan, pengolah,distribusi brg jadi yg dikonsumsi pelanggan • Konsep ini sangat penting krn prsh-prsh yg terlibat dapat bekerjasama (integrasi), sehingga dapat efisien dn konsumen / pelanggan puas • Sasaran supply chain harga kompetitif, ada pilihan, mutu lebih baik, penyediaan tepat, pelayanan baik dn ada kerjasama antar prsh-prsh yg terlibat (partnering) • Dengan demikian konsep supply chain dapat di pakai dlm sistem agribisnis yaitu jejaringan ker jasama antar perusahaan mulai dari pengadaan bahan baku, produksi, pengolahan, agent atau distributatau, konsumen akhir dan lembaga penunjang (pemerintah, peneliti dan assosiasi) • Dari pengertian atau konsep pemasaran, agribis nis maupun supply chain ada keterkaitan di antara ketiga konsep tsb, meskipun tetap ada perbedaan dari sudut pandang maupun ruang lingkup pembahasannya. • Pada dekade akhir-akhir ini, permintaan untuk konsumsi atau penggunaan produk pertanian mengalami perubahan produk yang melalui proses pengolahan atau pabrikan perminta an barang jadi, dengan demikian pemasaran produk pertanian saat ini mengarah kepada industri pangan, misal Food Marketing ! Oleh sebab itu konsep pemasaran Produk Agribisnis
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar