Anda di halaman 1dari 28

AGRIMARKETING

KONTRAK PERKULIAHAN

Nama Matakuliah : Agrimarketing


Kode Matakuliah : agribisnis 14303
Beban Kredit : 3 (2-1)
Semester : Genap, 2018/2019
Koordinator : Angelia Leovita, SP, MSi
Pengajar : Angelia Leovita, SP, MSi
Dian Fauzi, SP, MSi
Tata Tertib Mahasiswa

• Hadir paling lambat 15 menit. Mahasiswa TIDAK


DIPERKENANKAN masuk kelas setelah 15 menit
kuliah dimulai.
• Berpenampilan dan berbusana sopan serta rapi.
• Tidak menggunakan sandal atau sejenisnya, serta
tidak mengoperasikan handphone, laptop, atau
sejenisnya.
Silabus
• Pemasaran produk agribisnis dan keragaan pasar produk agribisnis
• Keterkaitan Pemasaran dengan sistem agribisnis
• Margin Pemasaran (efisiensi operasional)
• Pembentukan harga produk agribisnis berdasarkan teori-teori
pembentukan harga
• Pergerakan produk antar wilayah dan keunggulan absolut, kompara
tif dan kompetitif
• Mekanisme pengelolaan risiko pasar dan fisik Mahasiswa dapat
menjelaskan peranan stdardisasi, grading dan informasi pasar
• Struktur Pasar produk agribisnis
• Strategi Pemasaran
• Permasalahan pada sistem Pemasaran produk agribisnis melalui
pendekatanSCM
Pustaka

• Pemasaran Agribisnis. Departemen Agribisnis, FEM-


IPB, 2012. By Ratna W. Asmarantaka
• Setiyaningrum, Ari. 2015. Prinsip-prinsip Pemasaran.
Penerbit Andi Yogyakarta
• Halim, Rizal. 2016. Marketing dan Public Policy
Pecetakan PT. Gramedia, Jakarta
• Richard L. Kohls and Joseph N. Uhl.2002. Marketing
of Agricultural Products. Ninth Edition. Prentice Hall..
Pemasaran Produk Pertanian
Pemasaran Produk-Produk Pertanian (Marketing of
Agricultural), pengertiannya berbeda atau lebih luas
dari pengertian pasar (Market).
Dari aspek ekonomi, pemasaran merupakan suatu
sistem yg terdiri dari sub-sub sistem (fungsi-fungsi
pemasaran) yang merupakan aktivitas bisnis atau
kegiatan produktif dalam mengalirnya produk atau
jasa pertanian dari petani produsen sampai
konsumen akhir.
Dari aspek manajemen, pemasaran adalah
suatu proses sosial dan manajerial yg
didalamnya individu/kelompok
mendapatkan apa yg mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan
produk yg bernilai dg pihak lain.
Manajemen pemasaran, merupakan suatu
proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi,
serta penyaluran gagasan, brg dn jasa
untuk menciptakan pertukaran yg
memuaskan individu dn atauganisasi
Pengertian Pemasaran Produk Agribisnis dari aspek
ilmu Ekonomi:
• Pemasaran Agribisnis merupakan keragaan dari semua
aktifitas bisnis dalam mengalirkan barang/jasa dari
supplier input pert  petani produsen ( usahatani) 
lbg2 ttng (kons antara) konsumen akhir. pemasaran
menjembatani gap antara produsen, terutama petani
dengan konsumen akhir (pemakai).
• Pemasaran pertanian merupakan serangkaian fungsi
yang diperlukan dalam menggerakkan input atau produk
dari tingkat produksi primer hingga konsumen akhir;
Dengan demikian pemasaran Pertanian adalah suatu
sistem yang terdiri dari sub-sub sistem dari fungsi-fungsi
pemasaran (fungsi pertukaran, fungsi phisik dan fungsi
fasilitas).
Sistem pemasaran dan Kegiatan Produktif

• Sistem ttng agribisnis, merupakan keterkaitan antara


sub-sub sistem dalam aliran ttng tsb, mulai dari aliran
produk/jasa yg melibatkan semua prsh, industri
dengan berbagai aktifitas bisnis (fungsi-fungsi ttng)
yg sasarannya kepuasan konsumen (masyarakat).
• Kegiatan Produktif : Ttng menciptakan dan atau
menambah nilai guna produk (bentuk, waktu, tempat
dan kepemilikan)
• Sistem ttng agribisnis dlm kajian makro perspektif
makro dan melibatkan banyak prsh (lbg-lbg ttng)
• Sistem tataniaga merupakan aktifitas bisnis dan
merupakan kegiatan yang produktif karena meningkatkan
atau menciptakan nilai (added value): yaitu nilai guna
bentuk, tempat, waktu dan kepemilikan. Petani/peternak
dlm proses produksi merubah input-input pertoutput
(nilai guna bentuk dan kepemilikan ). Ped pengumpul :
mengumpulkan produk dan mengemas, kmd menjual (nilai
guna kepemilikan dan tempat) dst.
• pemasaran merupakan salah satu sub-sistem dari sistem
Agribisnis yaitu sub-sistem: saprodi, usahatani
(pert.primer), pemasaran/pemasaran-pengolahan hasil
pertanian dan sub-sistem penunjang (penelitian,
penyuluhan, pembiayaan, kebijakan dll). Dg demikian
sistem pemasaran juga menjadi faktatau penentu dlm
sistem Agribisnis.
Pendekatan analisis pemasaran Pertanian :
PENDEKATAN FUNGSI (The Functional Approach),
mrpkn aktivitas2 bisnis yang menangani proses dlm ttng :
1.Fungsi Pertukaran,mrpkn aktivitas dlm perpindahan hak
milik brg/js, terdiri dari fungsi pembelian, penjualan dan
fungsi pengumpulan.
2. Fungsi Phisik, mrpkn aktivitas penanganan, pergerakan
dn perubahan phisik dari komoditas ttng, terdiri dari
fungsi penyimpanan, pengangkutan dan pengolahan.
3. Fungsi Fasilitas, mrpkn fungsi yg mungkin memperlancar
fungsi no 1 dn 2, terdiri dari fungsi standardisasi, fungsi
keuangan, fungsi penanggungan resiko dan fungsi
intelijen pemasaran (mengumpulkn, menginterpretasikan
dan menyebarkan infataumasi pasar). Efektif dn efisiensi
ttng sangat ditentukan oleh infataumasi
Pendekatan Kelembagaan
(The Institutional Approach):
• Kelembagaan pemasaran adalah berbagai
atauganisasi bisnis atau kelompok bisnis
yang melaksanakan/mengembangkan
aktifitas bisnis (fungsi-fungsi pemasaran).
Pendekatan Klmbgan membantu mengerti,
bgmn spesialisasi middlemen dlm industri
pangan.
• Kelompok ini terdiri dari :
1. Pedagang perantara (Merchant
middlemen) yang memiliki dan menguasai
produk yaitu pedagang eceran dan
pedagang grosir.
2. Agen perantara (Agent middlemen), mewakili klien
dlm penanganan, hanya menguasai produk yaitu
komesioner (memiliki kekuasaan yg relatif lebih luas
dlm penanganan secara phisik produk yg akan dijual)
dan broker.
3. Spekulatatau (Speculative middlemen), adalah
pedagang perantara yang membeli-menjual produk
untuk mencari keuntungan dengan memanfaatkan
adanya pergerakan harga (minimal-maksimal).
Biasanya spekulatatau bekerja dalam jangka pendek,
memanfaatkan fluktuasi harga dg minimum
penanganan. Dlm kondisi tertentu, ped grosir dn
eceran menjadi spekulatatau melalui penanganan dan
beli-jual yg meminimumkan resiko.
4. Pengolah dan Pabrikan (Processataus and
manufacturers), adalah kelompok bisnis yang
aktifitasnya menangani produk dan merubah
bentuk yaitu bahan baku menjadi bahan setengah
jadi atau produk akhir. Aktivitasnya menambah
kegunaan waktu, bentuk, tempat dan kepemilikan
dari bhn baku, misal tepung gandum menjadi roti.
5. atauganisasi (Facilitative atauganization) yang
membantu memperlancar aktifitas pemasaran,
misal membuat peraturan-peraturan, kebijakan,
pelelangan dan asosiasi impatautir dan
ekspatautir.
• Pendekatan lain adalah pendekatan sistem
(input-output system, power system,
communications system dan the behaviataual
system fatau adapting to internal and external
change) dan pendekatan S - C – P. Pendekatan
sistem perilaku (behaviataual system):
Pendekatan S – C - P
• Pendekatan Market Structure- Conduct – Perfataumance,
merupakan pendekatan kajian empiris dari Struktur,
Perilaku dan Keragaan Pasar. Ketiga atauganisasi pasar ini
saling terka it secara simultan dan dinamis.
• Struktur Pasar didefinisikan hub antara pembeli dan
penjual
• Karakteristik Struktur pasar: konsentrasi pasar /pangsa
pasar, diferensiasi produk,kebe basan keluar-masuk
pasar/ industri dan infataumasi pasar
• Perilaku Pasar adalah seperangkat strategi yg dipilih oleh
penjual / pembeli unt mencapai tujuan
• Keragaan Pasar dapat diukur dari : harga, biaya, volume
Pendekatan sistem perilaku
(the behaviataual systems approach)

Setiap prsh atau atauganisasi lbg ttng dalam rantai ttng


(marketing channel) dpt dipandang sebagai suatu
sistem perilaku, setiap prsh mencoba membuat
keputusan untuk menyelesaikan masalah yg dihadapi.
Ada empat pendekatan sstem perilaku :
1. Input-output system, mencoba mengkombinasi
atau memilih input melalui pengembangan
teknologi, diversifikasi atau substitusi, sehingga
kepuasan konsumen meningkat dg atau tanpa
meningkatkan biaya (input)
2. Power System; Setiap prsh mempunyai
kepentingan dan peranan yg berbeda. Sbg
market leaders dpt mengembangkan produk
melalui perbaikan kualitas, penetapan harga dll
kebijakan yang semakin memperkuat posisi.
Berbeda dg followers yg bergerak dlm ceruk
pasar yg kecil dan mengikuti keputusan dari
leaders. Secara teataui ekonomi dpt dijelaskan
melalui Monopoli dan Imperfect Competition
Behavior
3. Communications system; Mengembangkan
sistem komunikasi : antara pemilik prsh dg
tenaga kerja (buruh),pelanggan dll

4. Sistem adabtasi Internal-External dlm


menghadapi perubahan-perubahan; perlu
mengidentifikasi dan adaptasi perubahan, bgmn
solusi sehingga prsh tetap dapat keuntungan
dan pelanggan puas
Pendekatan komoditas; melakukan analisis atau studi
pemasaran produk pertanian secara spesifik produk tertentu
atau berdasarkan komoditas, Misal studi pemasaran komoditas
sayuran, pangan, peternakan atau perikanan yg spesifik yaitu
pangan : beras atau ubikayu atau jagung ? Peternakan : ayam
potong (ras atau buras), Sapi (perah,pedaging dll). Kesemuanya
dianalisis mulai dari: supply input petani /peternak / on farm
Lbg Ttng kons. Akhir
Pendekatan Fungsi, Kelembagaan, Perilaku dan Komoditas,
merupakan satu kesatuan analisis
Pendekatan S-C-P ( Market Structure, Conduct and
Perfataumance), merupakan pendekatan atauganisasi atau jenis
pasar (struktur ,perilaku dan keragaan pasar).
EFISIENSI PEMASARAN PERTANIAN
• Efisiensi pemasaran merupakan ukuran dari
perbandingan (ratio) dari nilai output dengan input
pemasaran.
• Nilai output merupakan penilaian dari konsumen
terhadap barang / jasa yang dikonsumsi, penilaian
tersebut tidak hanya secara phisik tetapi juga
penilaian dari atribut-atribut produk/jasa tersebut
yang menciptakan nilai kepuasan bagi konsumen.
• Nilai input adalah semua biaya pemasaran yg timbul
karena adanya sistem pemasaran tersebut, termasuk
kedalam biaya pemasaran adalah keuntungan yang
diterima lembaga-lembaga pemasaran.
• Efisiensi pemasaran ada dua yaitu efisiensi
operasional (ratio I – O) dan efisiensi harga (sebaran
harga atau adanya alternatif pilihan).
Pasar yang efisien adalah Persaingan Sempurna dalam
realita struktur pasar ini tidak ada
Food Marketing Efficiency :
1. Efesiensi operasional  bagaimana ratio Input-
Output. Salah satu indikatatau efisiensi operasional
adalah analisis Marjin pemasaran dan Farmer’s
share.
• Marketing Input  Sumber daya yang
dipergunakan dlm sistem ttng : Tenaga Kerja,
Mesin, Bahan-bahan dll
• Marketing Output  Kegunaan waktu, Tempat,
Bentuk dan Kepemilikan yang ditujukan untuk 
Kepuasan Konsumen
Efesiensi Operasional ditunjukkan pada
kondisi :
– Menurunnya biaya, tanpa menurunkan
kepuasan konsumen
– Meningkatnya kepuasan konsumen
tanpa meningkatkan biaya
– Meningkatkan kepuasan konsumen
dengan peningkatan biaya  tetapi
Tambahan Nilai Output > Tambahan
Nilai Input
2. Efesiensi Harga
• Suatu kondisi harga dimana konsumen
menyenangi
• Ada alternatif pilihan bagi konsumen
maupun produsen / penjual
• Perbedaan harga (Price Tags) yang ada /
terjadi di sistem pasar yang berbeda
mencerminkan/cukup menutupi biaya
akibat adanya alternatif pilihan bagi
konsumen.
• Produsen/perusahaan akan responsif
masuk atau keluar dari sistem karena
untung atau rugi akibat “Price Tags”
tersebut.
• Analisis efisiensi harga, indikatataunya
mempergunakan tingkat keterpaduan pasar
yaitu adanya keterpaduan (integrasi) atau
tidak antara harga di tingkat pasar acuan
dengan harga di tingkat pasar pengikutnya.
Efesiensi Operasional dengan Efesiensi Harga sering
bertentangan :
• Teknik baru  Meningkatkan Efesiensi Operasional
(Biaya persatuan unit turun) dan meningkatkan
skala usaha sehingga dapat menurunkan
pendapatan perusahaan yang terlibat.
Berkurangnya perusahaan yang terlibat 
menurunkan efesiensi harga, karena alternatif
menurun.
• Grading  meningkatkan efesiensi harga dan
menurunkan efesiensi operasional.
Tidak perlu dipermasalahkan, perbaiki keragaan
pasar dan biar konsumen yang memilih 
konsumen puas / kepuasan konsumen merupakan
tujuan dari pemasaran atau pemasaran.
Sistem Agribisnis
• Sistem Agribisnis merupakan keterkaitan antar sub-
sub sistem agribisnis yaitu supply input pert.,
usahatani, pemasaran dan sub-sistem penunjang.
• Supply input pert. adalah pakan ,bibit-benih, pupuk,
mesin-msn atau alat-alt pert, pestisida dll
• Usahatani (farm production); di Indonesia sensus th
2003 menunjukkan ada 25,6 juta RTP (Rmhtangga
Petani) yg memiliki lahan < 0,5 Ha (56,2 %). AK di
pert primer 42,2 %. Pendpt per kapita rata-rt per th
Rp 1 674 ribu atau sekitar 25 % dari AK di non pert.
Slide Title
• Sub sistem Ttng-pengolahan dll yg
menghub kan antara petani dg kons
akhir. Pengolah atau pabrikan menjual
ke grosir atau pengecer me lalui
brokers (agent).
• Sub sistem penunjang oleh
pemerintah, lbg-lbg penelitian dan
assosiasi yg memperlancar sub sistem
yg lain.
• Supply Chain dlm Agribisnis.
• Supply Chain dpt dipandang sbg jejaringan secara
terintegrasi yang menghubungkan prsh-prsh mulai dari
supplier bahan baku, pabrikan, pengolah,distribusi brg
jadi yg dikonsumsi pelanggan
• Konsep ini sangat penting krn prsh-prsh yg terlibat dapat
bekerjasama (integrasi), sehingga dapat efisien dn
konsumen / pelanggan puas
• Sasaran supply chain harga kompetitif, ada pilihan, mutu
lebih baik, penyediaan tepat, pelayanan baik dn ada
kerjasama antar prsh-prsh yg terlibat (partnering)
• Dengan demikian konsep supply chain
dapat di pakai dlm sistem agribisnis
yaitu jejaringan ker jasama antar
perusahaan mulai dari pengadaan
bahan baku, produksi, pengolahan,
agent atau distributatau, konsumen
akhir dan lembaga penunjang
(pemerintah, peneliti dan assosiasi)
• Dari pengertian atau konsep
pemasaran, agribis nis maupun supply
chain  ada keterkaitan di antara
ketiga konsep tsb, meskipun tetap ada
perbedaan dari sudut pandang maupun
ruang lingkup pembahasannya.
• Pada dekade akhir-akhir ini,
permintaan untuk konsumsi atau
penggunaan produk pertanian
mengalami perubahan produk yang
melalui proses pengolahan atau
pabrikan  perminta an barang jadi,
dengan demikian pemasaran produk
pertanian saat ini mengarah kepada
industri pangan, misal Food Marketing !
Oleh sebab itu konsep pemasaran
Produk Agribisnis

Anda mungkin juga menyukai